Merelakan.

Hari ini tepat di hari pertunangan Mira dengan ustadz Amir, semua nya sudah siap, ruangan tengah di mansion Mira sudah di sulap dengan dekorasi-dekorasi indah.

Mereka tidak mengadakan acara besar-besaran, hanya mengundang para kerabat dan tetangga.

Di halaman sudah terparkir beberapa mobil, Amir dan keluarga sudah sampai di kediaman calon istri, mereka turun dan langsung di sambut hangat oleh orang tua Mira.

"Assalamualaikum!" Ucap mama Amir dengan senyuman merekah di bibirnya.

"Waalaikum salam." Bunda Mira yang bernama Nur pun menjawab dan juga tersenyum pada calon besan nya.

"Mari silakan masuk!" titah Bunda Mira lagi.

Keluarga Amir langsung melangkah masuk, mereka duduk di kursi di ruangan tersebut. Setelah mencicipi teh, kopi, dengan beberapa cemilan yang telah di bawakan oleh pelayan, mereka pun menyampaikan maksud dari kedatangan mereka.

Sesudah mengatakan hajat mereka dan di terima oleh semua anggota keluarga Mira, akhirnya Bunda Nur memanggil putri nya.

Ummi dengan Aby Nabil juga ada di sana, setelah Bunda Nur memanggil, Mira, kini dari tangga terdengar suara langkah kaki menuruni anak tangga tersebut satu persatu.

Semua mata tertuju pada Mira yang telah di dandani, meski tidak terlihat karna tertutup dengan cadarnya, Mira turun dengan begitu anggun, di dampingi oleh sahabat terbaik nya.

Mira duduk di kursi yang jauh dari Amir, mereka sama sama menunduk, tidak berani memandang satu sama lain.

Akhirnya acara inti pun tiba, dimana dari pihak laki-laki memberikan cincin pada Mira sebagai tanda bahwa mereka sudah terikat dalam satu hubungan serius sebelum menjadi pasangan suami istri. Cincin di pakai kan oleh Mama Amir pada jari Mira.

Sedangkan Nabil yang melihat nya dengan tegar mengeluarkan ponsel nya lalu memotret momen pemasangan cincin di jari sahabat nya, yang dulu pernah dia harap terpasang di jarinya.

Nabil menahan rasa sesak di hatinya, sambil terus memotret saat Mama dari Amir mencium kening Mira, lalu memeluk nya.

"Ya Allah kenapa sesakit ini merelakan sesuatu yang kita harapkan, istighfar Nabil... Ya Allah, lindungi lah hati dan pikiran ku dari sesuatu kejahatan"

Setelah pemasangan cincin selesai, mereka kini sedang menyantap makanan yang memang sudah di siapkan di sana.

Mereka menikmati makanan dengan begitu bahagia, banyak percakapan di antara kedua belah pihak, sama-sama menyalurkan rasa bahagia juga sekalian perkenalan antara dua keluarga.

Acara pun selesai, keluarga Amir sudah pamit pulang, dan begitu pun kerabat dari Amira dan tetangga nya juga sudah pulang.

Nabil beserta Aby dan Ummi nya sudah sampai di rumah, padahal Mira sudah meminta nya untuk menginap, namun Nabil menolak dengan alasan rindu pada Aby dan Ummi nya.

Kini hanya Nabil seorang diri berada di dalam kamar, masih di sajadah dengan mengangkat kedua tangan nya memanjatkan doa setelah sholat Maghrib.

"Ya Allah... kuat kan hati hamba, ikhlaskan agar hamba bisa melepaskan dia yang bukan takdir untuk hamba, dan datangkan lah imam yang baik untuk hamba, Aamiinn"

Para Reader, bantuin Amin ya buat Nabil agar segera bertemu dengan Imam nya**.

Selesai berdoa tak lupa Nabil pun melantunkan ayat suci Alquran, yang selalu menjadi rutinitas nya setiap habis solat.

...****************...

Keesokan paginya...

"Selamat pagi Boy, sabtu 25 Desember masih 2021, pukul 6:00 perkiraan cuaca hari ini 23°C sedikit mendung, segera bangun boy, makan buah dan susu di Pagi hari akan membuat tubuh mu sehat"

"Hekhem, diam Jane... hari ini libur"

"Baik lah Boy"

Seperti biasa, Faris bangun saat lima pelayan masuk untuk mengurus dirinya.

Selesai mandi Faris langsung memakai pakaian nya, terdengar kaca persegi di dinding kamar nya berbunyi.

