***Rumah Sakit Golden Healthy***
Matanya mengenali siapa orang pertama kali turun dari dalam Helly? Setelan jas mahalnya yang penuh akan bercak darah, membuat Nitami tercekat. Pria yang selalu dekat dengan orang yang Nitami benci ada di sini? Lalu siapa yang ia bawa menggunakan Helly? Itulah pertanyaan di dalam hatinya saat tatapan mata mereka bertemu.
Wanita itu masih diam terpaku pada tempatnya berdiri, tubuhnya yang basah kuyup cukup menahan gemetar tubuhnya karena dinginnya cuaca malam itu. Pria yang benar-benar Nitami kenal, kini berbaring lemah di atas ranjang besi yang di keluarkan dari dalam Helly.
Pria yang selama ini Nitami kenal hanya sebatas nama saja. Bahkan untuk bertatap muka dan berbicara saja tidak pernah mereka lakukan. Pria yang memiliki hubungan di atas kertas dengannya, tepat berada tidak jauh di hadapannya. Iya, pria itu yang terbaring lemah di sana. Tuan muda Davin Attala Fardhan.
Terlihat seorang perawat pria menahan perut bagian tengah Davin, menahan sesuatu yang terus mengalir membasahi kain kasa tebal yang sudah berubah menjadi merah. Dapat Nitami tebak, Davin mengalami pendarahan yang cukup hebat di bagian perut tengahnya.
Suara panggilan dari perawat Lia menyadarkan Nitami. Dia segera berlari mendekati tubuh Davin yang terbaring lemah, saat ini Davin hanyalah seorang pasien baginya. Pria itu adalah seseorang yang selalu ingin ia hindari, bahkan tidak ingin di lihat oleh Nitami.
Dengan segera Nitami memeriksa kondisi terkini Davin. Perawat pria itupun mengatakan jika Davin mengalami kecelakaan mobil di jalan tol, dengan sebuah mobil lainnya yang ada di depannya. Kedua mobil tergelincir dan menabrak sebuah pembatas jalan.
Davin benar-benar mengalami pendarahan hebat. Perut tengahnya robek cukup dalam, karena tusukkan sebuah besi yang menghantamnya cukup keras. Mengakibatkan darah terus mengalir keluar. Hujan yang deras membuat darah yang terkena air tercecer ke atas landasan.
Mereka langsung membawa Davin ke dalam ruang operasi, karena harus di lakukan tindakan operasi pada perut Davin dengan segera. Beberapa perawat yang telah siaga di dalam ruang operasi, segera melepaskan semua pakaian Davin yang basah. Mengeringkan tubuh pria itu yang basah, dan langsung menutupi tubuh Davin dengan kain bersih.
Nitami dan dokter Rio segera mengganti pakaian mereka yang basah kuyup, dengan pakaian yang khusus di pakai di dalam ruang operasi. Sudah tidak terhitung berapa kali dokter cantik itu menghela nafasnya, yang terasa tercekat dan berat. Tidak bisa di pungkiri hatinya saat ini bergejolak tidak menentu. Ada rasa kesal, marah dan juga tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
Davin Attala Fardhan. Jangankan untuk saling menyentuh, bahkan untuk saling mengenal dan bertatap muka tidak pernah mereka lakukan. Mereka memiliki sebuah ikatan status yang sah hanya di atas kertas saja. Tidak pernah saling melihat untuk waktu yang cukup lama.
Hubungan yang cukup aneh bagi Nitami, namun itulah yang telah terjadi. Aneh tetapi nyata adanya. Hubungan pernikahan yang di lakukan secara sakral sah di mata Tuhan dan sah negara, hanyalah sebuah hubungan yang tidak terlihat tetapi ada.
Pernikahan yang tidak kasat mata, itu lah pernikahan yang di miliki dan di jalani oleh Nitami. Dia sendiri yang menyebut pernikahannya seperti itu, pernikahan yang tidak kasat mata. Lucu tetapi itulah kenyataannya, pernikahan yang tidak pernah di anggap ada.
Menjadi seorang istri pertama tetapi serasa menjadi istri kedua. Menjadi istri sah tetapi serasa menjadi seorang simpanan. Mempunyai suami tetapi tetap sendiri. Terlihat dari luar status masih gadis, tetapi kenyataannya sudah menjadi seorang wanita bersuami.
