Pagi sekali Raya bangun untuk membantu ibunya menyiapkan kue-kue pesanan orang. Sisanya Raya membawa ke sekolah untuk ia tawarkan ke teman-temannya. Siapa tahu ada yang pesan.
"Raya berangkat sekolah dulu ya bu"
"Hati-hati Raya, semoga sekolah kamu lancar dan beasiswanya tetap di pertahankan"
"Iya ..." Raya bergegas mengayuh sepedanya. Di perjalanan ia bertemu dengan Aska yang mengendarai mobil mewahnya bersama Jordan dan Rama.
Mereka bertiga menertawakan sepeda butut Raya. Gadis itu tidak peduli ia terus mengayuh sepedanya. Aska hampir menyerempetkan mobilnya ke sepeda Raya dan berhasil membuat gadis itu tumbang.
"Heiiii awas kau ya!" teriak Raya kesal. Mobil Aska sudah melaju jauh. Rasanya ia ingin sekali membalas si tengil itu.
Setelah bersusah payah akhirnya Raya sampai di sekolah. Bahkan ia tidak bisa memarkir sepedanya di area sekolah karena di sana tidak di beri izin parkir selain mobil.
Memang hanya Raya seorang yang sekolah di sana dan menaiki sepeda bututnya. Akhirnya ia di beri kelonggaran untuk menitipkan kendaraan pribadinya itu di sebelah pos keamanan.
Raya berjalan memasuki kelas sambil membawa beberapa kue didalam tasnya. Ia berjalan santai meski mata para siswa memandang hina padanya. Termasuk ketua dari mereka semua yaitu Aska. Cowok tampan itu terus melihatnya dengan sinis.
"Kenapa tadi ku menabrakku hingga terjatuh?!" tanya Raya dengan berani menghampiri Aska yang sedang duduk santai bersama Jordan dan Rama.
Semua keget karena Raya berani sekali dengan Aska. Termasuk Amanda yang terheran melihat Raya.
"Mau apa si kumal itu mendekati pangeranku?!" kata Manda pada ganknya.
Raya masih kesal dan menunggu jawaban Aska yang terdiam, Aska hanya melihatnya dan menahan tawa.
"Karena kau tidak pantas berada di sekolah ini" jawab Aska. Seketika itu juga hati Raya terasa sedih. Raya berjalan memasuki kelasnya dan .....
"Byurrrrrr" Seember tepung tumpah dari atas pintu kelas mengguyur badan Raya. Kini ia nampak seperti ...entahlah. Warna tepung yang putih itu mengotori rambut dan bajunya.
"Hahahaaaa!!" semua tertawa termasuk Aska. Ia bahagia sekali melihat gadis kampungan yang ia benci terlihat seperti badut.
Rama hanya menggeleng dalam hati ia kasihan dengan Raya.
"Aska kenapa kau lakukan itu, apa salahnya?" tanya Rama. Jordan terkejut mendengar Rama yang terlihat tidak senang dan memihak Raya.
"Kenapa?! kau tidak suka aku mengerjai si kampung itu?!"
"Aska dia buka lawan sebandingmu, kasihan Raya"
"Jika kau kasihan padanya kau saja yang berteman dengannya!"
Aska beranjak pergi di ikuti Jordan. Sementara Amanda dan teman-temannya puas tertawa melihat keadaan Raya yang belepot tepung.
Raya membersihkan diri ke toilet sekolah yang sudah mirip toilet hotel berbintang itu. Ia mengibaskan bajunya dan menyisir rambut ikalnya yang berwarna putih.
Sabar Raya kau harus kuat. Biarkan saja Aska dan yang lain. Mereka cuma pecundang.
Raya keluar dari toilet, ada Rama yang menunggunya disana. Ia menyerahkan Saput angannya untuk mengeringkan wajah Raya yang basah setelah cuci muka.
Raya menerimanya dengan canggung, ia cemas jika ini juga jebakan lagi.
"Tenanglah aku tidak sedang mengerjaimu" kata Rama sambil melangkah pergi.
Raya menatap punggung Rama dari belakang. Ia kembali ke kelasnya. Kali ini Raya tidak duduk lagi di samping Aska. Cowok itu menjauh darinya dan memilih duduk di bangku lain.
Raya terkejut saat melihat isi tasnya yang sudah porak poranda. Kue yang ia bawa berceceran di lantai. Raya memunguti isi tasnya lalu dengan santai mengambil kue-kue yang jatuh di lantai. Ia mendekat pada Aska, semua melihat adegan menegangkan itu. Mereka menebak apa yang akan di lakukan si kampung itu pada bos mereka.
"Kau tahu ini kue buatan ibuku, kami bersusah payah untuk membuatnya dan menjualnya. Kau sampah! dengan sengaja membuang kue-kue ini! dasar kau pecundang" Raya melempar kue yang masih bungkusan rapi ke wajah tampan Aska. Semua terkejut, seisi kelas terdiam.
Raya malah menantang Aska, ia berkacak pinggang di hadapan cowok itu. Tubuh pendek dan kurusnya membuat Aska geli dan ingin tertawa.
"Kau dari kalang kaya raya tapi tidak bisa belajar menghargai orang lain, aku tidak yakin jika orang tuamu bukan orang kaya kau bisa jadi berguna. Kau hanya akan menjadi sampah saja dan menyusahkan orang!" Raya berbalik dan berjalan pergi. Ada kelegaan di dalam hatinya setelah memaki Aska.
Jantungnya berdebar hebat saat memaki Aska. tapi ia terlihat tenang tadi. Sekarang Raya lega ia berharap Aska tidak mengganggunya lagi.
Tapi itu hanya mimpi belaka, Lihat apa yang di lakukan Aska pada Raya lebih keterlaluan lagi .....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Noly Yathi
anak tak berharlak,kurang di ajar orang tua.
2023-01-20
2
IK
ini mah si Aska yg songong... dr awal kn ga brmasalah sama Aska tp Raya dibuli azz
2022-11-25
0
Irde Sembiring
teringat Sanchai
2022-09-29
0