Cling,,,cling,,,cling,,,

"Telepon masuk Boy"

"Sambungkan" Ucap Faris datar.

Terlihat lah sosok ke tiga sahabat nya sudah berkumpul dengan pakaian motor nya.

"Apa kau belum siap juga? kami sudah menunggu mu sedari tadi!" Putra langsung mengomel.

Faris dengan begitu santai, berjalan ke depan cermin, merapikan rambut nya.

"Siapa suruh kalian bersiap subuh, ini belum sampai jam 7 tapi kalian sudah mengganggu ku!" protes Faris.

"Kita akan terlambat bambang, jika perginya kesiangan." Sambung Rangga.

"Heum, baik lah!" Faris langsung memutuskan sambungan dengan ketiga sahabat nya, dia pun bersiap memakai pakaian di tubuh atletis nya.

Karna sudah lama tidak melakukan kegiatan ekstrim, berhubung hari Sabtu Faris tidak masuk kantor, maka dia dan para sahabatnya memutuskan hari ini akan pergi ke suatu kampung yang banyak pegunungan, mereka akan pergi dengan menggunakan motor.

Sudah lengkap dengan pakaian nya, Faris langsung turun melalui lift di rumah nya, dia melewati meja makan, hanya mengambil roti dan meminum air putih, kemudian dia pun langsung menuju pintu keluar sebelum sang kakek melihat nya.

Faris langsung mengendarai motor Trail yang baru di bawa serfis oleh anak buahnya, di ikuti Diki di belakang. Masing-masing mereka membawa satu motor.

Di persimpangan dia melihat teman-teman nya sudah menunggu dirinya. Faris berlalu tanpa berhenti pada ke tiga sahabat nya.

Putra, Rangga dan Heri hanya menggeleng kepala saat melihat Faris yang berlalu begitu saja, bahkan tidak menyapa mereka, ketiga nya pun langsung mengikuti Faris dan Diki yang sudah di depan.

Kelima dari mereka membawa motor tentu tidak dengan kecepatan rendah, semua melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, seolah-olah mereka sedang melakukan balap motor, semuanya ingin lebih unggul dari yang lain nya.

...****************...

Sedangkan di rumah Aby Zainal.

"Ummi mau kemana?" Tanya Nabil yang melihat sang Ummi sudah siap ingin keluar.

"Ummi mau ke pasar"

"Loh, kenapa gak suruh bibi saja?" tanya Nabil lagi.

"Sesekali Ummi pengen sendiri yang berbelanja, lagian kan nggak jauh!" jawab Ummi.

"Ya sudah Nabil ikut ya... sekalian Nabil jalan-jalan." Pinta Nabil.

Ummi Fathimah mengangguk, dia paham jika anaknya ingin sesekali merefresh pikiran nya, maklum anak pondok jarang keluar apa lagi jalan-jalan. Mereka kini sudah berjalan, Ummi Fatimah memilih jalan kaki, karna jarak antara pasar dengan rumah mereka tidak terlalu jauh.

Nabil begitu senang, dia menikmati perjalanan nya, tidak ada sedikit pun rasa capek yang di rasakan nya, dia menatap sekeliling banyak pepohonan dan juga rumah-rumah mewah yang berjejer di samping jalan.

"Kamu capek, nak?" Tanya Ummi pada Nabil.

"Tidak Ummi, aku sangat senang... apa lagi bisa menemani Ummi berbelanja" jawab Nabil dengan senyuman nya.

Dia terus melihat sekeliling, tanpa sadar Nabil sudah berjalan sedikit tengah jalan. Wanita bercadar itu juga tidak melihat para geng motor sedang ugal-ugalan di belakang nya.

Sedangkan kelompok geng motor itu terus menambah kecepatan, yang di belakang terus mengejar agar berada di posisi depan, sedang yang di depan terus mempertahankan posisinya, Faris yang berada posisi depan terus menancap gas tanpa kendur.

Dia memalingkan wajah nya ke belakang, melihat para sahabat nya yang terus mengejar nya, tanpa sadar ada dua orang sedang berjalan kaki di hadapan nya.

Faris tersenyum sinis dan kembali melihat kedepan, tapi alangkah kaget nya dia saat seseorang sudah sangat dekat dengan nya.

Tiiiiiiiitttttt.....

"Nabil awas"

Terpopuler

Comments

Tati Suwarsih Prabowi

Tati Suwarsih Prabowi

dlam Islam tdk ad tunangan

2022-11-29

1

Kinay naluw

Kinay naluw

ketemunya kok dengan di tabrak.

