Felix dan Vio sudah berada di belakang gedung kampus.
Felix langsung mendorong tubuh Vio ke tembok dan memaksa untuk mencium bibir Vio.
Awalnya Vio memberontak dan memalingkan wajahnya , tapi Felix terus berusaha untuk menciumi bibir Vio.
Sampai akhirnya Felix bisa menciumi bibir Vio dan akhirnya Vio sudah tidak memberontak lagi , karena ciuman dari Felix selalu membuat Vio menjadi ketagihan.
Setiap ciuman yang dilakukan oleh Felix membuat Vio menjadi candu , Vio selalu menginginkan dan menginginkannya terus.
"Vio , aku kangen tubuh kamu , semalaman aku gak bisa tidur karena menginginkan tubuh kamu" , ucap Felix dengan nafas yang tersengal-sengal karena ciuman yang dilakukannya.
"Siapa suruh kamu ketika aku ajak , kamu main game terus" , jawab Vio yang masih kesal dengan kejadian kemaren.
"Iya jangan marah ya , sekarang kita ke kostan aku ya" , ucap Felix dengan muka memelas.
"Bagaimana dengan kuliah kita , masih ada satu kelas lagi" , jawab Vio.
"Hari ini bolos dulu ya , aku sudah gak tahan , kamu tau kan sakitnya menahan rasa ini" , ucap Felix dengan muka memelas nya.
Vio melihat kearah celana Felix dan akhirnya Vio pun menganggukkan kepalanya , karena melihat kayaknya didalam sana pastinya sudah merasa sesak sekali.
Felix dan Vio menuju ke parkiran motor dan Felix menjalankannya menuju ke kostan nya.
Sampai di kamar kostan...
Felix yang sudah tidak bisa menahan keinginannya yang tertunda dari semalam , langsung mengunci pintu kamarnya dan membuka seluruh pakaiannya.
"Belum aja kamu udah siap gitu" , ucap Vio sambil melihat kearah bawah Felix yang sudah siap.
"Makanya kan tadi aku bilang aku sudah gak tahan" , ucap Felix sambil menciumi tubuh Vio.
"Iya , karena aku sudah melihatnya makanya aku mau ikut kamu ke kostan" , jawab Vio sambil terkekeh.
Lalu tangan Felix mulai membuka semua baju Vio dengan kasar , sampai beberapa kancing baju Vio terlepas dari bajunya.
Felix mulai menjatuhkan tubuh Vio ke atas kasurnya , dia pun mulai menciumi seluruh tubuh Vio dan tangannya mulai bermain-main di tubuh Vio.
Tidak butuh waktu lama , terjadilah penyatuan diantara kedua insan yang masih kuliah dan belum menikah itu.
Setelah mencapai kenikmatannya , Felix pun langsung terjatuh menindih tubuh polos Vio.
Tidak lama , Felix mulai melepaskan tubuhnya dari tubuh Vio dan tidur disebelah tubuh Vio.
Karena Felix tidak bisa tidur semalaman karena menahan keinginannya dan sekarang kelelahan setelah mencapai kenikmatan , membuat dia tertidur dengan cepat.
"Kamu beneran tidak bisa lepas ya dari tubuh aku" , ucap Vio sambil memandangi wajah Felix yang sudah tertidur disampingnya.
Vio pun berdiri dan mengambil baju kemejanya.
"Ya ampun Felix , baju aku jadi rusak karena ulah kamu" , ucap Vio sambil menggelengkan kepalanya.
Lalu Vio menuju ke lemari baju Felix dan mengambil baju kaos Felix , menggunakannya di tubuh polosnya , setelah itu Vio pun naik ke atas kasur , menciumi bibir Felix dan ikut tidur di samping tubuh polis Felix.
********
Siang harinya Charlie yang sedang berada di kantor langsung bersiap-siap untuk menjemput Alexa di kampusnya.
"Charlie , kamu mau kemana?" , tanya Reni.
"Aku mau menjemput Alexa" , jawab Charlie.
"Ini barang yang mau dikirim hari ini , tolong kamu lihat dulu" , ucap Reni.
Charlie pun melihat barang pesanan yang akan dikirimkan hari itu.
"Ok semuanya sudah sesuai , nanti jangan lupa kamu masukin schedule untuk pesanan pak Ilham , untuk tanggal 17 Juli" , ucap Charlie.
"Baik Charlie" , jawab Reni.
"Baiklah , aku jalan dulu" , ucap Charlie.
Reni hanya menganggukkan kepalanya.
"Kenapa setelah pak Haris dan bu Jolie gak ada , Charlie semakin sibuk mengurus anaknya bapak dan ibu" , ucap Reni dalam hatinya.
