Charlie pun langsung menuju ke balkon kamarnya dan terlihat Alexa sedang main biola disinari oleh cahaya rembulan pada malam itu.
Charlie memandangi Alexa...
"Kamu sangat cantik Alexa , ditambah dengan cahaya sinar rembulan yang menyinari wajahmu , membuatmu kelihatan sangat cantik sekali , tapi sayangnya sekarang kamu sedang bersedih" , ucap Charlie dalam hatinya.
********
Sebelumnya di kamar Alexa...
Alexa yang terbangun dari tidurnya melihat ada sinar rembulan yang menyinari balkon kamarnya langsung keluar sambil membawa biolanya kesana.
"Pa...ma...malam ini bulannya begitu indah , dulu kita sering mengobrol bersama sambil barbeque dibawah sinar rembulan , tapi hari ini sudah tidak ada papa dan mama lagi , aku sendiri hanya ditemani oleh biola ini" , ucap Alexa.
Alexa pun memainkan musik klasik , untuk dipersembahkan kepada papa dan mamanya yang sudah pergi ke atas sana.
Sambil memainkan biolanya tidak terasa tetesan air mata jatuh dari kedua mata Alexa , tapi itu tidak menghentikan Alexa memainkan biolanya.
Charlie yang terus memandangi Alexa dari balkonnya....
"Aku tau kamu sedang bersedih Alexa , tapi aku akan selalu berada di sisi kamu dan mendampingi kamu sampai nanti" , ucap Charlie dalam hatinya.
Setelah selesai memainkan biolanya , Alexa langsung terduduk lemas di balkonnya sambil terisak tangis.
Charlie yang melihat Alexa terduduk lemas dan terisak tangis , langsung berdiri dan berjalan menuju ke kamar Alexa.
Karena pintu kamar Alexa tidak dikunci jadi sangat memudahkan Charlie untuk masuk ke dalam kamar Alexa.
Charlie berjalan masuk , menuju ke balkon Alexa , sampai disana Charlie langsung meraih tubuh Alexa dan membawanya ke dalam pelukannya.
"Aku tau kamu pasti sedih sekali karena kehilangan orang yang paling penting di dalam hidup kamu , tapi kamu tidak sendirian Alexa , aku akan selalu menjaga dan menyayangi kamu sampai nanti" , ucap Charlie dengan lembut.
"Apakah benar kak Charlie mau menjaga dan menyayangi aku?" , tanya Alexa dengan suara seraknya karena menangis.
"Iya Alexa , aku akan selalu menjaga kamu" , jawab Charlie dengan lembut.
Setelah itu Charlie menuntun Alexa dan membawanya ke tempat tidur Alexa.
Setelah Alexa berbaring di atas kasurnya , Charlie menyimpan biola Alexa dan melihat Alexa sampai Alexa tertidur.
Charlie pun menciumi kening Alexa yang sudah tertidur dan pergi menuju ke kamarnya.
Pagi harinya mbok Siti membawakan sarapan ke kamar Alexa , karena Alexa tidak makan sama sekali setelah pulang dari pemakaman , membuat mbok Siti merasa khawatir.
"Non...ini mbok bawakan makanan buat non" , ucap mbok Siti di depan pintu kamar Alexa.
"Aku gak mau makan mbok" , jawab Alexa.
"Jangan gitu non , nanti kalau non sakit bagaimana?", tanya mbok Siti.
"Biarin aja aku mati mbok , aku mau ikut papa dan mama" , jawab Alexa.
"Jangan gitu non , mbok mohon" , ucap mbok Siti sambil menangis.
Charlie yang baru siap mandi dan mendengar ada suara dari luar , langsung keluar dari kamar dan melihat mbok Siti sedang menangis di depan pintu kamar Alexa.
"Ada apa mbok?" , tanya Charlie.
"Mbok bawain makanan buat non Alexa , karena si non belum makan dari kemaren sore den , tapi si non menolak gak mau makan , katanya biarin dia mati...mau ikut papa dan mama katanya" , cerita mbok Siti sambil menangis terisak-isak.
Mendengar cerita mbok Siti , Charlie pun jadi sedih.
"Sini mbok makanannya , biar aku aja yang bawa masuk ke kamar Alexa" , ucap Charlie.
"Pastikan non Alexa memakannya ya den" , ucap mbok Siti setelah makanannya berada di tangan Charlie.
"Iya mbok" , jawab Charlie sambil membuka pintu kamar Alexa.
"Aku gak mau makan mbok" , ucap Alexa tanpa melihat siapa yang masuk.
"Aku Charlie bukan mbok Siti" , jawab Charlie.
"Kenapa kakak ke kamar aku?" , tanya Alexa sambil duduk di kasurnya.
"Aku cuma mau suapi kamu makan" , jawab Charlie.
"Tapi aku tidak mau kak" , jawab Alexa.
"Aku sudah berjanji sama kamu , kalau aku pasti akan menjaga dan menyayangi kamu , makanya sekarang aku disini , kamu harus habisin semua makanan ini ya" , ucap Charlie.
