berkenalan

pagi ini Rendika sudah duduk di meja makan, Rendika sudah siap dengan pakaian kantor nya mereka semua kumpul di meja makan kecuali Selena yang masih tidur lelap...

" mana kak Selena mas?" goda Gio sambil tersenyum

" tidur...."jawab Rendika pelan

"wah....berapa ronde mas semalam sampai sudah siang begini belum juga bangun" celetuk Gio lagi

" husf.....nggak boleh gitu Gio besok kamu juga akan merasakan nya,jangan menggoda mas mu" sahut bu Sintia menepuk lengan Gio pelan

Rendika terus menyantap sarapan nya tanpa memperdulikan godaan dari Gio

" Ren,kenapa buru-buru masuk kantor,kamu kan masih pengantin baru,ajak lah Selena berkeliling dulu di rumah kita atau bulan madu" ucap pak Hardian

" banyak pekerjaan pa,mama juga bisa mengajak nya keliling rumah, untuk bulan madu bisa di rumah" jawab Rendika santai

" iya mas, kasihan kak Selena di bawa jalan-jalan dulu kenapa....kalian kan masih momen hangat-hangat nya semua orang pasti mengerti kok apalagi kamu direktur nya" potong Gio membenarkan ucapan papa nya

"kamu saja yang bawa" jawab Rendika dengan wajah dingin

" kok aku kan mas suaminya,masa aku yang bawa jalan" protes Gio

Niken yang datang membawa kan obat untuk Hardian hanya menunduk mendengar ucapan Gio yang sedang menggoda Rendika

sudah satu tahun terakhir ini Hardian menderita sakit jantung jadi dia harus rutin meminum obat, untung nya Niken selalu menemani nya berobat dan Niken yang selalu mengingatkan jadwal minum obat nya Hardian,Niken benar-benar telaten merawat Hardian...

" terimakasih sayang" ucap Hardian menatap Niken dan Niken tersenyum manis

" Ken,obat gue mana?" canda Gio

" obat apa? kakak sakit?" tanya Niken bingung

" ya,sakit karena semalam nggak ketemu kamu" celetuk Gio membuat Niken tertunduk

" Gio...." tegur bu Sintia pada putra kedua nya ini

" semalam kamu ke mana nak?" tanya Hardian sambil memberikan gelas kosong pada Niken

" itu pak,semalam Niken mengerjakan tugas di rumah teman" jawab Niken cepat

" tugas atau pacaran...!!" Sindir Rendika

" tugas" jawab Niken cepat

" sekolah dulu yang benar,jangan cinta-cintaan,,kami semua ingin melihat mu lulus sarjana" nasehat Pak Hardian

" iya pak" jawab Niken tertunduk

Rendika terus menatap pada Niken

" hmmmm....." Selena berdehem melihat kedekatan keluarga Mahendra pada Niken padahal dia hanya seorang anak pembantu kenapa seperti sangat penting sekali...

"sayang sini gabung" ujar Sinta menepuk satu kursi di sebelah nya

" sebelah mas Ren aja ma,di sini untuk Niken" jawab Gio tersenyum manis sambil menarik kursi kosong nya

" oh iya mama lupa,sana sayang duduk di sebelah suami mu" Selena berjalan kearah Rendika dan mendudukkan bokong nya

"ini Niken anak bu Aida yang semalam kita bicara kan,dia sedang menempuh kuliah di salah satu universitas ternama,Niken ini istri mas mu namanya Selena" terang mama Rendika mengenalkan mereka

" ya,,dia calon istri ku" Potong Gio membuat Niken tertunduk "dia perempuan hebat lo kak kuliah nya tanpa merepotkan calon suami nya ini,dia mendapatkan beasiswa" Puji Gio, semua nya tau kalau Gio dan Niken akan di jodohkan tapi Niken tak pernah menjawab iya, cinta nya hanya untuk Rendika, Rendika pun tak pernah menepis ucapan orang tua nya karena dia sendiri merasa tidak mampu membahagiakan Niken..

Selena menatap tajam Niken meskipun Niken tak secantik dirinya tapi Niken cukup bisa di banggakan di keluarga nya dan wajah Niken asli natural tanpa polesan apapun..

" lumayan juga tapi hanya perempuan miskin" gumam Selena pelan tapi masih terdengar oleh Rendika yang ada di sebelah nya

Rendika meletakkan sendok nya dia tak senang jika ada yang menghina Niken " ayo berangkat ken" ucap Rendika

" mas,biar Niken bersama ku,hari ini aku ingin mendaftar kuliah di kampus nya" jawab Gio cepat, memang biasanya Niken lebih sering pergi bersama Rendika dari pada Gio karena Gio lebih banyak menghabiskan waktu nya dengan teman-teman tongkrongan nya,Gio tak bekerja di perusahaan tapi dia mendirikan sebuah kafe karena Gio sendiri tak berminat bekerja di kantoran membuat nya pusing..

" aku berangkat" ucap Rendika melirik kearah Niken sedang kan Niken hanya tertunduk dia tak bisa menatap Rendika hatinya berdenyut sakit mengingat kalau Rendika sudah menikah apalagi ucapan Gio tadi mengarah pada malam panas yang di habiskan Rendika semalam.

Sintia menatap pada Selena yang sedang menikmati sarapan nya, kenapa Selena tak menyalami Rendika,apa sudah di kamar tadi atau Selena memang belum mengerti cara memperlakukan suami pikir nya...

Gio menyalami mama dan papa nya dia ikuti Niken dan mereka menyusul untuk berangkat..

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

selena sombong amat, ngk pinter bawa diri.

2024-10-24

0

Dewi Zahra

Dewi Zahra

sabar Radika

2023-08-11

0

.

.

buat apa kaya berpendidikan tinggi klo tidak tau tatkrama...tetep aja nilainya nol ....

2022-04-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!