hamil

seharian ini Selena tidak keluar rumah selain tubuh nya masih terasa pegal dia juga harus terlihat baik di depan mertua nya bagaimana pun juga Gio sudah mengetahui kelakuan buruk Selena di luar sana...

" na, Rendika tidak pulang malam ini?" tanya Bu Sintia

Selena yang dari tadi sibuk mengaduk nasinya,nafsu makan nya tiba-tiba menghilang melihat Gio menggoda Niken di hadapan nya

" Selena....." panggil Bu Sintia sedikit kuat

" ya.....ada apa ma?" tanya Selena kaget

"kamu sakit?" tanya nya

" tidak.....ak-u...aku hanya lelah ma" jawab Selena menatap Gio seolah memberitahu kalau dia lelah karena percintaan panas mereka semalam tapi Gio seolah tak mendengar kan nya, dia masih sibuk dengan aktivitas nya menggoda Niken membuat Selena iri..

"aku bisa sendiri kak" tolak Niken saat Gio ingin menyuapinya makan

" Gio biarkan Niken makan dulu,kau selalu saja mengganggu nya" tegur Bu Sintia

" ma,aku hanya mencoba menjadi suami yang baik dan perhatian tak seperti mas Rendika yang mengabaikan istri nya sendiri,takut nya Niken malah mencari kesenangan di luar sana karena aku tak memperhatikan nya" Sindir Gio melirik kearah Selena

" huk.....huk...."

" minum nak" ujar Bu Sintia memberikan segelas air putih pada Selena dan Selena meneguk habis

" hati-hati makan nya jangan buru-buru"

" iya ma,, seperti nya aku masih lelah ma,aku harus tidur" ucap Selena lalu pamit, dia tak menghabiskan minuman nya...

"pa,,apa Selena hamil" ujar Bu Sintia yang melihat Selena tak bersemangat seperti orang mengidam

" huk....huk....." kali ini justru Gio yang ter batuk mendengar ucapan mama nya

mana mungkin bisa hamil mereka baru melakukannya semalam memang berkali-kali dan Gio tanpa sadar beberapa kali menyemburkan benih nya di dalam milik Selena karena dia tak sempat membeli pengaman Gio berpikir setelah acara ulangtahun teman nya dia langsung pulang bukan malah menghabiskan waktu bersama Selena di apartemen...

jika memang hamil bagus lah berarti itu benih Rendika dia tak perlu khawatir jika anak itu lahir karena dia ikut menanam saham di saat Selena sudah berbadan dua...

" makanya perhatikan makanan mu jangan terus mengganggu Niken,ayo ken temani ibu nonton sinetron babang Al" ucap bu Sintia menarik tangan Niken

Bu Aida tersenyum melihat perdebatan keluarga ini, meskipun bu Sintia sering ketus tapi hatinya sangat baik pada Siapa saja bukti nya dia rela merawat Gio hingga sebesar ini padahal Gio bukan anak kandung keluarga Mahendra,Gio diambil saat dia masih berusia satu tahun,ayah dan ibunya kecelakaan mobil,tapi Gio adalah keponakan kandung bu Sintia...kasih sayang yang di berikan bu Sintia pada Gio sama dengan dia memberikan pada Rendika, apapun yang di miliki Rendika pasti di miliki Gio, Rendika pun menyayangi Gio seperti adiknya sendiri,tak ada yang mengetahui kalau Gio bukan anak mereka selain keluarga mereka dan bu Aida karena buk Aida yang merawat mereka dari kecil karena itu Bu Sintia tak ingin memiliki anak lagi dia takut jika kasih sayang nya berkurang pada Gio nanti padahal dia menginginkan anak perempuan,tapi di saat Niken masuk kedalam keluarga nya Bu Sintia merasa sangat bahagia....

Niken tertidur pulas di atas sofa saat menemani Bu Sintia menonton sinetron kesukaan nya, Rendika pulang larut malam dan melihat TV masih menyala di ruang keluarga dia langsung kesana terlihat Niken tertidur pulas di sebelah mama nya masih menonton di sana

" baru pulang Ren?"tanya Mama nya

" ya ma,,dua hari lagi peluncuran produk baru...papa dan mama yang akan meresmikan nya nanti" ujar Rendika menghela nafas panjang dia terlalu lelah dengan pekerjaan nya

"Ken,,," panggil Bu Sintia membangun kan Niken untuk pindah ke dalam kamar

" biar aku yang angkat ma" ucap Rendika mendekat pada Niken,dari dulu dia memang sudah biasa mengangkat Niken jika perempuan itu tertidur di ruang keluarga...

Rendika menatap wajah ayu Niken yang terlelap dalam gendongan nya, Rendika meletakkan pelan Niken di atas ranjang kamar nya di usap nya kepala perempuan itu dan dia mencuri satu kecupan di bibir Niken hal ini juga sering di lakukan Rendika dulu tapi sejak mereka menjauh membuat Rendika kehilangan sosok perempuan cantik ini...ingin rasa nya membangunkan nya dan memeluk Niken dalam keadaan perempuan itu sadar tapi sudah pasti dia akan berontak, berbicara saja dia sudah tak mau lagi pada Rendika membuat Rendika putus asa ntah bagaimana cara membujuk adik kecilnya ini...

Rendika selalu menganggap Niken kecil karena hanya Niken perempuan yang ada di hatinya setelah mama nya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***