Hari-hari Raihan di mulai di Perusahaan. Raihan sudah memipin Perusahaan lebih 1 Minggu. Dengan semua peraturan baru yang di buatnya.
Karyawan harus datang jam 7:30. Jika terlambat akan di beri hukuman dan tidak ada kata negoisasi.
Bagi Raihan kebersihan adalah no 1 dan kedesiplinan paling utama. Dia sangat tidak suka berantakan dan hal-hal yang jorok.
Peraturan yang di buat Raihan pasti banyak karyawan yang tidak setuju. Tetapi mereka hanya bisa mengeluh tanpa mengeluarkan pendapat. Namanya hanya karyawan jadi tidak bisa berbuat apa-apa.
Nayra juga sudah sembuh. Dia juga sudah bekerja seperti biasanya. Nayra agak merasa aman. Karena Raina kembali ke kantor. Jadi kesibukan Nayra bisa untuk Raina dan Raihan tidak bisa sesuakanya berbuat semaunya.
Mobil Angga berhenti di depan Adverb. Angga menjemput Nayra ke Apertemennya dan mengantarnya kekantor. Seperti biasa Angga akan turun terlebih dahulu membukakan pintu mobil untuk Nayra.
" Makasih," ujar Nayra tersenyum lebar.
" Sama-sama," ujar Angga.
Nayra keluar dari mobil saat keluar dari mobil heels Nayra keseleo,
" Auhhhh," lirih Nayra, membuatnya hampir jatuh. Untung saja ada Angga yang langsung menahan tubuh Nayra, Angga menarik pinggang Nayra dan menghantarkannya ke pelukannya.
Ke dua tangan Nayra memegang dada Angga. Nayra dan Angga saling beradu pandang. Ke-2 bola mata Angga tidak pernah berhenti menatap bola mata itu dengan teliti.
Cantik. Kata itu tidak cukup untuk wanita yang di sukainya. Nayra memiliki wajah yang cantik dan juga berparas sangat menarik.
Tidak mungkin ada laki-laki yang tidak tertarik dengan Nayra. Matanya yang indah dan kulit nya yang mulus putih.
" Kamu akan menjadi istriku Nayra," batin Angga tersenyum penuh harapan.
Di sisi lain, Raihan melihat apa yang di lakukan Nayra dan Angga. Nayra dan Angga seperti berpelukan dengan mesra. Sangat romantis, Raihan melihat bagaimana Nayra dan Angga yang sama-sama tersenyum.
" Pasangan serasi," desis Raihan.
Ngomongnya pasangan serasi. Tetapi dia tidak ikhlas. Raihan mengepal tangannya dan langsung pergi.
" Sorry, Sorry," ujar Nayra langsung berdiri tegak.
" Tidak apa-apa," sahut Angga tersenyum lebar.
" Ya sudah, kalau begitu aku masuk dulu," ujar Nayra menunjuk ke dalam kantor.
" Nayra sebentar," ujar Angga.
" Iya kenapa?" tanya Nayra
" Ada yang ingin aku bicarakan sama kamu," ujar Angga gugup.
" Ya sudah katakan saja," jawab Nayra.
" Sebaiknya nanti saja, kalau kamu sudah pulang kerja," ujar Angga.
" Oh ya sudah," sahut Nayra.
" Aku jemput nanti sore ya ?" tanya Angga memastikan Nayra.
" Hmmm, iya boleh," sahut Nayra. Angga tersenyum lebar mendapat persetujuan dari Nayra.
" Ya sudah aku masuk ya," ujar Nayra pamit, Angga mengangguk tersenyum.
**********
Nayra menghampiri ruang kerjanya, Nayra duduk dengan santai, sepertinya moodnya sangat enak sehingga wajahnya begitu ceria.
" Hmmmm," Ria berdehem pada menghampiri meja Nayra.
" Eh Ria, baru datang juga," ujar Nayra.
" Hmmm, Kayaknya senang banget," ujar Ria menatap curiga.
" Tidak siapa yang senang, biasa aja," sahut Nayra.
" Oh iya Nay, nanti pulang kerja kita kita makan malam bareng yuk," ajak Ria.
" Aduhhh sorry ya, gue nggak bisa, soalnya ada janji sama Kak Angga," jawab Nayra.
" Ya sayang banget," sahut Ria merasa kecewa.
" Iya sorry ya," sahut Nayra merasa tidak enak.
" Ya sudahlah mau gimana lagi. Pak Angga sudah duluan dari pada aku," ujar Ria dengan wajah cemberutnya.
*********
Raihan sibuk dengan laptopnya. Raihan terlihat serius dengan laptopnya dan jarinya yang lincah mengetik. Raina memasuki ruangan kakanya.
Raina berdiri di depan pintu dengan senyum lebarnya. Melihat kakaknya yang serius bekerja.
" Awas mata kamu jatuh," ujar Raihan tetap dengan jarinya yang lincah.
Raina tersenyum dan memasuki ruangan kakaknya.
