“Kita harus kumpul rek” tulis Ali di grup Wa
“Yang bisa siapa saja dan bisanya kapan, cepet respon jangan kelamaan. Keadaan tidak baik baik saja ini” tulis Ali lagi
“Jangan sampai ada korban lagi rek, Tifano, Ukik, dan Dani sudah kena musibah, jangan ada lagi musibah yang lebih parah lagi dari ini” tulis Ali lagi
“Di salonku aja, nanti aku tutup sehari untuk kumpulkan kalian disini” tulis Novi
“Novi memang belum celaka, tapi semakin hari mimpi buruk Novi makin serem dan seolah makin nyata mas” lanjut Novi
“Sabtu ini kita kumpul di salon Novi” jawab Dani
“Aku udah gak sanggup ngadepi mimpi yang sekarang sudah seperti kenyataan. Setan yang mencekikku sudah benar benar mencekik laherku” tulis Dani lagi
“Sabtu sekalian saja kita lihat keadaan vila itu rek, gak usah banyak bicara dan banyak rencana lagi, makin kita bayak rencana, faktor kegagalan semakin besar rek ehehehhe” jawab Wildan
“Meskipun aku tidak mimpi apa-apa, tapi aku merasa kalau kita ini adalah kesatuan, kita bisa selamat dari sana juga karena hasil dari kesatuan ini, ndak ada ceritanya kita bisa selamat dari sana itu karena hasil salah satu dari kita rek” tulis Wildan dengan berapi api
“Aku naik bis kamis malam, jumat sudah ada di Sby rek, aku nanti ke rumah siapa ini” tulis Ali
“Nanti setelah sampek terminal Bngrsh, mas Ali tunggu Novi ya, ntar Novi jemput mas Ali nya. Nanti terserah mau nginep dimana, mau di salon Novi juga ndak papa mas, di belakang kan ada kamar kosong yang biasanya buat kita istirahat siang mas” jawab Novi
“Yakin kalau aku nginep disana kamu ndak datang kesana Nov, ntar takutnya malam-malam waktu aku tidur nyenyak tiba-tiba kamu Hap hehehe” tulis Ali
“Iiiih nggak lah ya maaas, Novi bukan tipe kayak gitu dech. Kecuali mau sama mau, baru kita hap hap an mas hihihih”
“Udahlah, pokoknya mas Ali nginep aja di salon Novi mas, tenang aja Novi gak akan gangu mas Ali kok. Paling juga ngajak makan malam, ngobrol, trs habis itu Novi pulang, mas Ali sendiran di salon hehehe”
“Ok Nov, aku mau tinggal disana beberpa hari deh, ntar kenalin sama temen-temen salonmu ya Nov, tapi yang asli, jangan yang jadi jadian kayak kamu gini hehehe”
“Ibor dan Gilank gimana rek” tulis Wildan
“Aku usahakan datang rek, tapi nunggu dana dulu yo, aku saat ini belum ada dana blas buat bepergian luar kota, kalau cuma buat ongkos bis tok ada sih rek, tapi untuk hidup selama di luar kota itu yang aku belum megang” jawab Gilank di grup wa
“Sory rek, aku gak iso yo, tak dungakno ae kalian bisa selesaikan masalah iku rek” komentar Ibor
“Yo wis nek Ibor ndak bisa, kita kita yang bisa aja yang hadapi masalah kedua ini” balas Ukik
“Gimana kalau sabtu pagi udah ada di salon Novi mas” tulis Novi
“Ok sabtu pagi, semua sudah ada disana yo. Lank satu pagi sudah ada disalon Novi bisa kan” tanya Tifano
“Aku sik golek duit dulu rek, gak bisa secepat itu” tulis Gilank
“Gini aja mas Gilank, kamu berangkat aja lah pokoknya, masalah makan dan lainya bisa ikut kita mas” balas Novi
“Waaaaah sip nek gitu rek, ok aku budal kamis malam, sampek sby pagi ketoke. Nanti aku langsung menuju ke rumahmu aja ya Wil”
“Langsung nang omahku opo kamu tak jemput diterminal Lank” tanya Wildan
“Aku langsung ae Wil, malah ngerepoti kamu nek aku minta jemput Wil, pokoke jumat pagi sudah ada disana lah” tulis Gilank
Semua bisa kecuali Ibor, meskipun Ibor tidak bisa pun harusnya tidak masalah, tetapi disini yang dititik beratkan adalah kekompakan. Kekompakan antara mereka yang bisa melalui semua itu hingga semua selamat sampai di masa mereka.
Ibor, awal masalah ini adalah Ibor, karena dia dengan sengaja berbuat tidak senonoh di kamar atas, meskipun memang sebenarnya vila itu faktanya sudah mengerikan, dan mereka sudah diperingatkan oleh Dogel dan Indah.
*****
Hari sabtu. Hari Sabtu yang surprise karena semua berkumpul kecuali Ibor. Sabtu siang mereka semua sudah ada di salon milik Novi.
Sabtu siang pukul 13.00 setelah makan siang di salon mereka siap menuju ke vila putih karena sebuah panggilan paksa!.
Mobil bermerk terkenal keluaran terbaru dengan dibelakang kemudi adalah Dani, di sebelah Dani si cantik blonde Novi, pada baris kedua adalah Wildan, Gilank, dan Ukik, pada baris ketiga adalah Tifano, Broni, dan Ali.
“Lank yuuanchook!, baukmu C*k! kamu gak mandi berapa tahun ndeng!” teriak Tifano yang posisi duduknya tepat ada dibelakang Gilank
“Ah mosok mambu se Tif, aku lho baru dua hari gak adus kok, mosok udah mambu rek” jawab Gilank sambil menciumi kedua ketiaknya
Kemudian dengan sengaja Gilank, membuka ikatan rambutnya sehingga rambutnya yang gondrong tapi krewol nggilani itu langsung mengenai wajah ketiga teman yang ada dibelakangnya
“Yuuembhooot Lank!, koen nggateli c*k! ” teriak Broni
“Nov, kamu ada duta eh duit ndah Nov” teriak Ali dari posisi belakang
“Buat apa mas Ali cayang”
“Iki lho Nov, buat kasih GIank, biar dia naik bis ae ke sana!, C*k gak kuat ambune Gilank aku Nov” jawab ALi
“Mas Ali pindah duduk di depan sama Novi aja gimana, Novi pangku mas Ali , biar kita sama sama Enak mas hihihih, mas Ali ndak kebau’an, Novi pun nyaman mangku mas Ali hihihihi”
“Kyaaaaaaa! Ndak wis hahahahh.. tak kuat kuatkan aja di belakang Gilank”
“Makasi eaaa mas Ali mau isirahat disalon Novi mas hehehe, jadinya salon Novi balance dong”
“Balance maksude opo Nov” tanya Wildan
“Hihihih, selama ini kan yang nginep disitu kalau gak bancik ya hemong eh gay, tapi sekarang ada mas Ali yang hetero, jadinya balance dong mas Wildan yang berkuntila gembuk hihihi”
“Lhooo kok kamu tau kuntila Wildan itu gembuk Nov?” tanya Gilank tiba-tiba
“Novi kan liat dari wajah mas Wildan aja. Dari wajah itu bisa ketahuan gedong kelincinya eh gede kecilnya kuntila seseorang mas hihihiih”
“Wah bearti yang selama ini Wildan omongin kalau kuntila dia gembuk itu bener ya rek” sahut Broni
Memasuki kawasan pegunungan, suasana di dalam mobil tiba-tiba hening, mereka yang ada dalam mobil terlihat tegang tanpa ada pembicaraan apapun, mungkin mereka sedang flashback dengan kejadian yang menimpa mereka disana.
Wajarlah kalau kedelapan orang yang ada didalam mobil itu merasa tegang. Dan wajar juga kalau mereka flashback mengingat kejadian semalam, eh kejadian beberapa waktu silam.
Perjalanan mereka menuju ke vila putih hingga sampai ke daerah yang menuju ke Prgn aman-aman saja, tetapi siapa tahu mungkin nanti ada sesuatu yang akan menghambat mereka di tengah jalan sana. Semua itu bisa saja terjadi dan selalu terjadi kalau ada di sekitar vila.
Kadang hal yang tidak masuk akal bisa menjadi masuk akal bila ada di vila terkutuk itu, dan sayangny sebagian besar penumpang mobil itu adalah pemilik resmi vila itu secara perjanjian darah.
Saya yakin di dalam hati mereka ini ada penolakan untuk menginjakan kami di vila terkutuk itu, saya juga yakin waktu mereka sembuh dari sakitnya, mereka pasti berjanji tidak akan ke vila itu lagi.
Tetapi alam berbicara lain, mereka dipaksa untuk datang lagi ke tempat yang membuat mereka mengalami petualangan lagi yang menyeramkan.
“Eh rek, kalau di depan nanti ada kabut tebal lebih baik kita berhenti saja rek, atau mundur saja” kata Ukik
“Iya rek, kabut tebal yang selalu memindahkan kita ke masa lalu” sambung Tifano
“Setuju, lebih baik mundur atau menghindar kalau ada kabut tebal berwarna keabu-abuan itu” sahut Dani yang ada dibelakang kemudi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 266 Episodes
Comments
Dony Sinuraya
iki opo kisah nyata po thor..
2022-05-11
0
Kardi Kardi
flash back storyyyy
2022-05-06
0
ririn ainur
hmmmm,,malah mbahas kuntilaaa..utekq dolan ning ndi2 ikiii yuukk..
2022-01-29
0