...Terkadang apa yang kita impikan belum tentu baik untuk kita. Maka dari itu, Allah tidak mengabulkan hajat dan keinginan kita....
...Terkadang kita baik, dan yang kita harap kan juga yang baik, tapi tetap saja kita tidak bisa memiliki itu.......
...Percayalah......
...Bukan Allah tidak tau apa yang kita inginkan, hanya saja, karna Allah lebih tau apa yang pantas dan tidak pantas kita dapatkan....
...Jika memang bukan dia, mungkin ada seseorang yang lebih membutuhkan kita, maka dari itu berusaha lah untuk ikhlas, dan berfikir baik lah terhadap Allah....
...🌷 HAPPY READING 🌷...
...****************...
Setelah tiga hari setelah mendapat kan surat dari ustadz, Amir untuk sahabat nya, Amira. Nabil mencoba untuk ikhlas... meski hatinya terasa begitu sakit.
Tapi dia tau, ini semua sudah takdir, Amira sudah mendapatkan jawaban nya setelah sempat bingung dengan perasaan nya.
Amira tidak tau jika Nabil juga memendam rasa untuk ustadz Amir.
Setelah mengetahui jika surat itu untuk dirinya, Amira pun membaca kembali isi surat jika ustadz Amir ingin melamar dirinya.
Amira bingung, tidak tau harus menjawab apa, dia tidak yakin dengan perasaan nya, harus menerima atau menolak.
Dengan begitu tegar Nabil memberi saran supaya Amira melakukan solat istikharah, agar dia tidak salah dalam mengambil keputusan.
Dan hari ini, dia sudah membalas surat dari Ustadz Amir yang nanti akan di kasih oleh Nabil.
"Bil, semoga pilihan ku tidak salah" Ujar Amira, merasa bimbang.
"Insya Alla, apapun itu, pilihan mu pasti sudah tepat"
"Makasih ya, Nabil, kamu bukan hanya sahabat... tapi kamu juga seorang penasehat untuk ku." Amira tersenyum, dia pun memeluk Nabil dengan sangat erat.
Sedangkan Nabil berusaha tersenyum dan menahan rasa sesak di hatinya.
"Semoga kamu bahagia selalu Mira"
"Aaaminnnn"
Waktu ashar telah tiba, adzan pun di kumandangkan dengan begitu merdu, menyayat hati Nabil yang mendengar nya, karna dia tau suara itu.
"Ya sudah kita wudhu dulu setelah itu kita langsung ke mushola" Ajak Nabil, dan di angguki oleh Amira.
...****************...
"Diki, kita pergi ke Bar sebentar" perintah Faris pada asisten nya.
"Baik Tuan"
"Hufff, bilang sebentar tapi pulang nya pasti pagi dan aku juga yang kesusahan!" Gerutu Diki dalam hati.
"Diki, apa kau merasa keberatan?" Tanya Faris yang seperti tau umpatan dalam hati Diki.
"Eh, ti-tidak, Tuan!" Diki menjawab dengan terbata-bata.
"Bagus"
Mereka pun pergi ke sebuah Bar yang memang sering mereka kunjungi. Yap, bar milik Faris yang ada di kota itu.
Setelah sampai di dalam Bar, Faris keluar setelah Diki membuka kan mobil untuk nya.
Dia pun langsung masuk, dan di ikuti Diki di Belakang.
Para satpam dan pelayanan menunduk memberi hormat untuk Faris. Namun, Faria hanya melewati mereka dengan wajah datar.
Kedua manusia tampan ini berjalan dengan begitu berwibawa dan juga cool, mata keduanya menatap kedepan.
Faris masuk menuju ke dalam ruangan VIP yang memang di khususkan untuk dirinya dan orang-orang terdekat Faris.
Saat Diki membuka pintu, sudah ada ketiga sahabat nya di sana dan tiga perempuan sedang melayani mereka.
Ketiga nya langsung melihat pada Faris yang baru masuk, namun mereka tampak acuh dengan kedatangan Faris, mereka bertiga asik menikmati kenikmatan yang di berikan oleh wanita di pangkuan mereka.
Faris duduk, dengan wajah masih datar, sedangkan Diki langsung berekspresi malas, dia sudah jengah melihat adegan seperti ini.
"Jangan lakukan itu di sini, kalian tidak tau di mana letak kamar, hah?" Tanya Faria dengan nada mulai kesal, membuat ketiga nya berhenti.
Rangga dan Heri langsung bangun, dengan menggendong perempuan masih menggila mengulum bibir mereka.
