Mengantar Raina

Raihan sudah 30 menit menunggu di depan pasar. Dia sengaja menunggu ibu itu untuk mengantarnya pulang sekalian ngopi diwarung bude Siti.

Ibu itu pun keluar dari pasar sambil membawa banyak belanjaan. Raihan yang melihatnya langsung menghampiri ibu itu dan membantu membawakan barang ibu itu.

"Saya bantu bawakan barangnya bu" tawar Raihan.

"Terimakasih" ucap ibu itu lalu menyerahkan barang belanjaan yang dibawahnya.

Mereka kemudian berjalan menuju motor Raihan. Raihan kemudian menggantungkan barang belanjaan tersebut lalu memberikan helm kepada ibu itu.

Mereka lalu berangkat menuju rumah ibu tersebut. Sesampainya di rumah itu ibu itupun turun dari motor Raihan.

"Ini barang belanjaannya mau disimpan dimana Bu?" tanya Raihan.

"Letakkan saja diteras nak" ucap ibu itu.

Raihan kemudian meletakkan barang belanjaan ibu itu lalu berjalan menuju motornya.

"Ini nak uangnya" ucap ibu itu lalu memberikan beberapa lembar uang merah.

"Maaf Bu ini terlalu banyak. ongkosnya hanya 15ribu" Tolak Raihan dengan sopan.

"Ambillah nak ibu senang karena km menolong ibu tadi" ucap ibu itu lalu menyodorkan kambali uang itu.

"Maaf Bu. Saya tidak bisa menerima uang itu. Bagi saya menolong orang sudah mendapat pahala dari yang diatas." ucap Raihan.

"Tapi.."

"Terimakasih Bu saya permisi" Potong Raihan dan langsung meninggalkan ibu itu.

Raihan melajukan motornya menuju warung kopi bude Siti. Sampai disana terlihat Anton sedang menyeruput kopi hitamnya.

"Masih pagi udah nyantai aja loe" sapa Raihan sambil duduk bangku panjang yang disediakan.

"Gue mah udah dapat banyak dari pagi." sahut Anton.

"Kalo gitu bayarin kopi gue ya" pinta Raihan.

"Beres." sahut Anton.

"Bude. Kopinya satu bude, seperti biasa" Teriak Raihan.

"siap mas Rai” kata bude Siti lalu membuat kopi dan menyajikan didepan Raihan.

"Loe udah bayar kost?" tanya Anton.

"Belum cukup duit gue" jawab Raihan.

"Pakai duit gue aja dulu." sahut Anton.

"Gak usah, masih bisa gue nego ibu kostnya" tolak Raihan.

"Loe kenapa sih gak pernah mau dibantu? Apa gini yang namanya sahabat" omel Anton ketus.

"Bukan begitu..

"Jadi bagaimana menurutmu arti sahabat?" Potong Anton.

"Baiklah, kali ini gue pinjam duit loe. Nanti gue balikin kalo sudah dapat duit" ucap Raihan pasrah.

"Nah gitu dong." Sahut Anton sambil menepuk pundak temannya.

Mereka pun menikmati kopinya masing-masing.

Ditempat lain. Raina sedang bejalan dilorong kampus fakultas kedokteran. Dia baru saja menyelesaikan satu mata kuliahnya hari itu.

"Raina" panggil seseorang dari belakangnya.

Raina berbalik dan melihat Erik menghampirinya. "Kenapa kak Erik?" tanya Raina.

"Hari ini kuliahmu sudah selesai kan?" tanya Erik

"Sudah kak, ini rencana mau pulang" jawab Raina.

"Jalan yuk" ajak Erik.

"Waduh, maaf kak lain kali saja. Hari ini disuruh mama cepat pulang" tolak Raina.

"Kenapa sih kamu tidak pernah mau aku ajak jalan?" tanya Erik mulai emosi.

"Maaf kak hari ini betulan saya tidak bisa" tolaknya halus. Kemudian bergegas menuju parkiran mobil.

