Episode 13

 Pukul 09.00 aku masih

 

meeting dengan managemen untuk beberapa pengajuan proyek yang harus selesai

dalam bulan ini.

“Masih ada berapa proyek yang harus selesai dalam tiga bulan ini?”

“Ada sekitar tujuh proyek dan lima dintaranya belum dicek lokasinya Pak,” jawab salah satu karyawan.

“Ok, cek lima lokasi dalam waktu 7 hari,”

“Baik Pak.”

“Setelah itu estafet ke bagian penganggaran agar dibuat simulasinya,”

Jika penganggaran berdasarkan simulasi dan perhitungan hanya membutuhkan waktu beberapa minggu saja. Tetapi pengecekan lokasi harus dilakukan pertama kali untuk mengetahui berapa kepantasan dan berapa karyawan yang memenuhi standar dari usaha tersebut.

“Setelah itu untuk perhitungan jumlah karyawan yang ideal bisa berubah ketika usaha itu berjalan, apakah memenuhi ekspektasi atau justru melebihinya tergantung dari animo masyarakat, jadi perbaiki standar berdasarkan acuan saja,”

“Baik Pak.”

“Ada lagi?”

“Bagaimana dengan menu Pak, karena terkadang itu bukan konsen kita tetapi jika meleset seakan-akan kegagalan ada pada kita? seakan owner membebani kegagalan itu pada konsultan?” karyawan bertanya.

“Seperti contoh sebelumnya ada klien yang ingin membuka warung makan ‘Ayam Geprek’ tetapi disekitar blok yang sama sudah ada dua dengan usaha yang sama, kita sudah memberikan masukan dengan probabilitasnya,” sambungnya lagi.

“Meskipun menu itu sendiri bukan sepenuhnya tanggung jawab kita, karena menu itu diajukan oleh si pencetus ide usaha yaitu sang pengusaha, tetapi paling tidak kita sudah maksimal memberikan ulasan yang logis, ok....” sahutku menjelaskan.

“Begitu juga dengan menu yang diperjualbelikan, kalian harus me-riset, baik itu via website, sosial media, mencoba langsung, denger dari teman dan lainnya. Kalian harus benar-benar meng-update makanan-makanan apa saja yang kekinian, modifikasi makanan atau makanan baru yang tentu saja diminati oleh masyarakat, agar ulasan kalian bisa lebih akurat.”

“Jelas yah, mungkin itu dulu ....”

“Baik Pak.”

Setelah selesai aku kembali keruanganku untuk membereskan pekerjaan yang sempat tertunda.

“Tok, tok, tok,”

“Masuk,”

“Pak Raka, ada tamu yang ingin bertemu?”

“Siapa? Rasanya tidak ada jadwal pertemuan hari ini,”

“Saudari Shesa Pak,”

‘Shesa’ aku terkejut.

“Bukannya saya sudah katakan untuk proyek sosial biar managemen saja.”

“Katanya ini masalah pribadi Pak,”

Dengan keraguan aku membiarkannya masuk. “Baiklah .…”

Shesa berdiri didepan pintu ruanganku dengan balutan terusan berwarna soft pink dan syal berwarna senada. Aku melihatnya seperti wanita anggun yang sedang menangani sebuah proyek sosial tingkat dunia. Shesa sangat menawan, jantungku terus saja berdegup kencang. ‘Aku kuatir Shesa bisa mendengarnya’

“Apa kabarmu Raka,” menyapaku dengan senyuman yang selalu indah.

“Silakan duduk Shesa,” sahutku berusaha tenang dan sedikit dingin.

“Aku kesini ingin .…”

“Kau mau minum teh panas atau kopi? Oiya, kau tidak suka jika panas ya,” menyindirnya dengan telak.

“Raka, aku minta maaf sudah membohongimu soal .…”

Ucapannya sengaja kupotong.

“Ternyata kau suka minuman panas, dingin ... aku melihatmu menikmati secangkir direstoran tempo hari bersama dengan sahabat dekatmu,”

“Baiklah, aku salah. Aku membohongimu tentang banyak hal dan aku sudah menyakitimu dan aku ingin .…”

“Kumohon Shesa jangan siksa aku lagi dengan kebohonganmu ini.”

“Raka bisakah kau tidak mengungkitnya, aku sudah minta maaf dan kedatanganku kesini ingin mengatakan sesuatu,”

“Aku menyesal, aku membohongi diriku sendiri ... aku,”

“Maksudmu?”

Maksudmu apa Shesa, kamu menyesal telah membohongiku atau menyesal telah berbohong tentang perasaanmu padaku?.

“Aku dengar kamu akan menikah dan itu membuatku sakit,” jelasnya mengutarakan perasaan yang sebenarnya.

“Jadi apa maumu?”

Shesa memberikannya undangan pernikahannya. Sebulan lagi dirinya akan menikah dengan seseorang yang dijodohkan oleh orangtuanya.