Sedangkan putra, malah menatap pada Faris, dia menyuruh wanita di pangkuan nya untuk turun dan menjauh, meski wanita itu sudah sangat bergairah namun dia harus melepaskan Putra, wanita itu pun keluar dengan perasaan marah.
"Minum dulu!" sery putra sambil menyodorkan gelas berisi bir kepada Faris, di Bar milik Faris, bir lah minuman yang sangat terpopuler.
Faris langsung meminum nya, namun tidak dengan Diki, ntah kenapa dia sangat tidak tertarik dengan minuman haram tersebut.
"Apa kamu ingin mencoba nya lagi?" Tanya putra dan di angguki oleh Faris yang keadaan sudah sedikit mabuk.
Putra langsung menepuk tangan nya, masuk lah ketiga wanita bertubuh sek-si, mereka berdiri dengan melenggak-lenggok tubuh mereka agar Faria tertarik.
"Kamu pilih saja yang mana kamu inginkan, ke tiganya masih PW aku sengaja mencari kan yang masih utuh untuk mu"
Setelah melihat Faris akhirnya memilih wanita di sebelah kiri, Putra langsung memberi kode pada wanita tersebut untuk menjalankan tugasnya pada Faris, dengan senang hati wanita itu berjalan langsung duduk di pangkuan Faris.
Sedangkan kedua wanita yang tidak di pilih oleh Faris yang satu di ambil oleh putra, mereka pun langsung keluar dan mencari kamar, yang lagi satu berjalan mendekati Diki.
Tapi baru hendak menyentuh, Diki sudah melarang nya.
Wanita yang bertugas melayani Faris, langsung saja menunjukkan aksi dan kehebatan nya. Mulai dari jari jemarinya menyentuh dengan lembut wajah hingga dada Faris.
Dia pun tidak sabar langsung menyambar bibir menggoda Faris, ******* dan tangan Faris pun di arahkan pada gundukan nya.
Setelah lama memberikan pemanasan, wanita tersebut sudah sangat bergairah, suara indah sejak tadi sudah keluar, dia sudah tidak sanggup lagi menahan hasrat nya.
Wanita itu bangkit, lalu berjongkok di depan Faris, sedangkan Faris tidak merasakan apapun, dia hanya diam melihat permasalahan yang di berikan oleh wanita tersebut, dia berharap jika wanita itu mampu membangkitkan gairahnya.
Jari lentik wanita itu sudah turun pada celana Faris, dia pun melepaskan pengikat celana Faris ingin mengeluarkan burung Faris dari popok nya, tapi wanita itu langsung terbelalak karna burung Faris sama sekali tidak merespon, dia masih tertidur dengan begitu damai.
Wanita itu mencoba memegang, guna untuk membangunkan burung Faris, namun sudah lama dia bermain di sana, namun burung Faris masih belum bangun, dia seperti pingsan di dalam popok.
Faris yang merasa kesal pun langsung mendorong tubuh wanita di hadapan nya.
"Dasar tidak berguna" sentak Faris. Wanita itu langsung meringis kesakitan karna kepalanya terantuk sudut meja.
"Sekarang keluar" Bentak Faris.
Tanpa menunggu lama, wanita itu langsung keluar dan mencari mangsa baru untuk menuntaskan hasrat nya.
Faris mengusap wajah nya dengan begitu kasar, dia merasa frustasi dengan dirinya sendiri. Setiap kali wanita menggodanya, namun burung nya tetap tidak merespon, dia sudah pergi ke rumah sakit untuk mengecek keadaan nya, dan dokter mengatakan jika Faris sehat dan tidak ada masalah apapun.
"Diki, apa aku potong saja burung ku ini?" Tanya Faris sambil matanya memandang bir di depannya.
Sedangkan Diki langsung bergidik ngeri mendengar perkataan bos nya itu.
"Jangan bercanda tuan, itu adalah kebanggan seorang pria" Jawab Diki.
"Tapi, dia tidak berguna untuk ku Diki"
"Aku yakin, dia pasti akan berguna suatu saat nanti, anda hanya perlu menunggu, mungkin burung tuan hanya menunggu sarang yang tepat"
"Omong kosong" Faris langsung menghabisi minuman di dalam botol, dia sedang membayangkan jika ketiga sahabat nya sedang bertarung dan berlomba mengeluarkan suara desah*n kenikmatan.
.
.
.
.
.
.
.
.
~Bersambung.
Halo para Reader, yang baca komen dong biar tau cerita ini layak di terus kan atau di berhenti kan saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments
Safa
baguz crtanya
2024-12-12
0
Cahaya Hayati
burung nya keracunan 😄😄😄😄
2022-09-20
0
Kinay naluw
burungnya ga mw sarang abal2 maunya yang paten.
2022-09-20
0