" Aa..Kenapa sih sekarang berubah? " Tanya Puspita.
" Berubah apa nya, Aa nggak pernah berubah kok? " Jawab Awan salah satu teman dekat Puspita yang bekerja di salah satu BUMD.
" Ya nggak, dulu Aa nggak pernah seperti ini. Saat setelah saya bilang suka sama Aa Awan seperti nya selalu menghindar."
" Puspita, Aa memang suka sama Kamu, tapi Aa nggak suka sifat kamu. Aa sudah jatuh cinta sama wanita lain. Maaf, kamu bukan kriteria Aa. "
Puspita hanya diam, saat duduk berdua di kursi taman kota Sambil menikmati udara segar dari pepohonan kayu putih.
" Maafkan Aa neng, kedekatan kita dari awal memang salah, Aa yang seolah memberi kamu harapan, dan timbul rasa suka kamu terhadap Aa, tapi setelah kehadiran dia, dan mengatakan suka sama Aa, dan setelah di lihat Aa lebih suka sama dia. Mungkin karena sifat, maaf Aa lebih suka sama sifat nya yang dewasa, dan kamu umur kita saja jauh."
" Sekarang sudah jelas, maafkan bila saya terlalu pede sehingga menyangka Aa juga suka sama Puspita."
" Maaf."
****
Awan pergi dengan motornya kembali ke kantor nya, sedangkan Puspita berdiri di atas trotoar menunggu angkutan umum.
Hati nya masih terasa sakit, apalagi yang di rasakan sakit karena mencintai tak berpihak. Rasa malu pun ada, rasa sakit pun ada semua jadi satu.
" Hi.. mau kemana? " Tiba - tiba seorang berpakaian polisi dengan helm tertutup berhenti di depannya.
Puspita hanya diam, dan terus mencari angkutan umum yang lewat depan nya.
" Mau pulang, Saya antar? " Ucap nya sambil membuka kaca helm nya.
" Oh.. Teman nya Mas Dandi ya." Ucap Puspita.
" Maaf, kirain siapa." Ucap Puspita kembali.
" Saya antar ya."
" Makasih, naik angkot saja."
" Udah ayok naik, Saya antar rumah kamu dimana?"
" Jalan Pahlawan."
" Pahlawan berapa? "
" Pahlawan 1."
" Lah, saya kost di Pahlawan 2."
" Lah, deket dong Pak."
" Aduh jangan Panggil Pak dong, kayak Fatimah saja Panggil Aa ya."
" Heeee... iya deh."
" Yuk naik, Aa antar."
Puspita pun menaiki motor Ikbal, mengantarnya pulang. Dan sepanjang perjalanan tak berhenti mereka berdua saling mengobrol.
****
" Main dulu Aa. " Ajak Puspita.
" makasih, nanti lain waktu. Kita tukeran no hp boleh? "
" Boleh."
Ikbal dan Puspita pun bertukar nomer hp, dan Ikbal pun pamitan untuk pergi.
" Dia itu polisi yang kost di rumah Ibu Haji Narti kan? "
" Om tahu? " Tanya Puspita.
" Ya tahu, dia sering lewat anak nya ramah." Ucap Om Waluyo suami dari Tante Tini adik kandung Papah Puspita.
Puspita sejak kecil ikut bersama tante dan Om nya yang sama - sama sebagai ASN. Tante yang berdinas di sebuah kantor kecamatan, dan Om nya berdinas di salah satu instansi pemerintahan.
" Dia itu orang Sunda, bukan asli orang sini."
" Pantas, logatnya beda."
****
Puspita pun memasuki kamar nya, kamar yang sudah beberapa tahun dirinya tempati. Tante dan Om nya bagai orang tua nya sendiri, setelah kedua orang tua Puspita bercerai, Puspita lebih dekat dengan Tante nya, karena Tantenya tak memiliki seorang anak, dan hanya memiliki anak sambung dari suaminya.
Terdengar sebuah bunyi pesan SMS dari ponsel nya, dan terlihat sebuah nomer ponsel baru.
+6281********66
Sedang ngapain?
" Ini kayak nya Aa Ikbal deh. " Puspita pun membalas pesan tersebut.
Me
" Ini Aa Ikbal ya? "
+6281*******66
Ikbal???
Puspita membulatkan mata nya saat si pengirim SMS seolah - olah tak tahu"
" Ini nomer nya Aa Ikbal atau bukan sih??"
Lalu ponsel Puspita berbunyi, dan nomer tersebut menghubungi Puspita.
" Halo.!! " Sapa Puspita.
" Lagi ngapain? " Tanya dari seberang.
" Aa Ikbal cepet banget baru sampai sudah telepon."
" Aa Ikbal? "
" Ini Aa Ikbal kan? "
" Bukan, saya buka Ikbal."
