Sesampainya mereka dirumah, Buk Nia mempersilahkan Marvel untuk duduk diruang tengah dan memanggil Siska untuk turun kebawah sarapan bersama. Siska yang sedari tadi sibuk bermain ponsel bergegas turun untuk mengisi perutnya.
Langkah kaki Siska yang menuruni tangga terhenti saat menyadari Marvel ada dirumahnya. Siska yang sempat termenung bertatapan mata dengan Marvel tersadar saat Buk Nia berdeham.
“ ehem… udah tata – tatapannya, cepat turun sini bantuin mama siapin bubur”. Buk Nia sengaja menggoda putrinya.
“ eum ma, kayaknya aku gak sarapan deh, aku udah makan buah kok tadi, jadi masih kenyang”. Bohong Siska agar bisa menghindari Marvel.
“ eh, mau kemana kamu, kalo gak mau ikut sarapan, temenin Marvel aja sini, gak usah cari alasan biar bisa dandan ya, udah cantik kok, iyakan Marvel?”. Buk Nia berfikir menggoda putrinya yang malu bertemu Marvel karena busananya yang rumahan.
“ iya tan”. Marvel menggulum senyum meladeni guyonan mamanya Siska, karena menurutnya Siska tidak ada bedanya dengan disekolahan yang memakai make up sederhana.
“ mama ih, suka banget bikin anaknya malu, liat tuh pa”. Gerutu Siska mengadu pada papanya.
“ ma..”. Pak Andre menatap istinya agar berhenti menggoda putrinya.
“ iya – iya, ya udah temenin Marvel sana”. Suruh Buk Nia pada Siska.
“ gak mau, mama aja yang temenin, aku gak enak badan, mau lanjut tidur aja”. Siska membalikkan badannya dan berlari masuk ke kamarnya.
“ ya ampun Siska, gak sopan banget sama tamu, temannya sendiri lagi, Siska..”. Teriak Buk Nia kembali memanggil Siska.
“ udah bun, biar Mike aja yang temenin Marvel, Siska mungkin masih sakit jadi harus banyak istirahat”. Usul Mike yang tak ingin sepupunya bertemu dengan Marvel.
“ tapikan kamu belum sarapan Mike”. Ujar Buk Nia tak ingin Mike membela Siska.
“ Mike sama Marvel temenan kok bun, jadi udah biasalah makan sambil nemenin temen, ya kan Vel ”. Sahut Mike menatap Marvel meminta persetujuan.
“ maaf tante, om, saya boleh jenguk Siska kekamarnya, nanti pintu saya buka kok biar gak salah paham”. Bukannya mengiyakan Mike, Marvel malah meminta izin menyusul Siska karena tak ingin kesempatannya bertemu Siska hilang begitu saja.
“ eh maksud lo apaan”. Mike menggeram kesal saat Marvel seenaknya saja bertemu Siska sesudah menyakitinya.
“ Mike… gak boleh gitu”. Buk Nia menegur keponakannya dengan suara pelan.
“ menurut papa gimana, boleh gak?”. Sambung Buk Nia lagi meminta jawaban dari suaminya.
Pak Andre menganggukkan kepalanya memberi izin pada Marvel untuk menyusul putrinya “ iya boleh”. Buk Nia dan Marvel tersenyum mendengar persetujuan dari Pak Andre, berbeda dengan Mike menatap tak suka pada Marvel.
“ kamu tau kan kamarnya yang mana”. Cetus Buk Nia yang dibalas anggukan oleh Marvel karena sebelumya dia memperhatikan Siska memasuki kamarnya.
“ hati – hati kalo dia ngambekan, kayaknya lagi dapet deh”. Bisik Buk Nia pada Marvel.
Marvel kembali tersnyum mendengar celotehan mamanya Siska dan bergegas menyusul Siska kekamarnya. Sesampainya didepan pintu kamar Siska, Marvel menarik nafas memberanikan dirinya untuk menghadapi kemarahan Siska dan menjelaskan semuanya. Setelah menguasai emosi dirinya, Marvel mengetuk pintu kamar Siska.
“ aku gak mau turun ma”. Jawab Siska dari dalam kamar.
Marvel kembali mengetuk kamar Siska beberapa kali, Siska yang jengah akan suara ketukan pintu pun bangun dari tempat tidurnya dan membuka pintu. Siska terperangah saat melihat Marvel menerobos masuk dalam kamar.
“ ngapain lo kesini, keluar gak dari kamar gue”. Siska mencoba menghalangi Marvel yang sedang menelisir kamarnya.
“ kita perlu ngomong ka”. Marvel menarik Siska kearah balkon kamar Siska.
“ lepasin gue, gak ada yang perlu diomongin lagi Vel”. Siska mencoba menepis genggaman marvel, namun Marvel semakin menggenggam erat tangan Siska.
“ please, kasih gue kesempatan buat ngejelasin ini semua, terserah lo mau marah atau lo mau mukulin gue, kali ini aja lo dengerin gue ka”. Mohon Marvel pada Siska.
