Pertemuan pertama

Nabil yang berhasil di tarik oleh Ummi Fatimah, terjatuh di atas tanah pinggir jalan, begitu pun juga dengan Ummi, yang ikutan jatuh karna saat menarik Nabila terlalu kuat.

Para geng motor yang melewati Nabil berhenti mendadak saat melihat Faris sudah berputar arah kebelakang, Faris tidak sampai terjatuh dari motor, karna berhasil mengendalikan nya.

Faris mendekati Nabil dan Ummi Fatimah yang berjarak lumayan jauh dengan nya. Setelah cukup dekat dengan Nabil dan Ummi Fatimah, Faris turun, dia melihat Nabil yang meringis sambil memegang sikunya, ntah terluka atau tidak karna siku Nabil tertutup dengan lengan baju nya yang panjang.

"Ayo nak bangun! kamu tidak apa apa kan?" tanya Ummi Fatimah yang memegang lengan sang putri lalu membantu nya berdiri.

"Iya Ummi, Nabil tidak apa-apa." Jawab Nabil dengan suara pelan, suara yang lebih lembut dan juga terdengar sangat Indah.

"Apa kalian tidak apa-apa?" Tanya Faris yang sudah berdiri di depan Nabil. Nabil hanya menggeleng, tidak menjawab pertanyaan Faris.

"Lain kali kalau jalan hati-hati, untung saya tidak kenapa-kenapa." cerca Faris yang langsung nyolot ke pada Nabil.

Sontak Nabil mengangkat wajahnya melihat pria yang tidak melepaskan helm nya yang tadi hampir menabrak nya, membuat bola mata hitam pekat itu bertemu dengan bola mata kebiruan milik Faris.

Para teman-teman Faris juga sudah ada di belakang Faris, Nabil segera memalingkan wajah nya sebab dia tidak mau zina mata karna melihat orang yang bukan mahram nya.

"Maaf kan kami Nak, seharusnya kamu juga lebih hati-hati bawa motornya, jangan ngebut-ngebut bahaya!" tegur Ummi Fatimah dengan lembut. Bukan nya Faris yang meminta maaf melainkan ibu dari Nabil.

Faris mendelik dengan kening berkerut pada keduanya karna berpakaian aneh, Ummi dengan Nabil sama sama menggunakan pakaian berwarna hitam.

Faris juga tidak mengerti tentang penutup wajah dari keduanya yang juga berwarna hitam.

"Saya minta maaf bu atas kejadian tadi, teman saya pasti tidak sengaja!" Putra langsung bersuara pada Ummi Fathimah.

"Iya tidak apa-apa Nak, Ibu juga minta maaf atas nama putri saya."

"Baik bu, apa ada yang luka? ... apa perlu kita bawakan ke rumah sakit?" tanya Putra, Ummi pun langsung bertanya pada Nabil.

"Nak, apa kamu terluka, masih ada yang sakit?" Tanya nya memastikan.

"Tidak apa Ummi, tidak ada yang luka. Jadi, tidak perlu ke rumah sakit!" kilah Nabil yang hanya menjawab pertanyaan sang Ummi.

Suaranya begitu lembut di telinga para sahabat Faris, namun tidak untuk Faris, dia berdiri dengan angkuhnya.

Dan di antara mereka ada yang mulai gelisah saat mendengar suara lembut wanita yang menundukkan wajahnya.

"Suara itu... apa dia." batin Rangga yang merasa familiar dengan suara tersebut, namun dia tidak bisa memastikan karna Nabil sama sekali tidak melihat ke arah mereka.

"Kalau begitu kami permisi dulu Bu!" pinta Putra.

"Iya silahkan, hati-hati dan jangan ngebut lagi, semoga sampai tujuan dengan selamat" peringat Ummi pada para geng motor tersebut.

Faris langsung menyelonong tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia kembali menaiki motornya, dengan tanpa sengaja melihat ke arah Nabil yang juga tanpa sengaja melihat dirinya.

