Bab 7 : Anak TK
Sudah biasa bagi Siska memiliki jadwal les sebagai kegiatan rutinnya. Hari ini setelah mengikuti kegiatan les, gadis itu memasuki salah satu supermarket yang ada disekitaran tempat lesnya.
Sebelumnya saat sedang mengikuti les, Siska sempat membaca pesan yang dikirimkan oleh mamanya. Mama memberitahukan bahwa mang Ujang tidak bisa menjemputnya karena harus menemani anaknya yang tiba – tiba masuk rumah sakit.
Karena batre Hp nya habis, Siska numpang nge cas di supermarket tersebut dan membeli beberapa cemilan.
Dengan bersusah payah Siska menjinjit untuk mengambil cemilan di rak bagian atas, terjulur tangan dari arah belakang membantu mengambil cemilan yang di inginkannya.
Seketika Siska berbalik ingin berterima kasih, manik matanya menatap sepasang mata yang ada diatas kepalanya. Degupan jantungnya kembali beradu dan berdetak kencang seperti tadi siang dikantin.
Tatapan keduanya terhenti saat jidatnya terasa sakit akibat jitakan dari orang yang ada didepannya.
“ Pletakk,,,, Betah amat lo liat muka gue, Suka? ”. Ujar Marvel setelah menjitak jidat Siska dan tersenyum sinis.
“ aww, punya sifat manusia sedikit gak sih ”. Keluh Siska sambil mengelus jidatnya yang terasa perih.
“ Tadinya ada sih, mau ngebantuin anak Tk ngambil ini, tapi ternyata elo, hilang deh ”. Tukas Marvel menggoyangkan bungkusan cemilan itu dengan senyum diwajahnya.
“ elo ya, main fisik mulu becandaannya, bukan gue nya yang pendek, tapi elo nya yang ketinggian”. Timpal Siska dan meraih bungkusan cemilan dari tangan Marvel.
“ Pendek ya pendek, gak usah ngelak, tinggal ngaku aja susah banget ”. Sindir Marvel sambil memasukkan tangannya ke kantong jaketnya.
“ Mulut lo kaya empang comberan tau gak, gue sumpahin lo dapat cewek pendek tau rasa lo ”. Jawab Siska dan berlalu pergi menuju kasir.
“ Mbak saya bayar ini ya, emm kira – kira daya Hp saya udah ke isi berapa ya ?”. Ujar Siska kepada penjaga kasir supermarket dan menyerahkan belanjaannya.
“ Udah 20% mbak, dan untuk ini sebentar saya hitung dulu ”. jawab mbak supermarket.
“ Gabungin sama punya saya aja mbak, kasian anak kecil ini, nanti uang jajan nya habis lagi ”. Marvel menyerahkan satu botol kopi susu untuk dihitung sekalian.
“ Maaf ya om, uang jajan saya banyak kok ”. Sahut Siska berkacak pinggang menatap Marvel.
“ jangan berantem terus, nanti malah kangen loh ”. Tukas mbak supermarket.
“ Ih amit – amit mbak saya kangenin dia, om – om kek dia mah banyak di komplek sana ”. Sahut Siska kesal dengan nada marahnya.
“ liat tu mbak, masak masih kecil sukanya sama om – om di komplek, harus dilaporin ni anak emang ”. Sahut Marvel tak mau kalah dari Siska.
“ udah mas jangan di isengin terus, kalo pacarnya ngambek bahaya loh, dan ini semua 45 ribu semua”. Ujar Mbak supermarket dan menyerahkan belanjaan Siska dan Marvel.
“ lah mbak, kok digabungin sih, saya bayar sendiri aja”. Jawab Siska yang ingin membayar tapi kalah cepat dengan Marvel.
“ Ini mbak, sisanya buat bayar sewa nge cas Hp dia aja”. Ujar Marvel dan langsung berlalu setelah mengambil minumannya.
“ ih gayaan banget sih tu cowok, tengilnya minta ampun, ya udah makasih ya mbak”. Siska juga ikut keluar setelah mengambil hp dan barang belanjaanya.
Setelah keluar dari supermarket Siska langsung membuka aplikasi untuk mengorder taxi online dan mengacuhkan Marvel yang sudah duduk dimotornya.
“ Mau gue anter pulang gak, bahaya anak kecil pulang malam sendirian ”. Tawar Marvel yang masih setia di atas motornya.
“ om ngomong sama siapa?, sama saya?”. Ujar Siska membalas sindiran Marvel.
“ Gue beneran nawarin ya, semua orang juga bakalan mikir lo anak Tk kalo cara pakaian lo kek gitu, apalagi dengan tinggi badan lo segitu”. Tukas Marvel sambil melirik Siska dari ujung kaki sampai bawah.
Siska juga mengikuti Marvel melihat dirinya sendiri, Siapa saja pasti akan mengira dia anak kecil.