Kehidupan yang di jalani Nitami selama empat tahun lebih. Dia sudah banyak menderita, sakit hati, kecewa dan marah. Bagaimana tidak seperti itu? Dia selalu menjadi bahan hinaan bagi anggota keluarga Fardhan, selalu menjadi pajangan tidak berguna untuk di buat sakit hati. Dia sakit saat melihat suaminya sendiri, mesra terhadap istri kedua di depan matanya.
Tidak terhitung lagi, sudah berapa banyak sakit hati, dan rasa marah Nitami. Sudah tidak bisa terhitung lagi dengan angka. Nitami yang dulu begitu ramah dan ceria, kini telah berubah total akibat neraka yang setiap hari dia jalani. Kata sabar dan bertahan sudah sering dia ucapkan sekedar untuk meringankan beban di dalam hatinya.
Jika saja kontrak pernikahan itu tidak dia tanda tangani, semua ini tidak akan terjadi. Mereka benar-benar licik dan picik telah memanfaatkan dan menjebaknya yang dulu selalu percaya, jika keluarga Fardhan sangat baik kepadanya. Namun semua itu adalah kebohongan belaka. Mereka semua penjahat di mata Nitami, termasuk nyonya Sandra.
Nyonya Sandra yang dulunya dia hormati dan sayangi, tega menjodohkan Nitami dengan putra sulungnya untuk di jadikan perisai bagi calon menantu pilihan dari sang putra. Nyonya Sandra adalah awal kehancuran hidupnya saat ini, walaupun nyonya Sandra telah menyesali perbuatannya kepada Nitami dan sudah meminta maaf. Nitami tetap tidak dapat memaafkan perbuatan nyonya Sandra, wanita paruh baya yang merupakan mama mertuanya sendiri.
Kenangan pahit terlintas kembali di dalam otaknya. Melihat Davin sedang sekarat dan memperjuangkan hidupnya saat ini, tentu saja mengingatkan Nitami kembali pada kenyataan yang tidak bisa dia hindari. Davin adalah suaminya, suami yang menikahinya empat tahun yang lalu.
Suami yang tidak menganggapnya ada, suami yang tidak pernah melihat kondisi istrinya seperti apa. Kini dia yang harus memberikan sebuah pertolongan, dan akan berusaha memberikan kesembuhan untuk sang tuan muda. Suami yang selalu dingin, angkuh dan terkadang kejam kepadanya.
Kembali dia menghela nafasnya yang terasa berat.
"Kamu bisa Nitami, dia hanya seorang pasien untuk mu. Lupakan sejenak siapa dia yang sebenarnya?" Ucap Nitami pelan untuk menenangkan hatinya.
Dokter cantik itu segera beranjak dan menuju ke dalam ruang operasi. Namun belum sampai ia masuk, perawat Lia menghampirinya dengan wajah yang terlihat cemas dan takut.
"Dokter Nita." Panggilnya sembari membawa sebuah kertas di tangannya, itu hasil laboratorium milik Davin.
"Ada apa?" Tanya Nitami melihat jelas kekhawatiran di wajahnya.
"Golongan darah tuan muda Davin AB negatif dokter, golongan darah yang jenisnya sangat langka. Di rumah sakit ini tidak ada, bahkan saya sudah mencarinya di rumah sakit lain dan bank darah. Di sana juga tidak ada stock darah itu, bagaimana ini dokter?" Tanyanya khawatir sembari menyerahkan kertas yang ia pegang kepada Nitami.
Nitami melihat kertas tersebut dengan teliti.
"Hubungi keluarganya, pasti salah satu dari mereka memiliki golongan darah yang sama dengan tuan muda." Perintah cepat Nitami.
"Sudah dokter, seluruh keluarga tuan muda sudah ada di depan ruang operasi. Satupun dari mereka yang di tes, tidak ada yang bisa mendonorkan darahnya saat ini." Jawab Lia.
Nitami menatap mata Lia yang terlihat gelisah dan takut. Bagaimana Lia tidak akan takut? Mereka sedang menangani pemilik rumah sakit tempat mereka bekerja. Nitami tahu jelas ketakutan yang dialami oleh Lia.
"Perawat Lia…" Kata lembut Nitami menatap mata Lia.
"Tenangkan dirimu, jika kamu seperti ini. Takut dan cemas, kamu tidak bisa berpikir jernih dan bekerja dengan baik." Ucap lembut Nitami memegang kedua pundak Lia, dan membungkukkan sedikit kepalanya untuk mensejajarkan tinggi mereka.
