Raihan sudah berada diatas motornya menuju kantornya. Padatnya jalan di Jakarta sudah biasa baginya. Tiba dipersimpangan traffic light dia berhenti menunggu lampu hijau menyala. Tanpa dia sadari disampingnya ada pengemudi mobil tersenyum memperhatikannya. Pengemudi itu kemudian membuka kaca mobilnya lalu menegur Raihan.
"Selamat pagi" sapa pengemudi itu.
Merasa ada yang menegur Raihan langsung hu menengok. "Hai Raina, Selamat pagi. Mau kekampus?" tanya Raihan.
"Iya kak, kakak mau ngantor?” tanya Raina.
"Iya. Hati-hati dijalan ya!" ucap Raihan
"Kakak juga hati-hati" ucap Raina.
Raihan kemudian melajukan motornya karena lampu hijau sudah menyala diikuti Raina. Mereka berpisah dipersimpangan karena Raihan melewati jalan lain menuju kantornya.
Sampai dikantor dia yang masih mengenakan pakaian kasual dan wajah ditutupi masker, lalu masuk kedalam lobby perusahaan. Dia sempat ditahan oleh sekuriti akan tetapi ketika dia membuka maskernya sekuriti langsung menunduk hormat.
Tidak ada karyawan yang menyadari kalau direktur sedang bersama mereka menunggu lift. Pintu lift kemudian terbuka Raihan bersama karyawan lainnya masuk kedalam lift.
Raihan mendengar apa yang dibicarakan oleh karyawannya, mulai dari masalah pekerjaan sampai rumor tentang dirinya.
"Hari ini ada penerimaan sekertaris baru" ucap karyawan 1.
"Pasti yang lolos seleksi dekat dengan kepala HRD." ucap karyawan 2
"Emangnya kenapa kau bilang begitu?” tanya karyawan 1.
"Ada temanku lulusan terbaik dikampusnya tapi jadi OB padahal yang lolos jadi staff waktu itu hanya lulusan dari kampus biasa" jawab karyawan 2.
"Yang kau maksud Anya, Anak management Universitas Buana?" tanya karyawan 1.
"Iya. kasian dia" jawab karyawan 2.
Ting. Pintu lift terbuka kembali. kedua karyawan itu keluar dari lift menuju ruangannya. Raihan yang mendengar percakapan mereka mulai berfikir untuk menyelidiki kepala HRD yang dimaksud karyawan tadi.
Lift pun sampai dilantai paling atas. Raihan keluar dari lift dan berjalan menuju ruangannya. Ketika membuka pintu ruangannya dia kaget karena sudah ada seorang pemuda yang duduk menunggunya.
"Selamat pagi Tuan" sapa pemuda itu.
"Pagi, Kamu siapa?"tanya Raihan.
"Saya Ivan Tuan, asisten pribadi yang akan bertugas mulai hari ini" jawab asisten Ivan.
"Tugas pertamamu selidiki Kepala HRD dan berikan data-data karyawan yang masuk melalui rekomendasi dari kepala HRD dan cari OB yang bernama Anya suruh menghadap saya." perintah Raihan kepada asistennya.
"Baik Tuan, saya permisi" ucap asisten Ivan.
Raihan kemudian masuk kedalam kamar yang ada di ruangan itu lalu berganti pakaian. Sementara Ivan sedang memeriksa data-data karyawan. Dia juga telah menghubungi kepala divisi yang menangani OB untuk memanggil Anya.
Tok. Tok. Tok. Bunyi ketukan dipintu ruangan asisten Ivan.
"Masuk" seru Ivan dari dalam ruangan. Pintu dibuka lalu muncul seorang OG.
"Selamat pagi pak, bapak memanggil saya"tanya OG itu.
Ivan sempat terpana dengan wajah cantik alami OG itu.
"Kamu yang bernama Anya?" Tanya asisten Ivan.
"Iya pak" jawab Anya.
"Kamu ikut saya, Direktur ingin bertemu" ucap Ivan langsung berdiri menuju pintu ruangannya. Anya mulai takut dan tidak berani melangkahkan kakinya.
"Kamu kenapa? Ikut saya" tanya Ivan dengan tatapan dingin.
"Saya salah apa pak kenapa Direktur memanggil saya?" tanya Anya gugup.
