Raina Diusir dari perusahaan

Raihan sudah tiga puluh menit berada di depan gudung fakultas kedokteran menunggu Raina untuk menjemput pulang. Tak lama kemudian muncul seorang gadis yang sudah diringgu sejak tadi.

Raina kemudian berlari mendekati Raihan lalu memeluknya "Sudah lama menunggu mas?" tanya Raina.

"Belum lama kok, baru tiga puluh menit" jawab Raihan membalas pelukan Raina lalu mengelus rambutnya.

Raina kemudian mengurai pelukannya "Mas terlalu cepat datang, kan sudah kukatakan jam dua kenapa datang setengah dua?" tanya Raina kembali.

"Menunggu kamu lebih baik daripada kamu yang menunggu" jawab Raihan sambil tersenyum.

Raihan kemudian memakaikan helm dikepala Raina lalu mengambil helmnya untu dipakainya. Mereka kemudian berangkat menuju rumah Raina.

Dijalan raya yang ramai disertai cuaca panas Jakarta tak mengurangi keromantisan mereka. Raina memeluk erat tubuh Raihan dari belakang. Raihan yang dipeluk erat merasakan perasaan bergemuruh di dadanya, aneh dan nyaman.

"Mas motornya kok pelan sekali jalannya" protes Raina karena motor hanya berjalan dengan kecepatan 40 kilometer perjam.

"Biar lambat asal selamat" ucap Raihan.

"Selamat sih selamat tapi kapan nyampenya" protesnya lagi.

"Tenang saja pasti nyampe dengan selamat" sahut Raihan.

"Panas mas, ayo lebih cepat sedikit. gerah pengen cepat sampai" ocehan Raina membuat Raihan terpaksa menambah kecepatan motornya.

"Besok pagi kan kamu tidak ada kuliah jadi sebelum kita makan jalan, kita kekantor dulu ya soalnya ada meeting yang harus mas hadiri" sahut Raihan.

"Kalau mas sibuk nanti ditunda saja" ucap Raina.

"Tidak lama kok, nanti mas jemput lalu nunggu mas sebentar baru kita jalan oke" sahut Raihan kembali.

"Baiklah, bagaimana baiknya saja tapi takutnya nanti bosnya mas marah" ucap Raina.

"Tidak akan ada yang marah kok" sahut Raihan.

"Atau nanti mas tidak usah menjemput, nanti Raina datang kekantor mas saja" saran Raina.

"Emang tidak apa-apa?" tanya Raihan.

"Tidak apa-apa sayangku, tunggu dikantor saja ya" jawab Raina.

Wajah Raihan langsung memerah dipanggil sayang oleh Raina. Senyumnya terus mekar diwajahnya dan beruntung dia naik motor sehingga Raina tidak melihat wajah Raihan yang berseri-seri.

Mereka akhirnya sampai, motor mulai memasuki pekarangan rumah Raina. Mama Indi yang sedang duduk diteras melihat kedekatan keduanya tersenyum bahagia.

"Selamat datang mantu mama yang tampan" sambut mama Indi.

"Assalamualaikum ma" salam Raihan lalu mendekati mama Indi dan menyalami sambil mencium punggung tangan calon mertuanya.

Raina yang melihat kelakuan mamanya langsung protes "Mama kok anaknya tidak disambut?" tanyanya dengan bibir manyun.

"Waalaikumsalam anak mama yang tampan. Maaf ya anak mama bukan kamu lagi, sekarang anak mama sudah ganti menjadi cowok tampan ini" goda mama Indi.

Raina dengan perasaan jengkel berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya masuk kedalam rumah." mama nyebelin" gerutunya.

"Biarin, akhirnya mama punya anak cowok yang tampan" teriak mama Indi yang terus menggoda Raina.

"Raina cemburu" sahut Raihan.

"Asyik banget godain anak gadisnya mama, dia makin cantik kan kalau lagi cemberut begitu?" tanya mama Indi.

"Raina makin menggemaskan ma" sahut Raihan.

"Ayo masuk dulu" ajak mama Indi.

"Maaf ma, saya harus kembali kekantor" tolak Raihan dengan halus.

