Diperjalanan pulang, Marvel hanya memikirkan satu kata yang diucap kan Siska. ‘sepupu’, Siska dan Mike rupanya adalah saudara sepupu dan hal itu membuat Marvel tersenyum.
Disisi lain, sepanjang perjalanan Siska terus saja mengomeli Mike. Mike yang tau sifat Siska kalo sedang mengoceh tidak akan berhenti sebelum mulutnya disumpal es krim. Mike memberhentikan motornya disupermarket.
“ loh kak, kita ngapain kesini, dari tadi kak Mike dengerin aku ngomong gak sih”. Ketus Siska karena sedari tadi Mike tidak menjawab pertanyaannya.
“ mau ngadem, lo gak mau ikut?”. Mike turun dari motornya dan melangkah masuk ke sepurmarket.
“ ya mau, kalo gue disini nunguuin kakak jadi ikan teri asin yang ada”. Siska juga langsung mengikuti Mike.
“ lagian panas gini lo milih pulang sama gue, kalo pulang ma yuda gak gosong gini lo”. Mike melihat ke freezer es krim lalu memilih rasa coklat dan memberinya kepada Siska.
“makasih, yakan tadi duluan Marvel yang ajak, masak aku pilih kak Yuda, lagian kak Yuda ngapain bilang sama Mama biar Mang Ujang gak usah jemput”. Siska menerima es krim yang diberikan oleh Mike tersenyum.
“ lo serius gak punya perasaan apa – apa sama Yuda? ”. Tanya Mike menuju ke tempat kasir.
“ gak ada, aku sama kak Yuda kan Cuma sahabat, udah gitu doang”. Jawab Siska meletakkan es krimnya di depan kasir.
“ terus kalo Yuda suka sama lo gimana?”. Tanya Mike lagi melangkah keluar dan duduk dibangku didepan supermarket.
“ Kak Yudanya gak ngomong, ya aku harus gimana”. Jawab Siska membuka es krimnya.
“ kalo Yuda ngomong”. Tanya Mike dengan tatapan instens.
“ eum, gue gak tau kak, kalo dekat sama kak Yuda sama aja rasanya kayak dekat sama kakak sekarang”. Ujar Siska bingung mendeskripsikan perasaannya terhadap Yuda.
“ Yuda itu baik, tunggu aja, gak akan nyesel kalo lo mau sama dia”. Tukas Mike.
“ au ah bingung, lagian kakak sok – sok an nyaranin orang, kakak sendiri sama Adel gimana?”. Siska mengalihkan topik pembicaraan yang sebanarnya dia juga penasaran akan persaan Mike terhadap sahabatnya.
“ Bukan urusan lo, buruan habisin, kalo gak gue tinggalin lo disini ”. Ujar Mike menatap jengah karena Siska malah mengintrogasinya.
“ ye galak amat, mana mau Adel sama kakak kalo kek gini”. Sahut Siska dengan senyum meremehkan.
“ habisin gak? ”. Mike menatap tajam pada Siska dan membuatnya menciut untuk menggoda Mike lagi.
“ iya – iya, sewot amat macam cewek pms”. Ucap Siska sembari menghabiskan es krimnya dengan cepat.
Mike dan Siska akhirnya pulang dan kembali menuju rumah Siska. Sesampainya mereka disana, Siska menarik tangan Mike agar ikutan turun dan masuk kerumahnya.
“ eh kak tunggu dulu, masuk dulu kek ketemu mama, udah lama loh kakak gak kesini ”. Ujar Siska menarik tangan Mike agar iku turun.
“ Ck, gue mau pulang, lain kali aja gue mampir”. Mike mencoba melepaskan tangan Siska dari tangannya.
“ lain kali mulu”, ketus Siska.
“Mama… mama kak Mike gak mau masuk ni”. Teriak Siska sembari mencoba menahan Mike.
Buk nia yang mendengar teriakan Siska berlari keluar dan mengahmpiri mereka.
“ kalian kenapa sih, Mike kamu kenapa gak mampir dulu sih dirumah Bunda”. Buk Nia mencoba melerai keduanya.
“ maaf bun, tapi aku gak bisa, aku pulang dulu ya”. Mike yang sudah terlepas dari cegatan Siska langsung ingin menyalakan motornya.
“ shittt, Kunci motor gue mana”. Mike bingung mencri kunci motornya yang sedari tadi padahal dia tidak mencabutnya.
“ ini, sama aku”. Siska rupanya langsung mencabut kunci motor Mike saat mamanya dating dan langsung masuk kedalam rumah sesudah memperlihatkan kuncinya pada Mike.
“ ck, sial”. Umpat Mike pelan.
