Nayra terbangun dari tidurnya, perlahan membuka matanya. Matanya mulai melihat di sekitarnya. Dia tidak tau di mana keberadaannya.
Nayra memijat kepalanya yang terasa berat. Saat memijat Nayra melihat, lilitan infus berada di punggung tangannya.
" Di mana aku?" tanyanya heran, kembali melihat di sekitarnya mencari tau keberadaannya.
Krekkk.
Nayra melihat ke arah pintu ketika mendengar suara pintu terbuka. Nayra melihat Andini sahabatnya yang tersenyum menghampirinya.
" Nay," sapa Andini.
" Andini, aku di mana?" tanya Nayra yang masih merasa lemas.
" Kamu ada di rumah sakit, ini aku bawain makanan," jawab Andini meletakkan bungkusan plastik di atas meja.
" Kenapa aku bisa ada di sini?" tanya Nayra.
Andini tersenyum dan mengeluarkan makanan yang di bawanya dari kantong plastik.
" Kamu makan dulu ya?" ujar Andini.
Andini pun membantu Nayra untuk duduk. Andini duduk di depan Nayra dan menyuapi Nayra dengan makanan yang di bawanya.
Raihan memang menelpon Andini. Untuk melihat kondisi Nayra dan membawakan Nayra makanan.
Raihan juga berpesan kepada Andini agar tidak memberitahu Nayra kalau dia yang membawa Nayra kerumah sakit.
" Kenapa aku bisa ada di sini?" tanya Nayra yang masih ingin tau, sambil mengunyah makanannya.
" Sudah makan saja dulu," ujar Andini terus menyuapi Nayra. Yang membuat Nayra semakin bingung.
Setelah Andini mendapat telpon dari kakak sepupunya. Andini segera bergegas pergi ke rumah sakit. Andini memarkirkan mobilnya dan keluar dari mobilnya.
" Andini!" panggil Raihan. Andini langsung menoleh mencari arah suara tersebut.
" Kak Raihan," sapa Andini.
" Ini bawa kedalam berikan pada Nara," ujar Raihan, memberikan kantung plastik pada Andini. Andini langsung meraihnya dan melihat isinya terdapat banyak makanan.
" Kenapa bukan kakak sendiri yang berikan?" tanya Andini tersenyum penuh arti.
" Sudah sana, jangan banyak tanyak," jawab Raihan.
" Ya sudah, kalau begitu Andini masuk dulu," ujar Andini pamit.
" Andini!" panggil Raihan ketika Andini sudah melangkah masuk. Andini kembali menoleh kearah Raihan.
" Iya kak, ada lagi?" tanya Andini.
" Jangan beri tau dia. Jika kakak yang membawanya kemari, dan semuanya jangan beri tahu dia," ujar Raihan.
" Baiklah, kalau begitu, Andini masuk dulu," ujarnya kembali berpamitan. Raihan hanya mengangguk.
Nayra yang terus makan, melihat Andini senyum-senyum sendiri.
" Kenapa kamu senyum dari tadi?" tanya Nayra heran.
" Tidak apa-apa," jawab Andini bagaimana makanannya enak?" tanya Andini.
" Hmmm... enak, aku sudah lama tidak makan, nasi pakai jamur kuping, soto ayam dan sup ceker, dan mi Aceh, ini enak semuanya. Kamu beli semuanya untuk ku," ujar Nayra yang tidak habis pikir dengan semua makanan yang di makannya
" Makanya jangan makan mie instan mulu," sahut Andini geram dengan Nayra yang selalu spele dengan kondisi makanannya.
" Ya namanya itu yang ada, aku malas masak. Lagi pula tidak sempat," ujar Nayra.
" Hhhhhhh, di suruh cari Asisten rumah tangga malah tidak mau," ujar Andini.
" Buat apa cari Asisten kalau kamu bisa memberiku makan seperti ini terus," ujar Nayra dengan senyum lebarnya.
" Kamu mau makan seperti ini terus setiap hari?" tanya Andini. Nayra dengan cepat mengangguk.
" Kamu harus CLBK dulu," sahut Andini membuat Nayra bingung.
" Maksudnya?" tanya Nayra.
" Sudah lupakan, ayo makan lagi," sahut Andini yang membuat Nayra bingung dan semakin penasaran. Tidak mengerti apa yang di maksud oleh Andini.
**********
Angga memasuki kamarnya. Angga merebahkan dirinya di tempat tidur menatap langit kamarnya. Angga masih kepikiran dengan apa yang di lihatnya tadi di kantor bagaimna Nayra dengan Raihan.
Jika di tanya cemburu. Jelas dia sangat cemburu dan sangat marah melihat kejadian tadi.
" Apa yang di inginkan Raihan," desis Angga.
Krekkk Kayla memasuki kamar putranya.
