...Terlelap ku karna mu, bangun ku juga karna mu, senang ku karna mu, sakit ku juga karna cobaan dari mu, dan semua yang aku lakukan itu karna kuasa dari mu....
...----------------...
Suara azan subuh berkumandang, wanita cantik ber rambut panjang lurus masih dengan begitu tentram memejamkan matanya.
ااَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ ، اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ.
"Solat itu lebih baik dari pada tidur, solat itu lebih baik daripada tidur!"
Saat sayup-sayup Nabil mendengar kalimat azan ini di kumandangkan, Nabil membuka matanya dan mengucapkan.
َصَدَقْتَ وَبَرَرْتَ.
Nabil mengucapkan nya dua kali, kemudian dia pun turun dari ranjang dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah wudhu, Nabil memakai mukena juga cadarnya, dia berencana subuh ini akan sholat di mesjid bersama sang aby, keseringan selalu solat berjamaah saat di pesantren, membuat Nabil merasa sedikit aneh saat melakukan solat seorang diri tanpa ada makmum di hadapan nya.
Nabil sudah menuruni tangga, ternyata sudah ada aby yang sedang menunggu dirinya.
Nabil melihat sang aby dengan begitu takjub, memakai sarung, baju koko warna putih, peci dengan rapi terpakai di kepala, dan satu sajadah bertengger di bahu lelaki yang menjadi ayah nya itu.
"Ya Allah... semoga suami hamba kelak juga seperti Aby!" batin Nabil sambil tersenyum kepada cinta pertama nya itu, dia merasa bangga karna memiliki sorang ayah seperti aby nya itu.
"Apa kamu sudah siap Nak?" tanya Aby kepada Nabil.
"Sudah Aby!" jawab Nabil dengan suara lembut nya.
Keduanya pun melangkah keluar dari rumah, aby Zainal dan Nabil pergi ke mesjid memilih jalan kaki, karna jarak antara mesjid dan juga rumah nya tidak terlalu jauh.
Karna setiap langkah yang kita gerakkan untuk pergi ke mesjid, maka itu akan di catat sebagai pahala kita, maka dari itu keduanya pun berjalan hanya pelan-pelan saja.
Sampai di sana, ada juga berapa ibu-ibu yang juga ikut solah subuh berjamaah.
Para ibu-ibu jarang melihat Nabil, karna sedari dia pindah ke rumah mereka di sana, Nabil sudah di kirimkan ke pesantren tahfiz, mereka hanya tau juka aby Zainal mempunyai anak perempuan.
Setelah mereka melaksanakan solat berjamaah beserta wirid dan juga doa, semua orang keluar dari mesjid untuk pulang ke rumah.
Nabil mengatakan jika dia akan pulang sebentar lagi.
Nabil terus bertasbih sambil terus menggesekkan tasbih di tangan nya.
Sayup-sayup Nabil mendengar seseorang yang menangis terisak-isak sambil berdoa.
Setelah selesai bertasbih dan dia lihat, jika seorang perempuan sekitar umur 30 baru juga selesai berdoa.
Nabil berinisiatif menyapa orang tersebut.
"Assalamualaikum!" ucap Nabil dengan sopan.
"Waalaikum salam!" jawab wanita itu.
"Maaf bu, saya tadi tidak sengaja mendengar ibu menangis, saya bukan ingin ikut campur bu, tapi jika ibu berkenan bisa membagi cerita kepada saya, siapa tau saya bisa bantu!" ujar Nabil.
Bukan nya dia sok bijak atau ikut campur urusan orang lain, hanya saja hati nabil terlalu lembut, dia sungguh tidak bisa melihat orang sedang bersedih.
Tangisan wanita yang juga memakai mukena itupun kembali pecah.
"Saya bingung, saya sudah menikah 7 tahun, tapi sampai sekarang saya belum di kasih keturunan, suami dan mertua saya selalu menyalahkan saya, saya sudah tidak sanggup menghadapi nya lagi, kenapa Allah tidak memberi kan saya anak, padhal kami sudah periksa ke rumah sakit, dan kami di katakan sehat, tidak mempunyai penyakit apapun! saya capek nerima semua tuntutan dari pihak suami ku, katakan saya harus bagaimana, apa saya minta pisah saja dengan suami saya!" keluh wanita itu dengan isakan tangisnya.
Nabil langsung mengusap punggung wanita tersebut.
"Astaghfirullah bu, jangan pernah sekali pun ibu mengatakan hal seperti itu lagi. Ingat! Allah paling tidak suka dengan namanya perceraian!" tukas Nabil dengan tegas.
"Lalu saya harus bagaimana?" tanya ibu itu lagi.
"Ibu tenang dulu!" ujar Nabil dengan suara lembut, dia pun mengajak wanita tersebut untuk duduk.
"Ingat bu, semua nya atas kehendak Allah, serahkan semuanya bu, tidak ada yang mustahil bagi Allah bu, seperti firman Allah dalam surah asy-syura ayat 49. yang artinya!" Nabil menjeda sejenak ucapan nya.
"Milik Allah lah kerajaan langit dan bumi, dia menciptakan apa yang dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki!"
"Jadi, semua yang ada adalah milik nya, dan Allah lah yang memberi jika menghendaki, oleh sebab itu. Jangan sesekali kita mengeluh atas apa yang menimpa kita, terus lah berdoa kepada nya, jangan putus asa, bangun lah di seper tiga malam, karna doa saat solat tahajud sangat mudah di ijabahnya!" jelas Nabil membuat wanita yang tadi menangis mengangguk-angguk kepalanya.
"Terimakasih nak, saya merasa sedikit tenang!" ujar ibu itu, dia pun ber istighfar karna telah mengeluh atas apa yang menimpa dirinya.
Keduanya pun keluar dari dalam mesjid, mereka berpisah karna arah rumah yang berbeda.
Matahari sudah mulai menerangi seluruh alam, Nabil sangat tersenyum di balik cadarnya melihat sinar yang di pancarkan begitu terang dan juga hangat, hingga tanpa sengaja di menabrak seseorang.
Brak...
"Astaghfirullah...!"
.
.
.
.
.
~Bersambung.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya kakak, kasih like, komen, vote juga boleh!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments
Massunamiyatha
kerjaan nabil nakbrak org mulu 😆😆😆😆 kali ini spa lagi yang ditabraknya
2022-12-17
0
Epi Liarni
suka nabrak kayaknya...
2022-09-22
0
Kinay naluw
masa iya Faris lagi.
2022-09-20
0