Tatapan itu bertemu kembali, namun tidak ada rasa getaran atau pun jantung dag dig dug ser, Faris langsung menancap gas motor nya dari sana.

"Astaghfirullah!" pekik Ummi melihat kecepatan motor yang di bawa Faris.

"Kita pulang saja ya nak?"

"Loh kok pulang Ummi, kan kita mau belanja?"

"Emangnya kamu masih sanggup?"

"Sanggup lah Ummi,"

"Hem ... baik lah, ayo nak... hati hati perhatikan jalan mu!"

"Baik Ummi."

Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan menuju ke pasar yang sudah dekat.

...****************...

Sementara itu..

Setelah menempuh perjalanan sekitar dua jam, mereka tiba di salah satu kawasan pegunungan.

Mereka mematikan motor lalu merentangkan kedua tangannya menghirup udara yang begitu segar.

"Faris, kenapa kamu tidak bisa membuang sedikit sikap arogan mu?" Tanya Rangga pada Faris.

"Apa maksud mu?" Bukan menjawab, Faris malah balik bertanya dengan nada ketus.

"Apa seperti itu bersikap kepada orang lain? kamu yang salah karna bawa motor ugal-ugalan, harusnya kamu yang minta maaf." timpal Putra.

"Sudah lah, lagian wanita itu juga aneh... kenapa berada di tengah jalan. Dia juga salah karna tidak memperhatikan depan belakang, dia main jalan di tengah aja" elak Faris tidak mau di salahkan.

"Tap--" ucapan Putra langsung terputus.

"Sudah-sudah, untuk kedepannya kita harus lebih hati-hati lagi." Heri langsung menengahi mereka.

"Faris, apa kamu sudah siap?" Tanya Putra pada Faris.

Kali ini Faris menantang diri nya sendiri, dia akan memanjat tebing yang cukup tinggi.

"Tentu saja aku siap!" Jawab nya dengan begitu yakin

"Tuan, apa anda yakin?" tanya Diki yang merasa khawatir akan Faris.

"Kamu meragukan saya Diki?" tanya Faris dengan tatapan tajam pada Diki.

"Bukan begitu tuan, tapi ... ya sudah lah semoga anda bisa dengan selamat Tuan." melihat tatapan Faris, Diki tidak lagi melanjutkan ucapannya.

"Hem ... percaya saja Diki, tidak ada yang tidak bisa di lakukan oleh Faris Hazam Adinata Bagaskara!" Ucapnya dengan penuh percaya diri.

Faris sudah bersiap-siap, dia membuka seluruh pakaiannya, hanya menyisakan celana bokser warna biru.

Faris sudah mulai memanjat, Diki yang melihat harap-harap cemas, dia benar-benar takut akan keselamatan tuan nya yang sama sekali tidak takut mati itu.

Faris dengan begitu fokus terus berusaha menaiki gunung yang berdiri kokoh lurus menjulang ke atas langit.

Tanpa merasa lelah Faris terus mendaki, terlihat seluruh otot-ototnya dan urat-urat yang sudah menonjol, keringat bercucuran di badan atletis Faris.

Faris sudah mendaki setengah gunung, dengan seluruh tenaganya, penerus Bagaskara itu terus mengangkat tubuh nya ke atas.

Tapi pada saat di pijak nya tanah di tebing tersebut, kaki Faris terpeleset hingga tangan nya terlepas.

Faris hampir terjatuh, para sahabat nya menahan liurnya merasa khawatir akan Faris. Sedangkan Diki sudah menangis, badan nya langsung panas dingin, Diki sangat takut jika ada apa apa dengan Faris, karna dia sudah di tugaskan oleh kakek nya Faris untuk menjaga tuan mudanya.

"Sudah ku bilang, tidak usah melakukan hal seperti ini hu...hu..!" rengek Diki menahan rasa takut.

