***Mansion Keluarga Fardhan***
…Davin Attala Fardhan…
Sejak awal pernikahan kami, aku tidak pernah sekalipun membenci Nitami atau tidak menyukainya. Aku hanya menghindarinya agar tidak menyakiti lebih dalam lagi hati Nitami, karena aku akan menikahi Fransisca. Wanita yang sangat aku cintai, aku tidak bisa membagi cintaku untuk Fransisca kepada wanita lainnya.
Tetapi aturan keluarga yang menurutku tidak masuk akal, adalah awal segalanya ini terjadi. Aku menjadi seorang pria yang harus memiliki dua istri tanpa keinginan ku sendiri. Aku menjadi pria yang terlihat jahat, kejam, kasar dan arogan di mata Nitami. Aku tidak tahu harus bersikap seperti apa pada Nitami? Istri pertama yang tidak pernah aku anggap ada, tetapi dia nyata ada di kehidupanku salama beberapa tahun ini.
Semua ini menyiksa hatiku. Apalagi Kontrak pernikahan yang kami tanda tangani berdua adalah ulah papaku. Papa beralasan, itu sudah terjadi dari beberapa keturunan sebelumnya. Nitami tidak mengetahui itu semua, yang Nitami tahu dan lihat adalah kontrak pernikahan itu aku yang buat. Kebenaran yang tidak bisa aku katakan pada Nitami.
Aku merasa bersalah jika Nitami terus menyebutkan, kalau dia adalah istri pertama yang hanya di jadikan sebuah tumbal dan perisai untuk Fransisca. Hatiku marah sekaligus sakit akan perkataan yang memang benar. Namun ingin rasanya aku menghapus sebutan itu dan mengubah semuanya.
Segala cara aku lakukan untuk menghindari Nitami, dari bersikap dingin, keras, arogan, kasar, dan pisah kamar, hingga membiarkan Nitami tinggal pada sebuah rumah untuk seorang pembantu di belakang mansion, aku diam saja. Itu aku lakukan agar Nitami tidak menyukai ku dan tidak berharap apapun dariku? Aku tidak mengerti mengapa aku bisa berubah seperti ini? hanya karena seorang wanita yang bernama Nitami Adreena Saila.
Pertama kalinya aku melihat Nitami di saat acara pernikahan kami, aku cukup terkejut karena dia terlihat sangat cantik dan ayu dengan postur tubuhnya yang tinggi langsing berisi. Aku tidak pernah menyangka jika calon istri pertamaku secantik itu. Pria mana yang bisa menolak pesona dari Nitami, begitu juga aku. Namun aku masih sadar, itu hanya sikap tertarik biasa seorang pria karena mengagumi sesuatu yang indah dari ciptaan Tuhan.
Aku sangat mencintai Fransisca, tidak bisa lagi berpaling ke lain hati. Walaupun aku akui pesona kecantikan Nitami yang menurut ku hampir sempurna. Bila di bandingkan dengan kecantikan yang di miliki oleh Fransisca, Nitami jauh lebih cantik sempurna di bandingkan dengan Fransisca. Aku pria normal yang juga bisa menilai sesuatu dengan baik.
Kesetiaan cinta adalah dasar yang aku inginkan dari sebuah hubungan serius. Jadi secantik apapun Nitami? cintaku tidak akan berpaling ke lain hati atau wanita lainnya. Atas dasar itu aku berusaha menghindari Nitami, aku takut akan pesonanya yang kuat menarik hatiku untuk menyukainya, dan mengkhianati cintaku pada Fransisca. Nitami pun mengerti akan sikapku yang mulai membangun batas untuk hubungan kami berdua.
Kecelakaan yang terjadi padaku saat ini adalah sebuah kecelakaan yang membawa ku kembali untuk dekat dengannya. Ketika aku sadar, aku berpikir wajah yang ada di hadapan ku bukanlah wajah Nitami, istri pertamaku. Aku dapat melihat jelas jubah putih seorang dokter yang di pakai oleh wanita di hadapanku.
Sungguh aku yang tidak pernah mau mengenal baik dan dekat Nitami, tidak mengetahui apapun tentang sosok istri pertamaku itu? Aku cukup terkejut dan terkesan mengetahui jika istriku ini adalah dokter bedah umum terbaik di rumah sakit milik keluargaku, bahkan Nitami adalah dokter bedah umum terbaik di seluruh kota. Dia juga yang telah mengoperasi dan menyelamatkan nyawaku.
Aku cukup terkejut akan kebenaran itu. Aku pikir Nitami hanyalah wanita biasa yang hanya memiliki pekerjaan biasa-biasa saja yang tidak special. Justru kenyataan itu membuat aku sedikit terkesan dan bangga karena ternyata memiliki wanita, selain cantik dia pandai dan juga hebat dengan gelar dokter bedah umum terbaiknya.
Sungguh lucu, aku seorang suami yang tidak tahu siapa istriku sendiri? tidak tahu apapun tentangnya? Aku akui, aku memang keterlaluan padanya, namun itu semua sudah terlanjut terjadi dan apakah itu bisa di ubah? Tidak ada yang tahu. Yang aku tahu saat ini adalah ingin bersikap lebih baik lagi, sebelum kontrak pernikahan kami selesai beberapa bulan lagi.
