Bayangan itu kemudian mendekati Kaswadi, Kaswadi tidak bisa bergerak, untuk berteriak pun dia tidak sanggup, sepertinya seluruh urat dan syarafnya dilumpuhkan oleh sesosok nenek-nenek yang tidak bagus wajahnya.
Nenek itu mendekati Kaswad yang mungkin dibuat lumpuh untuk sementara, kemudian nenek itu memegang mulut Kaswadi, dengan kedua tanganya dia membuka paksa mulut Kaswadi. Tiba-tiba nenek itu meludahkan sesuatu yang ada dimulutnya ke dalam mulut Kaswadi.
Kaswadi tidak dapat menolak atau berteriak, dia hanya pasrah ketika cairan pahit, getir, dan bau busuk itu mengalir kedalam kerongkonganya, cairan yang benar-benar bau busuk itu masuk hingga ke dalam lambung Kaswadi dan bercampur dengan sisa makanan yang ada di dalam lambung Kaswadi.
Setelah melakukan peludahan, beberapa menit kemudian wanita tua itu melotot melihat Kaswadi yang dalam keadaan ketakutan, bahkan untuk memejamkan saja Kaswadi tidak sanggup.
Kejadian Kaswadi dipaksa untuk menelan cairan pahit getir dan bau hingga dipaksa untuk melihat mata wanita tua yang dalam keadaan melotot itu mungkin terjadi sekitar lima menitan.
Sedetik kemudian Kaswadi sudah bisa menggerakan anggota badannya lagi, dia sudah bisa bersuara dengan normal. Pokoknya dengan hilangnya sosok perempun tua itu seluruh anggota badan Kaswadi sudah bisa digerakan dengan normal.
“Apa yang barusan terjadi kepadaku, siapa sebenarnya nenek tua yang barusan mendatangiku itu?” gumam Kaswadi di tengah kesendirianya di ruang tamu rumah
Kaswadi mencoba berdiri dari posisi duduknya, tetapi kaki dia terlalu lemah dan bergetar ketika dipaksa untuk berdiri, sehingga terpaksa Kaswadi duduk lagi.
“Aku ketakutan, hingga kakikupun ketakutan dan bergetar, apakah tadi itu aku sedang mimpi atau gimana?” gumamnya lagi
“Tetapi kalau bukan mimpi, kenapa dia datangi aku dan meludahi mulutku?. Berarti yang sedang aku alami ini adalah nyata, dan apa pengaruh ludah itu terhadap tubuhku?” Kaswadi berguman lagi
Lama-lama karena pikiran yang terus menerus menghantuinya, Kaswadipun tertidur di kursi ruang tamu, saat ini dia masuk ke alam mimpi.
Kaswadi sekarang ada di alam mimpi yang memaksa dia untuk berada di suatu tempat yang asing, dia merasa ada disebuah halaman bangunan putih yang megah tapi kotor karena tidak terawat sama sekali”
Halaman bangunan putih yang mungkin dulu megah itu Kaswadi bisa melihat beberapa anak muda yang sedang berada di depan pintu pagar rumah ini.
Anak-anak itu sedang memperhatikan bagian dalam rumah megah yang tidak terawat ini, tetapi anehnya mereka tidak bisa melihat keberadaan Kaswadi, mereka hanya celingak-celinguk di depan pagar rumah yang sudah lama ditinggalkan ini.
“Aku ada dimana, kanapa aku di sebuah rumah yang megah tapi berantakan dan mungkin sudah ditiggalkan pemiliknya bertahun tahun silam, kenapa aku tiba-tiba ada disini?”
“Dan kenapa di luar pagar ada banyak remaja yang sedang celingukan melihat ke sini, siapa mereka dan apa hubunganya denganku?”
Kaswadi sudah mulai terbiasa dengan mimpinya, kemudian dia menghampiri pintu gerbang rumah putih yang dalam keadaan tidak terkunci. Kaswadi ingin tau apa yang sedang ke delapan remaja itu lakukan disini.
“Hei, apa yang sedang kalian lakukan disini, kenapa kalian tidak masuk saja, pintu gerbang itu tidak dikunci kok” teriak Kaswadi kepada mereka yang ada di depan pintu pagar rumah
"Aneh , kenapa mereka tidak mendengar dan tidak melihat kearahku, kenapa mereka malah pergi dari gerbang itu, kemana mereka pergi, harus kuikuti mereka, siapa tau mimpi ini adalah petunjuk untuk menemukan kotak itu"
"Padahal salah satu dari mereka sempat lihat ke arahku, tapi kemudian kenapa sekarang dia malah buang muka?"
Kaswadi yang sedang bermimpi itu mengikuti kemana anak-anak Soetopo itu pergi, tapi mereka tidak pergi, melainkan mereka ke samping kanan rumah putih.
“Aneh, kenapa mereka malah ke sebelah rumah yang penuh dengan ilalalng itu, apa yang sedang mereka lakukan sebenarnya” guman Kaswadi
“Tapi lebih baik aku ikuti saja mereka, aku merasa bahwa mereka itu akan membantu aku dan memacahkan masalahku” batin Kaswadi”
Ketika Kaswadi akan mengikuti kedelapan remaja itum tiba tiba hujan deras menerpa wajah dan tubuhnya
“BANGUUN PA’ EEEEEE, BANGUUUUN!!!!” teriak suara perempuan yang ada kepalaku
“Uuuughh hah…hah…hah…eh hah…. Ada apa bu’e, kanapa kamu sirak aku pakek air satu ember gitu bu’eeee?” teriak Kaswadi kepada Istrinya yang sedang berusaha bangunkan Kaswadi yang sedang bermimpi
“Koe tadi tidur sambil jalan Pa’e! bahaya sekali apa yang tadi kamu lakukan Pa’e” teriak Istrinya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 266 Episodes
Comments
Kardi Kardi
byurrrr
2022-05-06
0
sinank nang
digebyur
2022-01-18
0
Roslinah Minsong
Mbok Ju masih mngincar kotak simpanan Surat pemilikan rumah putih aduuh
2022-01-15
0