"Argh.. Dianggap apa gue, selalu saja menolak? Gue gak akan nyerah buat ngadapatin loe" geram Erik dengan emosi. Sudah lama Erik mengejar cinta Raina tapi selalu gagal.

"Ha-ha-ha, baru kali ini senior idola kampus ditolak cewek" ucap teman Erik yang bernama Reynold.

"Loe liat aja gue akan buat dia bertekuk lutut dihadapanku" ucap Erik membalas ejekan temannya.

"Loe gak akan bisa dapatin Raina" Rey memprovokasi Erik.

"Loe liat aja nanti" ucap Erik.

"Gue berani bertaruh, mobil lambo kesayangan gue jadi milik loe klo berhasil dapetin Raina. Gue kasih waktu 1 bulan" sahut Rey. "Tapi kalo loe kalah Ferrari loe jadi milik gue" lanjut Rey.

"Oke deal" ucap Erik lalu pergi meninggalkan Rey.

"Ha-ha-ha. Gue yakin dapet Ferrari, Raina kan gak tertarik pacaran" tawa jahat Rey menggema. Rey berani bertaruh karena dia yakin Raina tida suka dengan cowok playboy seperti Erik.

 

Hari pun berjalan dengan cepat tak terasa sudah seminggu sejak kejadian dipasar. Seperti hari-hari sebelumnya keluarga Raina sarapan bersama sebelum memulai aktifitas masing-masing.

"Raina. Hari ini kami naik apa kekampus" tanya papa Chandra.

"Terpaksa naik ojek pah" jawab Raina.

"Makanya kalau pakai mobil itu dirawat, sering dibawa kebengkel untuk diservis, jangan nanti mogok baru mau bawa kebengkel." ketus mama Indi.

"Udah dong ma ngomelnya. Nanti Raina rajin deh bawa kebengkel" jawab Raina.

"sudah-sudah. Masih pagi sudah bertengkar, papa berangkat dulu" sahut Papa Chandra.

"Iya pah" ucap Raina sambil meraih tangan papanya kemudian menciumnya seperti biasa.

"Papa hati-hati ya" ucap mama Indi sambil mencium tangan dan dibalas dengan kecupan di kening.

"Masih pagi sudah mengumbar kemesraan" Ejek Raina.

"Kamu juga bisa" ucap mama Indi.

"Serius mah boleh pacaran" tanya Raina antusias.

"Siapa bilang boleh pacaran. Mama cm bilang kamu juga bisa tapi nikah dulu. Hahahaha" mama Indi membalas ledekan anaknya.

"Huh kirain boleh" sahut Raina sambil cemberut.

Tit.. Tit.. Suara bunyi klakson motor didepan rumah.

"Tuh ojeknya sudah datang. Berangkat sana, papa juga mau berangkat" ucap papa Chandra kemudian memasuki mobilnya kemudian berangkat menuju rumah sakit tempatnya bertugas.

"Mama ngapain ikut?" tanya Raina ketika melihat mamanya berjalan mengikutinya.

"Mama mau suruh tukang ojeknya hati-hati" jawab mama Indi sambil berjalan lebih dulu.

"Ngapain sih" ketus Raina.

Ketika mama Indi melihat tukang ojeknya langsung heboh.

"Eh mas ojek yang nolongin Tante dipasar ya?" tanya mama Indi ketika melihat Raihan duduk diatas motornya.

"Pagi Tante. Gimana kabar?" tanya Raihan sopan.

"Kabar Tante baik, tolong anterin anak Tante dengan selamat ya" sahut mama Indi

"Mama kenal sama mas Raihan" tanya Raina.

"Ini ojek yang nolongin mama waktu dijambret dipasar. Kamu kenal?" jawab mama Indi.

"Eh.. Namanya kan ada diaplikasi ma" jawabnya gugup karena takut mamanya marah.

