Faris hazam Adinata Bagaskara
Zaiyan Nabila
...----------------...
Pukul 06:00 pagi.....
"Good morning boy" suara perempuan membangun kan anak manusia yang masih memejamkan matanya.
Seorang pria yang tak lain adalah Faris, dia mengerjap setelah mendengar suaran perempuan yang menempel di dinding kamar nya untuk membangun kan dirinya.
"Hari kamis tanggal 16 Desember tahun 2021, pukul 06:03, perkiraan cuaca hari ini 20°C berawan, suhu 25°C, tidak ada mendung atau badai petir yang akan datang"
Suara perempuan yang tercetak di dinding kamar Faris, dengan bentuk petak seperti kaca berukuran sedang, namun saat sistem di nyalakan maka dia akan menampilkan menu-menu atau data data yang di perlukan Faris.
Yap, layar yang di pasang di dalam kamarnya di tempel kan pada dinding, benda yang di rancang oleh dirinya sendiri, hanya satu yang di ciptakan nya, benda seperti kaca yang terlihat biasa namun kegunaan nya begitu luar biasa.
Benda yang di namakan Jane oleh Faris selalu jadi alarm nya waktu pagi, Jane juga di rancang dengan berbagai kemampuan, perkiraan cuaca, mendeteksi orang lain yang masuk ke dalam kamar Faris, karna kamar Faris bersifat privasi, tidak sembarang orang yang bisa masuk ke dalam kamar tersebut, jika ada pun maka Jane akan bertugas untuk mendeteksi data orang tersebut.
Jane di rancang juga memiliki daya serap dan daya ingat yang tidak akan pernah salah atau lupa, semua yang terjadi atau suara yang ada dalam kamar Faris di serap dengan begitu teliti, lalu dengan sendirinya tersimpan pada File yang memang sudah khusus untuk penyimpanan data.
Jane juga bisa menampilkan orang yang ingin berbicara pada Faris melalu panggilan vidio atau panggilan biasa, benda itu juga bisa memberitahukan Faris tentang data-data kantor yang di kirimkan asisten nya.
Semua di atur dengan begitu baik oleh Faris, sehingga benda yang tidak banyak di ketahui oleh orang lain begitu bermanfaat untuk dirinya sendiri.
Dia mengatur semua dengan begitu teliti, dari jam bangun tidur, mengucapkan selamat siang, malam, dan pagi, mengingat kan Faris bekerja, Faris juga tidak lupa memberi waktu istirahat bagi Jane, pada saat malam pukul 11 lewat Jane sudah diam dan tidak lagi berfungsi, namun daya serapnya tetap di aktifkan Faris.
Faris juga yang mengatur jika Jane harus selalu memanggil Boy terhadap dirinya.
"Boy, bangun nanti kesiangan"
Suaran Jane yang hampir mirip dengan suara mbak Google, ntah suara siapa yang di ambil kan Faris.
"Boy, kamu harus minum jus dan makan buah segar biar badan mu menjadi sehat"
"Heumm Jane sudah diam"
"Baik Boy"
Jane langsung terdiam setelah Faris memberi perintah.
Suara pintu di ketuk, Faris memencet tombol di dekat tempat tidur King size hingga pintu kamar nya terbuka.
Masuk lah 5 orang pelayan, mereka punya tugas masing-masing.
Yang satu langsung melangkah pada Faris dia berjongkok lalu menyerahkan sendal untuk di pakai Faris, yang satu membawa jus, susu beserta buah segar, yang satu bertugas menyiapkan air mandi untuk Faris, dan yang keduanya menyiapkan pakaian Faris dan juga membereskan tempat tidur Faris.
Davvien bangkit, pelayan yang memberi sendal untuk Faris langsung memakai kan baju kimono yang terbuat dari sutra untuk tuan nya, Faris melangkah sambil mengambil jus dan satu buah apel, dia berjalan menuju balkon, tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut nya.
Setelah pelayan yang bertugas menyiapkan air dan alat mandi untuk Faris sudah selesai, Faris mengibas tangan nya agar para pelayan segera keluar dari dalam kamar nya.
Dengan begitu patuh, para pelayan tersebut langsung pergi meninggalkan kamar tuan yang dingin itu.