"Ya sudah, kamu hati-hati". sahut mama Indi.

"Siap ma. Saya permisi dulu Assalamualaikum" pamit Raihan sambil mencium tangan mama Indi.

"Waalaikumsalam" balas mama Indi sambil berjalan masuk kedalam rumah.

Raihan lalu mengendarai motor kesayangannya kembali kekantor untuk melanjutkan kembali pekerjaan yang tertunda.

skip

Jam sudah menunjuk angka sembilan, Anton sedang dalam perjalanan menuju perusahaan Buana Group. Dia merasa gugup dan takut nanti proposal yang sudah disiapkan akan ditolak direktur Buana Group.

setelah 40 menit Anton bersama sekertarisnya sampai didepan gedung perusahaan Buana Group. Sekertaris turun dari mobil lalu membukakan pintu mobil untuk Anton. Anton lalu turun dan berjalan menuju meja resepsionis.

"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionis.

"Saya ingin bertemu dengan direktur" jawab Anton.

"Anda sudah ada janji?" tanya resepsionis kembali.

"Sudah" jawab Anton.

"Dari mana kalau boleh saya tau?" tanya resepsionis sambil meraih gagang telepon menghubungi sekertaris Anya.

"Kami dari Citra Properti" jawab Anton.

"Halo sekertaris direktur disini ada yang bisa saya bantu" jawab Anya ditelpon.

"Saya resepsionis, Perwakilan dari Citra properti ingin bertemu" sahut resepsionis.

"Langsung keruang meeting lantai 20" perintah Anya.

"Baik mbak Anya" ucap resepsionis lalu menutup telpon." Mari saya antar" lanjutnya lalu berjalan menuju lift khusus. Sampai disana lalu menekan tombol naik. Pintu terbuka " silahkan masuk" ucap resepsionis lalu menempelkan kartunya dan menekan angka 20 "Anda sudah ditunggu dilantai 20, terimakasih" ucap resepsionis lalu keluar dari lift lalu kembali menuju mejanya.

Pintu lift tertutup. Anton dan sekertarisnya yang berada didalam lift tambah gugup. Sementara dilantai 20 ruangan direktur, Raihan sudah mendapat informasi dari sekertarisnya jika perwakilan Citra Properti sudah menuju lantai 20.

Anya berdiri didepan lift menunggu tamu. Ting. Pintu lift terbuka dan keluarlah Anton dan sekertarisnya. "Selamat datang di perusahaan kami, silahkan ikuti saya menuju ruang meeting" sapa Anya lalu berjalan lebih dulu menuju ruang meeting. Anton mengikuti dari belakang.

Sampai didepan pintu ruang meeting, Anya lalu membuka pintu dan mempersilahkan Anton dan sekertarisnya masuk kedalam ruangan. "Silahkan tunggu sebentar, saya akan panggilkan Direktur masih diruangannya" ucap Anya sopan.

"Terimakasih" ucap Anton lalu duduk dikursi meeting yang disiapkan diikuti sekertaris. Anya kemudian berlalu pergi menuju ruangan Direktur untuk memanggil braihan.

Tok. Tok. Anya mengetuk pintu lalu membukanya kemudian masuk kedalam ruangan."Perwakilan dari Citra Properti sudah berada diruang meeting" sahut Anya melaporkan.

"Ayo kita kesana" ucap Raihan lalu berjalan menuju ruang meeting.

Didalam ruang meeting Anton yang gugup menunggu kedatangan Direktur mengobrol dengan sekertarisnya untuk meredakan rasa gugupnya.

Tak lama pintu terbuka dan masuklah sekertaris Anya dan seorang yang sangat dikenalnya memakai jas.

"Loe ngapain disini?" tanya Anton yang kaget dengan kedatangan Raihan.

"Loe yang ngapain disini" Raihan balik bertanya.

"Maaf pak, saya perkenalkan Direktur Buana Group bapak Raihan Cakra Buana dan ini bapak Anton wakil direktur Citra Properti" Anya menyela.

"Jadi loe direktur disini?" tanya Anton.

"Maaf bisa lebih sopan" sahut Anya tegas

"Ha-ha-ha. Selamat datang di perusahaan" ucap Raihan lalu mereka kemudian berpelukan sebentar.

"Anya, Ini sahabatku jadi tidak usah terlalu formal" Sahut Raihan.

"Maaf pak, Kita membahas pekerjaan jadi bisa dipisahkan urusan pribadi" ucap Anya.

"Maaf saya hanya kaget. Mari kita lanjutkan pembahasannya." Anton mengalah.

"Silahkan dimulai persentasinya pak" ucap Anya mempersilahkan.

Anton kemudian memaparkan isi proposal yang diajukan dihadapan Raihan dan sekertarisnya.

"Proposalnya bagus cuman mungkin ada sedikit perbedaan dengan material dan harga yang kami ajukan, bisa di jelaskan" ucap Raihan.

"Untuk materialnya kami menggunakan material lokal dengan alasan mudah dan efisien dari segi pengadaan serta waktu pengiriman. Sedangkan harga yang lebih tinggi sedikit dari material import saya rasa tidak masalah karena harga sudah termasuk biaya pengiriman sedangkan harga material import sedikit lebih murah tapi belum termasuk biaya pengiriman" Anton menjelaskan.

"Hmm.." Raihan mulai berfikir." Jadi maksud anda selain menghemat biaya pengiriman juga meminimalkan waktu pengerjaan?" tanya kemudian.

"Iya pak. Seperti itu maksud saya" jawab Anton.

"Bagaimana dengan kualitas?" tanya Raihan kembali.

"Kualitas tidak kalah dengan material import" jawab Anton.

Pembahasan terus berlanjut. Sementara dilobby perusahaan, Raina mulai berjalan menuju meja resepsionis.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionis acuh.

"Saya ingin bertemu dengan Raihan karyawan disini" jawab resepsionis.

"Maaf dibagian mana dia bertugas karena tidak ada karyawan yang atas nama Raihan" ucap resepsionis.

"Saya tidak tahu bagian mana" sahut Raina.

"Maaf silahkan keluar" ucap resepsionis.

"Tapi saya sudah janji bertemu" ucap Raina kembali.

"Sekuriti, antarkan nona ini keluar" ucap resepsionis itu.

"Hei yang sopan sedikit, jangan main tarik saja" teriak Raina emosi karena ditarik paksa oleh sekuriti.

"Maaf kami hanya menjalankan perintah" ucap sekuriti itu.

"Kalian seret paksa saja" seru resepsionis.

Keributan itu membuat karyawan yang melintas berhenti dan melihat keributan itu. Sementara Raina masih berusaha melepaskan cekalan tangan sekuriti itu." Hei bisa sopan sedikit sama perempuan" teriaknya lagi.

Sementara Ivan yang baru kembali melihat ada keributan dilobby mendekati untuk melihat apa yang terjadi.

"Berhenti. Ada apa ini?" bentak Ivan.

"Maaf tuan gadis ini memaksa bertemu dengan karyawan bernama Raihan tapi tidak ada nama itu jadi saya usir" sahut resepsionis.

Ivan kemudian melirik gadis itu, dia kaget ternyata Raina yang diseret. "Lepaskan dia" bentaknya lagi.

"Maaf nona Raina atas kelakuan karyawan kami" ucap Ivan sambil membungkuk hormat. "Dan kau serta sekuriti kalian telah menyakiti calon istri Tuan Raihan" lanjut Ivan membuat mereka gemetar takut karena menyakiti calon istri direktur.

"Maafkan kami nona, kami tidak tahu anda calon istri Tuan Raihan." sahut resepsionis

"Sudah ,kalian saya tunggu diruanganku" bentak Ivan yang membuat mereka tambah merinding.

"Maafkan nona, silahkan ikut saya" ucap Ivan lalu mengajak Raina mengikutinya.

"Ivan, kenapa mereka tidak mengenal Raihan?" tanya Raina yang membuat orang kaget karena Raina cuma memanggil nama asisten Ivan.

"Nanti nona akan tahu sendiri" Jawab Ivan. tak lama berselang mereka telah sampai dilantai 20. Raina buang masih bingung hanya terus mengikuti Ivan yang berjalan didepannya.

To Be Continued

Terpopuler

Comments

Hari Kristanto

Hari Kristanto

lanjut thor jangan lama upnya

2022-05-25

0

Irman M Z Palembang

Irman M Z Palembang

makin seru,meskipun status raihan blm di ungkapkan

2022-02-15

1

Irpan Etrizal

Irpan Etrizal

asik

2022-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan tokoh
2 Menangkap Jambret.
3 Mengantar Raina
4 Raina datang
5 Raina merawat lukaku
6 Bertemu kakek
7 Raina mencari Raihan
8 Raihan kembali
9 Lagi-lagi Erik
10 Asisten Ivan
11 Menjemput Raina
12 Ketahuan mama Indi
13 Disidang Mama Indi
14 Rahmat menjebak Kristina
15 Lagi-lagi ulah Erik
16 Beli cincin untuk Raina
17 Jatuhnya Riandy Group
18 Acara lamaran
19 Raina Diusir dari perusahaan
20 Raihan, Anton dan Aulia dihukum
21 Raihan dan Aulia menjalani hukumannya
22 Anton menjalankan hukuman dari Raina
23 Tiga mama gaul berkumpul
24 Teror Mama Gaul
25 Ivan Masuk Jebakan
26 Raihan dan Erik bertemu
27 Si Ulat Bulu Datang
28 Impian mama-mama gaul
29 Aulia resmi dilamar
30 Tingkah aneh Kristina
31 Ternyata gara-gara butik
32 Rencana Besar Raihan
33 Gaun untuk pernikahan
34 Sikap tegas Raina
35 Permasalahan telah selesai
36 Renata jadi korban Raina
37 Membicarakan Resepsi pernikahan
38 Pecinta Film India
39 Sekertaris Rindi Pingsan
40 Akhirnya Kakek Cakra Bisa Kembali Tertawa
41 Rindi masih dirawat
42 Fitting Gaun Resepsi
43 Aulia jadi sekertaris
44 Makan Malam bersama part 1
45 Makan Malam Bersama Part 2
46 Raihan dan Anton Galau
47 Menjelang akad
48 Akhirnya SAH
49 Resepsi pernikahan
50 Kebahagiaan Ivan dan kekecewaan Raihan
51 Anton nelangsa Rahmat bahagia
52 Drama di Pagi Hari
53 Raihan dan Raina Pulang
54 Masuk kedalam keluarga absurd
55 Ervin Ingin merebut Raina
56 Raina mendatangi suaminya
57 Mengunjungi Anton
58 Suami Mesum
59 Dibelikan Mobil Baru
60 Wellcome to Makassar
61 Menikmati hidangan khas Sulawesi
62 Berbelanja bersama sahabat
63 Cekcok lagi
64 Sidak hari pertama
65 Sidak Hari Ke Dua part 1
66 Sidak Hari Ke Dua part 2
67 Sidak hari ke Tiga
68 Menikmati Hidangan khas Makassar
69 Raihan pulang
70 Akhirnya terjadilah
71 Mengantar ke kampus
72 Markas klub Motor Darkside
73 Olahraga Pagi
74 Jalan bersama sahabat dan mama
75 Main game bersama kekasih
76 Mengunjungi calon mertua
77 Nonton Film India
78 Raina jujur kepada Ervin
79 Kecelakaan Menimpa Raina
80 Operasi berhasil
81 Darkside Beraksi, Ervin Tertangkap
82 Keganasan mama Indi.
83 Sebulan Raina Koma
84 Kristina juga hamil
85 Penyelidikan Selesai, Iptu Faizal datang
86 Rencana penangkapan tikus kantor
87 Tingkah aneh Kristina
88 Kakek Cakra datang menjenguk
89 Raina Kembali Dioperasi
90 Kabar gembira dan kabar buruk.
91 Akhirnya Raina Sadar
92 Amnesia Retrograde
93 Raina mulai menerima Raihan.
94 Sikap yang berubah ubah
95 Penangkapan Keluarga Ganendra
96 Rindi datang menjenguk Raina
97 Raina pulang
98 Pertemuan kakek Cakra dengan Ganendra
99 Mata suciku ternodai
100 Mikirin rudalnya
