Siska yang geram dengan kelakuan Marvel langsung membuka setiap buku yang dibawanya dan menjulurkan kehadapan Marvel. Marvel hanya dapat menulan air ludahnya dengan kasar saat melihat setiap halaman yang ditunjukkan Siska.
“ Maksudnya?”. Tanya Marvel kebingungan.
“ lo baca semua materi yang ada dibuku ini sekalian lo jawab soal – soal yang udah gue siapin, semua jawabnnya ada dalam materi ini, jadi gue harap gak ada satu soal pun yang lo lewati”. Jelas Siska menatap tajam Marvel.
“ lo gila ya? Sebanyak ini, gak gue gak mau”. Tolak Marvel menepikan semua buku dihadapannya.
“ ya terserah, mau spiderman atau minion yang lo pilih”. Siska mengoyang – goyangkan ponselnya dihadapan Marvel.
Marvel yang merasa tidak akan menang jika terus melawan Siska, langsung mengambil kembali setiap buku dan mulai membacanya.
Seperkian waktu berlalu Siska tersenyum melihat keuletan Marvel, walaupun terkadang Marvel menatap tajam pada Siska yang akan dibalas tatapan tak bersalah Siska sambil mengedikkan bahunya.
2 jam lebih berlalu, Siska yang awalnya merasa bosan menunggu Marvel, tanpa sadar telah terlelap dalam mimpinya. Marvel tersenyum melihat Siska dan menyelimutunya dengan jaket Marvel yang dibawanya tadi.
“ Siapa suruh ngerjain gue, gue kerjaiin balik kan lo”. Marvel menyunggingkan senyumnya.
Bagi Marvel soal teori yang diberikan oleh Siska tidak lah terlalu rumit, dimana jika dibaca dengan benar dan teliti, semua jawaban soal akan terpcahakan. Namun sayangnya Marvel sengaja memperlambat waktu untuk mengerjai Siska.
“ gue pikir dia bakal marah – marah lagi gue kerjaiin, tapi rupanya dia sabar juga”. Marvel masih menggulum senyum dan berniat mengusap kepala Siska.
“ Jangan digannguin den, nanti pacarnya bangun, kan kasian”. Ucapan pipik sontak membuat Marvel terkejut dan salah tingkah.
“ apaan sih bik, orang aku mau mindahin semut dirambut dia tadi”. Marvel berdiri dan kembali ketempat duduknya.
“ ya namanya non ini orang manis, semut aja suka apalagi.. ehem”. Ujar Bibik menatap jahil pada Marvel.
“ apaan sih bik, udah balik ke belakang sana”. Ketus Marvel yang dibuat merona karena ketahuan oleh Bibik.
“ iya bibik balik, tapi ingat loh den, jangan lama – lama ditatapnya, nanti mata aden yang malah kesemutan”. Ujar bibik sebelum melarikan diri karena suadah ditatap tajam oleh Marvel.
Marvel pun melanjutkan tugasnya yang hampir selesai, tapi tiba – tiba ponsel Siska berbunyi. Sontak Marvel menatap malas saat membaca nama yang ada tertera dilayar ponsel Siska [kak yuda].
Awalnya Marvel membiarkan saja panggilan tersebut, namun setelah berkali – kali deringan, Marvel mengangakatnya.
“ Halo ka, kamu dimana?, kata bunda kamu belum pulang jadi aku…”
“ Siska lagi tidur dirumah gue, nanti gue aja yang anterin dia balik”. Potong Marvel membuar pendengar seberang sana terkejut.
“ lo ngapain Siska?, dimana dia sekarang, awas aja kalo lo ngapa – ngapain dia”. Tukas yuda marah.
“ heh, seharusnya gue yang bilang itu sama lo, lo urus aja sana teman karokean lo itu”. Sarkas Marvel langsung mematikan panggilan tersebut.
Marvel masih jelas sedikit mendengar suara – suara nyaring dari tempat Yuda, dan itu menandakan Yuda ada ditempat karokean.
“ dasar monyet”. Umpat Marvel setelah menutup panggilan tersebut dan kembali beralih pada tugasnya.
***
Disisi lain Yuda merasa marah saat mengetahui Siska sedang bersama Marvel, “Tidur?”. Dengan menahan amarah yang membuncah, Yuda menghentakkan pintu ruangan karoke dengan keras dan membuat mereka yang didalam ruang itu menghentikan kegiatannya.
“ kamu kenapa yud?”. Tanya Winda menghampiri Yuda dan memegang bahunya.
“ minggir”. Tukas Yuda menapikkan tangan Winda dan duduk disofa.
“ lo kenapa sih?”. Tanya Mike ikut duduk disamping Yuda.
“ Siska lagi sama tu cowok dan ini gara – gara dia yang udah bikin Siska hutang budi sama tu cowok”. Yuda menatap tajam kearah Winda sehingga yang ditatap hanya dapat menundukkan kepalanya.