Ketiga sahabat Faris langsung melihat ke arah Diki "Hey, kenapa berlebihan sekali, tuan mu tidak apa-apa, dia sudah mulai memanjat nya lagi," sanggah Rangga pada Diki.

"Apa, kenapa tidak turun saja... dia selalu begitu, apa dia tidak takut mati." gerutu Diki akan bos yang selalu membuat jantung nya hampir copot.

"Kamu seperti tidak mengenal tuan muda mu saja, dia tidak akan menyerah sebelum berhasil dalam tantangan nya." imbuh putra.

Sedangkan Faris terus dan terus memanjat, tanpa rasa takut sedikitpun, seluruh otot di tubuh nya suah terpampang begitu jelas.

Dengan bersusah payah dan usaha yang luar biasa, akhirnya Faris sampai di atas tebing, dia pun mengangkat kedua tangan nya hingga menonjol kedua otot di lengan nya.

Faris berteriak senang, dia memanggil para sahabat nya di bawah sedang mengarah kan kamera terhadap dirinya.

"Uh ... aku berhasil...!" teriak Faris merasa bangga.

Para sahabat Faris pun tersenyum melihat Faris yang selalu berhasil dalam tantangan nya.

"Seperti biasa, dia tidak akan pernah gagal" ucap Heri yang merasa kagum pada Faris.

Bagi mereka Faris adalah orang yang tidak gampang berputus asa, apa lagi jika sesuatu sudah di niatkan Faris, apa pun itu tetap dia lakukan bagaimana pun caranya.

.

.

.

.

.

.

~BERSAMBUNG

Jangan lupa ya teman-teman, Like, komen dan Vote cerita ini

Terpopuler

Comments

Puspa Rumaisha

Puspa Rumaisha

ko tetiba ada diki???

2022-12-29

0

Kinay naluw

Kinay naluw

harusnya suruh manjat pohon sawit.

2022-09-20

0

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝓪𝓹𝓪 𝓡𝓪𝓷𝓰𝓰𝓪 𝓴𝓮𝓷𝓪𝓵 𝓼𝓪𝓶𝓪 𝓝𝓪𝓫𝓲𝓵 𝔂𝓪🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔

