Siang itu di sekolah Raya sedang menikmati bekal makan siangnya. Ia duduk di taman sendirian. Raya membawa bekal sandwich mentimun kesukaannya. Ia meletakan saos sambal di sampingnya karena sedang kerepotan membuka tutup minumnya.
Tiba-tiba Raya di kejutkan oleh Aska yang datang menuangkan saos sambal ke atas sandwichnya. Aska menuangnya sengaja berbentuk emot smile.
Raya melirik Aska yang duduk disampingnya. Aska tersenyun jahil pada Raya.
Ada apa dengannya, tidak biasanya dia mendekatiku dan bersikap baik. Apa dia sudah berubah?
"Aska!..." Jordan dan Rama berjalan menndekat ke arah Aska. Mereka penasaran kenapa Aska berduaan di taman dengan Raya. Aska langsung panik dan berdiri dari duduknya, ia menuang saos sambal babyak-banyak ke sandwisch Raya.
Sudah kuduga, dia hanya bersandiwara. Dasar pengecut.
Raya tetap duduk diam dan tenang, ia hanya memperhatikan tingkah Aska.
Rama memandang Raya, ia merasa tidak senang Aska memperlakukan Raya dengan tidak baik.
"Aska apa yang kau lakukan?" Rama terlihat memprotes Aska yang kekanakan. Sementara Jordan tertawa saja melihat tingkah Aska.
"Sudahlah, ayo pergi" Jordan merangkul bahu Aska dan mengajaknya pergi. Sementara Rama masih berdiri di tempatnya dan memandangi Raya yang terlihat tenang.
"Rama!" Jordan memanggil Rama. Rama segera menyusul teman-temannya itu.
Sepulang sekolah Aska sengaja menunggu Raya di pinggir jalan. Ia menarik boncengan sepeda Raya ketika gadis itu lewat. Raya hampir terjatuh, ia segera menghentikan sepedanya.
"Ada apa?" tanya Raya jutek.
"Mobilku rusak, kau antar aku pulang sekarang!" Aska langsung duduk di boncengan sepeda Raya.
"Kulihat mobilmu baik-baik saja di parkiran sekolah"
"Kalau ku bilang mobilku rusak ya rusak, ayo jalan!"
"Kenapa kau tidak minta diantar teman-temanmu atau di jemput salah satu sopir di rumah mewahmu itu?"
"Kau cerewet sekali! ayo jalan atau ku patahkan sepedamu!"
"Tuan muda Aska, jarak sekolah ke rumahmu lumayan jauh. Aku harus memboncengmu begitu? kau tidak lihat seberapa besar badanku?"
Aska mengamati badan Raya yang pendek dan kurus. Ia kasihan juga, akhirnya Aska yang didepan mengayuh sepeda dan Raya yang membonceng.
Di sepanjang perjalanan senyum Aska tak henti mengembang. Terkadang ia sengaja mengebut dengan sepeda Raya yang mau tidak mau membuat Raya berpegangan pada pinggang Aska.
"Aska hentikan pelan-pelan saja jalannya !"
Akhirnya keduanya sampai di depan pintu gerbang rumah Aska. Keamanan segera keluar membuka pintu, mereka cemas terjadi sesuatu pada tuan mudanya karena pulang di antar Raya dengan sepeda butut.
"Tuan muda anda tidak apa-apa?" tanya kepala keamanan di rumah itu.
"Memangnya kenapa? mobilku rusak suruh orang mengambil mobilku di parkiran sekolah. Ini kuncinya"
Dasar seenaknya, dia bisa dengan mudah memerintah orang melakukan ini itu sesuai kemauannya.
"Kalau begitu aku pulang dulu"
"Tunggu" Aska menahan sepeda Raya. Tapi dari kejuhan terlihat mobil papanya yang baru pulang dari kantor.
"Pergilah..." ucap Aska pelan. Raya mengerti ia juga meliat mobil tuan Bram dari kejauhan. Raya bergegas mengayuh sepedanya dan menjauh dari Aska.
Dia itu hidupnya penuh pencitraan dengan orang-orang terdekatnya. Apa dia tidak lelah seperti itu. Sebentar-sebentar baik, sebentar-sebentar menyeblkan.
Keesokan harinya di sekolah para siswa berkumpul di depan mading sekolah. Mereka berbisik-bisik satu samal lain. Seperti sedang bergosip.
Di papan mading terpampang foto Aska yang sedang berboncengan sepeda dengan Raya. Difoto itu Aska dan Raya terlihat sama-sama tertawa senang.
Rama dan Jordan terkejut mendapati pemandangan itu. Amanda kesal bukan main.
"Pasti si kampung itu yang sengaja memaksa Aska"
Tapi Rama berbeda pendapat, ia merasa Aska dan Raya tidak ada saling memaksa. Mereka terlihat tertawa senang di foto itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
A By
ceritanya bagian part ini sama yang part sebelum nya sama kek drama yang aku tonton
2022-07-28
6
alvika cahyawati
kasihan raya selalu dpt bullyan dr teman2 nya
2022-04-10
2