“ mau lo apa sih?, bukannya lo seneng sekarang apa yang lo mau terwujud, terus ngapain lo masih disini”. Ujar Siska menahan air matanya yang akan berjatuhan.
Sulit bagi Siska untuk menerima kenyataan bahwa selama ini Marvel berpura – pura berubah, walaupun apa yang dilakukan marvel tak luput dari kesalahannya juga yang dari awal memaksa Marvel mengikuti keinginannya. Hal itulah yang menjadi awal bagi Marvel agar terlepas dari Siska.
“ ka, gue mau minta maaf, gue gak sengaja waktu itu ngejadiin lo taruhan..” ucapan marvel tergantung saat melihat Siska menunduk menahan isakan tangisnya.
“ ka, lo..”
“ gue gak apa – apa Vel, semua ini salah gue kok yang pertama kali maksain lo ikut kemauan gue, padahal lo nolak kan, tapi gue sampe ngancem lo biar lo terikat perjanjian sama gue, lo gak salah kok”. Ujar Siska yang tak sanggup menahan tangisannya lagi.
“ maafin gue ka, gue benci banget kalo dikekang demi kepentingan mereka, dan gue mikir lo juga sama ngebantuin gue biar lo semakin di respect sama orang, tapi makin kesini gue tau lo tulus ngebantu gue, gue nyesal Ka”. Jelas Marvel agar kesalah pahaman ini cepat usai.
“ gue ngerti kok Vel, kan gue udah bilang disini gue yang salah, dan lo gak perlu minta maaf, yang seharusnya minta maaf itu gue, gue juga gak paham sama diri gue sendiri kenapa harus marah akan keadaan ini”. Siska mengusap air matanya dan menatap Marvel.
“ sekarang lo pulang ya, gue butuh waktu sendiri dulu”. Sambung Siska menarik tangan Marvel keluar dari kamarnya.
“ Ka, gue gak akan pergi sebelum kita balik kek dulu lagi, gue…”. Marvel diam sejenak ragu untuk mengungkapkan perasaannya yang ditafsir Kevin bahwa dia suka sama Siska.
Mike yang sedari tadi berdiri didepan pintu mendengarkan obrolan Marvel dan Siska langsung menerobos masuk saat Marvel mengusap pipi sepupunya. Mike menepis tangan Marvel dan berdiri ditengah mereka membuat Siska tersembunyi dibalik tubuh tinggi Mike.
“ gue ngerti perasaan lo, tapi tanpa lo sadar lo semakin nyakitin Siska, kasih dia waktu untuk renungi dirinya sendiri, semakin lo maksa dia itu bakalan ngebuat dia merasa bersalah dan kecewa akan dirinya sendiri, jadi gue minta lo pergi sekarang”. Tukas Mike membuat Marvel bingung.
Mike memahami keadaan yang terjadi diantara mereka, Mike tau Marvel memiliki sifat yang sama sepertinya. Namun yang paling Mike khawatirkan adalah saat Siska menyalahkan dirinya sendiri, Siska akan sulit berdamai dengan hati dan pikirannya.
“ tapi gue belum selesai jelasin semuanyadan ini gak ada hubungannya sama lo”. Marvel mencoba menarik Siska dibelakang Mike.
“ urusan lo sama dia juga ada hubungan sama perlakuan gue waktu itukan, jadi jelas ini ada hubungannya sama gue”. Sarkas Mike menatap tajam Marvel.
Marvel tak bisa berkutik apa – apa karena ini semua juga ada hubungannya dengan Mike, karena dia ingin membalas perbuatan Mike digudang sekolah. Marvel yang tidak ingin ribut dengan Mike akhirnya menuruti kemauannya untuk memberikan waktu untuk Siska.
“ ok, gue juga minta maaf atas hal itu, dan itu mungkin yang ngebuat Siska marah sama gue, tapi gue gak akan berhenti minta maaf sama lo Ka, sampai lo mau jadi temen gue lagi, lo orang pertama yang ngebuka pikiran gue”.
Marvel tersenyum tipis memnundukkan kepalanya sedikit lega telah mengungkapan perasaannya, dan untuk kedepannya tergantung keputusan Siska.
“ gue pamit pergi dulu ka, jangan lupa makan, itu bisa ngenyakitin diri lo sendiri karena gue, dan gue juga akan semakin merasa bersalah”. Marvel kembali menggulum senyumnya melihat Siska yang masih setia dibelakang Mike.
Menyadari Marvel yang telah pergi, Siska terduduk lemas diatas tempat tidurnya dan menangkupkan wajahnya kembali menumpahkan air matanya. Mike memeluk sepupunya dan mencoba menenangkannya.
Jangan lupa like, comment, vote dan gift nya ya 😊
Tambahkan juga sebagai list favorit kalian ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu thor aku suka
2022-02-05
1
Sintya
lanjut thor
2022-01-28
1
Dede Kurnia Wahyudin
lanjut lagi y ka😘😘😘
2022-01-28
0