Sungguh suatu keajaiban Kaswadi bisa sadar hanya dalam hitungan hari, padahal kata dokter untuk kasus orang dengan keadaan pendarahan kepala akibat hantaman benda aneh itu harapan untuk sembuh hanya 30% saja. kalau pun sembuh bisa cacat seumur hidup.
Setelah opname beberapa hari dengan tingkat kesembuhan yang ajaib dan tidak masuk akal, setelah hari ke tiga Kaswadi diperbolehkan meninggalkan rumah sakit. Tentu saja setelah pihak perusahaan tempat Kaswadi bekerja melunasi tagihan rumah sakit yang lumayan besar.
Saya tidak tahu apakah Kaswadi itu di cover asu ransi atau tidak, pokoknya info dari Kaswadi tagihan rumah sakit sudah dibayar lunas dan dia diperbolehkan pulang.
Keluarga kecil yang tidak pernah pulang ke desanya selama Kaswadi dirawat di kota Sby itu merasa lega setelah bapak dan suami dari keluarga itu sembuh dan dinyatakan boleh pulang.
Untungnya selama di kota Sby untuk masalah makan dan sedikit keuangan mereka dibantu olah sanak saudara dari istri Kaswadi dan Saudara Kaswadi itu, kecuali Trimo!
“Bu, ada sesuatu yang harus dikembalikan ke asalnya setelah kita sampai di rumah bu” kata Kaswadi tiba-tiba
“Sudah nanti saja pak, setelah kita sampai ke rumah, baru kita pikirkan apa yang akan kita lakukan pak, sekarang kita tunggu mbakyuku yang katanya mau antar sampai desa kita pak”
“Trimo dimana Bu, kenapa ndak minta tolong Trimo buat antar kita bu?”
“Trimo sama sekali tidak kesini pak, ndak tau kemana bocah kui, aneh sekali”
“Bu, selama aku ada di rumah sakit iki, apa ibu sempat pulang ke rumah bu?”
“Ya ndak pak, ini anak kita nangis-nangis minta dekat dengan bapake, lah mosok tega kita ninggalin bapak”
“Waduuuuhh!..., gawat!” kata Kaswadi sambil bergaya tepok jidat segala
“Ono opo to pak, kok ngomong gawat kyo ngunu kui”
“Wis, ayo kita cepat pulang bu” jawab Kaswadi yang kemudian ngeloyor keluar rumah sakit
“Heeehh paaaak, ngapain kok kesana!? Kan kita lagi nunggu dijembut mbakyuku to pak” teriak istri Kaswadi
“Oh iyo bu, lali aku bu, lha wong aku kepikiran sing kae bu”
“Kepikiran siskae? Siskae sopo pak?”
“Sing kaeeeee, duduk siskaeeee buu, duh aku sing loro tapi bojoku sing dublek”
Keluarga kecil yang seharusnya bahagia, tetapi semenjak suaminya dengan sengaja menemukan benda keramat. sekarang hidup mereka akan tidak beda dengan kedelapan remaja yang sekarang sedang dalam rencana untuk menemukan pak Tembol
Saat ini siang hari di kota Sby, di sebuah rumah sakit terbesar disana, seorang suruhan dari perusahaan sedang mengurus segala ***** bengek tagihan biaya selama Kaswadi dirawat disini.
Siang hari menjelang sore Kaswadi sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit, kini mereka sedang menunggu jemputan dari kakak istri Kaswadi yang berjanji akan menjemput dan mengantar mereka ke tempat mereka tinggal.
Kalau kita runut dari Kaswadi yang terkena hantaman benda aneh hingga dokter memberikan analisa harapan kesembuhan yang hanya 30% saja, tetapi secara ajaib Kaswadi sadar dan dinyatakan sembuh total dalam tiga hari saja, harusnya dia dan keluarganya curiga.
Mereka harusnya merasa aneh, kenapa bisa sebegitu cepat sembuh, padahah dokter telah mmprediksi harapan sembuh hanya 30% saja, berarti ini ada bantuan dari tangan-tangan lain kan, harusnya keluarga itu curiga dengan keadaan ini.
Kaswadi tidak menyadari dengan sembuhnya dia bearrti ada yang harus dia lakukan setelah ini, ada pula beberapa keanehan dalam diri Kaswadi setelah dia sembuh, tetapi mungkin belum saatnya dia mengetahui adanya perbedaan dalam dirinya.