Namun sejak kejadian beberapa minggu yang lalu di ruang kerjaku, saat aku baru saja pulang dari rumah sakit. Aku secara tiba-tiba mempunyai keinginan untuk mencicipi bagaimana rasanya bibir segar semerah Cherry milik Nitami. Pesonanya yang kuat dengan wajah cantiknya berada di dekat wajahku, aku tidak bisa menolak pesona dan sentuhan tangannya pada kulitku.
Dengan begitu saja aku menarik tubuhnya dan aku menikmati ciuman bibir kami. Sungguh terasa manis dan membuatku merasakan sesuatu yang berbeda. Ingin rasanya aku melakukan lebih dari ciuman itu, namun sayang air mata Nitami menghentikan niatku tersebut. Aku tidak pernah menyangka jika perbuatanku itu akan melukai hati Nitami hingga dia menangis dan berusaha menjaga jarak padaku.
Walaupun Nitami berusaha menjaga jarak antara kami, dia tetap menjalani apa yang sudah kami sepakati? tidak pernah sekalipun dia menolak apa perintahku? semua pekerjaan untuk melayani kebutuhan sehari-hari ku, dari menyiapkan pakaian, memasak dan menemani aku makan Nitami menjalaninya dengan sangat baik, membuat aku puas akan pekerjaannya.
Walaupun terkadang adik dan papaku seringkali menghina dirinya, di saat Nitami datang dan tidak sedang bersama denganku. Semua itu terekam oleh kamera CCTV dan rekaman dari orang kepercayaanku. Baru kali ini aku tahu, begitu kejam sikap keluarga ku kepada Nitami. Dirinya di hina, di maki bahkan di tuduh sembarangan tanpa mereka pikirkan bagaimana perasaan Nitami?
Nitami dengan sabar menghadapi semua hinaan, makian dan tuduhan mereka. Tanpa perlawanan sama sekali. Sering sekali Nitami menangis akan sikap dari keluargaku. Aku merasa sakit melihat Nitami menangis. Ada perasaan tidak suka di hatiku saat melihat Nitami menangis.
Nitami selalu bersikap tegar di hadapanku, seperti sekarang ini. Aku tahu baru saja dia di hina karena tidak sengaja menjatuhkan minuman dingin yang di inginkan oleh papaku.
Aku tahu Nitami tidak bersalah, karena sebuah video rekaman yang di kirimkan padaku menunjukkan, jika kaki Nitami di halangi dengan sengaja oleh Diana, hingga tubuhnya tidak seimbang dan menjatuhkan minuman yang ia bawa, membasahi karpet mahal yang ada di ruang tengah mansion.
...-------------------------------...
"apa kau baik-baik saja?" tanya Davin saat melihat Nitami sedang melakukan pengecekan tekanan darahnya di dalam ruang kerja.
"saya baik tuan." balas Nitami tanpa melihat pada Davin. Nitami lebih fokus pada apa yang ia kerjakan.
"apa keluarga ku sering bersikap seperti itu padamu selama ini?" tanya Davin ingin tahu jelas dari mulut Nitami.
"apa maksud tuan?" tanya Nitami melihat sekilas ke arah Davin. Lalu beralih kembali pada pemeriksaan denyut nadi Davin.
Bukannya menjawab, Davin malah menghidupkan ponselnya, lalu memperlihatkan sebuah video rekaman saat kejadian tadi siang di ruang tengah mansion keluarga Fardhan. Seketika Nitami menghentikan gerakan tangannya. Dia mengamati sejenak video tersebut, lalu kembali fokus pada pekerjaannya.
"apa kejadian seperti ini sering terjadi padamu?" tanya Davin melihat intens wajah Nitami yang nampak serius melihat ke arah jam tangannya.
"menurut anda bagaimana?" tanya Nitami sembari merapikan semua peralatan kesehatan yang ia pakai.
"terlihat jelas ini sering terjadi. Kenapa kau hanya diam saja?"
"apa yang bisa saya lakukan, semua hanya akan percuma saja."
"kau berhak membela diri dan melawan jika kau tidak salah."
"andaikan bisa seperti itu, hidup saya tidak akan seperti ini." ucapnya yang membuat Davin diam.
"sudahlah tuan…pemeriksaan anda sudah selesai. Kondisi anda semua baik. Nanti sore setelah anda mandi, saya akan membersihkan luka anda." ucap Nita masih melihat Davin yang hanya diam dengan melihatnya datar.
"kalau begitu saya permisi." ucap Nita sembari bersiap untuk bangkit dari duduknya.
"kau istriku, ingat itu. Kau berhak untuk membela diri jika kau tidak bersalah." ungkap Davin yang membuat Nitami tidak jadi melangkahkan kakinya.
"sudahlah tuan, saya hanya akan bersabar untuk beberapa bulan lagi, setelah kontrak pernikahan kita selesai. Semuanya juga akan selesai, saya, anda dan keluarga anda, kita tidak akan bertemu lagi." ucap Nitami dengan mimik wajah datarnya.