2022-09-02

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Awal mula
3 HIGO
4 Bar.
5 Pulang
6 Merelakan.
7 Pertemuan pertama
8 cucu tidak ada akhlak.
9 Sakit yang terpendam.
10 3 Miliar.
11 Bertemu lagi.
12 Kekesalan Faris.
13 Semut kecil
14 Pergi keluar.
15 Taruhan
16 Nabil di jemput
17 Wanita istimewa
18 Tekad Faris.
19 Nabil yang lembut
20 Nabil dan Rangga.
21 Faris yang menyebalkan.
22 Wanita yang sama.
23 Kekaguman Diki
24 Rumah baru
25 Kegelisahan ummi.
26 Orang asing.
27 Pergi ke mesjid.
28 Menikahlah denganku.
29 Keinginan Ummi.
30 Talia
31 Meminta jawaban.
32 Wanita buruk rupa
33 Lelaki lemah.
34 Hinaan terhadap Faris.
35 Jawaban Nabil.
36 Asisten Ceroboh.
37 Mendatangi rumah Nabil.
38 Lamaran Dadakan.
39 Lamaran.
40 Lamaran di terima.
41 MUA dan WO.
42 Pernikahan.
43 Surga Istri Di Telapak Kaki Suami.
44 Mansion Adinata Bagaskara.
45 Di tinggal pada malam pengantin.
46 Wanita yang aku cintai.
47 Faris menghilang.
48 Perubahan sikap Faris.
49 Tekad Rangga.
50 Siapa kamu?
51 Faris yang licik.
52 Usaha yang tidak di hargai.
53 Kepergian Rangga.
54 Kepergian Kakek.
55 Istri Bagaikan Pelayan.
56 Sadar Dari Koma.
57 Kedatangan Talia.
58 Pria Lemah.
59 Suami Angkuh.
60 Tekad Nabil.
61 Lelaki Pelit.
62 Bertabrakan.
63 Abiyan Pratama.
64 Tersiksa.
65 Pasrah.
66 Faris berubah?
67 Faris murka.
68 Ikhlas kan.
69 Kegelisahan.
70 Rindu.
71 Sakit.
72 Mobil Baru.
73 Salah Sangka.
74 Penenang.
75 Tuduhan.
76 Istri yang Taat.
77 Tidak Boleh Kuliah.
78 Sisi lain dari Faris.
79 Cibiran Terhadap Nabil.
80 Tersinggung.
81 Diam bukan berarti lemah.
82 Dia istri ku.
83 Ketenangan.
84 Senyuman Faris.
85 Keterpurukan Faris.
86 Pesan Lewat Mimpi.
87 Bukan Lelaki Bodoh.
88 Belanja.
89 Di jemput.
90 Pengakuan Cinta.
91 Faris Yang Manis.
92 Gara-gara Bawang.
93 Kekonyolan.
94 Nabil Mengetahui Nya?
95 Kebenaran 1.
96 Kebenaran 2.
97 Kebenaran 3.
98 Bertahan atau Menyerah.
99 Butuh waktu.
100 Lelaki Sejati.
101 Nabil pingsan?
102 Dokter Riska.
103 Menjadi calon ayah.
104 Hubungan membaik.
105 Nabil Hamil.
106 Bahagia.
107 Sensitif.
108 Rumah Tante Riska.
109 Kabar Bahagia.
110 Kehangatan.
111 Sate.
112 Mertua VS Menantu.
113 Mansion Amira.
114 Diki dan Mira.
115 Abi Ummi
116 Mangga muda.
117 Rujak.
118 Alergi.
119 Istri Tersayang.
120 Saya membenci Anda.
121 Faris tanpa kabar.
122 Saling merindukan.
123 Mual.
124 Benci dan Cinta.
125 Sugar Baby
126 Kemarahan Faris.
127 Jangan Tinggalkan Aku.
128 Melihat nya.
129 Siapa kah dalang nya?
130 Dia bukan mahram mu.
131 Membawa pulang Nabil.
132 Pulang.
133 Menjadi Ratu.
134 Semua mengetahui nya.
135 Resepsi Pernikahan.
136 Wanitaku.
137 Selamat Nabil dan Faris.
138 Terus berusaha.
139 Ingin Bertaubat.
140 Faris Taubat.
141 Cemburu.
142 Anak kecil dan manja.
143 Keluarga harmonis.
144 Kembar.
145 Musim pelakor.
146 Bukan wanita lemah.
147 Kisah kelam Faris.
148 Kisah kelam Faris. 2
149 Markas.
150 Bersenang-senang dengan ku.
151 Hukuman.
152 Terungkap.
153 Faris yang manis.
154 Talia dan Robert.
155 Anak dan Ayah.
156 Apa kamu mencintai nya?
157 Diki dan Mira.
158 Menjadi pendamping hidup mu.
159 Kaulah kebahagiaan ku.
160 Melihat kesungguhan mu.
161 Cari tau tentang dia.
162 Aku pasangan mu.
163 Nabil yang nakal.
164 Faris yang shock.
165 Identitas Robert.
166 Keadaan Faris.
167 Menantu kesayangan.
168 Obat Ampuh.
169 Hukum karma.
170 Rumah terasa surga.
171 Anugrah dalam hidup ku.
172 Kematian Robert.
173 Selamat Bahagia Miraku.
174 Kepulangan Amir.
175 Tangisan Diki dan Mira.
176 Tidak ingin kehilangan cinta ku lagi.
177 Siapa yang akan memakai kan cincin?
178 Maafkan, Talia, Pa.
179 Mata yang menggoda.
180 Minggu depan.
181 Pernikahan Diki 1.
182 Pernikahan Diki dan Mira 2
183 Pernikahan Diki dan Mira 3.
184 Pernikahan Diki dan Mira 4.
185 MP Diki dan Mira.
186 Pulang dari Hotel.
187 Sifat lain dari Diki.
188 Diki yang manis.
189 Honeymoon.
190 Promo Novel baru.
191 Makan malam romantis.
192 Positif.
193 Hadiah untuk Mira.
194 Penculikan.
195 Bukan dia dalang nya.
196 Rangga dan Talia.
197 Persyaratan konyol.
198 Tertembak.
199 Pilihan nya hanya satu.
200 Kemarahan Abi Zainal.
201 Bayi kembar.
202 Koma
203 Semakin memburuk.
204 Mukjizat
205 Nama untuk baby twins
206 Hukuman Rangga
207 Kunci Surga
208 Akhir yang bahagia.
209 Promo 1
210 Promo #Khanza
211 Ekstra part 1
212 Ekstra part 2
Episodes