“Pak, kae lho mobile mbakyu Denok, ayo kesana pak, ketoke mbah Denok kesusahan cari parkir pak” kata istri Kawadi menunjuk pada sebuah mobil yang terbuka lebar jendelanya, dan mobil itu sedang berhenti untuk mencari parkiran
*****
“Kok cepat men awakmu bisa sembuh Di” tanya mbak Denok setelah mereka dalam perjalanan pulang ke desa
“Aku yo ndak tau mbak, namanya saja mukjizat Tuhan mbak” jawab Kaswadi asal
“Tapi bersyukur lho , awakmu masih dibiayai perusahaan , coba kalau ndak, gimana itu Di”
“Iyo mbak, sing penting aku wis seger waras mbak. Saiki kudu di ati-ati mbak” jawab Kaswadi
Tidak terasa perjalanan mereka sudah memasuki kawasan Pct, mobil mengarah ke desa dimana keluarga Kaswadi tinggal.
Mereka memang beruntung untuk saat ini, karena kesembuhan Kaswadi pasti juga ada campur tangan dari sesuatu yang ghaib.
Bahkan mungkin bisa juga dirinya sudah dibekali oleh sesuatu, tapi itu nanti bisa kita lihat setelah apa yang akan dilakukan Kaswadi berikutnya. Yang penting sekarang sampai rumah dan mencari kotak mengerikan itu.
Malam hari mereka sudah sampai di desa Kaswadi, mbak Denok memarkir mobilnya di sebuah lahan yang tidak begitu jauh dari gang rumah Kaswadi.
Ketika mereka sudah ada di depan rumah, pintu rumah sedikit terbuka, ada jejak congkelan pada sisi antara kusen pintu dan daun pintu. Handle pintu rusak pula.
“Apa-apaan iki buk’e, ada orang yang masuk ke rumah kita buk’e, ada maling bu!” teriak Kaswadi panik
Kaswadi segera masuk ke dalam rumah dan menuju ke arah kamarnya, dia melongok ke bawah tempat Tidurnya.
“Kotak itu tidak ada di kolong tempat tidur!...., Aaaaah gimana sih, aku kan waktu itu sedang mimpi, harusnya uang itu kan ndak tak simpan di bawah tempat tidur, kotak itu kan aku kubur di bawah lemari dapur” gumam Kaswadi
Kaswadi menuju ke dapur, dia kan mengubur kotak itu di bawah lemari dapur, tetapi ketika dia memindahkan lamari, ternyata yang mengerikan pun terjadi, kotak besi itu hilang, tanah dibawah lemari berantakan!
Kaswadi terduduk lemas dilantai dapur, dia bingung apa yang harus dilakukanya, dia bingung bagaimana mencari kotak itu hingga ketemu dan mengembalikanya ke tempat semula.
“Aku harus ke tetangga depan dan sebelah, siapa tau mereka melihat siapa saja yang memasuki rumah ini”
Sementara itu Istri Kaswadi masih ada di depan ruang tamu bersama kakaknya, mbak Denok sedang menenangkan istri Kaswadi yang bingung karena rumahnya kemasukan maling.
“Bu’e, aku mau ke tetangga depan dulu ya sebentar, mau tanya apa mereka lihat siapa yang masuk rumah ini, mbak Denok permisi dulu ya”
Tanpa menunggu jawaban dari kedua orang itu Kaswadi lari menuju ke tetangganya, yang pertama dia tuju adalah tetangga depan rumahnya yang hanya berjarak tiga langkah dari depan rumah Kaswadi.
Setelah itu dia ke tetangga kiri dankananya juga. Kaswadi menanyakan apakah mereka lihat siapa yang masuk rumah dia selama dia sedang opname di kota Sby.
“Adiknya istri sampeyan mas yang dua kali kesitu, saya sempat tanya ke dia kenapa kok masuk kerumah sampeyan , jawabanya ambil baju sampean pak , karena sampeyan sedang opname di Sby”
Jawaban orang depan rumah ketika ditanya Kaswadi perihal siapa yang datang kerumahnya, begitu juga dengan tetangga kiri dan kanan, mereka lihat Trimo yang dua kali datang kerumahnya.
“Pertama datang dia tidak bisa masuk karena keliatanya dia ndak bawa kunci mas, yang kedua kali dia datang bersama temannya, dan berhasil masuk ke rumah sampayen mas” kata tetangga sebelah kanan rumah Kaswadi
“Kemudian dia keluar sambil bawa sarung, dan di dalam sarung itu keliatanya ada sesuatunya” jawab tetangga sebelah kiri Kaswadi
“Mati aku. Apa yang harus aku lakukan, dan apakah aku harus cerita kepada istriku tentang mimpiku, ketika aku yang katanya sedang koma. Padahal waktu itu aku rasanya sedang tidur dan mimpi mengerikan”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 266 Episodes
Comments
oh..di yemboooott.....
2022-07-10
0
ririn ainur
dijemput yuuukkk dijembpuuutt,,ahheeeem..
2022-01-29
0
Roslinah Minsong
Trimo pasti di ganggu penampakan
2022-01-15
0