Bandara.....
Aska berdiri di bandara, ia mengedarkan pandangannya mencari sosok tuan Hyuk yang akan menjemputnya.
Di kejauhan pria bertubuh tinggi tegap melambaikan tangan pada Aska.
"Hai tuan Hyuk" Sapa Aska sambil memberikan pelukan.
"Selamat datang kembali tuan muda"
"Terimakasih tuan Hyuk, kau terlihat semakin gagah" keduanya pun tertawa. Aska menganggap asisten pribadi ayahnya itu sudah seperti orang tuanya. Hyuk sangat baik dan perhatian pada Aska seperti anaknya sendiri.
Tuan Hyuk mengendarai mobilnya menuju kediaman keluarga Admaja. Di rumah Tuan Bram dan nyonya Ariani sudah menunggu kedatangan anak mereka.
Pintu gerbang rumah itu dibuka lebar oleh penjaga. Tuan Bram, nyonya Ariani, bibi Huang dan beberapa pelayannya berdiri di depan pintu menyambut kedatangan Aska.
"Hai nak ...." Ariani memeluk anaknya dan melepas kerinduannya. Ia meneteskan ait mata karena terharu melihat perkembangan Aska.
"Kau terlihat hebat Aska" Tuan Bram memeluk anak laki-lakinya dan menepuk bahunya. Ia mendidik Aska dengan disiplin dan keras karena Aska adalah anak tunggalnya yang ia harapkan.
"Bibi Huang kau selalu terlihat muda" Aska menggoda dan memeluk bibi Huang yang terharu melihatnya kembali.
"Tuan muda nakal! untunglah aku masih sehat dan bisa melihatmu kembali"
"Tentu saja kau akan selalu sehat bi...."
"Sudah ayo kita masuk, makanan sudah siap" kata nyonya Ariani. Sekeluarga itu menikmati makan bersama merayakan kepulangan Aska.
...***...
Raya terlihat sibuk mempersiapkan interviewnya besok di salah satu perusahaan Admaja Group. Ia sudah belajar dari beberapa bulan sebelum ia lulus. Tapi rasanya sungguh berdebar untuk menghadapi hari esok.
Ibu menyiapkan sarapan pagi sebelum Raya berangkat interview.
"Makanlah yang banyak, ibu doakan kau di terima bekerja di perusahaan itu"
"Iya bu"
Raya berangkat naik taxi menuju kantor Admaja Group. Ia sudah lolos tahap tesnya tinggal interview user.
Raya berdiri disebuah ruangan Vip yang mirip hotel berbintang. Semua karyawan disana terlihat sibuk. Mereka mengenakan pakaian rapi dan berkelas.
Setelah berjam-jam ia menunggu giliran dan melakukan interview akhirnya Raya lolos dan dinterima bekerja sebagai sekretaris kelas C di perusahaan itu. Ada standar di perusahaan dari A,B dan C. A adalah standar terbaik karyawan disana.
"Raya kau ikut saja langsung ke ruang meeting utama"
"Baik" Raya mengambil agendanya dan bergegas ikut menuju ruang meeting utama. Ruangan itu luas dan di isi dengan meja panjang berjajar serta kursi yang jumlahnya cukup banyak. Ruangan mewah itu terasa dingin dan segar dengan pewangi yang mungkin di pesan khusus.
Seorang pria paruh baya yaitu direktur utama terlihat berdiri di depan. Ia mengatakan akan ada wakil presdir Admaja Group yang baru. Ia adalah putra tunggal tuan Bramantyo Admaja.
Detik itu juga jantung Raya berdebar kencang. Ia mengenal nama yang di sebutkan oleh direktur utama tadi. Aska Putra Admaja. Sudah pasti itu si tuan muda bodoh yang selama bertahun-tahun ini di tunggu kabarnya oleh Raya.
Raya gugup, ia mencoba menenangkan dirinya sendiri. Ini pertama kalinya ia akan melihat Aska kembali setelah keberangkatan Aska ke luar negeri enam tahun yang lalu.
Tepuk tangan bergemuruh saat seorang pria muda dengan stelan jas rapi berwarna hitam memasuki ruangan. Pria itu terlihat dingin dan angkuh. Wajah tampannya terlihat datar saja.
Aska mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan dan menatap karyawannya yang berada di ruangan itu. Raya mencoba bergeser agar tubuh mungilnya tertutup oleh karyawan lain.
Raya belum siap bertemu Aska, entah kapan ia akan merasa siap. Dari tadi jantungnya sudah mau copot rasanya. Raya menunduk untuk menghindari tatapan Aska.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Kang Sello
Lanjut
2021-12-24
2