Bab 6 : Cicak
Genggaman hangat dirasakan kedua insan itu, entah kenapa setelah kejadian tadi membuat degup jantung keduanya tidak terkontrol. Marvel membawa Siska ketaman sekolah dan sesampainya disana dia langsung menyentak kasar tangan Siska.
“ Mau lo apa sih sebenarnya, kemarin lo mau ngebantu gue perbaiki nilai, tapi sekarang lo malah ngebuat gue hampir kena masalah”. Sinis Marvel menatap Siska.
“ Gue gak tau kenapa kak Mike berurusan sama lo dan gue pastiin ini terakhir kalinya dia ngelakuin itu”. Jelas Siska.
“ Lagian lo juga ngapain main tarik gue segala tadi”. Tanya Siska meminta penjelasan karena telah membuat hatinya tidak karuan.
“ Gua gak sengaja ngeliat mereka dikantin, ya gua pikir sekalian aja gua tunjukin ke mereka gua gak takut sama sekali”. Marvel dengan gaya santainya duduk dibangku taman.
“ Ehm” May berdeham memecah suasana. “ Btw, sejak kapan kalian bertiga berteman?” Tanya May mencurahkan rasa penasarannya sejak tadi.
“ Baru aja tadi dikantin”. Tukas Kevin.
“ WHAT… Secepat itu?”. May yang kaget mendengar penjelasan Kevin, bagaimana tidak kaget, baru saja berteman tetapi mereka sudah mau terkena masalah bersama saat Andi dan Kevin juga hampir adu jotos dengan Cs Mike.
Hanya anggukan kepala dari ketiganya dan tersenyum saling bertatapan. Tidak diragukan lagi Andi dan Kevin yang selama ini membenci Mike Cs pasti akan berteman dengan siapapun yang berani berhadapan dengan mereka. Ditambah lagi cara berteman mereka yang selalu mengundang gelak tawa.
“ Ok, sekarang gue tagih janji lo, seminggu 3 kali kita belajar bersama, biar urusan kita cepat kelar”. Tegas Siska.
“ Ok, gue mau ”. Sahut Marvel dengan senyum tipis.
“ Untuk jadwalnya selasa sama kamis kita belajar setelah pulang sekolah, dan itu dimulai hari ini, satu hari lagi lo boleh piih antara sabtu sama minggu, gimana?”. Ujar Siska melipat tangan didepan dadanya.
“ Ok deal, gue tunggu ditempat rahasia kita”. Marvel langsung bangun dari duduknya dengan tangan kirinya dimasukkan dalam kantong celananya.
“ Dan untuk lo berdua, awas aja kalo kalian ngehasut dia ikutan badung kayak kalian”. Tunjuk Siska menatap Andi dan Kevin yang juga akan beranjak pergi mengikuti Marvel.
“ huwahahha, lo salah ingatin bawel, yang ada kita yang bakalan nambah badung kayak dia, bisa pindah sekolah gue entar”. Celoteh Kevin yang diikuti tawa kedua temannya.
Siska dan kedua temannya menatap nalar kearah mereka dan ikut pergi dari sana kembali ke kantin menunaikan makan siang mereka yang tertunda.
“ Huwa, masih ada pentol atau somay mbak yani gak ya jam segini”. May berharap di detik - detik jam istirahat yang akan usai masih ada makanan favoritnya.
“ Iya ni, gua juga udah ngidam somay dari jam pertama tadi, eh malah kehalang sama paronama Siska ma Marvel nempel ditembok tadi”. Sambung adel yang cengengesan mengingat kejadian dikantin tadi.
“ Cih Emang gua cicak apa”. Tak lupa toyoran dikepala adel dianugrahinya yang kemudian berjalan lebih cepat meninggalkan kedua temannya dengan muka yang semu merah malu dipipinya.
“ Idih, salting”. Tawa Adel dan May melihat Siska.
***
Seusai jam sekolah Siska mempersiapkan semua catatannya dan berlalu pergi kea tap setelah berpamitan dengan kedua temanya. Suasana Sekolah yang riuh perlahan mulai pudar dengan berpulangnya para siswa.
