Pagi itu di sekolah Rama sengaja menunggu Raya. Ia duduk di depan parkiran sekolah yang teduh karena pepohonan yang tinggi dan rindang.
"Hai Raya..."
"Rama...kau disini" Raya menghentikan langkahnya dan menanggapi sapaan Rama. Tidak ada Aska dan Jordan bersamanya.
"Tenanglah tidak ada Aska disini, aku sendiri" Rama seolah mengerti kecemasan Raya.
"Kau ada perlu denganku?"
"Aku hanya ingin bertemu denganmu saja sebelum masuk kelas" keduanya berjalan bersama sebelum berpisah kelas. Raya dan Rama teelihat akrab satu sama lain.
"Teman-teman lihat siapa yang datang, si perayu tuan muda biar dia dapat kedudukan!" suara Amanda berceloteh menyindir Raya begitu Raya memasuki kelas. Diiringi tawa dan ejekan teman-teman sekelas. Raya tidak peduli dan duduk di kursinya.
Ia melirik Aska yang tertunduk menelungkupkan wajahnya di atas meja.
"Hei kampung! dengan kamu mendekati Rama statusmu tetap saja anak kampung. Kau tidak akan bisa menjadi selevel kita! benar kan Aska?"
"Aku tidak peduli" Aska terbangun dari duduknya dan berjalan pergi. Ia tidak mengikuti pelajaran pagi itu.
"Kenapa kau mendekatinya?!" Suara Aska terdengar marah sekali. Ia menarik kerah kemeja Rama hingga Rama berjinjit karena Aska menariknya dengan kuat.
"Aska! sudahlah kita sahabat. Jangan begini" Jordan mencoba melerai dan menenangkan Aska.
"Sahabat katamu?! dia sudah berani mendekati mainanku!"
"Kau cemburu?" kata Rama santai.
"Apa kau bilang?!" Aska semakin marah dan memukul wajah Rama hingga darah segar keluar dari sudut bibirnya.
"Hentikan Aska! ada apa denganmu kawan?" Jordan menenangkan Aska.
"Kau suka pada Raya?" Rama menyeringai sambil memegang sudut bibirnya.
"Ram hentikan, sudahlah kita sahabat jangan seperti ini, apa perlu aku memanggil sumber masalah kalian kemari?" Jordan bersiap memanggil Raya. Tapi Aska dengan satu tangannya menarik bahu Jordan.
"Kau urusi dia!" Aska berjalan pergi. Ia meminta izin pada wali kelas untuk pulang karena ada keperluan keluarga.
Di jam istirahat maka siang, Aska melesat pergi dengan mobil sportnya. Raya mengamati dari kejauhan.
Hari ini dia kenapa ya? ia sama sekali tidak memandangku dan tidak berbicara seperti biasanya. Ia juga tidak membullyku hari ini. Ada apa dengannya?
"Rama...." Raya memanggil Rama yang terlihat keluar dari ruang Uks.
"Wajahmu kenapa?" Raya menunjuk lebam di pinggir bibir Rama karena pukulan Aska tadi.
"Oh ini tadi aku tidak sengaja terjatuh dan terantuk meja di kelas.
"Benarkah?" Raya hampir tidak percaya dengan penjelasan Rama. Karena lebam di wajah Rama seperti bekas pukulan.
"Oh ya ayo kita makan siang di kantin, aku traktir"
"Tidak aku sudah makan, aku hanya mau bertanya"
"Bertanya apa?"
"Aska kenapa ya? dia sedikit aneh"
Raut wajah Rama langsung berubah ketika Raya terlihat mencemaskan Aska.
"Memangnya kenapa?" tanya Rama datar.
"Dia tida seperti biasanya"
"Kau cemas padanya?"
"Tidak aku malah senang karena tidak ada yang mengerjaiku lagi. Si bodoh itu diam dari pagi. Bahkan ia tidak ikut pelajaran di kelas tadi"
Rama melihat tawa Raya, ia tahu gadis itu mencemaskan Aska. Dan ini tidak boleh terjadi. Raya harus tahu kalau Rama menyukainya. Karena Aska juga menyukai Raya.
"Raya nanti sepulang sekolah kau ada acara?"
"Aku harus membantu ibuku menyelesaikan pesanan kue, ada apa?"
"Bagaimana kalau kita jalan-jalan, jika kau tidak bisa hari ini mungkin lain kali"
"Baiklah lain kali saja, maaf ya...."
"Tidak masalah"
Raya kembali kekelasnya. Ia melihat bangku Aska yang kosong. Amanda melirik jutek padanya.
"Kenapa kau terus memandangi bangku Aska?!"
"Bukan urusanmu Amanda!"
"Beraninya kau.....!"
Raya tidak meladeni Amanda, ia kembali fokus pada pelajaran yang di berikan guru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
susi 2020
😎😎😎
2023-11-26
0
susi 2020
😔😔
2023-11-26
0
Mentari.f.v
mampir lagi
2022-05-16
0