"iya ya. Mama lupa. Makasih lagi loh udah nolongin Tante" ucap mama Indi

"Itu hanya kebetulan saja" sahut Raihan. Sambil menyerahkan helm kepada Raina.

"Mama, Raina berangkat dulu" ucapnya kemudian mencium tangan mamanya lalu menaiki motor Raihan.

"Mari Tante" ucap Raihan yang ikut mencium tangan mama Indi.

"Eh kamu kenapa ikutan cium tangan" tanya mama Indi.

"Maaf Tante kelepasan" sahut Raihan sambil nyengir

"Kayak pamit sama mertua aja. UPS" ucap Raina keceplosan sambil menutup mulutnya.

"Eh sembarangan kamu" ucap mama Indi menpuk pundak anaknya keras.

"Maaf ma, ayo berangkat" ucap Raina. "Dah mama" lanjutnya sambil melambaikan tangannya.

"Dasar anak itu" gumah mama Indi.

Raihan melajukan motornya menuju kampus Raina. Raihan tersenyum bahagia karena dapat mengantar Raina kekampus hari ini.

"Biasanya kekampus naik apa" tanya Raihan sedikit berteriak untuk memulai obrolan.

"Kenapa mas?" Tanya Raina karena kurang jelas apa yang ditanyakan Raihan.

"Kamu biasanya kekampus naik apa" teriak Raihan.

"Naik mobil mas cuma hari ini mobilnya lagi dibawa kebengkel karena mogok kemarin." jawab Raina dengan keras.

"Oww pantes gak pernah lagi dapat orderan ojek dari kamu" sahut Raihan.

"Waktu itu saya naik ojek juga karena malas nyetir" jawab Raina lagi.

Obrolan terus berlanjut sampai mereka tidak sadar sudah berada diparkiran kampus.

"Makasih ya mas" ucap Raina sambil menyerahkan helm yang dipakainya.

"Sama-sama. Kayaknya kamu lupa sesuatu deh" ucap Raihan.

"Gak ada tuh. Nih barang saya lengkap" ucap Raina sambil memperlihatkan barang yang dibawanya.

"Kamu lupa kalau kita belum bertukar nomer" ucap Raihan.

"Mas suka modus ya sama penumpangnya" tanya Raina.

"Gak kok cuma modusin kamu aja" gombalannya.

"Mana HP nya" sahut Raina.

"Mau diapain HP saya?" tanya Raihan.

"Ya mau masukin nomer HP saya, ya udah kalo mas gak mau?" ucap Raina sambil berbalik akan pergi.

"Mas mau kok" ucap Raihan menahan tangan Raina.

deg.

Jantung Raina berdegup kencang ketika tangan Raihan menyentuh tangannya. Dia kemudian berbalik menatap Raihan.

"Ini HP-nya" sahut Raihan. Raina mengambil HP tersebut lalu mengetikkan nomernya.

"Ini nomer HP saya" sahut Raina.

Raihan menerima kembali HP nya tersebut lalu mendial nomer yang diketik Raina. HP Raina berdering. Raihan kembali mematikan sambungan telepon.

"Itu nomer HP saya. Save ya" ucapnya sambil tangannya mengetikkan nama Raina lalu menyimpan nomer itu..

"Iya. Saya masuk dulu" pamit Raina.

"Kalo mau dijemput telpon ya" seru Raihan yang dibalas dengan senyuman manis Raina.

Tanpa mereka sadari sejak tadi ada sepasang mata memperhatikan mereka sambil mengepalkan tangannya..

To Be continued..

Terpopuler

Comments

ketombee

ketombee

👍

2022-06-01

0

Revi Ani

Revi Ani

meleleh aku mas...😍😍😍

2022-04-21

1

Yusril Putra St Mangkuto

Yusril Putra St Mangkuto

lanjut.....