“ kamu tenang aja, bunda gak akan kasih tau mama papa kamu kok, kalo hari ini kamu ketempat bunda”. Ujar buk nia tersenyum mengelus bahu Mike.
“ iya bun”. Mike akhirnya mau tidak mau masuk kerumah Siska demi kunci motornya kembali.
****
POV Mike
Mike adalah anak dari kakak ibunya Siska. Kehidupan Mike dan Siska jauh berbeda, dimana jika Siska memiliki keluarga yang harmonis, sedangkan dirinya memiliki keluarga yang broken home. Hal itu membuat dirinya kabur dari rumah orang tuanya dan memilih hidup mandiri.
Bahkan saat itu dia memilih untuk memutuskan kontak dari seluruh kerabatnya, keluarga Siska yang selama ini memperlakukan dirinya seperti anak sendiri juga tak luput dia hindari. Namun karena kedekatan Siska dan Yuda, Siska akhirnya menemukan Mike dan memintanya untuk kembali kesekolah.
Saat itu Siska juga berjanji membujuk kedua orang tua Mike agar sementara waktu mereka tidak mencari Mike. Siska bahkan memberikan tabungannya agar Mike bisa melanjutkan kehidupannya. Karena bujukan Siska yang sudah dianggap seperti adiknya, Mike akhirnya kembali sekolah.
****
Disisi lain, Marvel menatap langit – langit kamarnya, entah kenapa mendengar Mike hanyalah sepupu Siska membuat peasaannya sedikit tenang. Apalagi saat dia mengingat kejadian Siska begitu dekat menelisik wajahnya siang tadi.
Marvel tersenyum geli mengingat Siska menyadari jika dia memperhatikan Siska. Apalagi saat Siska mengatakan
[lo suka sama gue ya atau gue udah jadi sosok special dihidup lo?].
Saat itu dia merasakan hal yang berbeda, rasa canggung, degupan jantung yang berdetak kencang, seolah membuatnya terungkap melakukan sesuatu.
Namun perasaan itu segera ditepisnya, Marvel mencoba menyadari dirinya sendiri untuk mengingat tujuan utamanya mendekati Siska. Deringan ponselnya berbunyi membuatnya mengalihkan pemikirannya.
[ woi nyet, jadi nongkrong gak kita ni ] Kevin
[ gue otw, habis nganterin doi ni ] Andi
[ pacaran mulu lo, cepetan gu tunggu ditempat biasa ] Kevin
[vel, lo gimana jadi gak?] Andi
[ gue otw sekarang, share lock aja] Marvel
Marvel berhambur memakai jaketnya dan mengambil kunci nakas setelah mendapatkan alamat yang dia tuju. Tak berlangsung lama Marvel sampai di café yang dipenuhi oleh para remaja.
Marvel memasuki café tersebut dan mencari sosok dua temannya, Marvel melihat kearah Kevin yang melambaikan tangan dan menghampirinya. Marvel menarik Kursi bersebelahan Kevin.
“lo sendiri aja, Andi kemana?” Tanya Marvel saat tidak melihat satu temannya itu.
“ masih dijalan kali, kebiasaan tu anak kalo habis pacaran”. Jawab Kevin ketus.
“ masih sama May?”. Tanya Marvel.
“ ya iyalah, emang sama siapa lagi, gini – gini gue berdua gak mainin cewek ya”. Ujar Kevin.
Marvel hanya menganggukkan kepalanya. Tak lama setelah itu Andi dating menghampiri keduanya dengan senyuman sumringah tanpa bersalah karena terlambat.
“ hei bro ”. Andi menepuk bahu kedua temannya dan duduk dikursi bersebrangan dengan kedua temannya.
“ bra bro – bra bro lo, lama tau gak, mau pulang ni kita”. Kesal Kevin menatap jengah ke Andi.
“ Cealah, sewot banget sih lo bambang, pacaran makanya” Sindir Andi.
“ bukan urusan lo”. Sarkas Kevin.
“ belum Move on lo dari Siska”. Andi yang mulut bocor membuat Kevin menendang kakinya dan melihat canggung kerah Marvel.
“ cih, sakit bego”. Umpat Andi.
“ lo masih suka sama Siska ”. Tanya Marvel dengan tatapan intimidasi.
“ udah enggak, Cuma gue masih kesel kalo liat dia dekat sama Yuda”. Jawab Kevin jujur dengan gaya santainya.
“ mulut lo kalo ngomong, gue yakin lo belum Move on, gak ingat gara – gara gue bantuin lo deketin Siska, malah gue yang dapetin si May, takdir gak ada yang tau emang”. Tukas Andi meremehkan Kevin.
Marvel menatap bingung kearah dua temannya dan meiminta penjelasan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments