Aulia masih berdiri didalam ruangan itu menatap Raihan dengan penuh tanya.
"Duduk dulu disana" Raihan mengajak Aulia duduk di sofa tamu. Aulia masih diam mengikuti Raihan, dia masih bingung dengan kenyataan yang baru saja dia temukan.
"Loe kok gak bilang kalo loe mau magang disini?" tanya Raihan yang mulai dengan bahasa informal.
"Nah loe sendiri jadi Dirut Buana Group gak bilang-bilang" balas Aulia.
"Gak ada yang tau, Raina saja belum tau" ucap Raihan.
"Udah mau lamaran masih belum memberitahu yang sebenarnya. ckckck, Raina tahu dari orang lain mampus loe" ucap Aulia.
"Makanya jangan sampai dia tau dulu. Rencananya sebelum menikah baru cerita yang sebenarnya" ujar Raihan.
"Emang kedua kunyuk itu belum tau juga?" tanya Aulia yang dijawab dengan anggukan kepala.
"Wah parah loe jadi sahabat" ucap Aulia.
"Makanya bantuin gue dong." pinta Raihan.
"Oke deh gue bantuin tapi loe harus secepatnya ngasih tau mereka" Sahut Aulia.
"Jadi menurut loe baiknya gimana, gue takut Raina kecewa" ucap Raihan
"Baiknya nih loe sampaikan yang sebenarnya kepada Raina. Gue tau Raina orangnya kayak gimana, dia bukan cewek yang membeda-bedakan orang. Erik aja anak orang kaya ditolaknya" ucap Aulia.
"Gitu ya, nah kebetulan loe ada disini, entar jam makan siang loe kesini ya. Gue mau minta saran" ucap Raihan.
"Oke deh. Gue keluar dulu nanti yang lain pada curiga lagi" pamit Aulia lalu pergi dari ruangan itu.
"Mbak Aulia" tanya sekertaris Anya setelah Aulia berdiri didepan mejanya.
"Iya Bu" ucap Aulia.
"Panggil mbak Anya saja soalnya saya belum jadi ibu-ibu dan ini surat penempatan di bagian Keuangan lantai 5" Ucap Anya.
"Baik mbak" ucap Aulia lalu mengambil kertas itu dan pamit menuju lantai 5.
Jam makan siang pun tiba. Raihan sudah menunggu Ivan dan yang lain didalam ruangan itu. Tak lama Ivan dan Anya muncul dari balik pintu.
"Kalian berdua memang cocok" canda Raihan tapi tidak ada komentar dari keduanya.
"Sudah pesan makanan?" tanya Raihan.
"Sudah pak" jawab Anya. dan terdengar pintu dibuka tanpa diketuk.
"Kalau masuk ketuk dulu" ucap Ivan melihat karyawan masuk tanpa mengetuk pintu.
"Tidak apa-apa. Kenalkan, dia Aulia sahabat dari calon istri saya dan ini Ivan asisten pribadi kalau Anya kamu sudah kenal kan." sahut Raihan memperkenalkan mereka.
Aulia duduk disamping Raihan.
"Loe kalo ngeliat mereka berdua cocok gak? tanya Raihan kepada Aulia.
"Serasi, cuma kasian mbak Anya" sahut Aulia.
"Kasian kenapa?" tanya Raihan penasaran.
"Ya kasian dapat cowok kayak kanebo kering, kaku" jawab Aulia.
"Hahahaha, makanya Ivan jangan kaku sama cewek" ledek Raihan.
"Ledek saja terus, lalu kenapa kami diminta kesini?" sahut Ivan yang mulai jengah dengan ledekan Raihan.
"Hari Minggu saya mau melamar Raina. Nah saya minta saran dari kalian dong" ucap Raihan.
"Minta saran sama kami yang belum menikah mana bisa" sahut Aulia dengan cepat.
"Kalian setidaknya punya keluarga yang sudah menikah jadi pasti tau sesuatu" ucap Raihan.
"Kalau lamaran ya minta ditemani orang tua pak" ucap Anya.
"Nah itu masalahnya, Saya anak yatim-piatu gimana dong" ucap Raihan.
"Minta tolong saja orang tua Anton atau Rahmat kan bisa" Aulia memberikan pendapatnya.
"Orang tua Rahmat gue gak dekat lalu Anton orang tuanya sibuk terus." ucap Raihan.
"Minta asisten Bobi saja pak pasti dia mau" saran Ivan.
"Siapa asisten Bobi?" tanya Aulia kepo
"Asistennya bapak Cakra Buana" jawab Ivan santai.
"APA!!" teriak Aulia.
"Loe jangan teriak dong ditelinga gue" sahut Raihan sambil menggosok telinganya.
"Emang loe siapa sih sebenarnya?" tanya Aulia penasaran.
"Ini masih rahasia dan kalian tidak boleh ngebocorin, Saya cucu dari bapak Cakra Buana pewaris tunggal Buana Group." ucap Raihan membuat Anya dan Aulia kaget.
"Serius, trus ngapain loe jadi tukang ojek?" tanya Aulia penasaran.
"Gue juga baru tau, semasa hidupnya ibuku tidak pernah cerita kalo dia pewaris tunggal Buana Group" Raihan menjelaskan.
"Wah beruntung banget sahabat gue, ternyata ojek kesayangannya orang tajir" sahut Aulia.
"Loe jangan cerita dulu sama Raina" pinta Raihan.
Tok. Tok.
Pintu diketuk lalu masuklah OB membawakan makanan pesanan mereka.