2022-04-20

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan tokoh
2 Menangkap Jambret.
3 Mengantar Raina
4 Raina datang
5 Raina merawat lukaku
6 Bertemu kakek
7 Raina mencari Raihan
8 Raihan kembali
9 Lagi-lagi Erik
10 Asisten Ivan
11 Menjemput Raina
12 Ketahuan mama Indi
13 Disidang Mama Indi
14 Rahmat menjebak Kristina
15 Lagi-lagi ulah Erik
16 Beli cincin untuk Raina
17 Jatuhnya Riandy Group
18 Acara lamaran
19 Raina Diusir dari perusahaan
20 Raihan, Anton dan Aulia dihukum
21 Raihan dan Aulia menjalani hukumannya
22 Anton menjalankan hukuman dari Raina
23 Tiga mama gaul berkumpul
24 Teror Mama Gaul
25 Ivan Masuk Jebakan
26 Raihan dan Erik bertemu
27 Si Ulat Bulu Datang
28 Impian mama-mama gaul
29 Aulia resmi dilamar
30 Tingkah aneh Kristina
31 Ternyata gara-gara butik
32 Rencana Besar Raihan
33 Gaun untuk pernikahan
34 Sikap tegas Raina
35 Permasalahan telah selesai
36 Renata jadi korban Raina
37 Membicarakan Resepsi pernikahan
38 Pecinta Film India
39 Sekertaris Rindi Pingsan
40 Akhirnya Kakek Cakra Bisa Kembali Tertawa
41 Rindi masih dirawat
42 Fitting Gaun Resepsi
43 Aulia jadi sekertaris
44 Makan Malam bersama part 1
45 Makan Malam Bersama Part 2
46 Raihan dan Anton Galau
47 Menjelang akad
48 Akhirnya SAH
49 Resepsi pernikahan
50 Kebahagiaan Ivan dan kekecewaan Raihan
51 Anton nelangsa Rahmat bahagia
52 Drama di Pagi Hari
53 Raihan dan Raina Pulang
54 Masuk kedalam keluarga absurd
55 Ervin Ingin merebut Raina
56 Raina mendatangi suaminya
57 Mengunjungi Anton
58 Suami Mesum
59 Dibelikan Mobil Baru
60 Wellcome to Makassar
61 Menikmati hidangan khas Sulawesi
62 Berbelanja bersama sahabat
63 Cekcok lagi
64 Sidak hari pertama
65 Sidak Hari Ke Dua part 1
66 Sidak Hari Ke Dua part 2
67 Sidak hari ke Tiga
68 Menikmati Hidangan khas Makassar
69 Raihan pulang
70 Akhirnya terjadilah
71 Mengantar ke kampus
72 Markas klub Motor Darkside
73 Olahraga Pagi
74 Jalan bersama sahabat dan mama
75 Main game bersama kekasih
76 Mengunjungi calon mertua
77 Nonton Film India
78 Raina jujur kepada Ervin
79 Kecelakaan Menimpa Raina
80 Operasi berhasil
81 Darkside Beraksi, Ervin Tertangkap
82 Keganasan mama Indi.
83 Sebulan Raina Koma
84 Kristina juga hamil
85 Penyelidikan Selesai, Iptu Faizal datang
86 Rencana penangkapan tikus kantor
87 Tingkah aneh Kristina
88 Kakek Cakra datang menjenguk
89 Raina Kembali Dioperasi
90 Kabar gembira dan kabar buruk.
91 Akhirnya Raina Sadar
92 Amnesia Retrograde
93 Raina mulai menerima Raihan.
94 Sikap yang berubah ubah
95 Penangkapan Keluarga Ganendra
96 Rindi datang menjenguk Raina
97 Raina pulang
98 Pertemuan kakek Cakra dengan Ganendra
99 Mata suciku ternodai
100 Mikirin rudalnya
101 Menunggu mobil
102 -
103 Selamat Hari Raya Idul Fitri
104 Periksa Kandungan
105 Berbelanja