Charlie yang sudah keluar dari ruko , langsung menyalakan mobilnya dan menjalankannya dengan kecepatan sedang menuju ke kampus Alexa.
Tidak lama mobil yang dibawa Charlie sampai di parkiran area kampus Alexa.
Ternyata Alexa belum keluar.
"Mungkin kelas Alexa belum berakhir" , ucap Charlie dalam hatinya.
Lalu Charlie mengeluarkan ponselnya dari saku dan menelpon orang tuanya.
Tidak lama terdengar suara dari sana.
"Halo nak" , jawab mama Vivi , mamanya Charlie.
"Halo ma , aku akan menikah dengan cewek yang aku sukai dalam waktu dekat ini" , ucap Charlie.
"Baguslah nak , akhirnya kamu menikah juga , anak siapa cewek ini Charlie" , ucap mama Vivi.
"Anaknya bos aku ma" , jawab Charlie.
"Bagaimana kamu bisa menikah dengan anak bos kamu?" , tanya mama Vivi.
"Sebenarnya bos aku sudah meninggal dunia ma dalam waktu dekat ini dan aku sangat mencintai anaknya , jadi kami memutuskan untuk menikah" , jawab Charlie.
"Apakah anaknya bos kamu juga mencintai kamu nak?" , tanya mama Vivi.
"Iya ma" , jawab Charlie yang tidak mau mamanya mengetahui yang sebenarnya , kalau mamanya tau , pasti mamanya tidak akan setuju dia menikah dengan Alexa.
"Baiklah nak , nanti mama kabari papa kamu , semoga benar anaknya juga mencintai kamu , karena kondisi keluarga kita yang berbeda jauh dengan dia , kamu benar-benar harus menghargai dan menjaganya ya nak , semoga juga dia bisa menerima kami orang tua kamu yang hanya orang biasa ini" , ucap mama Vivi.
"Iya ma , aku yakin Alexa bisa menerima mama dan papa , dia seorang anak yang baik ma" , ucap Charlie.
"Kalau gitu mama jadi tenang nak" , ucap mama Vivi.
"Iya ma , nanti kalau tanggalnya sudah ditetapkan aku akan membelikan tiket buat mama , papa dan Frescha" , ucap Charlie.
Frescha adalah adik perempuan Charlie satu-satunya yang masih sekolah , perbedaan usia antara mereka sangat jauh , Charlie dan adiknya terpaut 10 tahun , tapi Charlie sangat menyayangi adik perempuan satu-satunya itu dan selalu memenuhi setiap keinginan adiknya.
"Baiklah nak", ucap mama Vivi.
"Kalau gitu sudah dulu ya ma , Alexa sudah keluar dari kampus" , ucap Charlie yang melihat Alexa sudah berjalan menuju ke mobilnya.
"Iya nak" , jawab mama Vivi.
Setelah itu Charlie pun memutuskan sambungan telponnya.
"Kak" , panggil Alexa ketika memasuki mobil Charlie.
"Iya Alexa , kita jalan sekarang ke kantor pak Carren" , ucap Charlie.
"Iya kak" , jawab Alexa.
Charlie pun membawa mobilnya menuju ke kantor pak Carren sesuai dengan alamat yang ada di kartu nama yang diberikan oleh pak Carren kepada Alexa kemaren.
Tidak lama mobil yang dibawa Charlie sampai di kantor pak Carren.
Charlie dan Alexa turun dari mobil dan masuk ke dalam kantor pak Carren.
Sampai di meja resepsionis...
"Saya mau bertemu dengan pak Carren , apa pak Carren nya ada?" , tanya Alexa.
"Apakah mba sudah membuat janji sebelumnya?" , tanya petugas resepsionis tersebut.
"Sudah , kemaren pak Carren sendiri yang minta saya untuk datang ke kantornya siang ini" , jawab Alexa.
"Kalau boleh tau nama mba siapa ya?", tanya resepsionis tersebut.
"Alexa".
"Mohon ditunggu sebentar ya mba Alexa" , ucap petugas resepsionis tersebut.
"Iya mba" , jawab Alexa.
Petugas resepsionis mengangkat telponnya dan menekan nomor disana.
Tidak lama terdengar suara dari sana...
"Halo"
"Halo bu Yuki , di sini ada yang mau bertemu dengan pak Carren , namanya Alexa" , ucap Mita sang resepsionis.
"Tolong kamu antarkan ke ruangan pak Carren sekarang ya Mita" , jawab Yuki.
"Baik bu" , ucap Mita.
Lalu Mita menutup telponnya.
"Ayo mba Alexa , saya antarkan ke ruangan bapak" , ucap Mita.
"Baik mba" , jawab Alexa.
Alexa dan Charlie berjalan mengikuti Mita petugas resepsionis menuju ke ruangan pak Carren.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments