BAB 2 : Nomor WA
Saat bel jam istirahat pun tiba, marvel langsung bangun dan meregangkan ototnya sambil melihat suasana kelas.
Namun pandangannya langsung terhenti saat melihat gadis disebelahnya yang menatap kearahnya dengan tatapan yang tidak dapat dia artikan.
Gadis disampingnya terasa lucu dengan pipi tembem, bibir kecut, tatapan melotot sambil mengenyerhitkan dahi.
“ Maaf sebelumnya, tapi bisakah kamu… ”. Ucapan Siska terpotong oleh Marvel.
“ Sorry, gue gak bisa kasih lo nomor WA, dan lo juga bukan tipe gue ”. Ujar Marvel.
Kata-kata Marvel yang terlalu PD membuat Siska semakin mengeratkan giginya. Ya Marvel pikir Siska sama seperti gadis lainnya yang melakukan apapun agar bisa dekat dengannya.
“ lo pikir nomor lo berharga buat gue? Gue cuma mau bilang lo itu gak boleh seenaknya main tidur dikelas, kalo lo emang gak mau belajar atau gak suka sama mata pelajaran tadi, setidaknya lo ngehargain guru didepan lo, dan gue juga udah ditugasin Buk rini buat bantu lo kejar teori sebelumnya, jadi gue harap kejadian tadi gak lo ulangin ” tukas Siska.
Siska menguapkan kata demi kata untuk menceramahi Marvel dengan satu tangan berkacak pinggang dan tangan satunya lagi menunjuk-nunjuk Marvel.
Marvel menatap instens mata dan gerakan bibir Siska saat menyebutkan setiap kosa kata dan malah meladeni nasehat Siska dengan senyuman tipis diwajahnya.
“ ckck… ok gue gak akan tidur dikelas lagi, dan untuk bantuan yang lo tawarin gue gak butuh ”.
Marvel langsung meninggalkan Siska dan berlenggang keluar kelas tanpa mempedulikan tatapan Siska dan anak kelas lainnya.
Sontak saja emosi Siska semakin tinggi, dia pun menggertakkan kakinya dilantai dengan keras, sehingga teman sekelasnya lumayan takut saat melihat Siska marah dan mereka lebih memilih keluar kelas.
“ Udah lah ka, mungkin tu cogan emang cowok bandel makanya dia pindah sekolah, apalagi pindahnya pas mau dekat ujian naik kelas 3 ”. Cetus May yang sok tau sambil mengusap punggung Siska untuk meredakan amarah temannya itu.
“ Tapi tu cowok ya masih bagus dibandingin Andi ma Kevin yang asik ngomong, ketawa sekeras toa, pas disuruh keluar kelas eh malah kesenangan macam dapat jackpot aja, lah dia cuma tiduran doang ”. Sahut Adel menyimpulkan bahwa Marvel lebih baik dari Andi dan Kevin.
Siska yang sudah bisa menguasai emosinya pun mulai penasaran terhadap marvel dan akhirnya dia memilih ikut bersama temannya kekantin. Namun dia tetap akan mencari cara lain dalam melaksanakan tugasnya membantu Marvel walaupun pria itu menolaknya.
Setelah jam istirahat usai, Siska melihat Marvel yang tidak mengikuti jam pelajaran pun bingung kemana Marvel pergi. Siska menyusul Marvel saat guru mengatakan akan ikut rapat dan menyuruh siswa mempelajari ulang materi sebelumnya.
Tapi Siska juga tidak lupa mengambil kunci motor Marvel yang terletak dilaci untuk menahan Marvel yang akan mengabaikannya.
“ Ternyata dia disini ”. Siska langsung menghampiri marvel yang sedang asik bermain game di HP nya diatap sekolah.
“ Permisi, gue Siska, kita belum berkenalan tadi ”. Siska langsung duduk disamping Marvel dan mengulurkan tangannya.
Tanpa menjawab uluran tangan Siska, Marvel malah melanjutkan bermain game. Siska yang kesal diacuhkan pun, menarik HP ditangan Marvel yang kemudian dia sembunyikan dibelakang punggungnya.
“ Mau lo apa sih? Tadi gue tidur lo marah, sekarang gue ngadem disini salah, kembaliin HP gue " . Marvel langsung berusaha merebut HP nya kembali dari Siska.
