Raihan bersama Raina kini berjalan memasuki mall XX, mereka menuju kesebuah toko perhiasan untuk membeli cincin. Mereka kemudian memasuki toko perhiasan tersebut.
"Selamat datang di toko kami, ada yang bisa dibantu? tanya penjaga toko ramah.
"Saya mencari cincin tunangan" ucap Raihan.
Penjaga toko lalu mengambil beberapa model cincin tunangan dengan desain terbaru.
"Ini ada beberapa desain cincin tunangan, silahkan dipilih siapa tau ada yang cocok" ucap penjaga toko.
"Kamu suka yang mana?" tanya Raihan kepada Raina.
"Ini bagus, desainnya simpel tapi cantik, pas jiga dijariku" pili Raina.
"Bungkus yang ini saja mbak"
"Ini desain terbaru anda memang pintar memilih, harganya dua puluh lima juta silahkan pakai debit atau kredit" ucap penjaga toko.
"Tunggu sebentar mbak" potong Raina lalu menarik Raihan.
"Kak. Harganya mahal sekali kita cari toko yang lain saja" protes Raina.
"Gak apa-apa kakak punya tabungan kok" ucap Raihan lalu kembali kedepan penjaga toko.
"Sekalian saya ingin lihat desain cincin pernikahan boleh." minta Raihan
Penjaga toko kembali kedalam ruangan tak lama muncul kembali dengan kotak ditangan.
"Ini mas desain terbaru untuk cincin pernikahan" tunjuk penjaga toko.
"Ra. Menurutmu mana yang bagus? tanya Raihan.
Raina sebenarnya sudah malas memilih karena itu pasti cincin mahal.
"Kakak aja deh yang pilih" ucap Raina.
"Yang ini saja kalau begitu, tolong sesuakan dengan ukuran jari saya dan calon istri saya" sahut Raihan.
Penjaga toko kemudian mengukur jari Raihan dan Raina. Cincin yang ada kebesaran dijari manis Raina dan Raihan.
"Ukuran akan kami sesuaikan dahulu besok lusa bisa diambil. Totalnya.. "
"Pembayaran pakai kartu ini saja mbak" Potong Raihan karena takut nanti Raina protes mendengar harganya. penjaga toko yang mengerti maksud Raihan langsung menerima kartu itu.
"Ini untuk cincin tunangannya, terima kasih telah berbelanja." ucap penjaga toko menyerahkan kartu dan paper bag kecil berisi kotak cincin.
"Kamu sudah makan?"tanya Raihan.
"Tadi sudah dikantin, kakak sendiri sudah makan?" Raina balik bertanya.
"Sudah, kita duduk dicafe sana sambil ngopi" ajak Raihan.
"Kakak duduk saja nanti saya yang pesan" ucap Raina. Raihan berjalan menuju meja kosong yang ada didalam cafe kemudian menarik kursi dan duduk disana. Dia kemudian menelpon asisten Bobi.
Tut. Tut.
"Halo" jawab asisten Bobi.
"Halo paman, Bisa minta tolong?" tanya Raihan.
"Silahkan apapun pasti saya bantu" Jawab asisten Bobi.
"Saya ingin perusahaan Riandy Group bangkrut" perintah Raihan.
"Apa dia menyinggung Tuan muda.?" tanya asisten Bobi yang sebenarnya sudah tau permasalahannya.
"Kalau saya yang disinggung tidak terlalu dibesar-besarkan tapi anaknya yang sombong telah berani mengancam calon cucu menantu kakek" jawab Raihan.
"Baik Tuan muda besok pagi anda akan mendengar beritanya" jawab asisten Bobi.
"Paman bisa datang ke jakarta hari Sabtu untuk menemani saya mewakili kakek melamar Raina?" tanya Raihan karena melihat Raina berjalan dengan membawa pesanan mereka.
"Baiklah paman akan datang" ucap asisten Bobi.
"Terimakasih paman saya tutup dulu" ucap Raihan lalu menutup telponnya.
"Telpon siapa kak?"tanya Raina.
"Om Bobi teman kakekku, Saya minta datang wakili kakek untuk melamar" jawab Raihan.
"Tapi kalau nanti nikahnya kakek datang? Kan aku juga ingin bertemu dengan keluarga kakak" tanya Raina.
"Kalau kesehatannya memungkinkan pasti datang soalnya saya juga ingin dia melihat pernikahan cucu satu-satunya." jawab Raihan.
"Hai Raina" ucap seorang pria yang menegur Raina.
"Hai" Jawab Raina sambil tersenyum terpaksa.
"Ngapain kamu disini? tanya pria itu.
"Habis jalan" jawab Raina.
"Ini siapa? Sopir kamu?" tanya pria itu lagi.
"Kenalin ini Raihan calon SUAMI saya" ucap Raina dengan menekankan kata Suami.
"Gak salah? Kamu pilih cowok miskin dari pada saya pewaris Grahadi Group" Tanya pria itu.
"Gak lah, Biarpun orang miskin kalau dia yang aku cintai kenapa tidak" sarkas Raina
"Dia gak salah dan tidak akan pernah salah memilih saya sebagai calon suaminya dari pada hanya seorang anak manja yang bersembunyi dibalik ketiak bapaknya ketika mempunyai masalah dan menuduh orang yang tidak bersalah" Emosi Raihan yang sejak tadi ditahan meledak akhirnya. Ya dialah Brian Hadinata orang yang membuat dirinya dipecat.
"Kamu?" Brian kaget ketika Raihan berdiri didepannya.
"Ya ini saya Raihan, orang yang kamu jadikan kambing hitam atas hilangnya uang perusahaan karena kamu kalah judi, masih ingat kan" ucap Raihan.