Updated 212 Episodes

1
PROLOG
2
Awal mula
3
HIGO
4
Bar.
5
Pulang
6
Merelakan.
7
Pertemuan pertama
8
cucu tidak ada akhlak.
9
Sakit yang terpendam.
10
3 Miliar.
11
Bertemu lagi.
12
Kekesalan Faris.
13
Semut kecil
14
Pergi keluar.
15
Taruhan
16
Nabil di jemput
17
Wanita istimewa
18
Tekad Faris.
19
Nabil yang lembut
20
Nabil dan Rangga.
21
Faris yang menyebalkan.
22
Wanita yang sama.
23
Kekaguman Diki
24
Rumah baru
25
Kegelisahan ummi.
26
Orang asing.
27
Pergi ke mesjid.
28
Menikahlah denganku.
29
Keinginan Ummi.
30
Talia
31
Meminta jawaban.
32
Wanita buruk rupa
33
Lelaki lemah.
34
Hinaan terhadap Faris.
35
Jawaban Nabil.
36
Asisten Ceroboh.
37
Mendatangi rumah Nabil.
38
Lamaran Dadakan.
39
Lamaran.
40
Lamaran di terima.
41
MUA dan WO.
42
Pernikahan.
43
Surga Istri Di Telapak Kaki Suami.
44
Mansion Adinata Bagaskara.
45
Di tinggal pada malam pengantin.
46
Wanita yang aku cintai.
47
Faris menghilang.
48
Perubahan sikap Faris.
49
Tekad Rangga.
50
Siapa kamu?
51
Faris yang licik.
52
Usaha yang tidak di hargai.
53
Kepergian Rangga.
54
Kepergian Kakek.
55
Istri Bagaikan Pelayan.
56
Sadar Dari Koma.
57
Kedatangan Talia.
58
Pria Lemah.
59
Suami Angkuh.
60
Tekad Nabil.
61
Lelaki Pelit.
62
Bertabrakan.
63
Abiyan Pratama.
64
Tersiksa.
65
Pasrah.
66
Faris berubah?
67
Faris murka.
68
Ikhlas kan.
69
Kegelisahan.
70
Rindu.
71
Sakit.
72
Mobil Baru.
73
Salah Sangka.
74
Penenang.
75
Tuduhan.
76
Istri yang Taat.
77
Tidak Boleh Kuliah.
78
Sisi lain dari Faris.
79
Cibiran Terhadap Nabil.
80
Tersinggung.
81
Diam bukan berarti lemah.
82
Dia istri ku.
83
Ketenangan.
84
Senyuman Faris.
85
Keterpurukan Faris.
86
Pesan Lewat Mimpi.
87
Bukan Lelaki Bodoh.
88
Belanja.
89
Di jemput.
90
Pengakuan Cinta.
91
Faris Yang Manis.
92
Gara-gara Bawang.
93
Kekonyolan.
94
Nabil Mengetahui Nya?
95
Kebenaran 1.
96
Kebenaran 2.
97
Kebenaran 3.
98
Bertahan atau Menyerah.
99
Butuh waktu.
100
Lelaki Sejati.
101
Nabil pingsan?
102
Dokter Riska.
103
Menjadi calon ayah.
104
Hubungan membaik.
105
Nabil Hamil.
106
Bahagia.
107
Sensitif.
108
Rumah Tante Riska.
109
Kabar Bahagia.
110
Kehangatan.
111
Sate.
112
Mertua VS Menantu.
113
Mansion Amira.
114
Diki dan Mira.
115
