***Mansion Keluarga Fardhan***
Tubuh kecil Angel jatuh tengkurap ke atas lantai halaman depan loby mansion, penuh akan luka pukulan kayu rotan yang di lakukan oleh bodyguard mansion atas perintah Diana.
Senyum bahagia menghiasi bibir Diana, melihat kesengsaraan Angel. Diana tidak memiliki rasa kasihan sama sekali, dirinya sangat menikmati jerit tangis kesakitan Angel.
"uuuhhh…uuuhhh…ampun…uuuhhh…sa…sakit…uuuhh…ampun tante…ampun paman…Angel sakit…uuuuhhh…!" isak tangis Angel mengiba, tatapan mata mungilnya terlihat sedih dan kesakitan melihat ke arah Diana yang berdiri tepat di depannya.
"hahahaha…ini tidak sebanding dengan harga guci mahal ratusan juta yang kau pecahkan…dasar gembel miskin tidak tahu diri." ucap Diana menghina Angel dengan tatapan meremehkan.
Angel yang terlalu kecil kini tahu dirinya di hukum karena menjatuhkan guci yang tidak sengaja ia senggol. Angel merasa benar benar takut dan rasa sakit yang teramat pada betis dan lengannya. Mata bulatnya terus mengeluarkan air mata, Angel yang malang sangat menderita saat ini.
"Tan…te …can…tik…to…long…Angel…!" Isak tangis Angel berharap Nitami datang menolongnya.
Namun yang Angel harapkan tidak datang juga, Nitami belum kembali dari membeli es cream yang Angel inginkan. Angel masih berharap Nitami datang dengan cepat agar bisa menolongnya, Angel sudah tidak tahan lagi. Berharap rasa kasihan Diana dan bodyguard yang sedang memukulnya, itu hanya akan percuma saja.
Bodyguard yang di perintahkan oleh Diana sebenarnya tidak tega dan sangat sedih serta marah pada dirinya sendiri. Karena posisinya yang rendah, sehingga harus menerima perintah untuk memberi hukuman pukulan kepada Angel yang begitu masih kecil. Dia teringat akan anaknya di rumah, bodyguard itu pun ikut menangis melihat penderita Angel yang masih kecil sudah di perlakukan secara kejam oleh Diana, rotan di tangannya pun dia lepas.
"nona…saya mohon…sudah cukup hukumannya, kasihan anak kecil ini…"ungkap sang bodyguard mencakupkan kedua tangannya dan bersujud di hadapan Diana, dia sungguh tidak sanggup melihat penderita Angel, apalagi harus memukul Angel lagi.
"kau bodoh…apa kau mau aku pecat…cepat lakukan! pukul dia lebih keras lagi." perintah Diana yang belum puas akan penderitaan dan kesakitan yang Angel dapatkan saat ini.
"saya mohon nona, dia masih kecil. Kasihanilah dia nona…" mohon bodyguard tersebut, ia sampai meneteskan air mata karena ikut merasakan rasa sakit Angel.
'plak plak' dua tamparan di terima oleh sang bodyguard yang membuat Diana kecewa karena tidak ingin mengikuti perintah darinya.
"hey kau…!" ucap Diana mencengkeram kuat kerah baju bodyguard itu.
"kau aku pecat, bajingan tengik…" ucapnya mendorong kasar sang bodyguard yang tadi memohon ampunan untuk Angel.
"saya mohon nona, jangan pecat saya. Anak istri saya makan apa? saya mohon nona kasihanilah saya." mohonnya dengan berlutut di bawah kaki Diana dengan kedua tangan mencakup di depan dadanya.
"jangan berharap aku menarik kata-kataku. Menyingkir kau…!!" perintahnya dengan menendang keras tubuh bodyguard tersebut hingga jatuh tersungkur ke belakang.
"hey kau…lanjutkan hukuman itu padanya." perintah Diana pada salah satu bodyguard yang juga ada di sana. Beberapa bodyguard yang berjaga melihat kejadian itu dari awal. Hati mereka sama sedih dan tidak tega melihat penderita Angel, namun itu perintah dari atasan mereka yang harus di laksanakan.
Tanpa menjawab, bodyguard lainnya terpaksa melakukan itu. Walaupun mereka ikut sedih dan sakit melihat luka pukul pada betis dan lengan Angel yang sudah mulai memar dan terluka mengeluarkan darah segar.
Begitu bodyguard lainnya ingin melayangkan pukulan kepada Angel, langsung terhalangi oleh tubuh sang bodyguard yang tadi sudah di pecat. Kini yang giliran kena pukulan adalah punggung dari bodyguard itu, tubuh besar sang bodyguard mencoba untuk melindungi tubuh kecil Angel yang sudah tidak berdaya. Diana geram melihatnya.
