Raya pulang sekolah dengan berjalan kaki. Sebuah mobil sedan hitam berhenti dan membunyikan klakson. Raya menghentikan langkahnya.
"Raya naiklah" Rama terlihat membuka kaca mobil dan menawarkan tumpangan pada Raya.
"Ah tidak usah aku jalan saja"
"Ayolah"
Akhirnya Raya masuk kedalam mobil Rama. Ia merasa sedikit canggung dengan kebaikan Rama.
Dia kan teman baik Si tuan muda itu, jangan-janhan ia akan menjebakku.
"Tenanglah Raya, aku tidak berniat jelek padamu. Aku tulus memberimu tumpangan"
"Terimakasih"
"Oh ya kenapa kau jalan kaki? dimana sepedamu?"
"Rusak, tadi pagi aku tertabrak mobil"
"Apa kau terluka? bagaimana keadaanmu? aku akan mengantarmu ke rumah sakit"
"Tidak perlu tuan muda...aku baik-baik saja"
"Ayolah panggil saja aku Rama..."
"Iya...Rama"
"Aha begitu baru benar, oh ya aku melihatmu bicara dengan Aska tadi. Apa aku boleh tahu apa yang kalian bicarakan?"
Ah sial kenapa dia melihatku tadi. Jangan sampai Aska marah karena dia di bully gara-gara ketahuan bicara denganku.
"Biasa aku meluapkan kekesalanku padanya"
"Apa dia mengerjaimu lagi"
"Tidak, hanya saja aku kesal dan ingin balas dendam padanya"
"Oh begitu, apa kau perlu bantuanku untuk balas dendam pada Aska?"
"Tidak perlu terimakasih atas kebaikanmu"
"Kau gadis yang sangat menarik"
Rama mengantarkan Raya sampai di depan gang masuk ke rumahnya. Raya tertatih berjalan kaki memasuki halaman rumah.
"Raya kenapa?"
"Tadi pagi Raya tertabrak mobil bu tapi nggak apa-apa"
"Kau ini kenapa ceroboh sekali...!"
"Sudah ke dokter belum?"
"Besok saja bu, Raya mau istirahat capek. Badan Raya pegal-pegal semua"
"Yasudah ayo istirahat dulu ibu bikinkan minum"
Raya pergi tidur, tangannya masih terasa sakit. Besok ia akan ke dokter.
***
Raya izin tidak masuk sekolah karena ia periksa ke rumah sakit. Hasilnya semua baik hanya tangan kanannya terkilir dan perlu di terapi sendiri.
Raya berjalan santai ke sekolah untuk mengambil sepedanya. Ia tidak mengikuti pelajaran hari itu.
Alangkah terkejutnya Raya melihat sepedanya yang reot karena tertabrak mobil tak ada di halaman sekolah.
"Pak dimana sepeda saya? apa di buang?" tanya Raya pada keamanan sekolah"
"Tuan muda Aska mengambil sepedamu"
"Apa? untuk apa dia mengambil sepedaku? kenapa bapak kasih izin?"
Raya memutuskan menunggu sampai jam pulang sekolah. Ia ingin membuat perhitungan dengan Aska.
Raya menunggu di dekat parkiran mobil Aska dengan wajah emosi. Tak berapa lama ia melihat Aska keluar dari kelas.
"Heh ikan asin kenapa disni? mau mengambil mobilku ya?!" tuduh Aska.
"Dimana sepedaku kau buang?!"
Aska menyeringai, ia tidak menjawab pertanyaan Raya.
"Aska dimana sepedaku kau buang?! kenapa bisa ada orang sejahat kau Aska!"
"Kau sudah kutolong karena pingsan sekarang mengataiku jahat, Aska menatap tajam wajah Raya. Ia menunjuk hidung Raya dengan jarinya lalu menunjuk di kejauhan"
Alangkah terkejutnya Raya melihat sepedanya sudah di perbaiki dan di modif seperti baru. Raya segera menghampiri dan menaiki sepedanya. Aska menahan boncengan sepeda itu dengan tangannya. Ia membonceng Raya menghadap ke belakang.
Sebagai rasa terimakasihnya Raya menaiki sepeda itu dan membonceng Aska di belakangnya. Aska menyandarkan pungungnya ke punggung Raya sambil gadis itu mengayuh sepedanya.
Aska terlihat senang dan tersenyum tapi itu tidak lama karena di kejauhan ia melihat Jordan, Rama dan Amanda sedang berada di lapangan basket. Aska segera turun dari boncengan sepeda Raya. Ia berdiri sedikit panik jangan sampai teman-teman melihatnya dengan Raya.
Aska mendorong sepeda Raya agar cepat pergi. Sementara Raya yang menyadari perubahan Aska segera menghentikan sepedanya dan menoleh memandang cowok tampan itu. Raya terlihat kecewa dan langsung mengayuh sepedanya pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Elisabeth Heppy S
ini mah benci jadi cinta
2023-09-08
1
Talitha Putri
Ceritanya kok seperti film meteor garden ya
2023-04-07
1
Nur Indah Farilah
kok kayag film thailand ya
2022-12-07
1