"Itu tidak benar" sangkal Brian.
"Tidak usah menyangkalnya karena saya sudah pernah memberikan bukti kepada ayahmu tapi dia tutup mata" sahut Raihan
"Jadi mau kamu apa?" tanya Brian gugup
"Sayangnya hari ini saya lagi bersama calon istriku sehingga kamu bisa selamat, lain kali jangan harap saya melepaskan kamu" ancam Raihan membuat Brian langsung bergegas pergi meninggalkan tempat itu.
"Kakak gak apa-apa?" Tanya Raina lembut sambil mengelus lengan Raihan untuk menenangkannya.
"Kakak tidak apa-apa" ucap Raihan mulai tenang.
"Duduklah dulu, kita lanjutkan obrolan yang sempat tertunda" Raina mencoba mengalihkan perhatian Raihan.
"Ow obrolan tentang kakak yang kamu cintai?" goda Raihan.
"Apa sih, tadi kan ah sudahlah malu" ucap Raina sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Itu muka kenapa ditutup?" Raihan masih terus menggoda.
"Kakak sudah dong" sahut Raina.
"Iya, jangan ditutup dong mukanya" ucapnya sambil meraih tangan Raina. Raina lalu menurunkan tangannya yang menutupi wajahnya.
"Kan cantik kalau begini, pipinya merona" puji Raihan.
"Romantisnya calon pengantin" sahut Aulia yang tiba-tiba muncul bersama tiga orang.
"Kamu gak kerja?" tanya Raina.
"Ini lagi kerja tugas khusus dari bos" ucap Aulia yang langsung mendapat tatapan dingin dari Raihan.
"Banyak banget barang belanjaannya, apa saja itu yang dibeli?" ucap Raina sambil mencoba memeriksa.
"Eits gak boleh, entar bos gue marah kalo loe buka-buka disini" elak Aulia.
"trus kalian bertiga dari mana?" tanya Raina.
"Kami diminta oleh Aulia untuk membantu mengerjakan tugas khusus dari bosnya" jawab Kristina.
"Mau aja loe dikadalin sama Aulia" ucap Raina.
"Gue gak terpaksa malah senang bisa menemani cewek secantik Aulia" sahut Anton.
"Eleh dasar cowok genit" ucap Aulia.
"Trus kapan dong kalian jadian? Masa kalah sama boncel yang sudah jadian sama babang mamat" Raina mulai mengintrogasi.
"Nama gue Rahmat bukan babang mamat" protes Rahmat.
"Itukan panggilan sanyangnya siboncel" sahut Raina.
"Jadi kapan kamu nembak Ton?" Raihan menimpali.
"Iya masa babang semut ngebiarin cewek secantik Aulia jomblo" tambah Kristina.
"Kenapa nama gue berubah jadi semut?" protes Anton.
"Bahasa Inggrisnya semut kan Ant jadi arti kata nama kakak itu semut lagi on. hahaha" jawab Raina dan langsung disambut dengan tawa sahabatnya.
"Iya terima saja kak daripada panggilan yang diberikan si boncel" sahut Aulia.
"Emang apa panggilannya?" tanya Anton.
"Babang tronton. Ha-ha-ha" jawab Aulia sambil tertawa.
"Kalau Raina manggil kakak apa?" tanya Raihan.
"Babang Rai dong" jawab Raina.
"Mana, kemarin manggilnya babang ojek" protes Kristina.
"Jangan buka kartu dong" senggol Raina.
"Gak apa-apa kakak suka apapun asal kamu senang" gombal Raihan.
"Huek.. Ini manusia bisa gombal juga. Padahal kalau digodain sama Sari suka ngehindar" sahut Anton.
"Siapa Sari, Cewek kakak ya?" tanya Raina.
"Ih ogah, Sari itu nama panjangnya Sarifuddin, Cewek jadi-jadian yang biasa gangguin kalau lagi ngopi diwarung bude Siti" Raihan menjelaskan.
"Dia gak pernah meluk kakak kan? Masa gue dapat bekas banci" protes Raina.
"Enggak lah mana mau dia dipeluk, orang baru dilihat dari jauh sudah kabur duluan dia" ucap Anton membela.
"Baguslah." Raina lega.
"Kalian berdua habis dari mana?" tanya Anton.
"Habis nyari cincin" sahut Raihan.
"Mana liat dong." pinta Kristina heboh.
"Tuh didalam paper bag" tunjuk Raina.
Kristina yang heboh langsung meraih paper bag itu lalu mengeluarkan kotak berwarna biru dan membuka kotanya.
"Wah cantik banget" seru Kristina.
"Mana lihat" ucap Aulia lalu meraih kotak itu dan "Ini pasti mahal, tapi mana cincin prianya?" tanya Aulia.
"Eh udik ini bukan cincin kawin ini cincin lamaran lihat dong desainnya" ucap Kristina.
"Tau dari mana loe" tanya Aulia.
"Kan nyokap gue pernah punya toko perhiasan sebelum direbut sama saudaranya" ucap Kristina.
Mereka terus melanjutkan obrolan absurd. ketika ketiga pasangan itu ngumpul maka mereka akan lupa dengan waktu yang terus bejalan.
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
ketombee
☕👍
2022-06-01
0
Anonymous
ini rehan namanya semena-mena sama kekuasaan,masak masalh sama erik imbasna ortu erik yg kena,baru aja jadi orang kaya.udah kaya kacang lupa kulitnya
2022-02-20
1
Kinan Rosa
kasian sama bang 🐜 semut
2022-02-17
0