Zira duduk di ruang tamu sambil mengajari Amira menggambar. Zira memang selalu menemani Amira dalam menjalankan aktivitas nya jika Raina sibuk.
Kesibukan Raina karena Perusahaan. Makanya Zira memaksa Raihan untuk memimpin perusahaan itu.
Raihan turun menuruni anak tangga dengan santainya sambil memutar-mutarkan kunci mobil di jarinya.
" Mau kemana kamu?" tanya Zira yang melihat Raihan melewatinya.
Raihan menghentikan langkahnya dan langsung membalikkan tubuhnya melihat mamanya.
" Tempat eyang," sahut Raihan.
" Tidak mungkin, kamu pasti alasan saja kesana. Kamu mau keluyuran kan. Dari pada kamu keluyuran lebih baik kamu susul Raina ke Perusahaan," sahut Zira tidak percaya.
" Raihan serius, mau ketempat eyang, kalau mama tidak percaya mama tanya saja nanti sama eyang," ujar Raihan yang mulai kesal dengan mamanya yang terus tidak mempercayainya.
" Sudahlah ma Raihan pergi dulu," ujar Raihan pamit mencium punggung tangan Zira dan mencium keningnya.
" Amira om pergi dulu ya," ujar Raihan. Amira langsung memeluk Raihan.
" Da.. daa," sahut Raihan melambaikan tangannya.
" Awas kamu kalau bohongi mama," teriak Zira.
" Iya," saut Raihan dari kejauhan dengan nada keras.
Raihan pun memasuki mobilnya, suara gas mobil yang sangat kencang membuat telinga Zira sakit.
" Apa dia pikir ini sirkus Balab," gumam Zira kesal.
" Dimana Oma sirkus Balab?" tanya Amira.
" Tidak sayang, tidak ada, ayo lanjutkan lagi menggambarnya," ujar Zira tersenyum.
***********
Setelah meeting di salah satu Restaurant terdekat dari Adverb. Raina dan Nayra kembali kemobil.
Tiba-tiba Raina berjalan sedikit oyong, pandangannya mulai buram. Karena tidak tahan berdiri Raina meletakkan tangannya di pintu mobil.
" Ya ampun Bu Raina," ujar Nayra yang panik dan langsung memegang tubuh Nayra agar tidak jatuh.
" Ibu tidak apa-apa?" tanya Nayra panik.
" Tidak, kepala saya tiba-tiba sakit," jawab Nayra memijat kepalanya yang sangat pusing.
" Kalau begitu kita kerumah sakit!" sahut Nayra yang semakin panik.
" Tidak usah Nayra, saya tidak apa-apa ini, mungkin hanya kelelahan saja," jawab Raina yang langsung menolak.
" Kalau begitu biar saya antar ibu pulang saja," ujar Nayra.
" Tetapi jam 2 nanti kita ada meeting," jawab Raina mengingat jadwalnya.
" Biar saya aja Bu yang gantikan, sebaiknya ibu pulang saja. Ibu harus istirahat tidak baik jika terus memaksakan pekerjaan," ujar Nayra memberi saran.
Sungguh dia sangat khawatir kepada atasannya itu.
" Ya sudah lah, maaf ya kamu harus gantikan saya lagi," ujar Raina yang merasa bersalah.
" Tidak apa-apa Bu, itu sudah tugas saya," jawab Nayra senyum, " Ya sudah ayo Bu," ucap Nayra membukakan pintu mobil untuk Raina.
Setelah memastikan sang atasan duduk dengan nyaman. Nayra berkeliling menuju tempat pengemudi.
**********
Mobil Raihan berhenti di depan rumah eyangnya. Ternyata bukan hanya mobilnya yang berhenti. Terlihat mobil BMW hitam yang baru berhenti di belakang mobilnya.
Raihan hanya melihat sekilas dari kaca spion. Raihan membuka seat beltnya dan turun dari mobilnya.
Pengemudi yang ada di dalam mobil BMW itu juga turun dari mobilnya.
" Raihan," panggil Pria yang berjas hitam itu dengan suara gagahnya.
Raihan yang merasa namanya di panggil menoleh kearah suara tersebut.
Raihan melepas kaca matanya dan melihat Pria itu dengan biasa saja. Pria itu langsung menghampiri Raihan dan melihat penampilan Raihan seperti menilai dari bawah sampai atas.
" Angga," ujar Raihan. Angga tersenyum saat sepupunya yang Arogan itu menyebut namanya.
" Aku kira, kau tidak tau namaku," ujar Angga menyindir. Raihan hanya mengendus mendengarnya.
" Aku hampir saja melupakannya," sahut Raihan dengan santai menyandarkan tubuhnya di pintu mobil.