" Mama," sapa Angga menoleh ke arah pintu melihat mamanya tersenyum yang membawa segelas susu.
Melihat kedatangan mamanya Angga langsung duduk. Kayla pun menghampiri Angga dan duduk di samping Angga di pinggir ranjang.
" Minum dulu!" Kayla memberikan segelas susu dan langsung di raih oleh Angga dan habis hanya sekali tegukan.
" Mama liat kamu sedang ada masalah," ujar Kayla yang bisa memahami apa yang di pikirkan putranya.
" Biasalah ma, masalah kerjaan," ujar Angga berbohong.
" Tapi mama melihat bukan masalah itu," sahut Kayla yang bisa melihat Putranya sedang menutupi sesuatu, " ayo katakan ada apa?" tanya Kayla yang ingin tau.
Angga menarik napasnya, dia memang tidak bisa berbohong pada mamanya itu.
" Nayra ma," ujar Angga.
" Nayra, ada apa dengannya?" tanya Kayla.
" Angga ingin menikahinya," ujar Angga dengan mantap. Kayla sempat kaget mendengar niat baik putranya melamar seorang gadis.
" Memang kalian sudah membicarakannya?" tanya Kayla yang Setaunya putranya itu tidak ada hubungan status yang jelas dengan Nayra.
" Tidak ma. Tetapi Angga ingin langsung menikahinya. Tanpa ada pacaran," jawab Angga yang sangat serius.
" Lalu bagaimana dengan Nayra nya?" tanya Kayla.
" Itu lah yang membuat Angga bingung. Angga takut jika Nayra akan menolak. Padahal kan hubungan kami sangat dekat," jawab Angga yang mengganjal di hatinya.
" Angga seharusnya kamu kasih Nayra hubungan yang jelas, kalau tiba-tiba kamu melamar dia. Jika dia mempunyai Pria lain bagaimna?" ujar Nayra.
" Angga yakin Nayra sedang tidak dekat dengan siapapun. Kecuali...."
" Kecuali apa?" tanya Kayla penasaran dengan kelanjutan omongan Angga.
" Kecuali Raihan yang sengaja mempersulit suasana," batin Angga.
" Malah bengong, kecuali apa sayang?" tanya Kayla lagi yang belum mendapatkan jawabannya.
" Tidak apa-apa ma. Ma Angga butuh bantuan mama?" ujar Angga.
" Bantuan apa?" tanya Kayla.
" Mama tolong bantuin Angga. Mama lamar Nayra untuk Angga," jawab Angga yang sudah yakin.
Kayla hanya terdiam dia tidak mengerti kenapa Putranya harus tiba-tiba seperti itu.
" Angga ada apa ini sebenarnya?" tanya Kayla merasa ada yang tidak beres.
" Tidak ada apa-apa ma. Bukannya mama sama papa ingin Angga menikah. Jadi pilihan Angga adalah Nayra," jawab Angga.
" Angga mama kamu sudah dewasa kamu tau mana yang terbaik untuk kamu. Mama tidak ingin jika niat kamu menikahi Nayra karena orang lain. Dan mama juga tidak mau jika ada hubungan keterpaksaan dalam hal ini," jelas Kayla.
" Ma tidak ada hubungan keterpaksaan, Angga hanya ingin mama melamar Nayra untuk Angga," sahut Angga meyakinkan mamanya.
" Jika Nayra menolak?" tanya Kayla memastikan apa tindakan Angga selanjutnya.
" Dia harus memberi alasan yang tepat bukan," ujar Angga.
" Hhhhh... sudahlah, terserah kamu. Mama tidak ingin mencampuri urusan asmara kamu," ujar Kayla membuang napasnya kedepan.
" Mama, mama sudah kenal siapa Nayra. Jadi apa mama tidak ingin Nayra menjadi menantu mama?" tanya Angga.
" Iya mama ingin, dia anak baik dan sangat sopan. Baiklah mama akan coba membicarakan hal ini padanya. Tapi ada tapinya," ujar Kayla menghentikan omongannya.
" Apa ma?" tanya Angga penasaran.
" Jika dia menolak, kamu tidak boleh marah kepadanya. Atau kalian akan berhenti berteman. Karena hubungan itu tidak boleh di paksakan," ujar Kayla mengingatkan.
" Iya mama sayang," ujar Angga.
" Ya sudah istirahatlah, mama kekamar dulu," ujar Kayla mengusap rambut putranya.
Angga hanya tersenyum dan melihat mamanya keluar dari kamarnya. Dia lega bisa bercerita kepada mamanya soal Nayra menerima atau tidak itu bukan urusannya.
...Bersambung........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 435 Episodes
Comments
Yani
takut gk kebagian angga pakek cara langsung serobot😅😅😅
2022-03-04
0
Erika Syarif
semakin penasaran sama angga dan raihan..lanjut dong thor
2021-12-21
0