Istri Kaswadi datang dengan membawa kotak yang dia temukan di sebuah rumah kosong yang pada hari senin besok rumah itu akan dihancurkan untuk melanjutkan pembangunan sebuah resort disana.
Kotak dari besi itu kemudian dia taruh di meja ruang tamu yang sempit, kotak itu ternyata tidak digembok atau tidak ada pengaman apapun sehingga untuk membukanya cukup mencokel seperti kita kalau ingin membuka kaleng kong guwan isi rengginang.
Sekeliling kotak itu masih bagus, belum banyak karatnya sama sekali, mungkin juga karena kwalitas besi dari kotak ini yang lebih baik dari pada besi jaman sekarang.
Setelah dia teliti ternyata untuk membukanya kotak itu cukup menggunakan tangan saja , tidak memerlukan alat bantu lainya macam tang atau obeng.
“Bu, tolong pegang bagian bawahnya, bapak mau coba tarik yang bagian atas kotak ini bu” kata dia kepada Istrinya yang masih saja curiga dengan kotak yang saya bawa ini.
Braaakk…
Dua gulungan besar uang Gulden Belanda jatuh di lantai begitu juga beberapa lembar kertas yang lebih mirip kain yang penuh tulisan mandarin juga berjatuhan di lantai rumahnya.
“B..bu ini harta k…karun bu, ini uang Belanda, siapa tau masih bisa dijual bu” kata Kaswadi kepada istrinya dengan gembira
Ada dua gulungan uang Belanda yang satu gulung masih rapat berupa uang gulden yang bertuliskan seribu gulden bergambar wayang.
Yang satu gulung lagi sudah agak longgar mungkin sudah ada beberapa lembar yang diambil , dan sisanya yang berserakan adalah pecahan dengan nominal yang kecil di dalam kotak besi itu.
Di pungutnya gulungan uang itu, ternyata gulungan uang itu adalah uang baru, kecuali yang pecahan nominal kecil.
Tetapi saat ini istrinya sedang memperhatikan tiga lembar kertas yang bertuliskan aksara mandarin yang tentu saja mereka tidak paham sama sekali apa artinya.
“Itungen bu, ada berapa lembar uang itu bu, siapa tau bisa laku dengan harga lumayan bu” suruhnya
Setelah dihitung dengan cermat oleh istrinya ternyata,
“Yang gulungan rapat ini ada 30 lembar pak, sedangkan yang agak longgar ini 27 lembar, sedangkan yang pecahan kecil ini ada 8 lembar uang seratus gulden” jawab Istrinya
“Yang tulisan cina ini apa ya artinya pak, apa mungkin ini barang berharga juga pak, soalnya kan nyimpennya bersamaan dengan uang Belanda itu pak”
“Buke jajal koe telepon ning dik Trimo, tanyakan uang ini masih bernilai atau tidak, karena sak ngertiku uang kuno itu harganya mahal bu. Perkara tiga kertas kain tulisan cina itu nanti saja kita bahas bu”
Istri Kaswadi mempunyai adik yang bernama Trimo, dia bekerja di kota Sby, dia bekerja sebagai makelar mobil.
“Trimo opo yo ngerti to pak, dia kan bukan jual beli uang, dia di kota Sby kan jual beli mobil pak”kata istrnya dengan wajah agak bingung
“Jajal wae bu, siapa tau dia paham soal jual beli uang. Sekalian tanyakan soal tiga kertas ini bu”
“Bapak iki piye toooo, Trimo adiku ini bukan orang Cina pak. Dia kan orang jawa seperti kita pak, mana bisa dia berbahasa mandarin pak”jawab Istrinya dengan polos
“Bu, hehehe. Koe iki kok yo bodoneee kebangetan bu, aku ya tahu nek Trimo itu duduk wong cino, tapi kan dia banyak teman orang Cina bu. Wong pekerjaanya saja selalu dengan beberapa orang Cina kok bu”
“Satu-satu saja dulu pak. Yang uang ini dulu saja yang tak tanyakan ke dik Trimo” kata Istrinya yang kemudian ke kamar untuk mengambil HP miliknya
Kemudian dia memfoto satu lembar uang seribu gulden secara bolak balik. Kemudian foto itu dia kirim ke adiknya yang ada di kota Sby disertai pertanyaan....duit ini kalau djual laku berapa dik.