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Pengenalan tokoh
2
Menangkap Jambret.
3
Mengantar Raina
4
Raina datang
5
Raina merawat lukaku
6
Bertemu kakek
7
Raina mencari Raihan
8
Raihan kembali
9
Lagi-lagi Erik
10
Asisten Ivan
11
Menjemput Raina
12
Ketahuan mama Indi
13
Disidang Mama Indi
14
Rahmat menjebak Kristina
15
Lagi-lagi ulah Erik
16
Beli cincin untuk Raina
17
Jatuhnya Riandy Group
18
Acara lamaran
19
Raina Diusir dari perusahaan
20
Raihan, Anton dan Aulia dihukum
21
Raihan dan Aulia menjalani hukumannya
22
Anton menjalankan hukuman dari Raina
23
Tiga mama gaul berkumpul
24
Teror Mama Gaul
25
Ivan Masuk Jebakan
26
Raihan dan Erik bertemu
27
Si Ulat Bulu Datang
28
Impian mama-mama gaul
29
Aulia resmi dilamar
30
Tingkah aneh Kristina
31
Ternyata gara-gara butik
32
Rencana Besar Raihan
33
Gaun untuk pernikahan
34
Sikap tegas Raina
35
Permasalahan telah selesai
36
Renata jadi korban Raina
37
Membicarakan Resepsi pernikahan
38
Pecinta Film India
39
Sekertaris Rindi Pingsan
40
Akhirnya Kakek Cakra Bisa Kembali Tertawa
41
Rindi masih dirawat
42
Fitting Gaun Resepsi
43
Aulia jadi sekertaris
44
Makan Malam bersama part 1
45
Makan Malam Bersama Part 2
46
Raihan dan Anton Galau
47
Menjelang akad
48
Akhirnya SAH
49
Resepsi pernikahan
50
Kebahagiaan Ivan dan kekecewaan Raihan
51
Anton nelangsa Rahmat bahagia
52
Drama di Pagi Hari
53
Raihan dan Raina Pulang
54
Masuk kedalam keluarga absurd
55
Ervin Ingin merebut Raina
56
Raina mendatangi suaminya
57
Mengunjungi Anton
58
Suami Mesum
59
Dibelikan Mobil Baru
60
Wellcome to Makassar
61
Menikmati hidangan khas Sulawesi
62
Berbelanja bersama sahabat
63
Cekcok lagi
64
Sidak hari pertama
65
Sidak Hari Ke Dua part 1
66
Sidak Hari Ke Dua part 2
67
Sidak hari ke Tiga
68
Menikmati Hidangan khas Makassar
69
Raihan pulang
70
Akhirnya terjadilah
71
Mengantar ke kampus
72
Markas klub Motor Darkside
73
Olahraga Pagi
74
Jalan bersama sahabat dan mama
75
Main game bersama kekasih
76
Mengunjungi calon mertua
77
Nonton Film India
78
Raina jujur kepada Ervin
79
Kecelakaan Menimpa Raina
80
Operasi berhasil
81
Darkside Beraksi, Ervin Tertangkap
82
Keganasan mama Indi.
83
Sebulan Raina Koma
84
Kristina juga hamil
85
Penyelidikan Selesai, Iptu Faizal datang
86
Rencana penangkapan tikus kantor
87
Tingkah aneh Kristina
88
Kakek Cakra datang menjenguk
89
Raina Kembali Dioperasi
90
Kabar gembira dan kabar buruk.
91
Akhirnya Raina Sadar
92
Amnesia Retrograde
93
Raina mulai menerima Raihan.
94
Sikap yang berubah ubah
95
Penangkapan Keluarga Ganendra
96
Rindi datang menjenguk Raina
97
Raina pulang
98
Pertemuan kakek Cakra dengan Ganendra
99
Mata suciku ternodai
100
Mikirin rudalnya
101
Menunggu mobil
102
-
103
Selamat Hari Raya Idul Fitri
104
Periksa Kandungan
105
Berbelanja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!