"Nah makan dulu" ucap Raihan. Kemudian mereka menikmati makan siang diruang itu sambil membahas rencana lamaran Raihan.
"Loe siapin cincin dan seserahan lamaran, itu yang harus ada jangan sampai loe lupa" ucap Aulia.
"Kalo cincin nanti gue sama Raina yang beli kalo seserahan gue minta tolong kepada loe untuk bantu." ucap Raihan.
"Boleh tapi ditemani kak Anton ya?" sahut Aulia.
"Loe mau nyari seserahan atau mau ngedate?" tanya Raihan.
"Sambil menyelam minum air toh" sahut Aulia.
"Loe kalo menyelam sambil minum air kelelep entar" sahut Raihan.
"Itu memang yang diharapkan" ucap Aulia sambil tersenyum bahagia.
"Ya udah sekalian ajak Rahmat sama Kristina biar double date" sahut Raihan
"Uangnya mana?" tanya Aulia.
"Pakai kartu ini PINnya tanggal lahir gue. Loe tanya aja sama Anton." ucap Raihan sambil menyerahkan kartu debit
"Kalo gitu gue kembali kerja dulu entar bos ngasih nilainya jelek lagi" Aulia mulai berani mengejek.
"Tenang, kalo Loe bisa jaga rahasia semua beres" sahut Raihan.
"Baiklah kalau begitu, saya permisi pak" Aulia mulai formal.
"Silahkan" jawab singkat.
"Bagaimana dengan orang-orang yang kau selidiki terkait dengan kepala HRD?." lanjut Raihan.
"Sudah dibereskan Tuan, ada 4 orang staf yang diturunkan menjadi OB dan sisanya terkena potongan gaji dikembalikan seperti semula dan gajinya yang dipotong sudah dikembalikan yang bersangkutan" lapor Ivan.
"Segera promosikan pegawai yang menurutmu kompeten dengan jabatan kepala HRD. dan awasi manager keuangan" perintah Raihan.
"Baik Tuan saya permisi" Ivan berdiri.
"Eh bawa juga pacarmu, jangan ditinggalkan" goda Raihan.
"Tuan dia belum jadi pacar" Ivan protes.
"Belum berarti akan jadian" goda Raihan kembali.
Yang digoda sudah seperti kepiting rebus mereka meninggalkan ruangan Direktur tanpa pamit karena tidak tahan lagi mendengar ledekan.
Sementara itu Raina, Kristina dan Rahmat lagi ngumpul di blue cafe milik Rahmat. Raina lagi bingung menghadapi kenyataan bahwa dirinya akan menjadi seorang istri.
"Kris. Gimana dong gue belum siap jadi istri." curhat Raina.
"Mau gimana lagi, udah ketahuan ya terima nasib aja" sahut Kristina.
"Emang loe gak suka sama Raihan?" tanya Rahmat.
"Suka. Kalo gak suka gak mungkin kan gue sampe mau dicium segala. Upss" ucapnya keceplosan lagi.
"Jadi loe udah dicium. Pantas mama Indi ngotot nikahin loe sama Raihan" celetuk Kristina.
"Tina sayang, Kita nikah juga yuk?" ajak Rahmat.
"Apaan sih. Kita lagi bahas tentang Raina." protes Kristina.
"Emang ada cara buat nolak keputusan mama Indi?" tanya Rahmat. Yang dijawab gelengan kepala kedua gadis itu.
"Nah udah nikah aja kalo begitu. Beres" lanjut Rahmat.
"Iya Ra, jalani saja toh kalian berdua sama-sama saling suka." sahut Kristina.
"Betul kata Tina" sahut Rahmat.
"Iya deh gue akan jalani dengan bahagia" ucap Raina.
"Ngomong-ngomong Aulia kenapa tidak datang?" tanya Rahmat.
"Dia sudah magang di Buana Group" jawab Raina.
"Oww.. Jadi juga magang disana" celetuk Kristina.
"Aulia udah magang Anton juga udah sibuk dengan perusahaan bokapnya, gue sendiri deh" Rahmat dengan akting sedihnya.
"Tenang kak masih ada gue kok" ucap Kristina.
"Tapi loe kan gak mau jadi pacar gue" pancing Rahmat.
"Siapa bilang, gue mau kok, upss" Kristina keceplosan.
"Jadi hari ini kita jadian ya" ucap Rahmat.
"Hah kapan kita jadian?" Kristina sadar akan kebodohannya terjebak dengan kata-kata Rahmat.
"Tadi kamu bilang mau jadi pacarku" Jawab Rahmat.
"Tadi cuma keceplosan saja" elak Kristina.
"Oww tidak bisa nona" tolak Rahmat.
Brakk. Raina menggebrak meja dengan keras.
"Loe dan loe udah jadian, gue saksinya. Selamat untuk kalian berdua." sahut Raina memotong perdebatan mereka.
"Loe ngejebak gue" ucapnya lalu memukul-mukul punggung Rahmat.
"Aduh, aduh udah dong sayang jangan dipukul lagi" ucap Rahmat lalu menggenggam tangan Kristina dan mengelusnya.
"Udah deh, gak usah adegan romantis depan gue" protes Raina melihat tingkah keduanya.
Akhirnya Kristina pura-pura pasrah jadian dengan Rahmat walau dalam hatinya seperti taman bunga yang lagi bermekaran.
To Be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Subrinemer
🤭😃😃😃
2022-06-19
0
ketombee
☕👍
2022-06-01
0
Umarwanto Gobel
gue di kira nyokap udah gila karna tertawa sendiri nice thor ceritanya
2022-05-26
0