101 Menunggu mobil
102 -
103 Selamat Hari Raya Idul Fitri
104 Periksa Kandungan
105 Berbelanja
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Pengenalan tokoh
2
Menangkap Jambret.
3
Mengantar Raina
4
Raina datang
5
Raina merawat lukaku
6
Bertemu kakek
7
Raina mencari Raihan
8
Raihan kembali
9
Lagi-lagi Erik
10
Asisten Ivan
11
Menjemput Raina
12
Ketahuan mama Indi
13
Disidang Mama Indi
14
Rahmat menjebak Kristina
15
Lagi-lagi ulah Erik
16
Beli cincin untuk Raina
17
Jatuhnya Riandy Group
18
Acara lamaran
19
Raina Diusir dari perusahaan
20
Raihan, Anton dan Aulia dihukum
21
Raihan dan Aulia menjalani hukumannya
22
Anton menjalankan hukuman dari Raina
23
Tiga mama gaul berkumpul
24
Teror Mama Gaul
25
Ivan Masuk Jebakan
26
Raihan dan Erik bertemu
27
Si Ulat Bulu Datang
28
Impian mama-mama gaul
29
Aulia resmi dilamar
30
Tingkah aneh Kristina
31
Ternyata gara-gara butik
32
Rencana Besar Raihan
33
Gaun untuk pernikahan
34
Sikap tegas Raina
35
Permasalahan telah selesai
36
Renata jadi korban Raina
37
Membicarakan Resepsi pernikahan
38
Pecinta Film India
39
Sekertaris Rindi Pingsan
40
Akhirnya Kakek Cakra Bisa Kembali Tertawa
41
Rindi masih dirawat
42
Fitting Gaun Resepsi
43
Aulia jadi sekertaris
44
Makan Malam bersama part 1
45
Makan Malam Bersama Part 2
46
Raihan dan Anton Galau
47
Menjelang akad
48
Akhirnya SAH
49
Resepsi pernikahan
50
Kebahagiaan Ivan dan kekecewaan Raihan
51
Anton nelangsa Rahmat bahagia
52
Drama di Pagi Hari
53
Raihan dan Raina Pulang
54
Masuk kedalam keluarga absurd
55
Ervin Ingin merebut Raina
56
Raina mendatangi suaminya
57
Mengunjungi Anton
58
Suami Mesum
59
Dibelikan Mobil Baru
60
Wellcome to Makassar
61
Menikmati hidangan khas Sulawesi
62
Berbelanja bersama sahabat
63
Cekcok lagi
64
Sidak hari pertama
65
Sidak Hari Ke Dua part 1
66
Sidak Hari Ke Dua part 2
67
Sidak hari ke Tiga
68
Menikmati Hidangan khas Makassar
69
Raihan pulang
70
Akhirnya terjadilah
71
Mengantar ke kampus
72
Markas klub Motor Darkside
73
Olahraga Pagi
74
Jalan bersama sahabat dan mama
75
Main game bersama kekasih
76
Mengunjungi calon mertua
77
Nonton Film India
78
Raina jujur kepada Ervin
79
Kecelakaan Menimpa Raina
80
Operasi berhasil
81
Darkside Beraksi, Ervin Tertangkap
82
Keganasan mama Indi.
83
Sebulan Raina Koma
84
Kristina juga hamil
85
Penyelidikan Selesai, Iptu Faizal datang
86
Rencana penangkapan tikus kantor
87
Tingkah aneh Kristina
88
Kakek Cakra datang menjenguk
89
Raina Kembali Dioperasi
90
Kabar gembira dan kabar buruk.
91
Akhirnya Raina Sadar
92
Amnesia Retrograde
93
Raina mulai menerima Raihan.
94
Sikap yang berubah ubah
95
Penangkapan Keluarga Ganendra
96
Rindi datang menjenguk Raina
97
Raina pulang
98
Pertemuan kakek Cakra dengan Ganendra
99
Mata suciku ternodai
100
Mikirin rudalnya
101
Menunggu mobil
102
-
103
Selamat Hari Raya Idul Fitri
104
Periksa Kandungan
105
Berbelanja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!