Siska yang bertubuh pendek pun dengan mudah ditarik oleh marvel dalam pelukannya. Siska yang terkejut tanpa bergeming dalam dekapan Marvel membuat marvel langsung meraih HP dari tangan Siska.
“ Kalo pengen dipeluk ya bilang aja, gak usah cari cara rendahan kek gini ”. Marvel langsung mendorong Siska dari pelukannya bahkan hampir terjatuh dan berlalu pergi.
“ Mulut lo dijaga ya, siapa juga yang pengen dipeluk, gue masih bisa meluk ibu gue dirumah ”. Jawab Siska kesal merasa direndahkan.
Langkah kaki Marvel langsung terhenti mendengar teriakan Siska dan menoleh sedikit kearah Siska dan ingin berlalu pergi, namun terhenti kembali saat Siska kembali meneriakinya.
“ Lo yakin pergi, terus pas pulang lo dorong motor kesayangan lo itu, ha? ”. Siska memperlihatkan kunci motor Marvel ditangannya.
Marvel yang melihat itu langsung berjalan cepat kearah Siska dengan tatapan marahnya. Namun kali ini Siska secara gesit berlari menghindari Marvel.
Tanpa sengaja saat mengejar Siska, celana Marvel tersangkut dipaku salah satu kursi. Suara robekan yang keras dan menampakkan boxer bergambar minion itu pun menghentikan langkah kaki mereka.
“ wahahahaha, lucu juga selera lo, eh.. ”.
Siska yang tertawa langsung menutup matanya saat menyadari apa yang dilihatnya. Sedangkan Marvel langsung berdecih kesal menahan marah dan rasa malunya didepan Siska.
“ Gue gak lihat sumpah, tapi lumayan ni jadi kartu As gue ngancem lo ”.
Dengan jari tangan yang masih menutup muka namun agak diregangkan Siska muncul ide untuk memfotokan apa yang dilihatnya.
“ Ish malu banget gue simpan foto beginian, tapi gak apalah demi tugas mulia gue ”. Gumam Siska sambil memasukkan Hp kedalam sakunya.
“ Dasar cewek gak tau malu, tadi meluk, sekarang lo jadiin celdam gue buat koleksi lo, kembaliin kunci motor gue sini ”. Cetus Marvel sambil berusaha menutupi celananya dan berjalan kearah Siska.
“ Kalo pun gue kembaliin, emang lo berani turun kebawah kek gitu, sampe sore bakalan masih rame karena ada tanding basket hari ini, masak sampe malam lo disini ”. Ungkap Siska berniat negosiasi dengan Marvel.
“ Cih, sial. Gue gak mau tau ya, lo harus bantuin gue buat turun dari sini ”. Umpat Marvel terhadap Siska.
“ oke gue bantuin lo, tapi lo juga harus janji. Lo harus mau gue ajarin selama 2 bulan kedepan dan nilai lo setidaknya dapat 75, gimana? ”. Tawar Siska dengan senyum mengembang.
“ Ogah, mending sampe malam gue disini daripada dengar kebawelan lo selama 2 bulan ”. Tolak Marvel mentah-mentah.
“ Yaudah, kalo gitu gue sebarin foto lo ke grup sekolah”. Jawab Siska tak mau kalah dari Marvel.
“ Daripada gue malu mending gue iyain aja kemauan ni cewek, dan untuk 2 bulan kedepan gue pastiin dia sendiri yang bakalan ngejauh dari gue, 75 bukan juga nilai sulit buat gue dapetin ”. Gumam Marvel dalam hati.
“ Oke gue ikut kemauan lo, sekarang lo harus bantuin gue dan jangan sebarin koleksi aneh lo itu ”. Ucap marvel menyetujui kemauan Siska.
“ Oke gue pegang janji lo, kalo lo ingkar berarti lo bukan laki, tunggu disini gue turun sebentar ”. Ucap siska berlari turun dari atap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Dehan
hallo.. salam kenal kak dari penjahit cantik
2022-06-25
0
Lady Red
sumpah capek sendiri ketawa gue
2022-01-16
0
nasya691
seruu abis🤣🤣
2022-01-09
1