"Untuk apa aku hidup kak , kalau papa dan mama sudah tidak ada , aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi" , ucap Alexa sambil terisak tangis.
"Siapa bilang kalau kamu gak punya siapa-siapa lagi" , ucap Charlie.
"Aku kan gak ada keluarga lain di kota ini , sekarang aku sendirian kak , jadi buat apa aku hidup" , ucap Alexa dengan suara seraknya karena menangis.
"Kamu masih punya aku Alexa , aku sayang sama kamu" , ucap Charlie.
"Apakah itu benar kak , bukan hanya untuk sekedar menghibur aku?" , tanya Alexa sambil menatap mata Charlie.
"Iya Alexa , aku serius , aku akan selalu menjaga kamu sampai nanti" , ucap Charlie.
Alexa pun langsung memeluk Charlie , karena dia memang membutuhkan sandaran untuk saat ini.
Charlie langsung memeluk tubuh Alexa dan membelai kepala Alexa.
"Apapun yang akan terjadi nanti , aku akan selalu bersama kamu Alexa" , ucap Charlie.
"Terima kasih ya kak" , jawab Alexa.
"Iya Alexa , sekarang kamu makan dulu ya" , ucap Charlie.
Alexa pun melepaskan pelukannya dan duduk di kasurnya.
Charlie mulai menyuapi Alexa makan sampai pada akhirnya makanannya habis dan Charlie memberikan minum kepada Alexa.
Setelah Alexa selesai minum.
"Aku pergi ke kantor papa kamu dulu ya , masih ada yang harus aku urus , nanti setelah selesai aku langsung pulang kesini lagi" , ucap Charlie.
"Iya kak" , jawab Alexa.
Setelah itu Charlie berdiri dan keluar dari kamar Alexa.
"Bagaimana den , apa non Alexa mau makan?" , tanya mbok Siti yang masih berdiri di depan kamar Alexa.
"Sudah mbok , ini sudah habis", ucap Charlie sambil memberikan piring kosong kepada mbok Siti.
"Terima kasih ya den , mbok jadi lega sekarang , kalau gak ada den , mbok gak tau bagaimana menghadapi non Alexa" , ucap mbok Siti.
"Iya mbok , mulai sekarang aku yang akan menjaga Alexa" , ucap Charlie.
"Benarkah den , kalau gitu mbok jadi tenang" , jawab mbok Siti.
"Iya mbok , aku pergi ke kantor dulu ya", ucap Charlie.
"Iya den", jawab mbok Siti.
Charlie pun turun kebawah dan menuju ke mobilnya.
Setelah masuk ke dalam mobilnya , Charlie mulai menjalankan mobilnya dan pak Tono sudah siap membuka pagar rumah Alexa.
Setelah keluar dari rumah Alexa , Charlie langsung menjalankan mobilnya menuju ke perusahaan konveksi milik orang tua Alexa.
Sampai di perusahaan AH Konveksi , Charlie langsung masuk menuju ke dalam.
Reni yang melihat Charlie sudah datang langsung memanggil Charlie.
Reni adalah ketua yang mengatur tukang jahit dan mengatur jadwal kapan baju yang diproduksi harus selesai.
"Charlie" , panggil Reni.
"Iya Reni , ada apa?" , tanya Charlie.
"Setelah bapak dan ibu meninggal , bagaimana dengan pekerjaan kita?" , tanya Reni.
"Semuanya tetap bekerja seperti biasa" , jawab Charlie.
"Bagaimana pertemuan dengan klien , biasanya itu langsung dengan bapak dan ibu , sekarang mereka sudah tidak ada" , ucap Reni.
"Aku yang akan menggantikan semuanya" , jawab Charlie.
"Jadi sekarang kamu yang memimpin di perusahaan ini?" , tanya Reni.
"Untuk sementara aku yang akan mengatur semuanya sampai Alexa sudah lebih tenang" , jawab Charlie.
"Baiklah" , jawab Reni.
Setelah itu Reni pergi mengurus kerjaannya kembali dan Charlie masuk ke ruangan bos nya , melihat kerjaan apa yang harus di turunkan ke tukang pola.
Setelah melihat semuanya dan memberikan kerjaan yang sudah mendekati deadline kepada tukang pola , Charlie langsung pergi dari kantor dan menuju ke rumah Alexa.
Sampai di rumah Alexa , Charlie langsung menuju ke kamar tamu yang digunakannya , mengambil baju rumah dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah Charlie selesai mandi , Charlie berjalan keluar kamar dan menuju ke kamar Alexa.
Charlie mengetuk pintu kamar Alexa.
Tok...tok...tok...
"Masuk" , jawab Alexa.
Charlie langsung membuka pintu dan masuk ke kamar Alexa.
"Alexa...kuliah kamu sudah masuk semester terakhir , kamu mau ambil cuti dulu atau gimana?" , tanya Charlie.
"Aku masih belum mau kuliah dulu kak , biarkan aku libur untuk beberapa hari dulu" , ucap Alexa.
"Baiklah , kalau kamu masih mau menenangkan diri , aku gak masalah" , ucap Charlie.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments