***Di Dalam Mobil Davin***
Davin meminta mereka pulang bersama menggunakan satu mobil dengannya. Davin ingin menguji apakah Nitami akan mengikuti semua yang dia katakan? dan benar Nita patuh apapun yang Davin perintahkan padanya. Davin senang melihat Nita bersikap patuh dan menekan sikap keras kepalanya. Nitami terlihat manis dan semakin cantik jika menurut dan tidak membantahnya. Walaupun Nita terus memasang wajah datar dan dingin, namun Davin suka melihatnya. Terlihat lucu di mata Davin.
Membuat Davin terus tersenyum akan sikap manis dan patuh Nita padanya, tetapi terus memasang mimik wajah yang datar dan dingin. Apa lagi saat melihat Nita berinteraksi bersama Angel. Nita bisa tersenyum dengan sangat manis, sungguh terlihat sangat cantik pada wajahnya yang selalu datar dan dingin jika melihat Davin. Terlihat jelas Nitami bahagia bersama Angel, anak kecil yang menjadi korban pada kecelakaan itu.
Suasana mobil hanya terdengar akan celotehan dari Angel dan Nitami. Keduanya menarik perhatian Davin untuk melihat kepada mereka. Bila saja orang lain yang tidak mengenal mereka melihat adegan itu. Sudah di pastikan mereka akan dianggap satu keluarga yang bahagia dengan putri kecil mereka yang cantik. Sungguh terlihat seperti keluarga yang bahagia. Namun nyatanya mereka tidak seperti itu.
Sesampainya mereka di depan gerbang mansion keluarga Fardhan, Angel bertanya pada Nitami karena mengagumi keindahan mansion mewah keluarga Fardhan.
"tante cantik…ini rumah siapa?" tanya Angel dengan lugunya dan terpesona dengan kemegahan mansion tersebut.
"ini mansion keluarga Fardhan. Milik paman yang ada di sebelah kita." ucap Nitami sedikit berbisik saat menyebutkan kata kata terakhirnya.
Angel sontak melihat ke arah sampingnya, melihat ke arah Davin yang berpura-pura sibuk pada ponselnya. Padahal Davin bisa mendengar perkataan mereka. Davin tidak ingin melihat langsung tatapan mata Angel, yang membuatnya terus merasa bersalah. Davin juga tidak ingin Angel takut padanya.
"bagus rumahnya. Apa tante cantik juga tinggal di sini?" tanyanya kembali melihat ke arah Nita.
"tidak, kita akan tinggal di belakang mansion ini."
Terlihat ada raut kecewa dari sorot mata Angel.
"apa tante dan paman masih marahan?"
"kenapa Angel bertanya begitu?"
"tante cantik sama paman bukannya pacaran?" tanya Angel dengan polosnya.
Nitami tersenyum begitu juga asisten Max yang menjadi supir mereka. Celoteh polos Angel sungguh lucu bagi mereka. Davin hanya masih diam dan sibuk dengan ponselnya saja.
"tidak sayang, kami tidak sedang pacaran. Tante hanya dokter untuk menyembuhkan sakit yang di miliki oleh paman." Jawab Nita yang justru mengalihkan perhatian Davin ke arah mereka.
Davin tidak suka mendengar perkataan Nita yang menyembunyikan hubungan mereka pada Angel. Davin menatap tajam ke arah Nita yang juga sekilas melihatnya.
"kami bukan sedang pacaran." jawab Davin dengan nada tegas. Membuat Angel dan Nita melihat padanya.
"dengar ya anak kecil. Aku adalah suaminya, dia adalah istri ku. Kau mengerti…!" ucap Davin menekan setiap kata-katanya sembari melihat Angel dengan mimik wajah sedikit melunak. Davin tidak ingin Angel takut padanya.
Angel melihat Davin tidak mengerti, membuat Nita juga menatap heran ke arah Davin.
"hei tuan…mana mengerti anak sekecil Angel dengan penjelasan anda seperti itu?"
Davin melihat ke arah Nita.
"ya kau jelaskan lah padanya, kalau kau itu selain dokter pribadiku, kau adalah istriku. Untuk apa kau berusaha menutupi status mu itu?" tanya Davin menuntut.
"siapa yang menutupi."
"lalu apa yang kau katakan tadi?"
Nita menghela nafasnya perlahan, percuma berdebat dengan Davin. Tidak akan ada habisnya.
"baiklah." setuju Nita. lalu beralih melihat ke arah Angel. "Angel…!" panggil lembut Nita.
"iya tante."