" Kakak ku bertambah tampan. Jika bekerja dengan serius," ujar Raina memuji kakaknya dan memeluknya dari belakang.
" Sudah, jangan menggangu. Katakan ada apa kemari?" tanya Raihan dengan dingin.
" Raina minta tolong sama kakak. Tolong kakak temui pak Bastian untuk membicarakan masalah Investor," jelas Raina mengatakan maksud dan tujuannya.
" Kenapa harus aku, kenapa bukan kamu
saja?" tanya Raihan.
" Aku harus pulang. Aku ingin menemani Amira ke acara sekolahnya nanti malam," jelas Raina.
" Bukannya kamu memiliki Sekretaris," sahut Raihan.
" Nayra lagi tidak bisa, dia ada janji makan malam dengan Angga," ujar Raina membuat langkah jari Raihan berhenti mengetik.
" Sudah lah kak, Kaka saja yang gantikan, lagi pula kakak harus terbiasa menemui klien," ujar Raina, " ya sudah Raina keruangan dulu. Jangan lupa ya," ujar Raina dengan tegas menepuk bahu kakaknya dan Keluar dari ruangan kakaknya.
Setelah kepergian Raina. Raihan menghentikan pekerjaannya. Raihan langsung menoleh ke arah Nayra yang sibuk bekerja. Nayra begitu semangat bekerja dengan senyumnya yang yang indah.
Entah mengapa perasaan Raihan seakan tercabik-cabik. Ketika mendengar Nayra sedang ada janji makan malam dengan Angga.
*********
Raihan sepertinya sangat merindukan suasana lampu kedap- kedip dan alunan musik disko. Setelah pulang dari kantor, Raihan yang merasa penat menghabiskan waktunya di dalam Club yang terkenal di Jakarta.
Apa lagi dia habis menemui klien yang sangat membosankan. Raihan tidak ingin pulang kerumah dan memilih minum-minuman beralkohol itu. Sudah lama tenggorokannya tidak mencicipi minuman itu.
Entah sudah berapa gelas, Raihan menghabiskan Vodka. Dia merasa jenuh dan terus meneguknya. Banyak para wanita yang melirik kearah Raihan yang duduk sendirian.
Siapa juga wanita yang tidak ingin di sentuh dan oleh Raihan. Sudah beberapa kali wanita menggoda Raihan. Tetapi Raihan tidak tertarik dengan para wanita itu.
Raihan sepertinya stress dengan pekerjaannya. Atau dengan Nayra yang tadi di lihatnya bersama Angga dan juga mendengar dari adiknya. Angga dan Nayra akan makan malam bersama.
Raihan melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 9 malam.
" Pasti wanita itu bersenang-senang dengannya sekarang," desis Raihan yang tertuju pada Nayra.
Hatinya sangat panas, jika melihat kebersamaan Nayra dan Angga. Ada rasa tidak terima.
********
Setelah makan malam bersama, Angga mengantarkan Nayra pulang ke Apertemennya.
" Makasih ya sudah di anterin," ujar Nayra sambil membuka seat belt nya.
" Santai aja," jawab Angga tersenyum ramah.
" Kalau begitu, aku masuk dulu," ujar Nayra pamit
" Iya istirahatlah," ujar Angga tersenyum lebar.
Nayra pun keluar dari mobil Angga. Angga masih menurunkan kaca mobilnya dan tersenyum pada Nayra. Nayra hanya membalas dengan senyum tipis. Lalu langsung pergi dari hadapan Angga.
Angga melihat Nayra memasuki gedung Apertemen itu. Nayra tidak menoleh ke belakang lagi dan terus berjalan.
Nayra memasuki gedung Apertemen. Nayra memasuki lift, setelah lama menunggu di dalam lift. Akhirnya pintu lift terbuka dan Nayra langsung memencet sandi Apertemennya.
Tangan Nayra memegang kenopi pintun dan memasuki Apertemennya. Nayra menghidupkan lampu. Saat ruangan yang gelap itu terang. Nayra terkejut.
" Ahhhhh," Nayra berteriak kaget saat melihat Pria yang di kenalnya duduk di sofa dan menghadap kearahnya.
Raihan duduk dengan santainya di sofa dengan menyilangkan kakinya menatap Nayra yang masih shock.
Raihan menatapnya tubuh Nayra dari bawah sampai atas dengan begitu teliti dan senyum di ujung bibirnya.
" Apa yang kau lakukan di sini, bagaimana kau bisa masuk?" tanya Nayra sedikit berteriak masih dengan napas tersenggal-senggal. Nayra masih terkejut dengan kehadiran Raihan yang tiba-tiba bada di Apertemennya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 435 Episodes
Comments
die
apakah yg akan terjadi??? wkwkwkwk bikin penasaran ya ampun thorr
2021-12-22
0
Siti Zahra Aulia
ralat ya kak,apartemen bkn apertemen...baca'y gmn gtu 🤭
2021-12-22
1
Freddy
waduh rei anak org mau diapain malah lagi mabuk hbs dr disko..
2021-12-22
0