2022-09-20

0

Amora

Amora

aamiin yaa robbal aalamiin

2022-09-16

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Awal mula
3 HIGO
4 Bar.
5 Pulang
6 Merelakan.
7 Pertemuan pertama
8 cucu tidak ada akhlak.
9 Sakit yang terpendam.
10 3 Miliar.
11 Bertemu lagi.
12 Kekesalan Faris.
13 Semut kecil
14 Pergi keluar.
15 Taruhan
16 Nabil di jemput
17 Wanita istimewa
18 Tekad Faris.
19 Nabil yang lembut
20 Nabil dan Rangga.
21 Faris yang menyebalkan.
22 Wanita yang sama.
23 Kekaguman Diki
24 Rumah baru
25 Kegelisahan ummi.
26 Orang asing.
27 Pergi ke mesjid.
28 Menikahlah denganku.
29 Keinginan Ummi.
30 Talia
31 Meminta jawaban.
32 Wanita buruk rupa
33 Lelaki lemah.
34 Hinaan terhadap Faris.
35 Jawaban Nabil.
36 Asisten Ceroboh.
37 Mendatangi rumah Nabil.
38 Lamaran Dadakan.
39 Lamaran.
40 Lamaran di terima.
41 MUA dan WO.
42 Pernikahan.
43 Surga Istri Di Telapak Kaki Suami.
44 Mansion Adinata Bagaskara.
45 Di tinggal pada malam pengantin.
46 Wanita yang aku cintai.
47 Faris menghilang.
48 Perubahan sikap Faris.
49 Tekad Rangga.
50 Siapa kamu?
51 Faris yang licik.
52 Usaha yang tidak di hargai.
53 Kepergian Rangga.
54 Kepergian Kakek.
55 Istri Bagaikan Pelayan.
56 Sadar Dari Koma.
57 Kedatangan Talia.
58 Pria Lemah.
59 Suami Angkuh.
60 Tekad Nabil.
61 Lelaki Pelit.
62 Bertabrakan.
63 Abiyan Pratama.
64 Tersiksa.
65 Pasrah.
66 Faris berubah?
67 Faris murka.
68 Ikhlas kan.
69 Kegelisahan.
70 Rindu.
71 Sakit.
72 Mobil Baru.
73 Salah Sangka.
74 Penenang.
75 Tuduhan.
76 Istri yang Taat.
77 Tidak Boleh Kuliah.
78 Sisi lain dari Faris.
79 Cibiran Terhadap Nabil.
80 Tersinggung.
81 Diam bukan berarti lemah.
82 Dia istri ku.
83 Ketenangan.
84 Senyuman Faris.
85 Keterpurukan Faris.
86 Pesan Lewat Mimpi.
87 Bukan Lelaki Bodoh.
88 Belanja.
89 Di jemput.
90 Pengakuan Cinta.
91 Faris Yang Manis.
92 Gara-gara Bawang.
93 Kekonyolan.
94 Nabil Mengetahui Nya?
95 Kebenaran 1.
96 Kebenaran 2.
97 Kebenaran 3.
98 Bertahan atau Menyerah.
99 Butuh waktu.
100 Lelaki Sejati.
101 Nabil pingsan?
102 Dokter Riska.
103 Menjadi calon ayah.
104 Hubungan membaik.
105 Nabil Hamil.
106 Bahagia.
107 Sensitif.
108 Rumah Tante Riska.
109 Kabar Bahagia.
110 Kehangatan.
111 Sate.
