Raina baru saja mengikuti kelas terakhirnya, Dosen baru meninggalkan kelas. Nisa langsung mendekati Raina yang lagi membereskan buku-bukunya.
"Raina, Si Erik masih gangguin loe?" tanya Nisa.
"Iya, gue bingung gimana caranya ngehindar dari tu cowok." curhat Raina.
"Gampang. Gue tau caranya" Sahut Nisa.
"Gimana? Kasi tau gue dong." tanya Raina.
"Loe tinggal telpon babang Raihan. Minta dia jemput loe" Jawab Nisa.
"Tapi kak Raihan lagi kerja" sahut Raina.
"Kan dia ngojek, jadi gampang kan" ujar Nisa.
"Dia udah kerja dikantor, gak ngojek lagi." jawab Raina dengan muka sendu.
"Coba aja dulu, bilang loe digangguin ma Erik" saran Nisa.
"Coba ya" Sahut Raina.
Raina kemudian mengambil HP nya lalu mendial nomer Raihan.
"Assalamualaikum" jawab Raihan ditelpon.
"Waalaikumsalam, kakak sibuk gak?" tanya Raina.
"Gak sibuk banget sih, kenapa?" tanyan Raihan.
"Bisa minta tolong jemput gak?" tanya Raina
"Mobilnya kenapa? Rusak lagi?"tanya Raihan.
"Mm mobilnya gak apa-apa, akunya yang apa-apa." jawab Raina.
"Kamu kenapa, saya kesana sekarang. tut.tut" sahut Raihan langsung mematikan teleponnya.
Raina langsung meletakkan HP nya dimeja. Nisa heran dengan ekspresi temannya itu.
"kenapa? Dia gak bisa jemput?"tanya Nisa.
"Bukan itu. Gue kan bilang kalo guenya yang apa-apa eh dianya panik dan langsung dimatiin telponnya" Jawab Raina.
"Hahahah. Kirain kenapa, begini nih kalo orang gak pernah jatuh cinta salah paham melulu. Dia itu care sama loe makanya panik dan langsung kemari" ucap Nisa. Raina cuma mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti.
Sementara Raihan yang panik langsung berlari menuju lift. Ivan yang baru kembali bersama Anya heran dengan tingkah laku bosnya itu.
"Tuan mau kemana?"Teriak Ivan. Raihan yang mendengar suara Ivan langsung berhenti kemudian berbalik.
"Ivan. Loe bawa mobil gak?" tanya Raihan.
"Iya. Kan mobil Tuan ada sama saya" jawab Ivan.
"Loe sekarang ikut gue, kita ke kampus UB" ajak Raihan. Mereka lalu masuk lift dan turun kebasemen dimana mobil diparkir.
Mobil yang dikemudikan Ivan melaju dengan kecepatan tinggi menuju kampus UB. Raihan terus saja menyuruh menambah kecepatan.
"Cepetan, kenapa pelan sekali bawa mobilnya?" Raihan mulai emosi.
"Sabar Tuan ini juga udah kecepatan tinggi" jawab Ivan. Tak sampai 20 menit mereka memasuki gerbang kampus UB.
"Langsung ke fakultas kedokteran" perintah Raihan.
Sementara itu Raina yang sedang berada diparkiran bersama Nisa lagi dihadang oleh Erik. Erik terus memaksa Raina untuk ikut dengannya.
"Gue kan udah katakan kalo gue gak mau jalan sama loe, ngapain sih masih maksa aja" ucap Raina mulai emosi.
"Please Raina. kenapa sih loe selalu nolak kalo gue ajak jalan? Apa karena cowok miskin itu?" tanya Erik.
"Ini gak ada hubungannya ya sama dia. Gue yang ilfil jalan sama loe" jawab Raina.
Tak lama kemudian sebuah mobil mewah mendekat dan berhenti didekat mereka. Raihan kemudian turun dan langsung mendekati Raina.
"Kamu tidak apa-apa kan?" tanya Raihan sambil memeriksa Raina dengan memutar badan Raina.
"Aku gak apa-apa" jawab Raina dan langsung dipeluk oleh Raihan. Raina yang dipeluk langsung kaku tidak bisa bergerak. Erik yang melihatnya langsung menarik tubuh Raihan lalu memberikan pukulan tepat diwajahnya.
"Kak Raihan" teriak Raina yang melihat Raihan terjatuh karena pukulan mendadak dari Erik. Ivan yang melihatnya langsung maju untuk menghajar Erik.
"Ivan. Ini urusanku kamu tunggu dimobil" perintah Raihan kepada Ivan sambil berdiri dibantu oleh Raina. Ivan kemudian berhenti dan diam ditempatnya.
"Loe gak ada kapok-kapoknya ya? Kan udah gue katakan jangan dekati Raina" teriak Erik.
"Loh, Raina sendiri suka gue deketin kenapa loe yang ngelarang?" Raihan memprovokasi Erik sambil berjalan mendekati Erik. Raina yang takut sempat menahan lengannya tapi dilepas dengan pelan oleh Raihan.
"Banyak bacot" teriak Erik lalu menyerang Raihan dengan pukulan membabi-buta. Raihan cuma menangkis dan menghindari pukulan itu. Dengan satu gerakan Raihan berhasil menangkap tangan Erik lalu memutarnya dan kemudian mengunci pergerakan Erik.
"Aduh sakit BG. lepasin" teriak Erik.
"Yang lembut dong. katakan tolong lepasin sayang" ucap Raihan yang masih mengunci pergerakan Erik.
