Perlahan Sari membuka matanya, tubuhnya merasa sakit semua, entah sudah berapa lama dia pingsan di situ memeluk bangkai kuda tunggangannya, perlahan dia bangkit menahan sakit, tubuhnya penuh debu reruntuhan gua, sejenak dia mengamati keadaan gua itu.
Sari mencoba berdiri bertumpu pada gagang pedangnya, tangan kirinya meraba dinding gua mencari jalan di dalam gua yang gelap itu.
Selangkah demi selangkah dia mengikuti alur gua itu, sampai dia menemukan ruangan yang cukup besar yang agak terang karena ada cahaya keemasan yang menyinari ruangan itu.
Dia melangkah di sumber cahaya itu dan kaget karena cahaya itu bersumber dari sebuah benda pusaka berupa gendewa atau busur panah, busur panah yang berwarna kuning keemasan, di hiasi beberapa batu berwarna biru yang membuat busur itu terlihat cantik, Sari mencoba memegang busur itu, namun tangannya terasa tersengat oleh jutaan listrik kecil.
Tidak mau menyerah Sari menyalurkan tenaga dalamnya di kedua tangannya, dia memegang busur itu dengan hati hati, kini sengatan listrik pada tangannya sudah banyak berkurang, dengan tenaga penuh, Sari mencoba mengangkat busur itu, namun tidak satu inci pun busur itu terangkat, semacam ada tali ghaib yang mengikat busur itu hingga tidak dapat di angkat.
Dengan bersusah payah Sari mencoba mengangkat busur itu, namun hasilnya sama hingga akhirnya dia terbaring kelelahan.
Tepat saat dia terbaring dia melihat tulisan di atap gua" SIAPA PUN YANG DI KEHENDAKI YANG MAHA KUASA MENEMUKAN INI, MAKA DIA BERHAK MEWARISI GENDEWA EMAS YANG HANYA BISA DI ANGKAT OLEH ORANG ORANG YANG BERSIH HATINYA".
Sari masih terbaring di situ sambil memikirkan apa sebenarnya yang di maksudkan dengan membersihkan hatinya.
Setelah tubuhnya merasa pulih, Sari beranjak dari situ, dia merasa akan sia sia jika ingin mengambil gendewa itu, dia menyusuri sisi lain gua itu, tidak begitu jauh dia berjalan, dia menemukan sebuah ruangan gua yang bersinar kemerahan di situ, di situ dia masuk dengan hati hati, Sari melihat ada kolam yang tidak begitu besar airnya berwarna merah, di situ juga ada pohon apel berwarna merah.
Tergerak oleh perut lapar, Sari memetik satu buah apel merah itu, dia segera memakan buah apel itu, tidak lama berselang, tubuhnya merasa panas, dari perutnya terasa luapan energi yang menerobos ke seluruh tubuhnya, dia berusaha mengendalikan keadaan tubuhnya itu dengan bersemedi di bawah pohon apel itu, dengan perlahan energi itu menyebar ke seluruh tubuhnya dan menyatu dengan tenaga dalam yang di milikinya, dia merasa tenaga dalamnya naik dua kali lipat dari sebelumnya, tubuhnya ringan, dia terlelap dalam semedinya.
Di tengah semedi itu, dia di datangi sesosok perempuan yang anggun berbaju putih, wajahnya cantik terulas senyum, rambutnya hitam legam terurai sepunggung dan baunya harum semerbak.
"Bangunlah anakku ! " ucap lembut perempuan itu.
Sari membuka matanya perlahan, dirinya terpesona pada sosok perempuan yang ada di depannya.
" Maaf , siapakah sebenarnya anda ? " tanya Sari dengan sopan.
"Aku adalah Dewi Ambarwati, pemilik Gendewa emas yang pertama, " jawab perempuan itu.
" Maafkan hamba ini dewi, karena sudah berani kurang ajar memasuki gua ini" jawab Sari.
" Tidak apa apa anakku, aku sudah lama menunggumu, karena Yang Maha Kuasa telah memilihmu untuk memiliki gendewa emas itu, "
"Namun apa mungkin saya memilikinya Dewi?, saya mengangkatnya saja tidak bisa" keluh Sari.
"Kamu akan bisa mengangkatnya sari, jika kamu mau mengikuti ritual pembersihan hatimu dengan bertapa di tengah kolam ini" jawab dewi Ambarwati menunjuk kolam berwarna merah.
" Sucikan hatimu di sana, hilangkan semua nafsu angkara yang ada di dalam hatimu Sari" lanjut Dewi Ambarwati.
"Baiklah Dewi, aku akan melakukan tapa pembersihan hati di sini, mohon doa restunya" jawab sari.
"Segeralah kau bertapa disana"
Segera Sari memasuki kolam itu, dia mengambil posisi bertapa dengan kaki bersila dan tangan di tangkupkan di depan dada.
* * *
Cakra yang baru memasuki celah itu tidak menyangka bahwa di dalam celah itu terdapat ruangan yang cukup besar, di dalam celah yang gelap itu Cakra mencoba memeriksa secara rinci isi celah itu, meski gelap tapi mata Cakra yang sejak kecil sudah terlatih melihat di kegelapan itu tidak merasa kesulitan, matanya menyusuri dinding gua, tangannya mengetok ngetok dinding gua mencari kalau di balik gua itu ada ruangannya, namun sejauh ini pencariaannya tidak membuahkan hasil, akhirnya dia memutuskan untuk beristirahat sejenak di situ.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Andi Tole
Glagah putih : Jagoan sih biasanya belakangan
2024-05-12
1
Elmo Damarkaca
wah malah Sari duluann yg dapat pusaka.
2022-05-29
1
Onez Dewa Ganaz Trisula
kereennn thorr...
2022-05-11
1