Setelah sarapan kakeknya mengajak kehalaman belakang. Raihan kemudian membantu mendorong kursi roda kakeknya. Sesampainya dihalama belakang mereka menuju ke sebuah meja taman yang terdapat disana.
"Duduklah" perintah kakeknya.
"Terimakasih" ucap Raihan sambil duduk di kursi yang ada disamping kakeknya.
"Taman ini dibuat oleh ibumu, sejak lama tidak pernah berubah. Ibumu sangat menyukai bunga. Dia bisa lupa waktu kalau sudah berada di taman ini." ucap kakeknya sambil menghapus air mata yang mengalir di pipinya."Kakek minta maaf karena keegoisan kakek sehingga membuat kalian menderita." ucapnya lagi.
"Ayah dan ibumu dulunya teman kuliah, mereka berpacaran tanpa sepengetahuan kakek, ketika kakek akan menjodohkan ibumu dia menolak dan mengatakan kalau dia sudah mempunyai kekasih. Kakek marah waktu itu dan memaksanya untuk menerima perjodohan itu. Kakek mengurung ibumu dikamarnya. Besoknya ayahmu datang dan ingin melamar ibumu tapi kakek menolaknya dan mengusir ayahmu." kakeknya menjeda ceritanya. Raihan masih diam mendengarkan cerita kakeknya.
"Kakek tidak menyadari kalau ibumu mendengar kakek mengusir ayahmu sehingga besoknya ibumu kabur dari rumah ini. Kakek sudah mencari sampai bertahun-tahun tapi tidak bisa menemukan keberadaan mereka, sampai beberapa hari lalu asisten Bobi melaporkan bahwa telah menemukan keberadaan kalian. Kakek bahagi sekali akan tetapi semua sirna ketika Bobi mengatakan kalau putri kesayanganku telah meninggal bersama suaminya. Hanya putranya yang masih hidup sehingga langsung menyuruh untuk menjemputmu pulang." ucap kakek mengakhiri ceritanya. Dia kemudian menggapai tangan Raihan dan menggenggamnya erat.
"Maafkan semua kesalahan kakek" ucapnya kemudian.
"Kakek tidak perlu merasa bersalah, mereka sudah bahagia di surga dan Kakek tidak bisa menemukan ibu dan ayah karena sudah mengganti namanya. Mereka pernah menyebutkan nama asli mereka sebelum meninggal. tapi tidak pernah bercerita tentang kakek, Ayah cuma pernah mengatakan kalau ayah besar di panti asuhan dan kalau ibu tidak pernah menceritakan tentang keluarganya" ucap Raihan menjelaskan.
"Oh iya ceritakan kenapa mereka meninggal dan dimana dikuburkan?"tanya kakeknya.
"Mereka meninggal karena Bus yang ayah dan ibu tumpangi mengalami kecelakaan ketika akan berangkat ke Jogja untuk menghadiri acara reuni kampusnya" Raihan mulai bercerita. "Ayah meninggal ditempat sedangkan ibu meninggal di rumah sakit setelah koma selama 3 bulan. Semua peninggalan ayah habis terjual untuk pengobatan ibu, setelah itu saya hidup dari sisa uang penjualan rumah dan sekolah mengandalkan beasiswa" ucap Raihan mengakhiri ceritanya.
Kakeknya yang mendengar cerita Raihan menangis kemudian menarik tangan Raihan lalu memeluk cucunya itu. "Maafkan kakek sudah membuatmu menderita" ucap kakeknya yang masih memeluknya erat.
"Tadi malam saya bermimpi" ucap Raihan. kakeknya langsung melepaskan pelukannya.
"Kamu mimpi apa?" tanya kakeknya penasaran.
"Ibu dan ayah datang kemimpiku, mereka meminta saya untuk menyampaikan permintaan maaf dari ayah dan ibu. Mereka ingin kakek bahagia dan tidak larut dalam penyesalan. Ayah dan ibu sudah bahagi di surga."Sahut Raihan menceritakan mimpinya.
Kakeknya masih menangis meratapi kepergian putri dan menantunya itu. Raihan kembali memeluk tubuh renta kakeknya.
"Sekarang waktunya untuk kakek bahagia" ucap cucunya itu.
"Baiklah tapi kamu harus menemani kakek disini" Pinta kakeknya.
"Saya belum memikirkan untuk tinggal disini kek. Masih banyak yang harus saya kejar dijakarta." ucap Raihan.
"Calon dokter itu?" tanya kakeknya mulai tersenyum.
"Kakek tau dari mana?" Raihan balik bertanya.
"Tadi malam Bobi sudah menceritakan semua. Apa perlu kakek melamarnya untukmu?" tanya kakeknya lagi.
"Saya ingin dia menerimaku sebagai Raihan tukang ojek, saya belum mau dikenal sebagai cucu kakek" ucap Raihan.
"Tapi kakek akan segera mengumumkan pewaris tunggal buana group dan kamu harus segera menggantikan kakek" ujar kakeknya.