"singkirkan dia, dan kau pukul lebih keras lagi." perintah Diana yang terlihat marah karena ada yang mencoba melindungi Angel.
Dua bodyguard mencoba menyingkirkan bodyguard yang melindungi Angel, dengan tendangan dan beberapa pukulan.Namun bodyguard itu tetap bertahan untuk ada di atas tubuh Angel yang masih tengkurap di atas lantai. Bodyguard itu bertahan karena merasa bersalah telah memberikan Angel luka yang sungguh mengerikan jika di lihat.
"kalian bodoh semua…cepat singkirkan dia dan pukul anak itu. Cepat…!" perintah keras Diana dengan amarahnya yang sudah memuncak.
Diana tidak suka melihat ada yang mencoba melindungi Angel. Diana belum puas melihat penderita Angel saat ini, tanpa ingin mengurangi hukuman yang ia berikan, Diana terus memerintahkan kepada beberapa bodyguard yang ada, untuk menghajar bodyguard yang mencoba melindungi Angel dan memerintahkan memberi pukulan lebih keras lagi kepada Angel.
Sungguh pemandangan yang sangat mengerikan jika di lihat. Seorang anak kecil yang tidak berdaya menangis tengkurap dengan beberapa luka pada betis dan lengannya. Di atas tubuh mungil itu, ada seorang pria bertubuh besar tetap bertahan untuk melindungi Angel.
Sungguh pandangan yang memilukan, tetapi sangat menyenangkan bagi Diana yang terus tertawa puas akan tindakannya yang tidak mempunyai rasa kasihan sedikitpun. Entah apa yang ada di dalam hati dan pikiran Diana? Hatinya yang membenci Nitami dan Angel sudah mendarah daging, hingga tega melakukan hal sekejam itu pada anak sekecil Angel.
Dari kejauhan, Nitami yang baru datang sungguh terkejut akan pemandangan yang ia lihat. Es cream di tangannya terlepas begitu saja melihat apa yang terjadi? tangannya mengepal kuat akan amarahnya melihat Diana tertawa di saat Angel menangis karena rasa sakit dan luka di tubuhnya.
Perasaan keibuan Nitami muncul begitu saja, dia tidak terima Angel di perlakukan seperti itu oleh Diana. Tanpa berpikir panjang lagi, Nitami berlari cepat dan segera menendang keras bodyguard yang ingin melayangkan sebuah pukulan ke tubuh bodyguard yang sedang melindungi Angel.
Diana dan beberapa orang bodyguard terkejut dengan apa yang baru saja Nitami lakukan? Tendangan keras Nitami menjatuhkan tubuh bodyguard yang memiliki tubuh lebih besar dari tubuh Nitami. Rotan yang terlepas dari tangan sang bodyguard segera Nitami ambil.
Nitami ingin membalas perbuatan mereka, tanpa banyak berpikir karena amarahnya yang sudah memuncak, Nitami melayangkan rotan ke arah kepala salah satu bodyguard yang ingin menyerangnya, dari arah belakang Nitami melayangkan tendangan kuat kakinya untuk bodyguard yang menyerangnya dari arah belakang.
Setelah menendang keras Nitami dengan cepat melayangkan kuat rotan ke wajah bodyguard yang menyerangnya dari arah belakang. Nitami menundukkan tubuhnya untuk menghindari tendangan dari salah satu bodyguard, lalu dengan cepat menyepak kedua kaki bodyguard itu, kemudian dua tendangan keras Nitami berikan ke arah pinggang sang bodyguard.
Nitami terus menyerang dengan beberapa pukulan rotan, tinju dan tendangan yang kuat secara bertubi-tubi kepada 5 bodyguard yang menyerangnya atas perintah dari Diana. Namun satupun bodyguard tidak dapat menyentuh tubuh Nitami yang bergerak dengan sangat lihai dan cepat. Mereka tidak pernah menduga jika Nitami yang sering terlihat lemah, sangat mahir dalam bela diri.
Terbukti dari semua gerakan yang Nitami lakukan seperti seorang yang sudah profesional, Diana yang melihatnya sangat terkejut dan terlihat takut melihat Nitami dengan brutal menghajar 5 bodyguard yang bertubuh besar tanpa terluka sedikitpun.
Keributan yang sejak awal di buat oleh Diana mengundang perhatian dari semua penghuni mansion yang mendengarkan kegaduhan yang Diana timbulkan sejak awal. Dari beberapa penjaga, pelayan hingga pemilik mansion keluar untuk melihat apa yang terjadi?
pertarungan antara Nitami dan 5 bodyguard menjadi tontonan yang sangat mengejutkan bagi seluruh penghuni mansion yang melihatnya. Nitami tanpa rasa kasihan sedikitpun menghajar 5 bodyguard yang kini terkapar dengan beberapa luka rotan dan lebab di sekujur tubuh mereka.