"Mana saya tahu, makanya kamu ikut saya" jawab Ivan dengan bibir tersenyum tipis. Dia merasa gadis ini lucu. Akhirnya Ivan meraih tangan Anya lalu menariknya mengikuti langkahnya menuju ruangan direktur.
Tok. Tok. Ivan mengetuk pintu lalu terdengar suara dari dalam. Ivan kemudian membuka pintu lalu masuk kedalam ruangan sambil menggandeng tangan Anya.
"Kalian pacaran?" tanya Raihan.
"Kami tidak pacaran Tuan" jawab Ivan.
"Terus kenapa kalian gandengan tangan?" tanya Raihan lagi. Anya yang menyadari itu langsung melepaskan tangannya dari genggaman tangan Ivan.
"Ha-ha-ha. Kalian berdua lucu, pacaran saja" goda Raihan. Keduanya melongo melihat Direktur menggoda mereka.
"Tuan. Ini bukan pacar saya ini Anya yang Tuan minta untuk dipanggil menghadap" Asisten Ivan menjelaskan.
"Kalian berdua duduk dulu" Raihan mempersilahkan keduanya duduk. Lalu Raihan berdiri dari kursi kerjanya menuju sofa dan duduk disana.
"Anya, Kamu punya pacar?" tanya Raihan.
"Eh. Tidak ada pak" Jawabnya kaget karena mendengar pertanyaan yang tidak terduga.
"Ivan, kamu juga tidak punya pacar kan?" tanya Raihan lagi.
"Tidak ada tuan" jawab Ivan tegas.
"Nah kan. Kalian berdua belum punya pacar jadi pacaran saja. Ha-ha-ha" sahut Raihan.
"Tuan menyuruh saya untuk memanggil dia untuk jadi pacar saya?" tanya Ivan dengan muka yang mulai tegang.
"Saya memanggil Anya karena ada yang ingin saya tanyakan. Kamu lulusan terbaik di Universitas Buana?" tanya Raihan mulai serius.
"Iya Tuan.?" jawab Anya ragu.
"IPKmu berapa?"tanya Raihan.
"3,8 Tuan"jawab Anya.
"Terus kenapa kamu mau jadi OG?"tanya Raihan kembali.
"Saya terpaksa Tuan. Karena sudah beberapa perusahaan yang saya tempati melamar kerja dan disini saya diterima walau cuma OG tapi gajinya lumayan tinggi dari perusahaan lain" jawab Anya menjelaskan.
"Kenapa pihak HRD menempatkan kamu jadi OG? Alasannya apa?" Raihan mulai menyelidiki.
Anya tidak berani menjawab.
"Jawab saja dengan jujur, tidak usah takut" ucap Raihan.
"Maaf sebelumnya kalau saya lancang Tuan, Kepala HRD minta 10% gaji saya dipotong tiap bulan dan saya menolaknya sehingga saya ditempatkan menjadi OG Tuan" jawab Anya dengan lugas.
"Ivan kamu sudah ada data karyawan yang saya minta?" tanya Raihan.
"Belum semua Tuan" jawab asisten Ivan.
"Kalau sudah selesai kamu panggil semua karyawan tersebut dan mintai keterangan. Bagi karyawan yang mempunyai hubungan keluarga dan riwayat pendidikan yang biasa kamu turunkan jadi OB. Mengerti?" Perintah Raihan.
"Baik Tuan" jawab Ivan.
"Oke kamu kembali keruangan mu." seru Raihan. Ivan kemudian membungkuk memberi hormat lalu bangkit dan berjalan menuju pintu. Anya yang melihat itu langsung bangkit mengikuti Ivan.
"Anya, kamu mau kemana?" tanya Raihan.
"Mau ikut keluar Tuan" jawab Anya.
"Pacarannya nanti saja sepulang dari kantor, saya belum selesai dengan kamu" sahut Raihan uang membuat Anya langsung duduk kembali.
Raihan kemudian bangkit dan berjalan menuju meja kerjanya lalu mengambil berkas dan kembali duduk di sofa.
"Coba kamu periksa, apa kesalahan dari laporan itu?" perintah Raihan.
Anya langsung meraih berkas itu dan memeriksanya. Raihan masih duduk memperhatikan Anya yang serius memeriksa berkas itu. Setelah 15 menit berlalu Anya pun selesai.
