beberapa pekan berlalu hubungan Rendika dan Selena semakin renggang tak ada komunikasi antara kedua nya pernikahan ini benar-benar hanya simbol bagi Rendika begitu juga dengan Selena yang sama sekali tak mencoba mengambil hati Rendika dia malah melampiaskan di klub bersama teman-teman nya
“Are you ready?” pekik seorang Dj melemparkan pertanyaan pada semua pengunjung. Tangannya bersiap bergerak membuat irama musik yang akan menemani mereka malam ini.
“Ready,” teriak pengunjung klub yang sudah menunggu sang DJ beraksi,Dj tersebut seorang perempuan yang sudah pasti berpakaian seksi membuat para hidung belang semakin semangat,tak ada lelah yang di tunjukkan para penikmat musik itu..
Dj mulai mengerakkan tangannya. Me-remix lagu dan membuat dentuman yang membuat semua pengunjung meliuk-liuk an tubuh mereka.
Malam semakin larut. Di saat orang-orang sudah mulai terlelap. Beberapa orang lain masih terus terjaga. Beberapa dari mereka yang terjaga itu justru baru memulai aktivitasnya. Di mana lagi jika bukan klub malam. Tempat yang begitu ramai dikunjungi oleh mereka yang kuat terjaga di malam hari para kaula muda dan para lelaki yang haus akan dunia malam..
Menikmati alunan musik yang akan membuat mereka ingin menari dan berdansa setelah mendengar musik itu.
Semua mulai menari. Pria dan wanita bercampur di atas lantai dansa. Meliuk-liuk mengikuti irama. Menikmati dentuman lagu disko yang tercipta.
“Beb, apa lo nggak berminat untuk menjajal salah satu pria di sini?” tanya Miranda pada Selena yang sedang menikmati pergerakkan tubuhnya.
“Apa?” Suara musik yang begitu kencang membuat suara teriakan terdengar seperti bisikan.
“Cobalah salah satu pria di sini,” teriak Miranda
Selena yang mendengar tersenyum mendengar permintaan Miranda,memang Selena sering bergonta-ganti lelaki di club' ini apalagi jika lelaki itu menantang baginya “lo Coba duluan, jika dia bisa memuaskan lu, gue akan mencobanya nanti" sahut Selena masih dengan menggerakkan tubuh nya
“akhir-akhir ini gue jarang melihat lu sama lelaki udah tobat lo" ejek Miranda yang memang memperhatikan Selena hanya sekedar minum beberapa gelas saja tidak dengan teman lelaki
“gue ingin mencari lelaki yang terlihat menantang beberapa waktu ini gue belum menemukan nya,lo tau kan selera gue gimana" ujar Selena tersenyum
Selena memang menyukai apa itu kebebasan,tak ada yang bisa melarang nya meskipun papanya sendiri. Menikmati hidupnya yang bergelimang harta membuat Selena lupa diri.
tapi malam ini Selena memang berniat untuk mencari satu pria yang dapat memuaskannya di ranjang, sepekan lebih menjadi seorang istri membuat nya tak berkutik dia juga membutuhkan sentuhan .
“Aku haus,” teriak Selena pada teman-temannya dan mendapatkan anggukan dari sang teman.
Membelah orang-orang yang sedang asyik menari, Selena keluar dari lantai dansa. Melangkah menuju ke meja di mana beberapa temannya yang lain ada di sana. Mata Selena seperti elang mengamati satu persatu teman nya yang sedang asyik bercumbu dengan seorang pria. Walaupun itu hal biasa yang terjadi, baginya terasa menyebalkan karena dia juga menginginkan nya malam ini.
“Pelayan,” panggil Selena pada pelayan yang baru saja melewati mejanya. “Bawakan aku Cresta Swiss chocholate Liqueurs...!!" perintahnya.
Selena duduk tepat di samping temannya yang lain Mengabaikan sang teman yang asyik dengan dunianya sendiri. Tak mau terfokus dengan hal itu, dia memilih untuk memainkan ponselnya. Melihat pesan masuk di dalamnya.
"Apa kamu tidak akan pulang?"
Satu pesan masuk ke dalam ponselnya tumben sekali Rendika mengirimkan nya pesan selama menjadi istri tak pernah Selena berhubungan dengan Rendika baik pesan ataupun Telpon mungkin lelaki itu sudah pulang pikir Selena..
" enak saja dia meminta ku pulang,dia pergi seenak nya" oceh Selena sambil mengetik pesan untuk Rendika
" aku menginap di rumah papa" balas nya berbohong
dia tak ingin karena menikah dia tak bisa menikmati kebebasan yang selalu diagungkan nya itu.
“Silakan.” Pelayan meletakkan segelas minuman pesanan Selena tadi
Tak butuh waktu lama, Selena beralih dari ponselnya ke gelas berisi minuman beralkohol itu. Meminumnya dan menikmati sensasi manis rasa Milo yang tercipta. Baginya minuman itu meredakan sedikit rasa kesalnya karena di jodohkan dengan lelaki seperti Rendika.
Di meja lain di dalam klub malam, ada seorang pria yang sibuk memerhatikan gerak Selena. Memerhatikan apa saja yang dilakukan oleh Selena. Tangannya pun mengarahkan gelas ke bibirnya. Menyesap minuman yang dipesannya matanya tak lepas dari Selena dia berpikir kenapa Selena bisa berada di tempat ini apakah Rendika tak melarang nya atau mereka sedang ribut..