"apa yang di ucapkan oleh paman adalah benar. Tante adalah istrinya paman. Apa Angel bisa mengerti?" tanya Nita dengan menatap serius Angel yang juga melihatnya, Angel lalu beralih melihat Davin yang juga melihat ke arah mereka.
Davin dan Nita menunggu jawaban dari Angel, yang sedang berpikir dan mencerna apa yang di katakan oleh Nita tadi?
"mmmmmm…apa seperti mama dan papa Angel?" tanyanya dengan tatapan yang menggemaskan karena berpikir keras.
"Iya, seperti mama dan papa Angel." jawab Nita dengan senyum yang sangat manis karena senang melihat Angel mengerti penjelasan darinya.
Davin dapat melihat senyum manis itu.
"Tante jadi mama, dan paman jadi papa. Begitu…?"
"iya sayang, benar sekali…iiiihh…Angel pandai sekali." ucap Nita dengan senyum yang bahagia dan merekah, sembari menghujani wajah mungil Angel dengan ciuman darinya.
"jadi kalau mama dan papa Angel belum bangun dari boboknya. Jadi tante dan paman adalah mama dan papa Angel." ungkap Angel yang sontak membuat Davin dan Nitami terdiam melihat Angel, lalu beralih saling menatap.
"iya kan tante…! iya kan paman…!" ucap Angel dengan polosnya. Nita dan Davin masih saling menatap, mereka tidak tahu harus berkata apa?
"Angel…!" panggil lembut Davin, ini untuk pertama kalinya Davin memanggil nama Angel.
"iya Paman."
"kalau Angel suka tante dan paman menjadi mama dan papa Angel, boleh seperti itu." jawab Davin yang sontak membuat Nita terkejut hingga mulutnya terbuka. Dia tidak percaya akan ucapan yang baru saja di ucapkan oleh Davin kepada Angel.
Davin yang kejam, dingin dan arogan bisa berbicara lembut dan baik kepada Angel. Sungguh Nita tidak dapat mempercayainya. Apakah benar pria arogan yang ada di hadapannya adalah tuan muda Davin Attala Fardhan yang tidak pernah lembut padanya?
"tutup mulutmu itu, lihat air liurmu sampai ingin keluar." ungkap Davin melihat lucu Nita yang terkejut akan ucapannya. Nita segera menutup mulutnya dan beralih melihat ke arah Angel yang ternyata sudah tertawa geli melihat ke arahnya.
"kenapa Angel tertawa?" tanya Nita heran.
"tante dan paman lucu. hihihi…!"
"nakal ya…berani ngatain tante dan paman lucu." ucap Nita gemas menggelitik perut Angel.
"sudah tante geli…" balas Angel menahan geli dan tertawa riang karena rasa geli di perutnya. Mereka berdua tertawa bahagia, dan itu menular kepada Davin yang ikut tersenyum melihat kebahagiaan Nita dan Angel.
"cium tante dulu, baru tante berhenti."
Angel dengan cepat mencium kedua pipi Nita. Terlihat seperti sepasang ibu dan putri kecilnya yang bahagia. Senyum Davin belum hilang dari wajah tampannya. Itu tidak luput dari pandangan asisten Max dari balik kaca spion depan, Max juga senang melihat tuannya bisa tersenyum bahagia karena keceriaan Nita dan Angel di dalam mobil.
"tante…kata mama…kalau kita bahagia, harus photo supaya bisa di lihat terus. Ayo kita photo sama-sama." ajak Angel dengan senangnya.
Tetapi tidak dengan Nita dan Davin, mereka saling memandang untuk memberikan jawaban apa pada Angel.
"ayo paman, papa Angel sering pake ponsel seperti ini." tunjuk Angel pada ponsel yang ada di tangan Davin.
Davin tidak tahu harus apa? Nita hanya diam saja.
"lihat ke sini, apa boleh paman yang photoin, Angel?" tanya asisten Max tiba-tiba sembari mengarahkan ponselnya ke arah mereka bertiga.
"iya boleh, ayo…! paman dekat sini duduknya." ucap Angel sembari menarik tangan kiri Davin agar mendekat. Tetapi tarikan tangan mungil Angel tidak mampu menggeser tubuh Davin.
"tante cantik, ayo dekat paman duduknya." bujuk Angel yang tidak berhasil membuat Davin mendekat.
Nita yang diam saja membuat raut wajah Angel sedih. "tante dan paman ngk mau photo sama Angel ya." sedihnya. Nita tidak kuasa dan akhirnya dia yang mengalah.