"Kalau itu keinginan kakek saya tidak bisa menolak akan tetapi mohon dirahasiakan identitas saya kek. Kalau untuk menggantikan kakek saya bisa bekerja di kantor buana group yang ada di Jakarta." pinta Raihan
"Baiklah kalau itu keinginanmu." ucap kakeknya.
"Apa kakek punya rumah dijakarta?" tanya Raihan.
"Kakek punya mansion juga dijakarta, kenapa?" tanya kakeknya.
"Apa bisa kakek tinggal dijakarta, biar Raihan bisa dekat jika ingin berkunjung?" Tanya Raihan.
"Kakek senang disini, semua kenangan tentang ibumu ada disini, biarlah kakek disini kecuali dijakarta sudah ada cucu menantu yang menyambut" ujar kakeknya sambil tersenyum penuh arti.
"Kakek tenang saja secepatnya kakek akan mempunyai cucu menantu" ucap Raihan.
"Untuk sementara kamu tinggal disini dulu. Biar luka-luka mu sembuh baru kembali ke Jakarta." pinta kakeknya.
"Baik kek" ucap Raihan.
"Kamu sudah pacaran dengan calon dokter itu?" tanya kakeknya.
"Belum kek" jawab Raihan sendu.
"Mana HP mu?" tanya kakek lalu menjulurkan tangannya meminta HP.
"Ini kek, tapi kakek mau ngapain?" tanya Raihan.
"Selama disini kamu tidak boleh mengaktifkan HP mu. Minta HP sama Bobi tapi jangan menghubungi teman mu dijakarta" ucap kakeknya.
"Kenapa?" tanya Raihan penasaran.
"Kamu akan tahu sendiri jika sedang sampai dijakarta nanti." sahut kakeknya. Obrolan mereka terus berlanjut. Kakek senang karena cucunya sudah berada disampingnya.
Sementara dijakarta Anton lagi pusing mencari Raihan. Pagi-pagi dia sudah berada dikost Raihan tapi dia menemukan pintu kamar yang terpasang gembok yang artinya orangnya tidak ada. Dia turun kembali dan melihat motor kesayangan Raihan masih terparkir disana.
Dia sudah bertanya dengan ibu kost dan teman kost Raihan tapi tidak ada yang tahu keberadaannya. Anton sudah bertanya kepada Rahmat dan Rahmat juga tidak tahu kemana Raihan pergi.
Hari ini sudah seminggu Raihan menghilang. Anton sudah mencari kesemua tempat yang sering didatangi oleh Raihan tapi tidak membuahkan hasil. Nomer HP nya juga tidak bisa dihubungi.
Sementara itu Raina yang beberapa kali mencoba menghubungi Raihan tapi tidak aktif juga mulai khawatir. Dia kemudian berangkat menuju kost yang ditempati oleh Raihan untuk melihat keadaannya.
Sampai dikost Raihan dia mendapati kamar yang terpasang gembok, dengan raut muka kecewa dia kemudian berangkat menuju blue cafe tempat Rahmat untuk mencari informasi keberadaan Raihan.
Sampai dicafe dia disambut oleh pelayan cafe.
"Silahkan kak, mau pesan apa" ucap pelayan itu setelah mengantar Raina duduk dimeja kosong.
"latte aja mbak. Boleh tolong panggilka kak Rahmat" ucap Raina.
"Boleh kak. silahkan tunggu pesanannya"
Tak lama muncul Rahmat membawakan pesanan Raina.
"Kok kakak yang bawa pesanannya?"tanya Raina.
"Sekalian karena ada yang katanya ingin bertemu" ucapnya sambil tersenyum.
"Kak boleh saya bertanya?" tanya Raina.
"Boleh. Tanya apa saja?" ucap Rahmat.
"Kak Raihan kemana? Sudah seminggu tidak bisa dihubungi" tanya Raina.
"Hhmm.. Kakak tidak tahu kemana Raihan pergi. Anton sudah mencari kesemua tempat yang sering didatangi oleh Raihan tapi dia tidak bisa ditemukan" Jawab Rahmat.
"Apa dia baik-baik saja?" Tanya Raina kembali.
"Itu juga yang kami khawatirkan karena keadaan Raihan waktu kami tinggalkan belum begitu baik."ucap Rahmat.
"Kamu rindu ya?" goda Rahmat.
"Apaan sih kak" ucap Raina dengan muka yang mulai merona.
" Itu mukamu kenapa merah?" tanya Rahmat.
"Kakak sudah dong, jangan menggodaku terus" ucap Raina yang malu.
Sementara di dunia bisnis, terjadi kehebohan dengan adanya berita tentang kemunculan pewaris tunggal dari kerajaan bisnis Buana group.
Mereka penasaran dengan sosok pewaris tunggal buana yang menurut berita kalau sang pewaris adalah seorang pemuda tampan. Banyak pengusaha yang ingin memperkenalkan putri mereka tapi tidak bisa dikarenakan kakek Cakra Buana telah menutup identitas cucunya tersebut.
To Be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Ali Ajo
cakep Thor
2022-11-14
0
ketombee
☕👍
2022-06-01
0
Yusril Putra St Mangkuto
lanjut...
2022-04-20
0