Diatap sekolah Siska melihat Marvel yang berlesehan dilantai menghembuskan asap rokok dimulutnya. Dengan mata malas Marvel melihat Siska yang berjalan kearahnya.
“ Kita belajar dimeja situ aja ya, gue pake rok gak mungkin lesehan disini”. Ucap Siska berjalan pergi menuju meja yang ada disudut ujung sana.
Marvel pun mengikuti Siska dan duduk dihadapannya. Mata Marvel terhenti saat mentap kearah Siska yang sedang menatap kearahnya yang akan menyalakan rokok. Tatapan Marvel seolah bertanya kenapa Siska menatap dirinya.
“ Hem, jangan ngerokok boleh gak, gue bukan mau nagtur lo, tapi gue gak bisa cium bau rokok”. Jelas Siska mengerti maksud tatapan Marvel.
Marvel pun memasukkan kembali rokoknya. “ Udah, sekarang apa lagi, waktu gue gak banyak”.
“ Idih, sibuk amat pak, kayak orang penting aja”. Siska mengerucutkan bibirnya meledek Marvel.
“ Ini semua catatan yang udah gue ringkas, lo harus baca dan pahamin semuanya agar bisa jawab soal – soal yang udah gue siapin ini”. Ujar Siska menunjukkan satu persatu buku diatas meja.
Marvel yang tak bergeming hanya memerhatikan sesekali penjelasan Siska, bosan dan rasa kantuk yang dirasakannya membuatnya menguap dan memilih memainkan pena seolah stik drum.
“ Bisa serius gak sih, gue tau gak semua orang suka dan ahli di bagian akademik, gue juga gak maksa lo, gue..”. Tegur Siska yang kesal melihat tingkah Marvel tak mempedulikan penjelasan panjang lebarnya tadi.
“ Ck, tapi kan emang lo maksa”. Seringai tipis tergambar diwajah Marvel.
“ Gue gak maksa, tapi gue mau lo itu setidaknya usaha, dapat nilai 75 itu udah cukup kok kalo lo mau usaha”. Ketus Siska mendengar Marvel.
“ Lo bawel banget sih jadi cewek, kenapa tu 2 cowok bisa suka sama lo ya”. Marvel mengelengkan kepalanya mengingat Mike dan Yuda.
“ Ya namanya juga punya mulut, lagian ini bukan bawel, tapi nasehat”. Gerutu Siska tak terima dikatakan bawel.
“ Lagian 2 cowok yang lo maksud itu bukan pacar gue, tapi gue emang dekat sama mereka”. Jelas Siska lagi.
“ Bukan urusan gue lo pacar mereka atau bukan”. Jawab Marvel tak peduli.
“ Udah ah, sekarang lo coba kerjain 3 soal ini, kalo gak ngerti langsung Tanya aja”. Suruh Siska menyerahkan lembar soal pada Marvel.
Marvel mengambil lembaran itu dan dengan gesit terus menyusuri lembaran soal dengan penanya, Siska hanya memperhatikannya saja tanpa berniat melihat kearah jawaban Marvel jika sang empunya tidak bertanya padanya.
15 menit berlalu, Marvel menyerahkan hasil jawabannya pada Siska yang kemudian meraih tasnya dan berjalan meninggalkan Siska. Siska terbelalak dengan apa yang dia lihat, 1 soal berhasil dijawab, namun untuk kedua soal lagi bukan jawaban salah yang dia lihat, tetapi gambar minion dan tulisan
‘ JANGAN BAWEL DAN SOK TAU JADI ORANG, GAK SEMUA HAL YANG LO PIKIR ITU MUDAH DAN BENAR, TERKADANG ADA ALASAN DIBALIK SEMUA ITU ”.
Siska menyerngitkan dahinya saat membaca tulisan itu, “apa maksud Marvel menulis ini, apa ada makna yang mau dia sampein ya disini”. Gumam Siska memikirkan tulisan Marvel.
“ Lumayan juga bisa jawab 1 soal”. Senyum Siska melihat perkembangan Marvel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Hulapao
semangattt terus kak ><
Jangan lupa mampir jugaaa yaaa
2022-01-02
0
Kaka Rose
makin seru ceritanya
2021-12-31
0
Amami
lanjut thor
2021-12-31
0