Kaswadi menceritakan kepada istrinya apa yang barusan saja terjadi, tentu saja Istri Kaswadi hanya menganggap suaminya sedang bermimpi saja.
Tetapi hal ini tidak berlangsung lama, setelah istri Kaswadi kembali tidur. Kaswadi termenung kembali di ruang tamu rumahnya, dia belum bisa menerima apa yang barusan terjadi pada dirinya.
"Kalau semua itu mimpi, kenapa mulutku sekarang rasanya pahit dan bau busuk?" gumam Kaswadi ditengah lamunanya
"Lalu yang tadi aku mimpikan itu rumah apa, dan siapa remaja-remaja yang ada di depan pagar rumah itu? Terus kenapa aku harus ada disana?" gumamnya sekali lagi
"Aku harus cari tau ada apa dengan rumah itu dan siapa saja yang kutemui di dalam mimpiku tadi itu. Tapi aku harus mencari adik istriku dulu yang sudah mencuri kotak yang berisi uang dan beberapa kertas yang ber tuliskan aksara mandarin itu"
Saat ini otak Kaswadi dipenuhi dengan berbagai pertanyaan tentang apa yang harus dia lakukan terlebih dahulu antara mencari rumah itu dan para remaja atau mencari Trimo.
Dengan penuhnya pertanyaan yang ada di kepala Kaswadi, diapun akhirnya tertidur kembali.
Sejenak kemudian dia merasa ada di sebuah ruangan yang gelap, tetapi di sebalah dia ada tubuh orang yang sedang tidur tengkurap.
"Aku sedang ada dimana ini, meskipun ruangan ini gelap, tapi dari baunya aku pasti ada di sebuah ruangan perkantoran, karena lantai yang kupijak ini dilapisi karpet" batin Kaswadi
Tubuh orang yang sedang tidur tengkurap itu diterangi oleh sedikit cahaya yang sangat redup, tetapi Kaswadi masih bisa melihat dengan jelas sosok yang sedang tidur tengkurap itu.
Kaswadi penasaran dengan tubuh yang sedang tidur tengkurap, kemudian dalam keadaan rasa penasaran yang amat sangat, Kaswadi mendatangi tubuh yang sedang tengkurap itu.
"Aku ada di ruangan kantor apa ini, suasana disini gelap sekali, tidak ada cahanya sama sekali kecuali dari cahaya lampu meja yang menerangi tubuh yang ada di depanku"
"Apakah ini ada sangkut pautnya dengan mimpiku sebelumnya, lalu siapa yang ada di depanku itu. Kalau memang ini mimpi yang seperti tadi, aku yakin aku tidak apa-apa disini" batin Kaswadi
"Sekarang aku akan melakukan sesuatu terhadap tubuh yang ada didepanku itu, aku akan coba membangungkan laki laki yang ada di depan ku ini sekarang"
Kaswadi tidak tau kalau dia saat itu tidak dalam keadaan bermimpi, jiwa Kaswadi saat ini memang dipindahkan oleh sesuatu yang mempunyai tujuan untuk memberitahu Kaswadi dengan keadaan yang sebenarnya.
Jadi istilahnya di traning lah sebelum dijegurkan ke pokok masalah yang bisa membuat dia gila, pokoknya saat ini Kaswadi tidak sedang bermimpilah, tapi dia tidak menyadarinya.
Pelan-palan Kaswadi melangkah mendekati laki-laki yang memakai pakaian resmi lengan panjang warna antara biru dan abu-abu, dan memakai celana panjang hitam bermodel baggy.
"Laki-laki itu memakai sepatu pantofel hitam mengkilat, pokoknya orang ini pasti orang kantoran yang kerjanya hanya telepon-telepon dan memerintah anak buahnya" pikir Kaswadi yang semakin dekat jaraknya
"Pak,... pak ayo bangun pak" tepuk Kaswadi di lengan orang yang sedang tidur sambil ngorok itu
"Agghhh jangan ganggu dulu, nanti sajaaa aagh grooooockk" jawab orang yang sedang tidur itu
Tetapi ada yang aneh dengan orang sedang dibangunkan Kaswadi itu, karena Kaswadi merasa mengenal suara orang itu. Suara orang itu tidak asing ditelinga Kaswadi
"Opo se Muryati?, aku iki sik nguantuk, nek mau mau pulang, ya pulang dulu aja sana Muryati" kata orang yang sedang tidur itu ketika dia membalikkan tubuhnya
"Apa?, dia ini Trimo, tapi kenapa dia memanggilku dengan nama Muryati" batin Kaswadi
Laki-laki yang ternyata Trimo ini sekarang duduk dan kemudian berdiri menuju ke dinding ruangan, dia menyalakan lampu ruangan yang ternyata dari tadi dia matikan, hanya menyisakan lampu duduk kecil yang ada di meja.