" Benarkah, ada angin apa ini berkunjung kerumah eyang?" tanya Angga yang bingung.
" Memang ini eyang mu saja, sampai kau harus bertanya kepada ku," sahut Raihan sinis. Angga terkekeh mendengar jawaban Raihan.
" Sudahlah, bagaimana kabarmu," tanya Raihan.
" Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja," jawab Raihan.
" Kalau tidak salah dengar kau akan menetap di Indonesia, dan akan mengambil tanggung jawab Adverb," tebak Angga yang memang berita itu langsung melejit di telinganya.
Raihan menanggapinya dengan tersenyum miring.
" Kalau begitu kau salah dengar," sahut Raihan langsung pergi meninggalkan Angga.
" Raihan- Raihan sejak dulu, kau selalu seperti itu," gumam Angga mengelengkan kepalanya sambil tersenyum. Anggapun langsung menyusu Raihan masuk.
***********
Nayra pun mengantarkan Raina sampai ke rumah. Nayra turun terlebih dahulu dan membantu Raina keluar dari mobil.
" Terimakasih," ujar Raina.
" Iya Bu, mari saya bantu," Nayrapun langsung membantu Raina memasuki rumahnya.
Saat sampai di ruang tamu. Zira melihat Raina tampak lemas yang di bantu Nayra berjalan.
" Ya ampun Raina," ujar Zira kaget dan langsung berdiri menghampiri putrinya. Amira juga ikut menghampiri mamanya.
" Kamu kenapa sayang?" tanya Zira yang cemas.
" Tidak ma, tadi hanya pusing saja," jawab Raina dengan suara lemas.
" Pusing bagaimana? lihat wajah kamu pucat sekali," ujar Zira panik memengang pipi Raina yang sudah pucat.
" Mami kenapa, mami sakit?" tanya Amira yang ikut panik. Raina hanya senyum dan memegang bahu Amira.
" Tidak sayang, mami tidak apa-apa, hanya kelelahan saja," jawab Raina tidak ingin putrinya sakit.
" Ya sudah sebaiknya kamu istirahat, mama akan telpon Dokter,"' ujar Zira.
" Tidak usah ma," tolak Raina.
" Raina kamu harus ke Dokter, tidak bisa seperti ini, mama akan telpon Della suruh dia Kerumah," ujar Zira memutuskan.
Raina hanya pasrah padahal dia merasa tidak apa-apa. Hanya lelah saja.
" Ya sudah tante, saya antar Bu Raina ke kamar dulu," ujar Nayra.
" Iya Nayra, makasih ya sudah bantuin Tante," ujar Zira merasa tidak enak.
" Iya Tante, mari," sahut Nayra langsung membawa Raina kekamarnya yang di temani juga Amira.
Sementara Zira langsung menghubungi Dokter Della anak dari sahabatnya.
**********
Raihan langsung menghampiri sang eyang yang duduk di taman belakang. Raihan langsung memeluk eyangnya dari belakang.
Farah langsung kaget siapa yang memeluknya dan langsung menoleh kebelakang. Ternyata cucunya yang paling tampan.
" Raihan," ujar Farah memukul tangan Raihan.
" I Miss you eyang," ujar Raihan dengan senyum manis mencium pipi eyang.
" Kamu kapan kembali?" tanya Raihan.
" Sudah eyang jangan pura-pura tidak tau, Raihan tidak suka jika eyang juga bersandiwara. Eyang juga ikutkan kongkalikong dalam urusan Perusahaan, eyang juga ingin menyiksa Raihan," ujar Raihan dengan wajah lesunya.
" Dasar bocah nakal," ujar Farah menarik telinga Raihan.
" Eyang sakit," keluh Raihan memegang telinga yang ditarik kuat oleh eyang Farah.
Hal itu juga di saksikan Angga yang baru sampai. Angga langsung terkekeh melihat Raihan sepupunya itu di jewer.
" Kamu pikir eyang nggak punya kerjaan hah! Kongkalikong kamu bilang," oceh eyang Farah.
Raihan yang masih memegang telinganya langsung beralih dari belakang Farah dan duduk di kursi di depan Farah. Dan Angga duduk di samping Raihan.
" Sakit, eyang pikir Raihan masih anak kecil apa," protes Raihan kesal terus mengelus kupingnya.
...Bersambung........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 435 Episodes
Comments
Ilma Wahyuning
laki kok nggak ada tanggung jawabnya
2021-12-21
3
Ida
qm ndx Kasian Sma kembaran mu Raihan.. dia sampe sakit2 tan gra2 divorsir kerja.. Lha qm enak2 kan nervoya2 dgn uwg nya. dewasa Lh sedikit Reaihan.. biyar kembaran Mu bisa sllu ad Waktu bwt putri nya . 😠😠
2021-12-15
1