Abi Ummi
116
Mangga muda.
117
Rujak.
118
Alergi.
119
Istri Tersayang.
120
Saya membenci Anda.
121
Faris tanpa kabar.
122
Saling merindukan.
123
Mual.
124
Benci dan Cinta.
125
Sugar Baby
126
Kemarahan Faris.
127
Jangan Tinggalkan Aku.
128
Melihat nya.
129
Siapa kah dalang nya?
130
Dia bukan mahram mu.
131
Membawa pulang Nabil.
132
Pulang.
133
Menjadi Ratu.
134
Semua mengetahui nya.
135
Resepsi Pernikahan.
136
Wanitaku.
137
Selamat Nabil dan Faris.
138
Terus berusaha.
139
Ingin Bertaubat.
140
Faris Taubat.
141
Cemburu.
142
Anak kecil dan manja.
143
Keluarga harmonis.
144
Kembar.
145
Musim pelakor.
146
Bukan wanita lemah.
147
Kisah kelam Faris.
148
Kisah kelam Faris. 2
149
Markas.
150
Bersenang-senang dengan ku.
151
Hukuman.
152
Terungkap.
153
Faris yang manis.
154
Talia dan Robert.
155
Anak dan Ayah.
156
Apa kamu mencintai nya?
157
Diki dan Mira.
158
Menjadi pendamping hidup mu.
159
Kaulah kebahagiaan ku.
160
Melihat kesungguhan mu.
161
Cari tau tentang dia.
162
Aku pasangan mu.
163
Nabil yang nakal.
164
Faris yang shock.
165
Identitas Robert.
166
Keadaan Faris.
167
Menantu kesayangan.
168
Obat Ampuh.
169
Hukum karma.
170
Rumah terasa surga.
171
Anugrah dalam hidup ku.
172
Kematian Robert.
173
Selamat Bahagia Miraku.
174
Kepulangan Amir.
175
Tangisan Diki dan Mira.
176
Tidak ingin kehilangan cinta ku lagi.
177
Siapa yang akan memakai kan cincin?
178
Maafkan, Talia, Pa.
179
Mata yang menggoda.
180
Minggu depan.
181
Pernikahan Diki 1.
182
Pernikahan Diki dan Mira 2
183
Pernikahan Diki dan Mira 3.
184
Pernikahan Diki dan Mira 4.
185
MP Diki dan Mira.
186
Pulang dari Hotel.
187
Sifat lain dari Diki.
188
Diki yang manis.
189
Honeymoon.
190
Promo Novel baru.
191
Makan malam romantis.
192
Positif.
193
Hadiah untuk Mira.
194
Penculikan.
195
Bukan dia dalang nya.
196
Rangga dan Talia.
197
Persyaratan konyol.
198
Tertembak.
199
Pilihan nya hanya satu.
200
Kemarahan Abi Zainal.
201
Bayi kembar.
202
Koma
203
Semakin memburuk.
204
Mukjizat
205
Nama untuk baby twins
206
Hukuman Rangga
207
Kunci Surga
208
Akhir yang bahagia.
209
Promo 1
210
Promo #Khanza
211
Ekstra part 1
212
Ekstra part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!