Setelah lampu itu nyala ternyata Kaswadi ada di sebuah kamar hotel yang mewah, dalam keadaan yang terang benderang ini Kaswadi melihat ke arah dirinya yang tadi dipanggil dengan nama Muryati.
"Lhooo kenapa tubuhku berubah menjadi perempuan setengah telanjang yang hanya memakai Bra dan chelana Dhalam saja" gumam Kaswadi dengan kebingungan
"Sini Muryati, aku minta satu ronde lagi dong, setelah itu kamu boleh pulang dengan membawa uang tunai lima puluh juta dari aku uuuhhh hihihi. Horang kayaaaa jeeee hihihi" kata laki-laki yang ada di depanku yang bernama Trimo itu
Entah siapa yang atur, pada intinya saat ini Kaswadi berada di dalam tubuh seorang perempuan yang sedang berada di kamar hotel mewah berdua saja bersama adik dari istri Kaswadi yang bernama Trimo.
Sepertinya disini ada bantuan dari ghaib kepada Kaswadi agar secepatnya bisa mendapatkan kembali kotak berisi uang dan beberapa lembaran berharga yang dia ambil dari sebuah rumah kosong.
Trimo mendekati tubuh perempuan yang sekarang didalam nya ada Kaswadi. Kaswadi mundur seketika ketika Trimo berusaha meraihnya untuk beradegan fufufu uklik uklil lagi.
"Lho kenapa kamu Muryati, ndak mau uang tambahan, kok kamu ndak mau aku peluk sih" kata Trimo
"Sialan, kenapa aku ada ditubuh perempuan yang sedang dilahap oleh Trimo, lalu apa yang harus aku lakukan?" batin Kaswadi
Ketika Trimo akan memeluk Kaswadi yang ada di dalam tubuh perempuan yang bernama Muryati , tiba-tiba Kaswadi menendang selangkhangan Trimo dengan tenaga penuh. Trimopun terjengkang dan pingsan dengan suksesnhya.
"Kurang ajar anak setan ini, tapi bagimana dia bisa kaya raya seperti ini, bukannya dia itu selalu sambatan tidak punya uang kepada istriku?" batin Kaswadi
"Sekarang aku harus memeriksa apa saja yang sedang dibawanya. Aku curiga dia dapat uang dari penjualan uang yang aku temukan itu" gumam Kaswadi.
Ketika Kaswadi akan memeriksa tas yang dibawa oleh Trimo, tiba-tiba ada yang memukul kepalanya dengan keras.
"Athoooohhhh" Kaswadi terbangun dari tidurnya di ruang tamu rumahnya.
“Pa’e, koe iki kenopo toooo, kok ngimpine aneh-aneh. Tadi ngimpi sambil jalan, kok saiki koe ngimpi nendang sesuatu, sakjane koe iki ngimpi opo ae sih pa’e?” tanya istri Kaswadi kebingunan.
“Jangan-jangan koe mulai gila ya pa’e, gara-gara barang yang dicuri orang itu”
“Yang nyuri itu Trimo bu’e, barusan aku ngimpi dan liat Trimo sekarang kaya raya, dia tinggal di hotel mewah dengan perempuan cantik yang akan dibayar puluhan juta sekali kencan bu’e” jawab Kaswadi terengah engah dan menahan sakit di kepalanya
“Ngimpi kok dipercoyo, ngimpi kui bunga tidur pa’e, ini tengah malam, aku ndak akan tidur lagi didalam kamar, takute nanti pa’e ngimpi jalan ke rumah rondo kempling gatel ngarep omah kui” kata Istri Kaswadi
Ada keanehan di dalam diri Kaswadi setelah dia dipaksa menelan ludah yang berasal dari peremuan tua yang datang ketika tadi dia sedang tertidur.
Bahkan Kaswadi bisa melihat kemewahan yang sekarang ada pada Trimo adik dari istri Kaswadi itu, Tetapi sayangnya istri Kaswadi sampai sekarang masih meragukan apabila Trimo yang mencuri kotak yang berisi uang itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 266 Episodes
Comments
yooo....👍👍👍👍👍
2022-07-10
0
sinank nang
👍👍👍🤣🤣🤣🤣
2022-01-18
0
Roslinah Minsong
Kaswadi yg kesian
2022-01-15
0