Faris melangkah masuk ke dalam kamar mandi, setelah 20 menit berada di dalam kamar mandi, Faris keluar, dia pun langsung memakai pakaian yang sudah di ambilkan oleh pelayan.
"Jane, katakan apa Diki mengirim mu data dan jadwal ku hari ini"
Jane langsung aktif, dan langsung menjawab.
"Hari ini Boy ada rapat tentang pengeluaran ponsel terbaru, ponsel yang limited edition yang kalian rancang, akan di pasarkan besar-besaran hari ini juga"
"Heummm"
Hanya itu jawaban yang di berikan Faris, karna jika dirinya tidak menjawab maka Jane akan terus aktif dan mengeluarkan suara.
"Jangan lupa sarapan Boy"
"Hekhem"
"Baik Boy"
Faris keluar dari dalam kamarnya setelah rapi dengan pakaiannya.
...****************...
Pesantren Ar-Raudhatul muta'alimin,,,,
Zaiyan atau sering di sebut nabil, dia masih berada di dalam lokal, Nabil mengajar pada saat setelah solat subuh dan setelah solat insya, saat ini dia masih terus memberi penjelasan pada murid muridnya.
"Jadi semuanya, kita harus mensyukuri nikmat yang Allah berikan, dan jangan lupakan perjuangan nabi kita Muhammad SAW, beliau lah orang yang patut kita cintai dan rindukan, cara mencintai Beliau cukup gampang, kita hanya cukup dengan melantunkan sholat kepada Baginda nabi, maka nabi Muhammad akan senantiasa memberikan syafaat kepada kita, wallahua'klam bishawab"
Nabil menyuruh semua muridnya untuk bersholawat sebelum turun dari lokal mereka mengaji, karna pelajaran sudah selesai.
Setelah muridnya bersalaman dengan Nabil, dia turun dan masuk ke dalam bilik atau kamar yang memang di khususkan untuk para ustazah yang sudah mengajar, sedangkan bagi santri yang belum di angkat jadi ustazah juga mempunyai bilik yang satu kamar nya mencapai empat sampai lima orang, bilik yang di tempati Nabil hanya muat untuk dua orang. Karna bilik tersebut tidak cukup besar, Nabil tinggal bersama sahabat nya Amira, mereka juga kuliah di satu universitas, namun dengan jurusan yang berbeda.
Mereka sudah berteman mulai dari keduanya berada di pesantren tahfiz.
Nabil dan Amira langsung bersiap-siap untuk ke kampus, dengan penampilan tertutup keduanya keluar dari gerbang pesantren untuk pergi ke mencari ilmu dunia.
Nabil memakai pakaian serba hitam, baju jelbab juga cadar nikop nya semua berwarna hitam, Nabil memang orang yang suka dengan warna gelap.
Sedangkan Amira menggunakan warna biru langit yang juga senada dengan baju, jelbab dan cadar nya.
Mereka berjalan melangkah pada halte bus, memang agak jauh antara pesantren dengan halte bus, namun ke duanya tidak patah semangat, demi cita-cita dan membanggakan orang tua, Nabil dan Amira selalu menjalani kehidupan sehari hari mereka tanpa mengeluh.
Tidak hanya mereka berdua, namun banyak dari santri yang juga mondok sambil kuliah atau sambil sekolah, karna pondok pesantren tersebut memnag mengizinkan para santri mengaji sambil sekolah.
Nabil dan Amira beserta para santri lain nya sudah berada di dalam bus, memang sudah ada bus khusus yang mengantar jemput para santri ke sekolah ataupun pada kampus, demi keamanan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.
Kini mereka sudah sampai di kampus, mereka langsung melangkah masuk ke dalam lokal dan mengikuti mata pelajaran.
.
.
.
.
.
.
.
~Bersambung
Panggilan Zaiyan aku ganti ya, lebih gampang manggil Nabil saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments
Safa
krrennn
2024-12-12
0
hìķàwäþî
aah jane.. lu betawi ye? canggih tp mmbumi..
2024-07-06
0
hìķàwäþî
suka sm yg cambangn.. kliatn jantan
2024-06-23
0