112 Mertua VS Menantu.
113 Mansion Amira.
114 Diki dan Mira.
115 Abi Ummi
116 Mangga muda.
117 Rujak.
118 Alergi.
119 Istri Tersayang.
120 Saya membenci Anda.
121 Faris tanpa kabar.
122 Saling merindukan.
123 Mual.
124 Benci dan Cinta.
125 Sugar Baby
126 Kemarahan Faris.
127 Jangan Tinggalkan Aku.
128 Melihat nya.
129 Siapa kah dalang nya?
130 Dia bukan mahram mu.
131 Membawa pulang Nabil.
132 Pulang.
133 Menjadi Ratu.
134 Semua mengetahui nya.
135 Resepsi Pernikahan.
136 Wanitaku.
137 Selamat Nabil dan Faris.
138 Terus berusaha.
139 Ingin Bertaubat.
140 Faris Taubat.
141 Cemburu.
142 Anak kecil dan manja.
143 Keluarga harmonis.
144 Kembar.
145 Musim pelakor.
146 Bukan wanita lemah.
147 Kisah kelam Faris.
148 Kisah kelam Faris. 2
149 Markas.
150 Bersenang-senang dengan ku.
151 Hukuman.
152 Terungkap.
153 Faris yang manis.
154 Talia dan Robert.
155 Anak dan Ayah.
156 Apa kamu mencintai nya?
157 Diki dan Mira.
158 Menjadi pendamping hidup mu.
159 Kaulah kebahagiaan ku.
160 Melihat kesungguhan mu.
161 Cari tau tentang dia.
162 Aku pasangan mu.
163 Nabil yang nakal.
164 Faris yang shock.
165 Identitas Robert.
166 Keadaan Faris.
167 Menantu kesayangan.
168 Obat Ampuh.
169 Hukum karma.
170 Rumah terasa surga.
171 Anugrah dalam hidup ku.
172 Kematian Robert.
173 Selamat Bahagia Miraku.
174 Kepulangan Amir.
175 Tangisan Diki dan Mira.
176 Tidak ingin kehilangan cinta ku lagi.
177 Siapa yang akan memakai kan cincin?
178 Maafkan, Talia, Pa.
179 Mata yang menggoda.
180 Minggu depan.
181 Pernikahan Diki 1.
182 Pernikahan Diki dan Mira 2
183 Pernikahan Diki dan Mira 3.
184 Pernikahan Diki dan Mira 4.
185 MP Diki dan Mira.
186 Pulang dari Hotel.
187 Sifat lain dari Diki.
188 Diki yang manis.
189 Honeymoon.
190 Promo Novel baru.
191 Makan malam romantis.
192 Positif.
193 Hadiah untuk Mira.
194 Penculikan.
195 Bukan dia dalang nya.
196 Rangga dan Talia.
197 Persyaratan konyol.
198 Tertembak.
199 Pilihan nya hanya satu.
200 Kemarahan Abi Zainal.
201 Bayi kembar.
202 Koma
203 Semakin memburuk.
204 Mukjizat
205 Nama untuk baby twins
206 Hukuman Rangga
207 Kunci Surga
208 Akhir yang bahagia.
209 Promo 1
210 Promo #Khanza
211 Ekstra part 1
212 Ekstra part 2
Episodes

