Raihan baru saja tiba diwarung kopi langganannya. Hari ini setelah mengantar Raina orderannya lumayan banyak.
"Bude. kopi dong, seperti biasa" Pesan Raihan kepada bude Siti penjaga warung.
"Tumben, biasanya malam baru kesini lagi?" tanya bude Siti.
"Hari ini dapat penumpang pembawa rejeki, setelah kuantar orderan masuk terus" sahut Raihan.
"Pasti cewek ya" ucap bude Siti.
"Iya bude, cantik lagi." jawab Raihan.
"Kenalan gak?" tanya bude Siti kembali.
"Iya dong." jawab Raihan.
"Wah asyik dong bisa jadi pacar" goda bude Siti.
"Aduh bude, saya lupa minta nomer HP nya" ujar Raihan sambil menepuk jidatnya.
"ha-ha-ha. kalau jodoh pasti bertemu lagi" ujar bude Siti memberi semangat.
"Makasih doanya bude. Eh si Anton gak kemari? tanya Raihan.
"Gak tu dia kemana. Paling bentar lagi datang itu anak" jawab bude Siti.
Tak lama kemudian orang yang dicari muncul. Anton datang dengan gaya tengil seperti biasa.
"Panjang umur loe. Gue baru nanyain sama bude apa loe masih hidup eh loe Uda nongol aja." sahut Raihan menyambut kedatangan temannya.
"Loe kangen ma gue? Perasaan baru beberapa jam kita gak ketemu." ucap Anton.
"Kagaklah. Emang gue cowok apaan kangennya ma loe. Gue normal kali" seru Raihan.
"Terus ngapain nyariin gue?" tanya Anton serius.
" Gue mau cerita. Gue ketemu cewek cantik bro" cerita Raihan.
"Dimana loe ketemu?" tanya Anton penasaran.
"Dikomplek depan, yang diblok b" Jawab Raihan.
"Oww. Anaknya Dokter Chandra" sahut Anton.
"Loe kenal?" tanya Raihan.
"Nyokapnya teman sekolah nyokap gue. Kalo gak salah dia kuliah di UB ambil kedokteran" jawab Anton.
"Wah loe akrab Ama Raina?" tanyanya kembali.
"Gak akrab cuma kenal aja, kalo loe mau Ama dia loe mesti deketin nyokapnya. Soalnya bokapnya itu takut ma nyokapnya Raina" jawab Anton kembali.
Raihan kemudian terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Tapi nyokapnya itu bukan orang gampang didekati." Anton mengingatkan Raihan.
"Selama masih sama-sama makan nasi gue gak bakalan mundur bro" jawab Raihan antusias.
Sementara asyik ngobrol tiba-tiba muncul orang yang tidak diharapkan.
"Bro. arah jam 2." sahut Anton.
Raihan menoleh kearah yang ditujukan Anton.
"Alamak. Mampus gue, alamak seret rejeki nih" ucap Raihan..
"Mas Rai. Antarin eike dong" pinta cewek jadi-jadian yang sering mengganggu mereka.
"Tuh ma si Anton aja. Gue lagi capek" sahut Raihan.
"Loe ngapain lempar ke gue?" sahut Anton berbisik
"Sekali ini loe yang anterin dong" ucap Raihan balas berbisik.
"Sekali ini loe bilang? Gue yang selalu anterin dia B**o" seru Anton berbisik.
"Ih mas Rai sama mas Anton kok bisik-bisik sih" tanya Sari sicewek jadi-jadian.
"Eh Udin, kami lagi gak bisa antar loe." seru Anton.
"Mas Anton ih. Namaku Sari bukan Udin" protes Sari.
"Iya namamu Sari tapi panjangnya Sarifuddin" jawab Anton mulai sewot.
"Hei Sari Loe pergi sana jangan ganggu pembeli diwarungku" seru bude Siti.
"Ih mas Rai jahat." seru Sari berlalu sambil menghentakkan kakinya dijalan. Anton dan Raihan tertawa terbahak-bahak melihat tingkah cewek jadi-jadian itu.
Sementara Raina yang baru pulang dari nongkrong bersama sahabat-sahabatnya berjalan dengan riang memasuki rumahnya.
"Kok baru pulang nak?" sambut mama Indi ibunya Raina yang sedang berada di ruang keluarga.
"Biasa ma, kalo ngumpul sama Aulia dan Kristina suka lupa waktu" jawab Raina yang ikut duduk disamping mamanya.
"Sudah makan?" tanya mamanya lagi.
"Sudah ma" jawab Raina.
"ya sudah kamu istirahat sana. besok kuliah kan!" ucap mama Indi.
"Raina istirahat duluya mama cantik" ucapnya sambil mencium pipi mamanya. Dia kemudian beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Dia lalu membersihkan diri lalu berganti pakaian tidur.
Dia melirik jam yang tergantung di dinding kamarnya. "Baru jam 7" gumahnya pelan lalu berjalan menuju meja belajarnya. Dia kemudian membuka kembali buku-bukunya untuk dia pelajari.
Sementara Raihan dan Anton sedang berada dicafe sahabatnya. Dia dan Anton memenuhi panggilan sahabatnya untuk ngumpul bareng.
"Anton, loe liat ada yang beda gak ma sikunyuk satu ini?" tanya Rahmat penasaran.
"Kayak loe gak pernah aja. Dia tuh baru kenal yang namanya jatuh cinta" jawab Anton.
"serius loe? Jangan-jangan dia berhasil digaet sama si Sari?" tanya Rahmat lagi.