Dengan tatapan mata tajam penuh amarah dan nafas yang terengah-engah, Nitami menatap Diana yang sudah ketakutan. Semua orang dapat melihat, Nitami penuh akan kemarahan pada wajah cantiknya. Aura wajah dan tatapan tajam matanya membunuh.
Dengan genggaman erat rotan pada tangannya Nitami lalu melangkah mendekati Diana. Kemarahan sudah menguasai dirinya. Nitami tidak peduli lagi siapa Diana? tidak peduli akan tatapan semua orang yang melihatnya.
"mau apa kau…!" tanya Diana takut dengan melangkah mundur.
Nitami diam tidak menjawab, dia terus melangkah mendekati Diana yang berlari ingin masuk ke dalam mansion untuk berlindung. Nitami bertambah geram di buatnya, dengan berlari cepat Nitami menyusul Diana, begitu jarak mereka sudah dekat Nitami mengayunkan rotan yang ia pegang ke arah punggung Diana.
"aaahhhh…" ucap Diana jatuh karena merasa sakit pada punggungnya.
"Diana…!" teriakkan dari tuan Markus melihat putrinya yang terkena pukulan dari Nitami.
Nitami tidak menghiraukan teriakkan dari tuan Markus padanya, dia yang sudah gelap mata ingin mengayunkan rotan yang ia pegang ke arah tubuh Diana yang terjatuh di depannya. Tetapi apa yang Nitami ingin lakukan? di halangi oleh Davin.
Davin memegang erat rotan yang akan melayang menyentuh tubuh Diana. Kini tatapan tajam dan marah Nitami melihat horor pada Davin yang menghalanginya. Sedangkan Diana yang mendapatkan perlindungan Davin, segera bangkit dan melangkah mendekati sang papa yang ada tidak jauh di depannya. Walaupun rasa sakit di punggungnya sangat perih, dia lebih baik cepat kabur begitu mendapat kesempatan.
"lepaskan…!" ucap tegas Nitami dengan tatapan tajam dan merah padam akan amarahnya.
"kita bicarakan baik-baik." balas Davin dengan wajah tenangnya. Namun di dalam hatinya masih terkejut melihat tindakan Nitami.
"bicara baik baik katamu…!" ucap Nitami menekan kata-katanya.
"melihat Angel seperti itu, apa bisa aku bicara baik baik." ucapnya dengan nada yang sedikit tinggi dan tatapannya masih tajam.
Davin melihat ke arah Angel yang masih menangis di dalam gendongan bodyguard yang melindunginya. Davin dapat melihat dan sungguh terkejut, melihat luka pukulan pada betis dan lengan Angel yang kini sudah mengeluarkan darah segar, hingga jatuh menetes ke atas lantai.
Davin yang memang tidak tahu awal permasalahannya seketika diam terpaku, dia sungguh terkejut melihat kondisi mengenaskan Angel yang melihatnya, dengan tatapan sedih, mata sembab dan sisa sisa isak tangisnya.
Davin pun melonggarkan pegangan tangannya pada rotan Nitami. Davin melihat ke arah Nitami dengan tatapan penuh tanya.
"apa itu perbuatan Diana?" tanyanya dengan mimik wajah datarnya.
"kau tanyakan sendiri pada adik manjamu itu. Apa yang sudah dia lakukan pada Angel." balas Nitami melihat Davin horor, lalu beralih menatap tajam dan marah pada Diana yang bersembunyi di belakang tubuh tuan Markus.
Davin ikut melihat ke arah Diana yang sedang bersembunyi di balik punggung sang papa. Diana mencoba menggelengkan kepalanya, tanda tidak ingin mengakui apa yang di tuduhkan oleh Nitami? Diana ingin mengelak pada apa yang sudah dia perbuat pada Angel?
Diana merasa ngeri melihat tatapan tajam Davin. Aura Davin saat ini menggelap, aura membunuh yang sangat di kenal oleh semua orang yang tahu bagaimana jika Davin sudah marah? Diana gemetar ketakutan dan mencoba memanggil nama papanya, berharap untuk di lindungi.
...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung ke episode selanjutnya…
...Sekian dan terima kasih 🙏🙏🙏 mohon saran dan komennya ya....
Jangan lupa vote dan like nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Erlinda
ini juga si Davin setan ini kemana pergi nya malas aq membaca nya apalagi klo udah menyiksa anak yg masih berumur 4 THN. aq benci banget sama kamu Thor. kamu yg berjiwa sadis
2022-09-16
1
Elisabeth Ratna Susanti
suka 😍
2022-04-25
1
Ryan gaming
ceritanya bagus..kereeen thor
2022-02-20
2