Selena yang menghabiskan minumannya, kembali ke lantai dansa. Minuman beralkohol yang masuk ke dalam tubuhnya, membuatnya sedikit sempoyongan, tetapi masih dalam kesadaran sempurna, Selena mencari teman-temannya yang berada di antara lautan manusia di lantai dansa. Namun, sayangnya terlalu sulit mencarinya. Karena di tempat dia meninggalkan tadi, temannya tidak ada.
“Nona, apa kamu mencari ku?" goda seorang pria dengan badan tegap berdiri di depannya Selena. Menghadang Selena yang sedang berjalan mencari keberadaan Miranda
“Minggirlah.” ucap Selena kesal sambil mendorong tubuh kekar itu. Sayangnya tenaganya tidak kuat. Hingga tak bisa membuat pria itu pergi.
“Ayolah, kita bisa bersenang-senang.” Tangan pria asing itu melingkar di pinggang Selena membuat Selena bertambah kesal dan berusaha mendorongnya.
Gerakan Selena tak berarti apa-apa. Justru membuat pria itu semakin bersemangat menggoda Selena, Dengan gerakan cepat pria asing itu menangkup pipi Selena. Sedari tadi dia sudah memerhatikan bibir merekah Selena. Tak sabar untuk mencumbui nya..
Tak membuang banyak waktu, pria itu mendaratkan bibirnya pada bibir Selena. Namun, belum sampai dia pada bibir manis yang sudah menggodanya sedari tadi, kaki Selena sudah bergerak menendangnya, tepat di tengah antara pahanya, Selena memang sering bergonta-ganti lelaki tetapi yang setipe dengan nya dia tak mau memilih sembarang lelaki.
“Arkkk....” Seketika pria itu kesakitan dan melepas tangannya yang sedari tadi menempel sempurna di pipi Selena. Merasakan perutnya yang mulas karena tendangannya tepat pada dua telur miliknya.
“Jangan mimpi bisa mendaratkan bibir jelek mu itu pada bibirku. Karena bibirku ini tak sembarang orang bisa merasakan nya,kau terlalu biasa bisa merasakan nya Jadi jangan macam-macam!”ujar Selena dengan gaya sombongnya
Walaupun dalam keadaan sedikit sempoyongan, Selena masih sadar apa yang pria tadi ingin lakukan. Jadi dengan gerakan cepat pun, dia tetap akan memberikan perlawanan.
Beberapa orang yang berada di lantai dansa hanya tertawa melihat aksi pria yang gagal mendapatkan kesenangan itu. Baginya mereka itu tontonan lucu.
Selena yang kesal keluar dari lantai dansa. Matanya melihat ke sekeliling dan mendapati teman-temannya tidak ada. Dia sudah yakin jika pasti teman-temannya sudah pergi dengan pria-pria yang sedari tadi bersama mereka. Mau tak mau Selena harus pulang sendiri. Karena jelas dia tidak akan bisa menunggu temannya datang kepala nya sudah berdenyut hebat.
Dalam keadaan Sempoyongan dia keluar dari dalam klub.
Langkahnya semakin sempoyongan saat mencari mobilnya. Matanya juga sudah mulai berat, membuatnya susah mencari keberadaan mobilnya.
Benar saja, saat dia menemukan mobil dan memasukkan kunci, mobil itu malah berbunyi. Yang menandakan jika itu bukanlah mobilnya.
“Nona, apa kamu mau mencuri?” tanya petugas keamanan yang menghampiri saat mendengar suara alarm mobil berbunyi.
“Hai, apa kamu gila. Aku Selena Wijaya dan seorang istri dari Rendika Mahardika pengusaha muda yang sukses untuk apa aku mencuri? Aku bisa membeli sepuluh mobil model begini jika aku mau” ucap Selena seraya menunjukkan jarinya. Karena tangannya memegang kunci, dia melepaskan kunci dari genggaman tangannya.
Petugas keamanan itu pun menggeleng. Sudah menjadi hal biasa melihat tingkah aneh beberapa orang yang mulai mabuk tapi Selena pelanggan tetap di klub ini membuat sang petugas sering melihat nya,lagi pula penampilan Selena bukan seperti perempuan miskin dari atas hingga bawah dia memakai barang branded tidak akan mungkin dia mencuri
“Baiklah, kalau begitu mana mobil, Nona biar saya antar" ujar nya
“Mobil?” Selena memegangi kepalanya. Melihat ke sekeliling mencari mobilnya. Namun, pandangannya yang mulai kabur membuatnya tak kuat.
" maaf pak biar saya yang bawa nona ini,dia keluarga saya" ucap Gio,ya lelaki yang dari tadi memperhatikan Selena adalah Gio,Gio yang juga menghabiskan waktu nya di klub karena merayakan ulang tahun sahabat nya dari tadi melihat Selena,dia menyangka kalau kakak ipar nya itu sedang bertengkar dengan mas nya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Dewi Zahra
lanjut
2023-08-11
0
.
jangan" yg pertama tau Selena bukan perawan gio lagi ....
2022-04-02
1
SitiNur20969975
cucok gio sama selena 🤔
2022-01-14
3