“ udah lah bro, lagian dia juga udah dapat hukuman dari kita. Dan untuk masalah Siska lo pelan – pelan aja ngedekatin dia kek dulu lagi”. Saran Mike menepuk bahu Yuda.
“ gimana gue mau deketin Siska, kalo prioritas Siska itu saat ini ngejalanin perintah buk rini, apalagi sekarang dia udah bergantung sama tu cowok”. Gusar Yuda meneguk sekaleng soda dalam sekali minum.
“ lo lupa, Siska juga peduli sama OSIS, lo bikin aja agenda baru, dan buat dia semakin dekat sama lo”. Ujar Mike kembali meyakinkan Yuda.
Yuda tersenyum mendengar ide dari Mike, ini merupakan awal baru bagi Yuda untuk semakin memperjelas perasaanya.
***
Setelah merapikan tugasnya, Marvel langsung membangunkan Siska mengingat apa yang dikatakan Yuda bahwa bunda yang dimaksud kemungkinan adalah mamanya Siska menanyakannya.
Marvel menepuk pipi Siska berulang kali dan kembali salah tingkah saat sang empunya pipi mengerjapkan matanya sehingga mereka saling bertetapan. Marvel langsung berdiri dan berdeham untuk menyadarkan dirinya agar tidak gugup.
“ hmmm, Sorry gue ketiduran, udah selesai?”. Ucap Siska sambil mengucek matanya dan memperhatikan susunan buku yang rapi didepannya.
“ eum, lo basuh dulu muka lo yang penuh ma ileran lo itu, baru lo periksa”. Marvel bersikap cuek mengejek Siska.
“ hah, masa sih?”. Jawab Siska mengusap ujung mulutnya memastiakan.
“ gak ada ya, ngefitnah aja kerjaan lo, dimana kamar mandinya?”. Ketus Siska berdiri dan menatap kesal pada Marvel.
Marvel menunjukkan toilet dengan dagunya yang kemudian mengeluarkan ponselnya dan bermain game. Siska menggepal kuat tangannya dan menuju kekamar mandi.
“ punya dosa apa ya gue kenal sama tu anak”. Gerutu Siska.
Setelah usai dari kamar mandi, Siska mengecek setiap jawaban yang dikerjakan Marvel.
“ oke lumayan, waktu gue gak sia – sia hari ini”. Siska kemudian merapikan bukunya dan berdiri untuk pamit pergi.
“ gue anter lo”. Marvel juga ikut berdiri mengambil kunci motornya diatas meja kemudian menarik tangan Siska.
Siska kembali gugup saat tangannya digenggam Marvel, dai berusaha melepaskan tangannya namun Marvel malah semakin menggenggam kuat.
“ Ish, lepasin gak, sakit tangan gue”. Siska mendesis kesakitan membuat Marvel menghentikan langkahnya membuat Siska menabrak dada bidangnya.
“ aww, kalo berhenti bilang – bilang dong, eh ..”. Saat Siska mundur, rambutnya terasa tertarik karena tersangkut dijaket Marvel.
“ sial banget sih gue hari ini. Ketus Siska cemberut mencoba melepaskan rambutnya dari jaket Marvel.
“ Sini biar gue aja”. Marvel menepikkan tangan Siska dan mencoba melepaskannya.
“ awas hati – hati, eh.. shitt”. Siska mendesis kesakitan karena Marvel menarik kuat rambutnya hingga terlepas.
“ lo gila ya, bisa mati gue kalo saraf –saraf gue ikut putus”. Kesal Siska mengusap kepalanya.
“ gak usah lebay, udah ayo”. Marvel kembali menarik tangan Siska menuju ke garasi dan mengeluarakan motor kesayangannya.
“ emm, gak usah deh, gue minta jemput mang ujang aja, atau gue bisa pesan taksi online”. Siska tidak ingin kembali merasakan desiran aneh didadanya saat berdekatan dengan Marvel, dimana rasa itu semakin sulit untuk dinetralisir olehnya.
“ kenapa, lo takut sama gua?, atau lo gak mau bunda lo tau, kalo lo jalan sama gue hari ini bukan Yuda?”. Tanya Marvel penasaran dengan Siska yang kelihatan gusar.
“ ha, apa hubungannya sama mama dan kak Yuda?” . Siska malah balik bertanya kepada Marvel.
“ tadi dia nelpon lo”.
“ aneh, tadi jelas – jelas aku udah minta izin sama mama, bahkan aku sampe kasih liat ke mama foto kamu, alamat rumah kamu, bahkan sampe nomor kamu”. Jelas Siska juga bingung kenapa Yuda menelpon dirinya.
Marvel menggulum senyum mendengar penjelasan Siska, itu artinya bukan mamanya Siska khawatir makanya menelpon Yuda, tetapi kemungkinan Yuda yang ingin mengajak Siska keluar.
Mohon dukungannya para readers yang ikutin cerita ini, jangan lupa kasih like untuk setiap partnya ya, agar cerita ini semakin berkembang , terimakasih :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
manda_
lanjut
2022-02-04
0
Queen al
semangat kk
2022-01-14
0