“Aku tidak menyangka kamu begitu cepat menggantikanku dengan wanita lain.”

“Apa?” sahutku sedikit emosi.

“Lalu kamu sendiri ini apa? Datang dan mengatakan kalau masih mencintaiku dan memberikan undangan pernikahan? Sebenarnya kamu berharap apa padaku?” meluapkan kemarahanku.

 

“Aku, aku .…”

“Kau sudah gila, Shesa,” sembari membelakanginya.

“Kau jahat Raka!” berlalu meninggalkanku dengan pintu terbuka.

Aku hancurkan kertas undangan ini dengan kekuatan jemariku.

Aku membencinya, muak dengannya. Tetapi kenapa hati ini begitu sakit membaca ukiran namanya tertera diundangan ini. Shesa akan menjadi milik orang lain, bukan milikku. Aku tidak mengerti ucapannya, membuatku gila.

Aku menyuruh Eza datang menjemputku. Aku tidak ingin menyetir saat ini. Sedang sangat membutuhkan teman untuk sekedar mendengarkan.

Setengah jam kemudian Eza datang karena kebetulan sedang berada disekitar daerah perkantoran. Aku menghampirinya dan langsung menceritakan tentang Shesa. Eza memelukku dan membiarkan bahunya kubasahi dengan airmata.

"Tidak tahu harus apa lagi Za ... jika jatuh cinta sakitnya seperti ini, aku tidak akan mencobanya"

Eza hanya diam dan menepuk bahuku. Seakan paham apa yang sedang kurasakan. Saat ini hanya butuh didengarkan, itu saja.

 ***

Dari kejauhan Mama melihat pemandangan itu seakan memergoki Raka dengan Eza. Mama membatalkan rencananya untuk membicarakan pernikahan. Mereka terlihat sangat kecewa hingga terdiam didalam mobil. Mama menolak untuk membicarakan Raka saat ini. Mama menyuruh supir untuk kembali.

“Mah, seharusnya kau tetap kesana menemui Raka. Mungkin kita yang terlalu cepat menyimpulkan sesuatu”

“Pah, tidak usah dibela. Sudah jelas mereka berpelukan dijalan. Mama sudah tidak tahu

lagi Pah harus bagaimana”

“Mungkin itu teman baiknya Mah”

“Tidak tahu lah Pah, Mama cuma mau nangis sekarang ini. Apa salah Mama ya Pah, koq Raka begitu.…” Mama mulai menangis tersedu-sedu.

Bersandar dibahunya dengan tangisan yang semakin pecah.

“Mama tidak salah, menurut Papa Mama sangat hebat mendidik Raka. Papa bangga punya istri seperti Mama”

“Benarkah Pah?”

“Mama ingat tidak waktu Raka tidak meneruskan S2 nya di London, menemui kita dan mengatakan akan membuat perusahaaan sendiri. Saat itu Papa mentertawakannya terlebih Raka akan membuat semacam perusahaan konsultan tentang sistem managemen usaha,” tersenyum mengenangnya. Sembari menghapus airmata dan menganggukkan kepala, terkenang masa itu.

“Papa bertanya saat itu, jadi kamu tidak membuat usaha apapun tetapi membuat perencanaannya saja begitu?”

“Kira-kira begitu Pah,” dengan keyakinan tinggi Raka menatap Papa saat itu.

“Lalu apa tujuanmu membuat itu?”

“Untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak,” jawab Raka yakin.

“Papa tertawa karena geli mendengarnya, bukannya membangun usaha tetapi hanya menjadi jasa konsultan saja. Papa melihatnya sangat serius ... hahaha.”

“Mama ingat wajah serius Raka yang menyebalkan itu sekaligus menawan, Raka persis sepertimu haha ....” Mama yang teringat senyum puteranya.

“Setelah satu setengah tahun ternyata benar perusahaan itu tumbuh. Raka bilang, aku yang membuat sebuah usaha mereka kuatdipondasinya sehingga kemungkinan untuk kolapskecil, maka jika usaha bertahan lama, semakin besar usaha itu, lapangan pekerjaan pun

semakin bertambah.”

Papa teringat ucapan Raka.

“Raka anak yang baik, terima kasih Pah sudah mengingatkan Mama untuk selalu bersyukur,”

“Dulu kita percaya padanya maka sekarang kita juga harus percaya padanya, Raka tidak akan mengecewakan.”

“Lalu sekarang bagaimana Pah?”

“Kita jalan-jalan saja yuk, sudah lama kita tidak ada waktu berdua saja,”

“Yuk Pah, ke bioskop ada film bagus, habis itu kita makan direstoran favorit waktu pacaran dulu di kota lama .... ”

"Siap, istriku tercinta."

 

Terpopuler

Comments

Komeng🔥

Komeng🔥

main lagi aku kak

2020-05-25

1

kiki rizki

kiki rizki

lanjut

2020-05-25

0

Deti Anggraini

Deti Anggraini

Aku mampir lagi Kak😊

2020-05-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!