"Sembarangan loe. Ngapain gue suka ma cewek jadi-jadian itu. Gue masih normal ya" protes Raihan yang dibalas dengan derai tawa sahabatnya itu.
"Sorry. Jadi cewek mana yang berhasil mencairkan bekunya hatimu?" Tanya Rahmat.
"Anaknya Dokter Chandra" kali ini bukan Raihan yang menjawab tapi Anton.
"Serius loe. Wajar sih, Cantik tapi cuek orangnya blak-blakan. Kalo dia gak suka dia akan bilang gak suka" ucap Rahmat.
" Hei. Apa cuma gue yg gak kenal dia? Loe berdua bahkan kenal dengan Raina." seru Raihan.
"Dokter Chandra itu dokter keluargaku jadi wajarlah kalo saya kenal anaknya mamanya juga sahabat mama gue" sahut Rahmat.
"Loe jangan heran. Dilingkungan orang-orang kaya seperti keluarganya Rahmat itu saling berhubungan." ucap Anton
"Kyak loe gak kaya aja. Tapi loe berdua gak naksir kan sama Raina" tanya Raihan sambil menelisik perubahan raut wajah sahabatnya.
"Gue mah gak tertarik sama Raina. Gue gak mau di bantai sama Tante Indi." Jawab Rahmat.
"Kalo loe Ton?" Tanya Raihan.
"Gue mah sukanya ma sahabatnya Raina. si Aulia. Gue pernah ketemu waktu acara ulang tahunnya Raina. Orangnya asyik bro." jawab Anton.
"Gue tenang sekarang. gak bersaing sama kalian" ucap Raihan.
"Loe gak bersaing sama kami tp masih banyak lagi saingan loe diluar sana" ucap Rahmat.
"Yang penting bukan kalian berdua, jika menyangkut kalian apapun pasti gue lakuin karena cuma kalian berdua saudara gue" sahut Raihan.
"Gue juga sudah anggap kalian saudara gue" ucap Rahmat yang diangguki oleh Anton.
Mereka pun menikmati malam dengan canda tawa khas mereka.
Sudah tiga hari setiap pagi Raihan nongkrong di warung kopi bude Siti berharap bisa dapat orderan dari Raina.
drtt..
Raihan cepat memeriksa aplikasi ojeknya. Ternyata bukan Raina yang mengorder. Raihan dengan lesu mengirim chat lewat aplikasinya kemudian berangkat menuju titik lokasi penjemputan. Dia kemudian kaget karena alamat nya sama kemudian dia memberi tahu kepada yang order jika sudah berada di depan rumah itu.
Tak lama berselang keluar ibu paruh baya.
"Mas Raihan ya" tanya Ibu itu.
"Iya Bu" jawab Raihan dengan sopan sambil memberikan helmnya.
"Antarkan kepasar yang ada dijalan x ya!" pinta Ibu itu.
"Iya Bu. Silahkan naik" jawab Raihan. Ibu tersebut naik keatas motor. Raihan kemudian melajukan motornya menuju pasar sesuai Titik lokasi tujuan yang ada diaplikasi.
Sampai dipasar ibu itu pun turun.
"Terimakasih ya" ucap ibu itu lalu menyerahkan helm yang dipakainya.
"Sama-sama Bu." balasnya sopan. Raihan kemudian menunggu orderan berharap ada yang order ojek disana.
Sementara asyik ngobrol dengan sesam ojek online tiba-tiba terdengar suara orang berteriak.
"Jambret, Tolong jambret" teriak orang itu.
Tak lama berselang muncul laki-laki berlari kearah mereka yang dikejar-kejar beberapa orang. Raihan kemudian turun dari motornya lalu berjalan menghadang laki-laki itu.
Dengan satu gerakan dia berhasil menjatuhkan laki-laki itu. Laki laki itu bangun, kemudian mengeluarkan pisau dari balik bajunya.
"Loe jangan ikut campur kalo Loe mau selamat" Ancamnya. Orang-orang yang melihat tidak berani mendekat.
"Serahkan barang yg Lo jambret maka gue akan lepasin elo" Perintah Raihan dengan tegas.
"Loe mau mati ya" teriak laki-laki itu kemudian menyerang Raihan, tapi dengan lincah berhasi menghindar dari serangan laki-laki itu. Laki-laki berbalik siap menyerang tapi Raihan mengarahkan tendangan memutar tepat dileher membuat laki-laki itu jatuh tersungkur tak sadarkan diri.
"Makanya jangan macam-macam sama gue" Ucap Raihan sambil memungut tas perempuan yang ada didekat laki-laki itu.
Sorang wanita paruh baya mendekat. Raihan kaget melihat wanita itu. ibu-ibu yang tadi diantaranya kepasar.
"Terimakasih nak sudah menyelamatkan tas saya" ucap ibu itu.
"Sama-sama Bu, saya hanya kebetulan ada disini jadi saya berusaha menolong" ucapnya merendah.
Tak lama seorang polisi datang.
"Bawa saja pak jambretnya" Ucap Raihan.
Polisi itu lalu memborgol dan membawa jambret itu kekantor polisi.
"Saya masih harus berbelanja, kalau tidak ada orderan apa mau menunggu? " tanya ibu itu.
"Iya Bu silahkan berbelanja saya menunggu disini." jawab Raihan. Ibu itupun masuk kembali kepasar untuk berbelanja.
To Be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
ketombee
☕
2022-06-01
0
Yusril Putra St Mangkuto
next...
2022-04-20
0
Santoso Zha
yoi
2022-04-19
0