Puspita melihat nomer ponsel nya dan baru ingat, ini memang bukan nomer ponsel Ikbal dan dirinya lupa bahwa nomer Ikbal sudah tersimpan di kontak ponsel nya.
" Maaf, ini siapa ya? " Tanya Puspita sedikit malu dengan si penelepon.
" Saya teman nya Fatimah." Jawab nya.
" Siapa ya? "
" Galih."
" Galih?? "
" Temannya Nugi."
" Oh.. iya, Saya ingat. Kok tahu nomer Saya dari Fatimah atau Mas Nugi? "
" Fatimah yang kasih."
" Kamu lagi ngapain? "
" Baru saja sampai rumah, dan Saya Panggil nya apa nih ya? " Ucap Puspita.
" Panggil Mas aja ya, kayak Fatimah manggil Nugi."
" Ya.. Mas Galih, lagi ngapain? "
" Lagi santai saja."
" Mas kemarin balik jam berapa ke kota S? "
" Malam langsung balik lagi."
" Mas, Saya mau tanya dapat nomer Saya gimana caranya tiba - tiba Fatimah kasih."
" Fatimah kasih, katanya mau kenalan nggak. "
" Kebiasaan dia itu, suka kasih nomer Saya begitu saja tanpa Saya ketahui."
" Tapi Mas boleh kan, kenalan sekedar teman ngobrol . "
" Boleh, malah banyak teman asik."
" Terima kasih, sekarang kita berteman ya."
******
" Hai... guys." Sapa Puspita pada Anggi, Evil,Ida dan Fatmah.
" Hai juga. " Sapa mereka berempat.
" Guys, kemarin Saya ketemuan sama Aa Awan, tapi ya begitu cinta Saya bertepuk sebelah tangan, dan dia bilang Saya nggak dewasa, nggak seperti wanita yang suka sama dia sekarang."
" Sabar say. " Ucap Anggi.
" Awan yang bekerja di BUMD itu? " Tanya Evi.
" Iya, kalian tahu kan kalau Saya dekat sama dia, dan Saya suka sama dia, ternyata kedekatan kami, dan perhatian nya Saya salah paham, Saya nya yang ke geer an. "
" Belum jodoh say, sabar ya." Ucap Ida.
" Fatimah, kamu kasih nomer Saya sama Mas Galih? " Tanya Puspita.
" Siapa Galih? " Tanya Anggi dan Evi bersamaan.
" Dia teman Mas Nugi Tentara juga, sorry Saya ingin kenalin kamu sama Mas Galih Sapa tahu cocok."
" Kemarin juga teman kakak kamu yang polisi nganterin Saya pulang."
" Cieeeee... Fatimah ada kemajuan kamu ngenalin 2 cowok. " Ucap Ida.
" Kemarin bisa ketemu sama A Ikbal gimana cerita nya? " Tanya Fatimah.
" Setelah ketemuan sama Aa Awan, saat lagi nunggu angkot, dia berhenti tepat di depan Saya. Terus ngajakin, Saya tolak dia maksa ya sudah ikut saja, terus tukeran nomer HP. " Jawab Puspita.
*****
Di sebuah perpustakaan Puspita mencari buku tentang Pascal dan MYOB. Namun buku yang dirinya cari tak ada.
" Mba, buku Pascal sama MYOB keluar semua ya? " Tanya Puspita di petugas perpustakaan.
" Saya cari dulu ya mba."
"Ya mba Saya cari dulu ya."
Petugas perpustakaan pun mencari di komputer buku yang di cari oleh Puspita.
" Mba, buku nya keluar semua."
" Nggak ada sisa ya? "
" Nggak ada mba, maaf mba. "
" Makasih ya mba."
Saat Puspita berjalan keluar, dirinya berpapasan dengan Heru. Dan mereka saling tersenyum.
" Sudah? " Tanya Heru.
" Sudah Kak, soalnya buku yang Saya cari nggak ada." Jawab Puspita.
" Cari buku apa? "
" Pascal sama MYOB. "
" Kakak punya, kalau mau nanti besok Kakak bawa."
" Benar punya, boleh kak pinjam." Ucap Puspita.
" Iya punya, besok nanti di bawa."
" Terima kasih. " Ucap Puspita.
" Tukeran nomer HP, biar saat mencari buku di rumah apalagi yang di butuhkan nantinya." Ucap Heru.
" Boleh, kita tukeran nomer ponsel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Lia Shechibie'slove
yakkk elahhhhh semua pria yg mau Deket sama Puspita org mapan yg berbau2 Negara semua pulak itu, Semangat Puspita
2022-10-25
1
Ciripah Mei
cerita y bagus tp ko msh kaku y
2022-06-09
1
Elviza mela
bahasanya terlalu formal.. lebih baik pakai aku jgn saya
2022-05-10
1