Setelah berhasil melelang Ponsel yang mereka buat dengan harga yang fantastis, perusahaan Adinata menjadi semakin terkenal, di dalam bahkan di negara-negara luar, perusahaan yang di pimpin oleh seorang pria yang masih muda itu telah berhasil merebut hati pembisnis besar di seluruh Asia, bahkan sekarang tidak jarang CEO atau Presdir dari perusahaan terbesar lainnya mengajukan permintaan kerja sama setiap harinya.
Dalam keberhasilan Faris, kakek lah yang merasa paling bahagia sekaligus bangga kepada cucu satu-satunya itu pengganti dari ke dua orang tua Faris, karna di usia Faris yang terbilang muda yaitu 28 tahun, namun Faris mampu melebarkan sayap perusahaan nya lebih dari yang dia harapkan.
Namun dalam hal tersebut, kakek Adinata juga mengkhawatirkan sang cucu, karna sampai saat ini cucunya itu belum menemukan tambatan hati, apa lagi usia Faris memang sudah matang untuk berumah tangga.
Sang Kakek hanya berharap jika Faris bisa mendapatkan jodoh yang memang tulus mencintai nya bukan karna harta atau rupa, mengingat jika Faris adalah penerus tinggal keluarga Adinata, tentu banyak perempuan yang menginginkan jadi pendamping hidup Faris.
Sekarang ini Faris sudah sering di undang ke kampus-kampus terbesar untuk memberikan motivasi atau tips menjadi pengusaha sukses kepada pelajar yang juga mengambil jurusan bisnis.
Seperti pagi ini, Faris sedang berangkat ke salah satu universitas yang cukup terkenal di kota tersebut.
Meski Faris tidak melanjutkan pendidikan nya di kampus tersebut, karna setelah lulus sekolah menengah atas, Faris di kirimkan kakek untuk kuliah di London, namun dengan prestasi yang sudah dia raih, Faris sangat cocok menjadi contoh bagi pelajar dalam dunia bisnis.
"Setelah ini katakan apa jadwal ku?" tanya Faris pada Diki saat masih di perjalanan.
"Pertemuan dengan perusahaan EYE CROUP untuk membahas pengiklanan produk kita" jelas Diki masih masih fokus menyetir.
Tak berapa lama, mereka pun sampai. Faris langsung turun setelah sang asisten membukakan pintu untuk nya.
Seorang dosen sudah menyambut mereka, lalu keduanya melangkah untuk masuk ke ruangan dosen terlebih dahulu.
...****************...
Di dalam bus....
"Nabil, apa kamu ingat... kata dosen kemaren hari ini kita harus datang lebih awal karna kita kedatangan tamu Presdir perusahaan terbesar di kota ini" kata Mira yang mengingat pesan dosen kemaren.
"Astaghfirullah... aku lupa Mira, kira-kira kita terlambat nggak ya" Nabil memukul kening nya, karna dia baru teringat jika hari ini adalah hari penting.
"Kenapa kamu tidak memberitahu ku dari semalam, kan tadi aku bisa lebih cepat mengajar nya" lanjut nya lagi.
"Aku juga baru ingat sekarang Bil"
"Ya sudah, semoga kita tidak telat ya"
"Iya, Aaamiiiiiinnnnn"
Sekitar 30 menit, bus yang di tumpangi Nabil dan Mira berhenti di depan gerbang kampus, mereka langsung turun, dengan sedikit berlari keduanya masuk ke pekarangan kampus langsung menuju ke kelas mereka.
Karna tergesa-gesa Nabil yang di depan tidak melihat jika tiga orang pria di hadapan nya juga ingin memasuki lokal yang di masuki Nabil.
Karna berjalan dengan menundukkan kepalanya, Nabil tak sengaja menabrak seorang lelaki yang juga berjalan di depan dosen dan asisten nya.
Brak....
"Astaghfirullah maafkan saya" Nabil sekilas mendongakkan kepalanya melihat orang yang ditabraknya.
Yang di tabrak pun melihat ke arah Nabil, al hasil tatapan keduanya kembali bertemu, Faris ingat mata yang saat ini dia tatap sama persis dengan mata yang beberapa hari lalu juga di lihatnya.
Nabil yang sadar langsung menundukkan kembali wajahnya, dia pun meminta kembali meminta maaf.
"Tuan maafkan saya, saya tidak sengaja" ucap Nabil dengan suara lembut nya.
"Suara itu, benar dia adalah wanita aneh yang hampir aku tabrak beberapa hari lalu, kenapa dia sangat aneh dan ceroboh" batin Faris sambil meneliti perempuan di hadapan nya.
"Lain kali gunakan matamu saat berjalan, jika kau melihat tanah maka semua nya bisa kau tabrak" ujar Faris dengan nata ketus.
"Baik Tuan, saya permisi" Nabil tidak mau memperpanjang masalah, namun dalam hatinya menjerit.
"Apa dia tidak tau jika kita memang harus menundukkan pandangan, agar tidak menimbulkan zina mata" batin Nabil dengan kaki terus melangkah.
Mira yang mengikuti Nabil merasa begitu geram dengan sikap angkuh Faris, saat melewati Faris, tanpa melihat ke arah Faris Mira berujar.
"Maaf Tuan, dalam agama kami memang di anjurkan untuk menundukkan pandangan agar tidak melihat sesuatu yang bisa menyebabkan zina mata" gumam Mira dengan suara kecil, namun masih bisa di dengar oleh Faris.
.
.
.
.
.
.
.
~Bersambung
Halo para Reader. Maaf ya baru sempat up, jika kalian berkenan dukung cerita ku ini dengan like, komen dan juga vote sebanyak-banyaknya.
Favorit juga jangan lupa, eh itu... mawar nya juga aku terima kok🤭.
Salam sayang ku untuk kalian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments
Safa
bagus bnget
2024-12-13
0
Kinay naluw
ish... Mira , bukan gitu juga bilangin nya.
2022-09-20
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓕𝓪𝓻𝓲𝓼 𝓴𝓪𝓷 𝓭𝓪𝓱𝓵 𝓪𝓶𝓪 𝔂𝓰 𝓫𝓮𝓵𝓪𝓳𝓪𝓻 𝓪𝓰𝓪𝓶𝓪 𝓰𝓪𝓷 𝓰𝓪𝓴 𝓹𝓮𝓻𝓬𝓪𝔂𝓪 𝓪𝓰𝓪𝓶𝓪 𝓳𝓭 𝔀𝓪𝓳𝓪𝓻 𝓴𝓵 𝓰𝓪𝓴 𝓽𝓱 𝓽𝓹 𝓼𝓲𝓴𝓪𝓹𝓷𝔂𝓪 𝓲𝓽𝓾 𝓵𝓱𝓸 𝓫𝓲𝓴𝓲𝓷 𝓰𝓮𝓭𝓮𝓰 𝔂𝓰 𝓫𝓪𝓬𝓪😤😤😤😤😤😤😤😤😤
2022-09-02
0