“Wis pak, sekarang tinggal nunggu balasan dari Trimo pak, saiki bapak arep sarapan apa pak?”
“Sembarang bu, aku ini tidak pernah rewel kalau mbok kasih makan apa saja bu, asal ojo racun bu hehehe”jawab Kaswadi yang berusaha mbanyol di depan istrinya agar gampang kalau Kaswadi minta jatah nganu
“Bu, dik Trimo belum balas Wa nya?”tanyanya dengan tidak sabar
“Kosik pak, ibu masih ambilkan bapak sarapan dulu pak, nanti tak lihatnya”
Mereka berduasarapan dengan lauk sederhana hanya tempe dan telur dadar serta sambel tomat bikinan istrinya, sambel ini menurut Kaswadi adalah paling enak sak dunia.
“Pak ini ada balasan dari Trimo” kata istrinya yang sedang memeriksa hp miliknya
“Tolong bacakan bu, aku kan isih makan bu”
“...Mbak kalau uang palsu harga di t*ko p*dia Cuma antara 25 ribu sampai 100 ribu, tergantung kondisine, tapi kalau uang asli bisa sampai 500 juta perlembar..”
Hooekk....!! Kaswadi memuntahkan makanan yang ada di dalam mulut..
Dia gemetar sambil melihat ke arah istrinya yang juga menjatuhkan Hp nya. Mereka berdua bingung dengan pesan Wa dari adik istrinya yang menyatakan kalau uang asli bisa bernilai 500 juta selembar.
“B..Bu.. u..uang yang ad..ada pada kita ada b...berapa lembar bu”
“A...ada 57 le...lembar pak” kata istrinya dengan wajah yang pucat sambil terus menerus beristigfar
Kaswadi ndak bisa bayangkan berapa rupiah yang akan dia terima apabila dia jual semua lembaran uang itu, tetapi dia juga mikir keselamatan keluarga apabila memegang uang sebanyak itu. jadi lebih baik dia jual satu lembar dulu saja.
“Sik pak, iki ada wa dari Trimo lagi pak” kata sang istri sambil membacakan isi wa dari adiknya
“...mbak, ini temanku ada yang mau beli uang palsu itu 100 ribu, kata temanku uangnya bagus, kondisine koyok asli....”
“Kui wa dari Trimo mas, piye ini mas apa yang harus aku wa lagi ke adiku lagimas ?” tanya istri Kaswadi dengan wajah yang bingung
“Begini saja bune , suruh Trimo kesini saja bune, bilang saja ada hal penting yang mau dibicarakan”
Istri Kaswadi akhirnya menyuruh adiknya untuk datang ke rumah ini, sebenarnya Kaswadi kurang percaya sama adik istrinya ini karena dia adalah makelar dan agak kurang baik dalam berdagang.
Tetapi untuk hal ini Kaswadi butuh pembuka jalan dulu sebelum menemukan pembeli yang serius, karena untuk buruh bangunan seperti dia ini kan tidak punya relasi jual beli sama sekali.
“Bu, kalau Trimo datang, jangan bilang kalau kita punya uang itu dalan jumlah banyak, bilang saja kita hanya punya 2 lembar saja bu, dan itupun dikasih oleh orng desa tempat bapak kerja”
“Iya pak, ibu ngerti Trimo itu kurang baik orangnya pak, kita harus lebih berhati-hati sama dia pak”
Ternyata istri Kaswadi juga paham dan sepemikiran dengan dia, sedangkan kalau menurut Kaswadi Trimo itu orangnya suka mencari kesempatan dari hal apapun.
Contohnya kalau saudara sedang susah, dia akan mencari sumbangan kepada saudara lainya. Tetapi dia juga ambil keuntungan dari sumbangan itu.