Kaos turtleneck kuning lengan pendek dipadukan dengan jeans, apalagi rambut yang diikat sebagian dan tas sedang hitam dipunggungnya memberikan nuansa imut saat orang melihatnya.
“ emm, tapi lo janji ya anterin gue sampe rumah, awas aja kalo lo apa – apain gue, dijamin hidup lo gak akan pernah tenang lagi, gue bakalan lapor polisi dan elo….”.
“ ck, nyesel gue mau bantuin lo, bisa – bisa budeg telinga gue yang ada”. Potong Marvel saat melihat Siska berantusias dengan kaliamat yang akan dikeluarkannya.
“ ih kan gue belum selesai ngomongnya, gue kan cuma…”
“ Lo naik sekarang atau gue tinggalin, lagian siapa juga yang nafsu sama anak kecil kayak lo”. Jawab Marvel sambil menyerahkan helm cadangannya.
“ iya – iya, galak amat sih”. Siska menghampiri Marvel dan memakai helmnya.
Melihat Siska kesusahan memakai helm karena tangannya yang memegang buku dan bungkusan makanan, Marvel membantu Siska memakaikan helm dan tanpa sengaja tatapan mereka bertemu kembali.
Marvel langsung mengalihkan tatapannya dan melepaskan jaketnya untuk diberikan kepada Siska.
“ Nih pakek, nanti kalo lo masuk angin salahin gue lagi" . Ujar Marvel memberikan jaketnya kepada Siska.
“ Thanks, akhirnya lo jadi manusia juga”. Jawab Siska menerima jaket Marvel dan memakainya.
Dengan berpegangan pada bahu Marvel Siska naik keatas motor, Marvel hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Siska.
Ditengah membelah jalanan malam, Marvel dapat melihat raut muka Siska yang senang menikmati hembusan angin malam dan rambutnya yang terurai sebagian berterbangan.
Melihat hal itu membuat Marvel tersenyum jahil dan berniat mempercepat laju motornya. Sontak Siska langsung memeluk Marvel dan membenamkan wajahnya dengan mata tertutup di punggung Marvel.
Senyum jahil yang baru saja tercetak diwajahnya langsung hilang saat meraskan bagian bawahnya basah dan terasa dingin. Hal itu membuat Marvel langsung mencari tepian untuk berhenti.
Merasakan deruan motor berhenti, Siska langsung melepaskan pelukannya dan memukul bahu Marvel.
“ Lo mau gue mati ya, atau lo cari kesempatan kan biar gue meluk lo, ya tuhan hampir gue mati konyol gara –gara lo tau gak”. Kesal Siska tanpa berhenti memukul Marvel.
“Ck, sial, kenapa gue bisa basah sih”. Tanpa memedulikan Siska, Marvel langsung turun dari motornya dan mengibaskan tangannya untuk mengeringkan bagian bawahnya.
“ ih dasar mesum, lo mau ngapain gue dipinggir jalan kek gini, gue teriakin lo ya”. Tukas Siska saat melihat apa yang dilakukan Marvel dan menutup matanya.
“ Lo beli apa sih, sampe gue basah kek gini”. Marvel menarik paksa kantong belanjaan Siska.
“ malam – malam gini lo beli es krim, pantesan gue basah es krimnya udah cair gini”. Ujar Marvel mengeluarkan es krim dan menunjukkannya pada Siska.
“Eh, iya gue lupa ada beli es krim tadi, niatnya mau gue makan sambil nunggu taxi online, heheheh”. Jawab Siska cengengesan diatas motor dan mengambil es krim dari tangan Marvel.
“ lagian lo salah sendiri tiba – tiba bawa kencang tu motor, kan gue jadi meluk lo, noh makan tu karma cari kesempatan dalam kesempitan, basah kan lo, blek…”. Ledek Siska menjulurkan lidahnya kearah Marvel.
“ Udah buang aja tu es krim, lagian gue bawa cepat biar cepat sampe, nanti lo pulang telat gue lagi yang kena ”. Tukas Marvel yang kemudian menaiki motornya lagi.
“ ya udah deh, padahal lagi ngidam makan es krim “. Siska membuang es krim itu dengan raut muka cemberut dan kemudian kembali berpegangan pada kaos Marvel.
Setelah berhasil membelah jalanan yang ditemani ocehan Siska, mereka sampai juga dirumah Siska.
“ Thanks ya vel, udah anterin gue”. Ujar Siska sambil melepaskas jaket dan helm dan mengembalikannya kepada Marvel.
“ em, gue balik dulu bye”. Sahut Marvel yang kemudian berlalu pergi.
Siska berlalu masuk rumah dengan lukisan senyum dan pipi merona diwajahnya.
*** Terimakasih untuk yang sudah dukung karya ini, karena gk bisa double up jadi part ini agak lumayan panjang, bakalan aku usahain up terus kok 😄 ***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu thor aku suka
2022-02-04
0
Zahra Amalia
lanjut thor
2022-01-05
0
Sri Yani
kurang lagi dong thor,,, please
2022-01-04
0