"Tuan, ada kejanggalan dari laporan ini tuan. ada material dengan merek yang sama tapi harga berbeda dengan halaman sebelumnya. Perbedaan cukup signifikan" sahut Anya setelah memeriksa berkas itu. belum sempat Raihan menanggapi terdengar bunyi ketukan.
Tok. Tok. Bunyi pintu diketuk.
"Masuk" sahut Raihan.
Masuklah seorang pria paruh baya dan seorang gadis dengan berpakaian seksi. Pria itu kaget karena ada OG yang duduk santai didepan direktur.
"Ini sekertaris yang lolos seleksi Tuan." Kepala HRD memberi tahu.
"Lolos menurut kamu belum tentu menurut saya, mana CV nya?" tanya Raihan.
Kepala HRD memberikan CV gadis tersebut. Raihan lalu memeriksanya.
"Kamu duduk disamping Anya dan Coba kamu periksa berkas yang ada di meja, cari kesalahan laporan itu" perintahnya kepada gadis itu.
Gadis itu kemudian berjalan mendekat dan duduk disamping Anya lalu memeriksa berkas itu. Setelah selesai gadis itupun berkata "Laporannya sudah sesuai Tuan, tidak ada kesalahan dalam laporan itu".
Raihan kemudian melirik Kepala HRD. "Yang seperti ini kamu mau jadikan sekertaris saya? Seorang OG saja bisa mendapatkan kesalahan dalam laporan itu sedangkan dia tidak bisa. APA MAU BUAT BANGKRUT PERUSAHAAN SAYA?"teriaknya dengan Emosi.
Kepala HRD hanya menunduk takut tidak berani berbicara.
"Apa saja kerjamu selama ini? Dan kamu saya tidak butuh wanita yang cuma jual penampilan. Kamu mau kerja atau mau menggoda saya? Kamu tidak diterima disini. KELUAR!" ucap Raihan dengan penuh Emosi. Gadis itu langsung keluar dengan mata yang berkaca-kaca.
"Kamu sebagai HRD harusnya jadi ujung tombak perusahaan dalam menyeleksi pegawai bukan jadi lahan cari uang. Mulai sekarang kamu akan saya beri pilihan. Dipecat atau jadi OB?" ujar Raihan.
"Saya pilih jadi OB Tuan" dengan terpaksa kepala HRD memilih pilihan kedua karena jika sudah di pecat dari Buana Group maka tidak ada lagi perusahaan yang akan menerima.
"Baik itu pilihan kamu, Sekarang kamu keluar" perintah Raihan dan kepala HRD langsung pamit. "Kamu, mulai hari ini menjadi sekertaris saya, apa kamu siap?"tanya Raihan kepada Anya.
"Terima kasih Tuan. Saya siap" jawab Anya.
"Kamu senang sekarang?" tanya Raihan lagi.
"Iya Tuan" jawab Anya dengan tersenyum.
"Harusnya senang dong karena bisa dekat dengan Ivan. Ha-ha-ha."Kembali Raihan menggoda.
"Terimakasih tuan" ucap Anya. Raihan kemudian mengambil dompetnya dan mengambil sesuatu didalam dompet itu.
"Ini kartu kredit perusahaan, kamu pergi beli beberapa pasang pakaian yang pantas untuk sekertaris. Sy tidak suka dengan wanita yang berpakaian seksi." perintah Raihan kepada Anya. Lalu meraih gagang telpon dan menghubungi nomor ekstension asistennya.
"Kamu keruangan saya sekarang" perintahnya lalu menutup telpon.
Tak lama menunggu Ivan langsung masuk.
"Iya Tuan"ucap Ivan.
"Kamu temani dia belanja beberapa pasang pakaian kerja dan sekalian belikan saya makan siang untuk 3 orang. ingat setelah membeli pakaian dan makanan langsung kembali." ucap Raihan.
"Tuan, saya masih banyak pekerjaan" sahut Ivan.
"Saya tidak suka dibantah. Mengerti?" seru Raihan.
"Baik tuan" ucap Ivan dan langsung pergi bersama Anya.
"Mereka berdua memang cocok" gumah Raihan
Raihan kemudian melanjutkan pekerjaan memeriksa Kembali berkas-berkas yang berada diata meja kerjanya.
To Be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Subrinemer
pimpin yang cerdas dan berwibawa Raihan 👍👍👍
2022-06-19
0
ketombee
👍☕
2022-06-01
0
Revi Ani
suka nih kalau bossnya begini😅😅😅
2022-04-21
1