Dia lebih tinggi dari perawat Lia yang hanya memiliki tubuh setinggi bahu Nitami.
"Coba atur dulu nafasmu, tenang dan jangan cemas. Oke…!" Sarannya dengan sedikit senyum kepada Lia. Senyum yang pertama kalinya Lia lihat, otomatis Lia pun dapat tenang kembali.
Nitami dapat menenangkan orang lain dengan tersenyum. Tidak ada yang tahu jika di dalam hatinya bergejolak hebat, itu dia lakukan sekedar sebagai penguat untuk dirinya yang juga harus tenang.
Mereka harus cepat mengambil tindakan dan mencari solusi untuk masalah ini. Golongan darah AB negatif termasuk golongan darah yang cukup langka, dan tidak banyak di miliki oleh orang di dunia. Mungkin sekitar 0,6 % orang dengan golongan darah AB negatif di dunia.
Sebenarnya Nitami sudah mendapatkan solusinya, tetapi dia ragu apakah solusinya itu dapat di terima oleh keluarga Fardhan atau tidak. Hanya ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawa Davin.
"Perawat Lia, coba ambil alat tes dan ukurlah tensiku. Aku memiliki golongan darah AB negatif. Kalau kondisiku bisa donor, ambillah darahku. Dan tolong rahasiakan semua ini, bisa…?" Kata Nitami yang membuat Lia terkejut dengan membulatkan matanya sempurna.
"Golongan darah dokter AB negatif, anda memiliki golongan darah yang sama dengan tuan muda." Balasnya tidak percaya. Nitami hanya menganggukkan kepalanya saja.
"Cepat lakukan dan ingat rahasiakan semua ini, oke…!" Perintahnya dengan mimik datar dan menekan setiap kata-katanya.
"Baik dokter." Lia tahu maksud Nitami.
Mereka segera melakukan serangkaian tes agar tahu, apakah Nitami bisa mendonorkan darahnya atau tidak? Ternyata bisa. Dengan segera petugas dari bank darah yang bertugas malam itu di panggil, untuk mengambil darahnya. Sungguh lucu bagi Nitami, mendonorkan darah untuk tuan muda yang selalu membuatnya sakit hati.
Semua itu dia lakukan hanya sebagai rasa kemanusiaan, dan membantu semua rekan-rekannya malam ini. Apa yang akan terjadi kepada mereka semua? Jika sesuatu hal yang tidak di inginkan terjadi kepada tuan muda keluarga Fardhan, tuan muda keturunan dan pewaris tahta kerajaan Fardhan satu-satunya.
Tentu sudah di pastikan mereka semua akan dalam masalah besar. Tuan besar Markus Fardhan tidak akan tinggal diam. Semua akan mendapatkan balasan dari tuan besar yang terkenal kejam, dan tidak mengenal belas kasihan. Nitami tidak ingin itu terjadi, sehingga dengan suka rela dia mendonorkan darahnya untuk Davin.
Mereka segera melakukan tindakan operasi setelah Nitami selesai mendonorkan darahnya. Kepalanya yang sedikit pusing dapat ia tahan, segera dia meminum obat penambah darah. Dokter yang akan bertugas dalam operasi ini adalah dirinya, jadi dia harus menahan segalanya.
Dia harus tetap kuat, bertahan dan fokus. Operasi pertama yang Nitami lakukan dengan banyak sekali rintangan. Mulai dari perasaan yang berkecamuk di dalam hatinya, beberapa rintangan yang sungguh menguras emosi semua orang yang berpartisipasi, mendonorkan darahnya dan melakukan tindak operasi kepada orang yang sangat ia benci selama ini.
Nitami hanya akan menjadi seorang dokter bedah umum yang penuh tanggung jawab untuk keselamatan pasiennya. Siapapun mereka, Nitami akan menolongnya tanpa pamrih. Bagaimana pun juga, dia tetap seorang dokter.
...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung ke episode selanjutnya…
...Sekian dan terima kasih 🙏🙏🙏 mohon saran dan komennya ya....
Jangan lupa vote dan like nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Rina Yulianti
dialognya sedikit
2024-06-21
0
Erlinda
kok seperti baca koran ya..dialog nya cuma sedikit
2022-09-15
1
Elisabeth Ratna Susanti
di awal udah mantap banget ceritanya 😍
2022-04-19
1