Alexa masuk ke kamarnya dan menutup pintu kamarnya.
"Maaf mbok , sebenarnya aku masih sedih , tapi aku mencoba untuk kelihatan kuat dihadapan orang lain" , ucap Alexa.
Alexa mengambil baju piyamanya di dalam lemari dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah selesai mandi , Alexa berjalan ke balkon yang ada di kamarnya sambil membawa biolanya.
"Malam ini langitnya sangat indah pa...ma... tapi Alexa masih merasa kesepian , meskipun ada kak Charlie tapi aku tetap merasa kesepian" , ucap Alexa sambil memandangi langit yang penuh bintang pada malam itu.
Alexa meletakkan biola di bahunya dan menjepitnya dengan dagunya , lalu tangannya yang sudah sangat terlatih itu mulai mengayunkan stik biolanya.
Terdengar alunan melodi Sadness and Sorrow dari biola Alexa.
Charlie yang baru sampai di kamar ruang tamu yang ada di sebelah kamar Alexa , mendengarkan alunan musik yang dibawakan oleh Alexa , membuat Charlie bisa merasakan kesedihan yang ada di dalam diri Alexa.
Charlie menuju ke balkon dan melihat Alexa dari balkonnya.
"Kamu memang masih bersedih Alexa , air mata yang ada diujung mata kamu itu adalah bukti bahwa kamu masih larut dalam kesedihan , bagaimana caranya agar kamu bisa kembali bahagia Alexa" , ucap Charlie dalam hatinya.
Setelah itu Charlie memilih untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu.
Charlie masuk ke kamarnya dan mengambil bajunya di lemari , setelah itu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
"Bagaimana caranya supaya aku bisa menghentikan air mata kamu dan mengubahnya menjadi senyuman Alexa" , ucap Charlie di bawah guyuran air shower yang membasahi kepalanya sampai ke tubuhnya.
Tidak lama Charlie yang sudah selesai mandi , menggunakan baju kaos dan celana pendeknya.
Setelah itu Charlie keluar dari kamarnya , masih terdengar alunan musik biola yang dimainkan oleh Alexa.
Charlie langsung membuka pintu kamar Alexa dan berjalan menuju ke balkon kamar Alexa.
Charlie berdiri sambil diam , menatapi punggung Alexa yang sedang memainkan biolanya.
Alunan yang keluar dari biola Alexa benar-benar menyentuh perasaan Charlie , meskipun Charlie tidak tau melodi apa yang dimainkan oleh Alexa , tapi benar-benar bisa membuat Charlie merasakan kesedihan di dalam setiap alunan musik yang keluar dari biola yang dimainkan oleh Alexa.
Tidak lama Alexa pun sudah selesai memainkan biolanya.
"Alexa..." , panggil Charlie.
"Iya kak" , jawab Alexa sambil membalikkan tubuhnya dan melihat Charlie.
"Apakah kamu masih bersedih?" , tanya Charlie.
"Iya kak , aku belum bisa melupakan kepergian papa dan mama" , ucap Alexa yang air matanya tiba-tiba turun membasahi wajahnya.
"Kamu tidak perlu melupakan kepergian kedua orang tua kamu Alexa , kamu hanya harus menerima kenyataan dan yakin kalau papa dan mama kamu selalu menjaga kamu dari atas sana , simpanlah semua kenangan terindah yang pernah beliau berikan kepada kamu ketika mereka masih hidup" , ucap Charlie sambil menghapus air mata Alexa dengan kedua tangannya.
"Tapi sangat sulit untuk aku menerima kenyataan ini kak" , ucap Alexa.
"Kakak ngerti Alexa" , ucap Charlie sambil memeluk tubuh Alexa.
Charlie membiarkan Alexa menangis sepuasnya dalam dekapannya.
"Semoga setelah mengeluarkan semua emosi yang selalu kamu tahan beberapa hari ini , membuat kamu menjadi lebih tenang Alexa" , ucap Charlie dalam hatinya.
Tidak lama Alexa mulai tenang dan melepaskan tubuhnya dari pelukan Charlie.
"Terima kasih ya kak , selalu ada buat aku" , ucap Alexa.
"Iya Alexa aku akan selalu ada buat kamu dalam keadaan apapun" , ucap Charlie.
Sejenak Alexa terdiam , kak Charlie yang hanya asisten papa dulu , selalu ada buat dia disaat dia membutuhkan sosok seseorang untuk tempat dia bersandar.
Felix yang nyatanya pacarnya itu malah masih menginginkan kado mahal untuk ulang tahunnya nanti.
"Alexa , ayo kita makan malam lagi" , ucap Charlie.
Kata-kata Charlie membuat Alexa tersadar dari pemikiran-pemikiran nya.
"Iya kak" , jawab Alexa.
Charlie dan Alexa keluar dari kamar , turun kebawah dan menuju ke meja makan.
Charlie dan Alexa makan makanan yang sudah disiapkan oleh mbok Siti.
"Bagaimana hari ini di kampus Alexa?" , tanya Charlie.