Davin mengeraskan rahangnya, di dalam hatinya tidak suka mendengar perkataan yang Nitami ucapkan baru saja. Davin bangkit dari duduknya, perlahan dia melangkah mendekati Nitami. Nitami mengerutkan keningnya melihat pergerakan Davin yang maju mendekatinya, sontak diapun ikut untuk melangkah mundur.
Langkah kaki Nitami terhalang akan sofa di belakangnya, Nitami yang terjebak sofa jatuh terduduk kembali. Dengan cepat Davin mengurung tubuh Nitami dengan kedua tangannya. Nitami takut dan memundurkan kepalanya hingga menyentuh sandaran sofa saat Davin mendekatkan wajahnya. Kedua tangan Nitami berusaha menekan dada bidang Davin agar memberikan jarak pada mereka.
"a…apa yang tuan lakukan…?" tanya Nitami gugup serta takut akan tindakan Davin saat ini. Masih lekat dalam ingatannya saat kejadian ciuman mereka berdua.
"apa yang aku lakukan…?" ucapnya dengan senyum misterius.
"aku tidak melakukan apapun?" ucapnya lagi dengan senyum tipis tetapi penuh akan arti.
"tuan…tolong jangan seperti ini." ucap Nita dengan kuat menahan tubuh Davin agar mereka ada jarak, tetapi Davin tidak bergeming sama sekali. Davin tetap bertahan pada posisinya.
"aku tidak melakukan apapun? apa kau mau aku melakukan sesuatu padamu…?"
"tidak…!" ucap cepat dan keras Nitami untuk mencegah.
"jaga nada bicaramu." ucap Davin dengan tatapan yang berbeda dari sebelumnya. Kali ini tatapan mata Davin lembut.
"baik tuan…maaf tuan…tolong jangan seperti ini…"ucap Nitami semakin gugup.
Davin dengan perlahan mendekati wajah Nitami yang sudah merasa ketakutan. Belum sempat mendekat, sebuah suara yang cukup melengking menghentikan pergerakan yang ingin Davin lakukan.
"apa yang kalian lakukan…!" teriak histeris Fransisca datang masuk secara tiba-tiba. Davin dan Nitami sontak melihat ke arah Fransisca yang melangkah cepat untuk mendekati mereka.
Davin segera berdiri tegak, yang di susul oleh Nitami. Mereka berdua melihat aura kemarahan pada wajah Fransisca, yang sedang mendekati mereka. Fransisca datang mendekati Nitami, lalu dengan cepat melayangkan sebuah tamparan kuat pada pipi putih Nitami.
'plak plak' dua kali tamparan pada pipi putih Nitami, membuat pipi putih Nitami memerah dan sudut bibirnya mengeluarkan darah segar.
"apa yang kau lakukan Fransisca." cegah cepat Davin saat Fransisca ingin melayangkan tamparan untuk ketiga kalinya.
"kau tanya apa yang aku lakukan?" ucap Fransisca dengan tatapan penuh amarah melihat ke arah Davin yang menghalangi tubuhnya untuk tidak mendekati Nitami lagi.
"akan ku hajar wanita murahan itu, sudah berani dia menggoda suamiku. Dasar wanita licik, pela**r hina, wanita jal**g, gembel kurang ajar." hina Fransisca dengan teriakan yang melengking.
Nitami diam di tempatnya, tamparan yang cukup kuat di berikan oleh Fransisca tidak bisa membuat sakit Nitami. Tetapi hinaan yang menusuk dari mulut Fransisca, sangat menyakiti hatinya dan membuatnya menangis. Sungguh sakit hatinya mendengar semua hinaan dan makian Fransisca untuknya.
Davin hanya bisa berusaha menenangkan Fransisca yang terus berontak untuk mendekati Nitami, dan juga berusaha menghentikan kata-kata hinaan Fransisca untuk Nitami. Fransisca ada pada puncak amarahnya ingin menghajar Nitami habis habisan. Davin terus melihat ke arah Nitami yang hanya diam dengan tatapan tajam dan sedihnya melihat ke arah Fransisca. Davin tidak pernah menyangka jika memiliki dua orang istri akan seperti ini. Sangat merepotkan jika keduanya sudah berdebat.
Perdebatan dan perkelahian dua orang wanita yang menjadi istri dari Davin sangat merepotkan baginya. Untungnya saja Nitami tidak melakukan perlawanan apapun? dia hanya diam dengan tatapan yang penuh akan arti. Marah, sedih, sakit dan kecewa. Davin tahu itu.
...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung ke episode selanjutnya…
...Sekian dan terima kasih 🙏🙏🙏 mohon saran dan komennya ya....
Jangan lupa vote dan like nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Erlinda
masa sih sebagai suami ga bisa bersikap tegas..dan membiarkan saja salah satu dari istri nya diperlakukan seperti itu. dasar suami. biadab
2022-09-15
1
Elisabeth Ratna Susanti
good job 😍
2022-04-21
1
Tri Widayanti
Lawan Nit✊
2022-03-16
1