Hari minggu merupakan kesepakatan antara Siska dan Marvel untuk kembali belajar bersama. Sesuai kesepakatan Marvel lah yang menentukan tempat mereka bertemu, jam 11 pagi dirumah Marvel, pagi menurut Marvel tentunya.
Siska menuju kerumah Marvel berdasarkan lokasi yang dikirimkan Marvel untuknya. Sesampainya disana Siska takjub akan kegemahan rumah Marvel, taman yang indah dipenuhi tanaman langka dan unik, jejeran mobil digarasi, bahkan bangunan rumahnya bergaya italia klasik modern.
Setelah mendapat izin dari para penjaga, Siska disambut oleh wanita paruh baya berkisar umur 50 tahun, dengan sopan wanita itu mempersilahkan dirinya untuk masuk kedalam dan mempersilahkannya duduk diruang tamu. Siska kembali terpesona akan kegemahan dan kemewahan pernak pernik disetiap sisi rumah itu.
“ maaf non, temannya den Marvel ya?”. Tanya wanita paruh baya itu.
“ eh iya buk, saya temannya Marvel, Marvelnya ada kan buk?”. Balas Siska dengan senyum.
“ ada non bentar lagi juga turun kalo udah bangun, non panggil bibik saja ya”. Pintanya.
Siska mengernyit keheranan, {kalo udah bangun? Berarti masih tidur tu anak, ck}. Gumam Siska dalam hati.
“ eh iya bik, tapi kira – kira dia udah bangun belum ya bik?”. Tanya Siska memastikan.
“ kadang – kadang jam segini udah bangun non, tapi kalo kelamaan begadang main game bisa jam 2 – 3 siang gitu non, hehehe”. Jelas bibik.
{What jam 2? Bisa mati gara – gara gangguin di ague kek gini}. Gumam Siska lagi.
“ em bik, boleh dicek gak marvel udah bangun apa belum”. Pinta Siska sambil mengulum senyum.
“ Aduh non, gak berani bibik, den Marvel sih baik sama bibik, tapi kalo masalah bangunin tidur itu yang bibik hindari non, kalo non udah buat janji pasti ditepatin kok, mungkin bentar lagi turun, sambil nunggu non mau minum apa?”. Jelas Bibik sungkan.
“ Apa aja bik”. Balas Siskamasih dengan nada sopannya.
“ ya udah, bibik buatin jus jeruk aja ya”. Ujar bibik yang dibalas anggukan oleh Siska kemudian berlalu pergi kedapur.
“ sial, harus nunggu berapa lama gue disini, bisa – bisa keluar dari sini udah beda alam gue, gue telpon aja kali ya biar tu anak bangun”. Gerutu Siska dan mencoba melakukan beberapa panggilan.
“ ini non minumnya, ada kue juga, biar non nya betah”. Ucap bibik menghentikan aktivitas Siska.
“ eh iya bik, maka….sih”
“ hammm”. Nguapan Marvel yang diiringi dengan suara langkah kakinya ditangga, membuat kedua wanita disana itu tertegun dan membulatkan matanya saat melihat penampilan Marvel.
Marvel yang masih setengah sadar berlalu pergi begitu saja kearah dapur untuk mengambil minum, kemudian Marvel kembali menyusuri ke ruang tengah. Seketika Marvel terbelalak dan tersedak melihat pandangan kedua wanita didepannya.
“ den gak apa – apa kan?”. Ujar bibik mendekati Marvel untuk membantunya.
“ lo?”. Tunjuk Marvel pada Siska.
“ hai, hehehe, Spiderman boleh juga”. Ucap Siska melambaikan tangannya dan tak lupa kembali memotret pandangan didepannya.
Marvel reflex melihat dirinya sendiri, boxer Spiderman yang dipadukan dengan singlet serta rambutnya yang acak – acakan. Marvel langsung berlari menaiki setiap anak tangga menuju kekamarnya.
“ pfhhhhhh, Spiderman ” Siska menahan tawanya melihat tingkah konyol Marvel. Bibik juga ikut menahan tawa dang menggelengkan kepalanya.
Disisi lain Marvel langsung memasuki kamarnya dan menutup rapat pintunya. Marvel menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan berjalan ke cermin untuk mendapati dirinya.
“ Sialan, jatuh kewibawaan gue depan dia, ngapain lagi gua pake ni Spiderman, ah ck, besok – besok gue harus pake boxer yang polos”. Kesal Marvel telah mempermalukan dirinya sendiri di depan Siska.
Marvel langsung beralih ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah menatap panculan di cermin dengan style seperti biasanya namun lebih santai, Marvel menuruni tangga dan duduk di sofa bersebrangan dengan Siska sambil menatapnya malas.
“ 11.48, artinya lo telat setengah jam lebih, dan lo harus dihukum karena telat”. Ucap Siska membuka awalan diantara mereka.
“ Cih, ini rumah gue, aturan – aturan gue, jadi lo gak ada hak buat hokum gue”. Balas Marvel jengah.