"Gue bilang lepasin setan" teriak Erik lagi
"Katakan dulu, tolong lepasikan sayang" ucap Raihan yang diikuti derai tawa Raina
"To-tolong lepaskan sa-sayang" ucap Erik terbata-bata. Raihan kemudian melepaskannya.
"Ha-ha-ha jadi loe sayang sama kak Raihan?" terdengar tawa dari Raina sementara yang lain hanya tersenyum melihatnya.
"Awas aja loe, tunggu pembalasan gue" ancam Erik lalu meninggalkan Raihan.
"Mobilnya dimana?" tanya Raihan.
"Disana kak" tunjuk Raina.
"Ivan, saya antar Raina pulang kamu ikuti saya." perintah Raihan yang membuat Raina heran tapi belum berani bertanya.
"Ayo, kenapa malah diam. Mau digendong?" goda Raihan.
"Apaan sih kak" ucap Raina dengan wajah yang sudah merah merona. Raihan tersenyum melihatnya.
"Nisa, gue pulang dulu ya." Ucap Raina. Ketika sadar ada temannya disana.
"Hati-hati, nanti dikawinin sama mama Indi" teriak Nisa menggoda. Raina berjalan dengan muka cemberut.
Sampai dimobil dia membuka pintu samping pengemudi tapi ditahan oleh Raihan.
"Mana kuncinya biar aku yang nyetir mobilnya" ucap Raihan.
Raina lalu menyerahkan kunci mobilnya dan berjalan menuju pintu samping penumpang.
Raina sudah duduk dengan gugup didalam mobil bersama Raihan. Raihan yang melihat Raina belum memasang seat belt langsung mendekatkan tubuhnya. Raina yang kaget langsung menutup mata.
Ceklek. Bunyi seat belt dipasang. Raina kemudian membuka matanya.
"Kamu kenapa tutup mata?" tanya Raihan.
"Gak kenapa-kenapa" jawab Raina dengan gugup.
"Oh. kirain minta dicium" Goda Raihan.
"Kak Raihan" terdengar teriakan manja dari Raina.
"Ha-ha-ha" Raihan tertawa melihat tingkah manja Raina.
"Udah dong jangan godain terus" ucap Raina dengan memanyunkan bibirnya.
Cup.
Raihan mencium pipi Raina. Dia gemes melihat Raina dan tak tahan untuk menciumnya.
"Kakak kenapa cium-cium?" teriak Raina.
"Maaf habisnya kamu itu gemesin dan aku suka" ucap Raihan.
"Tapi tidak boleh karena kita tidak ada hubungan spesial" ucap Raina.
"Nanti aku datang melamarmu, tunggu ya?" ucap Raihan yang membuat hati Raina berbunga-bunga. Raihan kemudian melajukan mobil menuju rumah Raina.
Sementara Ivan yang dari tadi menunggu melihat mobil Raina bergerak lalu dia mengikuti dari belakang. "Untung gak 1 mobil bisa jadi obat nyamuk gue mana belum makan lagi." gumah Ivan.
Dimobil Raina hanya diam saja. Dia bingung harus bicara apa.
"Kamu kenapa diam? Marah ya sama aku? Maafin ya" ucap Raihan memelas.
"Aku tidak marah cuma bingung saja" jawab Raina.
"Bingung kenapa?" tanya Raihan lagi.
"Itu soal yang tadi kakak bilang, kakak serius? Padahal kita gak pacaran" jawab Raina.
"Iya serius. Nanti pacaran setelah menikah" sahut Raihan.
"Tapi aku masih kuliah, juga pasti sibuk coas setelah sarjana. Paling nunggu 4 tahun lagi baru nikah" ucap Raihan.
"Apa! 4 tahun, gak aku gak bisa nunggu" Sahut Raihan.
"ya sudah kalau gak mau nunggu. Kakak cari yang lain saja" ucap Raina.
"Gak bisa. Pokoknya saya secepatnya menemui orang tua kamu" sahut Raihan.
"Kok maksa sih" Raina mulai sewot.
"Takutnya ada yang melamar kamu duluan. Eh kamu sudah makan" Tanya Raihan.
"Belum" Jawab Raina singkat.
"Kita makan dulu baru aku antar pulang" sahut Raihan.
Mereka pun singgah disebuah restoran.
"Ivan, ngapain kamu dimobil. ayo turun. Kita makan siang dulu." ajak Raihan.
"Tapi dikantor ada makanan dibeli sama Anya Tuan" ucap Ivan yang didengar oleh Raina.
"Anya itu siapa?" tanya Raina dengan tegas.
"Anya itu pacarnya Ivan" jawab Raihan.
"Terus kenapa dia memanggilmu tuan?" tanya Raina.
"Salah dengar kamu dia bilang Anya tua." jawab Raihan.
"Kamu gak ada yang dirahasiakan kan?" nada bicara Raina sudah berubah, dia tidak memanggil kakak tapi kamu membuat Raihan waspada.
"Nanti aku ceritakan tapi tidak sekarang oke" jawab Raihan.
"Janji ya" ucap Raina.
"Iya. Ayo kita makan. Ivan kamu ikut" sahut Raihan.
Mereka bertiga akhirnya masuk kedalam restoran untuk menikmati santap siang yang terlambat. Setelah makan siang, Raihan mengantar Raina pulang kerumahnya lalu dia kembali ke kantornya.
To Be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Subrinemer
good 👍
2022-06-19
0
ketombee
☕👍
2022-06-01
0
Sugi Anto
mantap
2022-04-19
0