"Hari ini aku sudah mulai latihan bersama dengan bu Gina kak , untuk kompetisi minggu depan" , jawab Alexa.
"Jadi seminggu ini kamu akan pulang telat terus ya" , ucap Charlie.
"Iya kak , karena setelah latihan di kampus aku langsung ke tempat kursus juga" , jawab Alexa.
"Kamu jangan lupa makan siang ya Alexa , jangan sampai nanti kamu lupa makan karena kesibukan kamu" , ucap Charlie.
"Iya kak , aku selalu makan di kampus kok", ucap Alexa.
"Perusahaan bagaimana kak?" , tanya Alexa.
"Sampai sekarang perusahaan masih baik-baik saja Alexa , kakak juga baru mendapatkan orderan baru" , jawab Charlie yang belum mau membebani Alexa dengan masalah yang ada di perusahaan.
"Baiklah kak , aku belum bisa membuat keputusan tentang masalah pernikahan , aku masih mau menyelesaikan kuliah aku dulu , tiga bulan lagi kuliah aku juga sudah mau selesai , jadi aku mau fokus dulu sampai tamat" , ucap Alexa.
"Iya gak apa apa Alexa , kamu selesaikan dulu aja kuliah kamu , untuk masalah perusahaan...aku masih bisa mengatasinya sampai sekarang" , jawab Charlie sambil tersenyum.
"Terima kasih ya kak" , ucap Alexa.
"Kamu gak perlu berterima kasih sama aku Alexa , aku senang melakukan semua ini...untuk kamu" , ucap Charlie.
Alexa hanya menganggukkan kepalanya.
"Apakah kak Charlie adalah orang yang tepat buat aku? Papa....mama....tolong berikan Alexa petunjuk" , ucap Alexa dalam hatinya.
********
Hari-hari berlalu dengan sangat cepat , sudah seminggu ini Alexa sibuk dengan pelajaran kuliah dan ujian yang diberikan oleh dosen , ditambah dengan latihan bersama bu Gina untuk kompetisinya , belum lagi dia masih pergi ke kursus untuk mengasah kemampuannya menjadi lebih bagus lagi dalam bermain biola.
Tibalah hari disaat kompetisi datang , pagi itu perasaan Alexa deg degan.
"Kak , kenapa aku jadi deg degan gini ya?" , tanya Alexa kepada Charlie di dalam mobil.
Karena hari itu Alexa akan mengikuti kompetisi maka Charlie memutuskan untuk tidak ke kantor , tapi menemani Alexa untuk mengikuti kompetisi biola.
"Karena kamu mau ikut lomba Alexa , makanya jadi begitu , tapi kamu tenang saja , kamu pasti menang , kakak selalu mendengar kamu bermain setiap malam , sangat indah sekali dan menyentuh perasaan kakak" , ucap Charlie sambil tersenyum.
"Iya kak" , jawab Alexa sambil tersenyum.
Tidak lama mobil yang dibawa Charlie sudah sampai di kampus Alexa.
Alexa dan Charlie berjalan masuk ke dalam kampus.
Ketika Alexa berjalan dengan cowok lain , banyak pertanyaan dari teman-teman yang mengenalnya.
"Siapakah cowok ganteng yang bersama dengan Alexa , apakah itu saudaranya?" , ucap Putri teman sekelas Alexa.
"Bukannya Alexa anak tunggal ya , gak mungkin itu saudaranya" , jawab Gio.
"Atau itu pacarnya Alexa?" , tanya Putri.
"Bukannya pacar Alexa si Felix?" , tanya Gio.
"Tapi sejak kematian kedua orang tua Alexa aku jarang banget melihat mereka bersama , malahan Felix lebih sering bersama dengan Vio" , ucap Putri.
"Iya juga ya" , ucap Gio.
Alexa mengantarkan Charlie ke kursi yang sebenarnya disediakan untuk kedua orang tuanya , karena setiap pertandingan...setiap orang tua atau wali dari peserta kompetisi akan diberikan kursi di bagian depan.
Tapi sekarang sudah berbeda , karena mulai dari sekarang wali dari Alexa adalah Charlie.
"Kak , aku ke belakang panggung dulu ya" , ucap Alexa setelah melihat Charlie duduk disana.
"Iya Alexa , kamu pasti menang" , ucap Charlie sambil tersenyum dan memegang kepala Alexa.
"Iya kak , terima kasih" , ucap Alexa sambil tersenyum.
Setelah itu Alexa berjalan menuju ke belakang panggung.
"Alexa , apakah kamu sudah siap?" , tanya bu Gina.
"Saya sudah siap bu" , ucap Alexa.
"Baiklah , kamu ganti kostum dan siap-siap untuk di make up" , ucap bu Gina.
"Iya bu" , jawab Alexa menuju ke ruang yang digunakan untuk make up.
Ketika sedang di make up , Alexa menggunakan headset nya , lalu menyentuh nama Felix di ponselnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
little miss
lanjut thor *\0/*
2021-12-20
1