“ iya ini rumah lo, tapi lo sendiri yang bilang jam 11, gue gak salah dong, yang salah elo ngelanggar omongan lo sendiri”. Ujar Siska Santai.
“ jam 11 elo berangkat dari rumah lo, bukan sampe sini jam 11”. Balas Marvel asal.
“ dimana – mana jam yang ditentuin itu waktu untuk bertemu, bukan baru otw, dasar udah salah ngeles lagi”.
“ emang gue lagi ngeles gratis kan sama lo”. Ucap Marvel menaik turunkan alisnya.
“ fuhh [buang nafas kasar], ok yang waras ngalah, puas lo”. Kesal Siska menghadapi Marvel.
“ cih, emang gue waras”. Balas Marvel sinis.
“ ck, wah cari ribut mulu lo ya, liat aja sampe mana Spiderman terbang hari ini”. Ancam Siska mengoyangkan hp didepan Marvel memperlihatkan hasil jepretannya tadi.
“ wah gila lo ya, hapus gak?”. Marvel langsung menghampiri Siska dan mencoba merebut Hp Siska.
Siska yang sudah lebih waspada langsung menduduki hp nya. Marvel mencoba menarik Siska, tetapi Siska bertahan keras agar tidak terbangkit dari duduknya.
“ ini den sarapannya, dimakan dulu, bira ada tenaga bercanda sama pacarnya”. Ucap bibik menghentikan tarik menarik diantara keduanya. Sontak Sika langsung memasukkan hpnya kesaku dalam jaket dan menutupi dadanya.
“ Pacar?”. Ucap keduanya bersamaan.
“ iya pacar”. Jawab bibik tersenyum.
“ Siapa yang mau pacaran sama dia bik, orangnya aja bawel bener, lebih bawel dari bibik lagi”. Sindir Marvel menatap Siska.
“ Bawel – bawel gitu tapi sayang kan?, buktinya non ini cewek pertama yang den ajak kesini”. Balas bibik sambil menatap senyum ke Siska.
“ dia guru les aku bik, bukan pacar”. Jelas Marvel lagi.
“ ya kan nanti kayak disinetron yang sering bibik nonton loh del, guru les cantik itu pacarku, hehehhe” . Goda bibik pada Marvel.
“ udah bibik balik kerja sana”. Usir Marvel tak sanggup meladeni usilnya bibik.
“ iya den bibik pergi, biar gak ganggu den pacaran, iyakan non”. Ucap bibik mengedipkan mata pada Siska.
“hah?, heheheh”. Siska bingung menjawab bibik.
“ udah gak usah malu non, ini minumnya bibi bawa lagi yang baru, biar tambah adem”. Sambung bibik melihat tingkah gadis cantik didepannya ini.
Setelah bibik pergi, keduanya saling terdiam yang dihiasi saling balas membalas tatapan tajam dari lawannya. Merasa tak akan menang, Marvel langsung memutuskan tatapan mata keduanya.
“ Sekarang mau lo apa?”. Ucap Marvel malas.
“ Gue mau lo belajar, dan turutin kemauan gue sebagai ganti lo udah ngebuang waktu gue setengah jam lebih”. Jawab Siska dengan senyum kemenangan.
“ gak ada dispensasi gitu buat gue, ngitung – ngitung sebagai balasan terimakasih lo atas kejadian kemarin”. Sahut Marvel yang memulai sarapannya.
“ ok, berarti impas, gue gak ngutang rasa terimakasih lagi sama elo”. Ujar Siska mulai membuka buku yang dibawanya tadi.
“gak, gue gak mau, rasa terimakasih lo gak sebanding sama yang gue lakuin”. Jawab Marvel sambil mengunyah makanan yang ada dimulutnya.
“ tapi tadi lo sendiri yang minta”. Gerutu Siska Kesal.
“ gue bilang dispensasi, bukan minta diganti”. Balas Marvel lagi.
“ Terserah lo deh, capek gue berantem mulu setiap ketemu sama lo”. Sahut Siska yang mulai lelah menghadapi Marvel.
“ kapan pernah gue mukul lo tiap kita ketemu”. Balas Marvel tersenyum sinis berhasil mengerjai Siska dan membuatnya kesal.
“ ish lo resek banget sih jadi orang, udah ah males gue sama lo”. Ketus Siska lagi.
“ yes, gak usah belajar lagi deh gue”. Senyum devil kembali diperlihatkan Marvel.
Siska hanya bisa menggeram kesal sambil meremas kuat tepian sofa yang empuk itu.
Mohon dukungan vote,like dan tipsnya kakak, biar nambah semangat untuk nulisnya hehehe😅😅😅
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
manda_
lanjut thor semangat buat up
2022-02-04
0
💞 NYAK ZEE 💞
benar2 kaya tom end Jery ketemu pasti berantem, kalau ngak ada dicariin.....
2022-01-13
0
Nyoman Juniasih
next thor
2022-01-12
1