Terpaksa Nita yang sedang memangku tubuh Angel mendekatkan duduknya, hingga tidak ada jarak antara dirinya dan Davin. Nita tidak peduli Davin akan marah atau tidak. Yang terpenting Angel tidak sedih sama sekali.
Asisten Max tersenyum senang melihat interaksi mereka bertiga, walaupun atasannya tersebut sepertinya tidak menyukainya.
"ayo senyum…!" perintah asisten Max yang sudah siap dengan camera ponselnya.
Nita dan Angel tersenyum manis, sedangkan Davin hanya memasang senyum tipisnya yang terlihat kaku sekali. Ini adalah photo pertama Davin dan Nita bersama setelah pernikahan mereka selama 4 tahun lebih. Sungguh momen yang sangat langka bagi yang melihatnya.
"sudah, photonya bagus sekali." ucap asisten Max dengan menunjukkan photo bersama mereka bertiga. Angel tersenyum puas dan senang. Sedangkan Nita dan tuannya hanya terlihat biasa saja. Nita dengan segera menggeser duduknya lalu membuka pintu mobil, untuk keluar dari dalam mobil yang menyesakkan baginya saat ini.
"lihatlah siapa yang keluar dari dalam mobil?" ungkap Diana mengejutkan Nita yang baru saja keluar dari mobil dengan Angel yang masih ada pada gendongannya.
"oooo…ini anak yang akan kau jaga. Terlihat sama buruknya dengan mu. Sama sama terlihat seperti gembel tidak tahu diri." ungkap Diana memandang remeh tidak suka ke arah Nita dan Angel yang ada pada gendongan Nita.
"dasar wanita tidak tahu diri, sudah menumpang menyusahkan menjadi beban di sini. Sekarang dengan lancangnya membawa satu gembel kecil ikut datang, menambah beban keluarga kami saja, naik mobil mewah pula. Enak ya…!!" ungkap Diana benar benar meremehkan dan menghina Nita dan Angel.
Nita dan Angel hanya diam. Angel seketika langsung menyembunyikan wajahnya karena takut melihat mata Diana yang melotot tajam padanya. Nita segera memeluk tubuh Angel yang bersembunyi ketakutan.
"nona…jangan seperti itu pada anak kecil." ungkap Nita tidak suka sikap arogan Diana kepada Angel.
"sudah berani ya… kau menjawab ucapan ku, hei… ingat siapa dirimu, kau hanya beban benalu di rumah kami yang mewah ini. Jangan ngelunjak kau…." tunjuk Diana dengan sikap kesalnya karena Nita menjawab perkataannya.
"nona…tolong jangan bersikap seperti itu pada Angel, dia masih kecil."
"hahahaha…lalu aku harus hormat pada gembel seperti kalian, begitu…." ucap Diana sedikit meninggikan nada bicaranya.
Membuat orang rumah yang ada di dalam keluar, ingin melihat apa yang terjadi? Davin keluar dari mobil karena tidak suka mendengar hinaan dan tuduhan Diana pada Angel. Anak kecil yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya dan keluarga. Davin sungguh tidak tahu jika adik manisnya, begitu tajam mengeluarkan kata hinaan untuk Nita dan Angel.
"Diana…jaga bicaramu…" ucap Davin sedikit membentak Diana. Davin mendekati Nita dan Angel. Melihat tidak suka pada tingkah laku adiknya tersebut.
"kakak…kenapa kakak membentakku hanya karena mereka." Rajuk Diana tidak suka melihat sikap Davin yang tiba-tiba membentak dirinya.
"tidak seharusnya kau bersikap seperti itu pada anak kecil." ucap Davin melihat sang adik.
"kakak jahat, kakak lebih membela mereka daripada aku." ucapnya dengan merajuk dan berbalik badan ingin masuk ke dalam.
Diana merasa beruntung ada sang papa yang baru saja keluar dari dalam mansion karena mendengar keributan mereka. Inilah kesempatan bagus untuk Diana menyalahkan dan menghina Nita yang sangat dia benci.
...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung ke episode selanjutnya…
...Sekian dan terima kasih 🙏🙏🙏 mohon saran dan komennya ya....
Jangan lupa vote dan like nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Erlinda
memang keluarga iblis .semoga kalian mendapat balasan yg setimpal nanti nya
2022-09-15
0
Bunga Ros
diana jht bgtto
2022-04-22
1
Ati Wanti
akhirnya up juga Thor, 😀😘
ttp semangat Thor, teruslah berkarya,,
2021-12-21
2