Updated 212 Episodes

1
PROLOG
2
Awal mula
3
HIGO
4
Bar.
5
Pulang
6
Merelakan.
7
Pertemuan pertama
8
cucu tidak ada akhlak.
9
Sakit yang terpendam.
10
3 Miliar.
11
Bertemu lagi.
12
Kekesalan Faris.
13
Semut kecil
14
Pergi keluar.
15
Taruhan
16
Nabil di jemput
17
Wanita istimewa
18
Tekad Faris.
19
Nabil yang lembut
20
Nabil dan Rangga.
21
Faris yang menyebalkan.
22
Wanita yang sama.
23
Kekaguman Diki
24
Rumah baru
25
Kegelisahan ummi.
26
Orang asing.
27
Pergi ke mesjid.
28
Menikahlah denganku.
29
Keinginan Ummi.
30
Talia
31
Meminta jawaban.
32
Wanita buruk rupa
33
Lelaki lemah.
34
Hinaan terhadap Faris.
35
Jawaban Nabil.
36
Asisten Ceroboh.
37
Mendatangi rumah Nabil.
38
Lamaran Dadakan.
39
Lamaran.
40
Lamaran di terima.
41
MUA dan WO.
42
Pernikahan.
43
Surga Istri Di Telapak Kaki Suami.
44
Mansion Adinata Bagaskara.
45
Di tinggal pada malam pengantin.
46
Wanita yang aku cintai.
47
Faris menghilang.
48
Perubahan sikap Faris.
49
Tekad Rangga.
50
Siapa kamu?
51
Faris yang licik.
52
Usaha yang tidak di hargai.
53
Kepergian Rangga.
54
Kepergian Kakek.
55
Istri Bagaikan Pelayan.
56
Sadar Dari Koma.
57
Kedatangan Talia.
58
Pria Lemah.
59
Suami Angkuh.
60
Tekad Nabil.
61
Lelaki Pelit.
62
Bertabrakan.
63
Abiyan Pratama.
64
Tersiksa.
65
Pasrah.
66
Faris berubah?
67
Faris murka.
68
Ikhlas kan.
69
Kegelisahan.
70
Rindu.
71
Sakit.
72
Mobil Baru.
73
Salah Sangka.
74
Penenang.
75
Tuduhan.
76
Istri yang Taat.
77
Tidak Boleh Kuliah.
78
Sisi lain dari Faris.
79
Cibiran Terhadap Nabil.
80
Tersinggung.
81
Diam bukan berarti lemah.
82
Dia istri ku.
83
Ketenangan.
84
Senyuman Faris.
85
Keterpurukan Faris.
86
Pesan Lewat Mimpi.
87
Bukan Lelaki Bodoh.
88
Belanja.
89
Di jemput.
90
Pengakuan Cinta.
91
Faris Yang Manis.
92
Gara-gara Bawang.
93
Kekonyolan.
94
Nabil Mengetahui Nya?
95
Kebenaran 1.
96
Kebenaran 2.
97
Kebenaran 3.
98
Bertahan atau Menyerah.
99
Butuh waktu.
100
Lelaki Sejati.
101
Nabil pingsan?
102
Dokter Riska.
103
Menjadi calon ayah.
104
Hubungan membaik.
105
Nabil Hamil.
106
Bahagia.
107
Sensitif.
108
Rumah Tante Riska.
109
Kabar Bahagia.
110
Kehangatan.
111
Sate.
112
Mertua VS Menantu.
113
Mansion Amira.
114
Diki dan Mira.
115
Abi Ummi
116
Mangga muda.
117
Rujak.
118
Alergi.
119
Istri Tersayang.
120
Saya membenci Anda.
121
Faris tanpa kabar.
122
Saling merindukan.
123
Mual.
124
Benci dan Cinta.
125
Sugar Baby
126
Kemarahan Faris.
127
Jangan Tinggalkan Aku.
128
Melihat nya.
129
Siapa kah dalang nya?
130
Dia bukan mahram mu.
131
Membawa pulang Nabil.
132
Pulang.
133
Menjadi Ratu.
134
Semua mengetahui nya.
135
Resepsi Pernikahan.
136
Wanitaku.
137
Selamat Nabil dan Faris.
138
Terus berusaha.
139
Ingin Bertaubat.
140
Faris Taubat.
141
Cemburu.
142
Anak kecil dan manja.
143
Keluarga harmonis.
144
Kembar.
145
Musim pelakor.
146
Bukan wanita lemah.
147
Kisah kelam Faris.
148
Kisah kelam Faris. 2
149
Markas.
150
Bersenang-senang dengan ku.
151
Hukuman.
152
Terungkap.
153
Faris yang manis.
154
Talia dan Robert.
155
Anak dan Ayah.
156
Apa kamu mencintai nya?
157
Diki dan Mira.
158
Menjadi pendamping hidup mu.
159
Kaulah kebahagiaan ku.
160
Melihat kesungguhan mu.
161
Cari tau tentang dia.
162
Aku pasangan mu.
163
Nabil yang nakal.
164
Faris yang shock.
165
Identitas Robert.
166
Keadaan Faris.
167
Menantu kesayangan.
168
Obat Ampuh.
169
Hukum karma.
170
Rumah terasa surga.
171
Anugrah dalam hidup ku.
172
Kematian Robert.
173
Selamat Bahagia Miraku.
174
Kepulangan Amir.
175
Tangisan Diki dan Mira.
176
Tidak ingin kehilangan cinta ku lagi.
177
Siapa yang akan memakai kan cincin?
178
Maafkan, Talia, Pa.
179
Mata yang menggoda.
180
Minggu depan.
181
Pernikahan Diki 1.
182
Pernikahan Diki dan Mira 2
183
Pernikahan Diki dan Mira 3.
184
Pernikahan Diki dan Mira 4.
185
MP Diki dan Mira.
186
Pulang dari Hotel.
187
Sifat lain dari Diki.
188
Diki yang manis.
189
Honeymoon.
190
Promo Novel baru.
191
Makan malam romantis.
192
Positif.
193
Hadiah untuk Mira.
194
Penculikan.
195
Bukan dia dalang nya.
196
Rangga dan Talia.
197
Persyaratan konyol.
198
Tertembak.
199
Pilihan nya hanya satu.
200
Kemarahan Abi Zainal.
201
Bayi kembar.
202
Koma
203
Semakin memburuk.
204
Mukjizat
205
Nama untuk baby twins
206
Hukuman Rangga
207
Kunci Surga
208
Akhir yang bahagia.
209
Promo 1
210
Promo #Khanza
211
Ekstra part 1
212
Ekstra part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!