“Bu,simpan dulu gulungan uang dan lainya ini di tempat yang aman bu, takutnya ada apa-apa”
“ibu simpan di mana enaknya pak. Kita ambil dua lembar dulu saja, kemudian sisanya dimasukan ke kotaknya lagi pak, terus kubur di dapur saja pak, di bawah lemari dapur kan ada tanahnya pak” usul istri Kaswadi
Kedua anak Kaswadi datang dan duduk di pangkuan ayahnya, mereka berdua selalu menunggu ayahnya pulang. Setelah salim tangan kemudian mereka ngobrol hal biasa antara anak dan orang tua.
Setelah itu kedua anak Kaswadi sarapan, setelah sarapan mereka ucul dolan ke tetangganya lagi.
“Kubur sekarang saja pak, keburu Trimo datang lho, nanti kalau Trimo datang malah bakalketauan dia pak”
****************
“Asalamualaikum mbak ….Massss.” teriak Trimo dari luar
“Waalaikum salama, dik Trimo , ayo monggo masuk dik Trimo, wah kok cepetmen datangnya sih dik”
“Nganu mas, soalnya sekalian teman mau survey kendaraan di sekitar sini mas, jadi aku sekalian mampir ke rumah, tapi ndak bisa lama-lama mas, soale ndak enak sama temanku yang lagi nunggu di mobil itu” kata Trimo sambil menunjuk ke luar
“Ini ada apa to mas, eeh mas Kaswadi habis dikasih uang replica kuno ya mas, tapi lumyan lho, temenku mau beli 100 ribu kok je” kata Trimo
“Replika kui apa artine dik Trimo?”
“Replika itu artinya tiruan atau palsu yang mirip sekali dengan aslinya mas”
“Hehehe nek misal uang itu asli, kancamu wani piro dek Trimo?” tanya Kaswadi dengan tersenyum
“kalau asli temenku ndak berani mas, tapi ya ada kolektor khusus uang kunonya, tapi ya mosok iyo duit yang ada sama mas ini asli”tanya Trimo ndak percaya
Kaswadi ambil uang yang tadi dia taruh dibalik taplak meja, selembar uang kertas 1000 gulden gambar wayang asli!
“Perhatikan baik baik dek Trimo, yang kamu pegang itu yang asli , bukan tiruan atau buatan jaman sekarang, aku dikasih sama orang belanda yang rumahnya mau mas bongkar untuk proyek resort”
Trimo memperhatikan dengan teliti uang yang dia pegang, sesekali dia lihat internet untuk mengetahui keaslian uang kertas yang ada di tanganya. Sesaat kemudian dia menaruh uang itu di meja.
“M..maas kalau lihat ciri-cirinya..., itu u..uang asli, aku ndak berani megang mas, itu h...harganya bisa sampek setengah milyar mas” kata Trimo dengan terbata-bata.
“Aku yo wes ngerti yen uang iki asli Dek, wong masmu iki dikasih sendiri sama orang Belandanya lho. Wis gini saja, kamu coba tawarkan tapi jangaan semahal itu , tawarkan antara 200 sampai 300 juta, nanti kamu mas kasih persenan lima puluh juta, gimana dik Trimo?”
“Tenan mas? Serius ki mas? Tapi aku ndak berani bawa lho mas, kalau ada yang serius baru aku bawa kesini orangnya mas” kata Trimo yang kemudian memfoto uang itu dari berbagai sudut untuk menunjukan keotentikanya.
“Mbakyu ku mana to mas, kok dari tadi ndak keliatan”
“Mbakyumu sik belanja ning pasar kono lho dek, arep mbok tunggu ta dek?
“Ndak wis mas, aku tak langsung aja, sudah
ditunggu temanku di mobil mas”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 266 Episodes
Comments
erni yulia
pa kabar mbk bashi aku baru hadir, baru tamat baca konser musik berdarah di vila kutukan
2023-08-17
0
oyen
nice
2022-07-16
0
Lah kok Untung...
Si Trimo jujur nek kui duit asli...
2022-07-09
0