Raya menyisir rambutnya dengan cepat dan mengikatnya dengan gerakan tangan yang lincah. Ia merapikan kemejanya dan bergegas menata kue-kue kering buatan ibunya.
Setiap pagi sebelum berangkat ke kampus Raya selaku mengantar kue pesanan pelanggan. Ia masih tetap setia dengan sepedanya.
Raya sangat menyayangi sepedanya, itu adalah pemberian dari Aska. Diam-diam si tuan muda arogan itu memberinya sepeda. Ia menyuruh seorang pelayan di rumahnya untuk mengantar sepeda itu ke sekolah dan memberikannya pada Raya.
Raya tumbuh menjadi gadis kokoh dan ulet. Ia menempuh semester akhir di jurusan bisnis. Cita-citanya adalah bekerja di salah satu perusahaan milik Admaja Group. Ia berusaha keras agar nilai akhirnya memenuhi standar perusahaan itu.
Raya memarkir sepedanya di parkiran kampus khusus kendaraan roda dua. Ia berjalan cepat menuju fakultasnya.
Semester depan ia sedang mempersiapakan tugas akhirnya. Dan sebentar lagi ia lulus. Empat tahun Raya menjalani kuliah dengan penuh kerja keras. Ia membanting tulang bersama ibunya untuk biaya kuliah dan sekolah adiknya. Kini semua hampir terbayarkan dengan wisudanya nanti.
Raya meraih ponselnya dari dalam
tas ransel. Dilihatnya foto Aska yang tersimpan di galeri ponselnya.
Apa kabarmu tuan muda bodoh, pasti kau sekarang sedang sibuk dengan kuliahmu. Kapan kau akan kembali? apa kau nanti masih mengingatku?
"Hai ..." Raya mendongakkan wajahnya menatap Rama yang berdiri dengan senyum manis di wajahnya.
"Hei kau sudah pulang dari London?" Raya terkejut dengan kedatangan Rama. Ia tidak menyangka bertemu dengan Rama di kampusnya.
"Aku sengaja mencarimu kemari, apa kau masih ada jam kuliah?"
"Tidak ada, hari ini rencananya aku mau ke perpustakaan untuk meminjam buku"
"Kalau begitu ayo kita makan siang"
"Ayo.."
Raya bangkit dan berjalan menuju mobil Rama. Keduanya makan siang di restoran dekat kampus Raya.
"Kau kapan pulang?" tanya Raya di sela menungu pesanan datang.
"Dua hari yang lalu"
"Kau terlihat dewasa dan keren" kata Raya.
"Benarkah? oh ya apa kau tahu kabar Aska?"
Raya terdiam sejenak, ia menggeleng sembari tersenyum. Ia memang belum pernah mendengar kabar Aska sejak kepindahan sang tuan muda ke Amerika.
"Kalian tidak saling berkomunikasi?"
"Tidak, aku rasa ia sibuk. Sudahlah ceritakan tentang London aku ingin mendengar kehidupanmu disana" kata Raya antusias.
"Biasa, sama sepertimu aku kuliah dan bekerja"
"Kau juga bekerja?"
"Tentu saja, aku harus mencari pengalaman kerja terlebih dulu sebelum terjun ke perusahaan milik keluarga"
"Oh begitu, aku kira kau hanya sekolah dan sekolah"
Apa Aska disana juga bekerja?
"Jangan berpikir Aska disana juga bekerja, ia tetap seorang tuan muda. Sepertinya om Bram memberinya kendali memegang bisnis mereka disana"
Raya hampir tersedak minumannya. Ia tidak menyangka Rama bisa menebak isi pikirannya.
"Oh begitu ya, ...."
"Ku dengar tahun depan Aska akan kembali, bersiaplah jika bertemu dengannya"
"Bersiap kenapa?"
"Ku rasa dia sudah berbeda jauh dari Aska yang sebelumnya"
"Benarkah?"
"Lihat saja nanti....kau semangatlah dan jika kau tidak di terima di salah satu perusahaan Admaja Group kau bisa menghubungiku"
"Ah baiklah"
"Raya...apa kau masih menyukai Aska?"......
...***...
Nan jauh di negara adidaya yang segalanya serba maju, Aska terlihat mengendarai mobil mewahnya di jalanan kota. Ia menghentikan laju mobilnya di sebuah bar bernama Ron& Keith.
Ia menghabiskan waktu istirahat untuk sekedar berjalan jalan dan sedikit minum di bar seorang diri.
"Kau ada disini rupanya?" Seorang gadis cantik berkulit putih bersih dan berambut hitam menyapa Aska yang duduk seorang diri di bar.
"Kloe" Gadis bernama Kloe itu adalah teman sekampus Aska. Kloe juga teman dekat Aska. Karena berasal dari negara yang sama, bahasa yang sama dan keduanya memiliki hobi berkuda.
"Kenapa kau ikut kemari?"
"Aku bosan di apartemenku. Ku dengar kau akan kembali tahun depan?"
"Benar, aku sudah hampir selesai dengan tugas akhirku"
"Apa ada seseorang yang ingin segera kau temui di sana nanti?"
"Iya..." Kloe menatap Aska, ia menunggu siapa yang istimewa itu. Ia berharap bukan nama wanita yang disebutkan oleh Aska.
"Siapa?" tanya Kloe penasaran.
"Mama dan papaku"
"Oh...hehe.." Kloe merasa lega ia tidak mendengar Aska menyebut nama wanita.
Aska kembali ke apartemennya selesai dari bar. Ia kembali menekuni laporan tugas akhirnya. Tinggal sedikit lagi ia akan merampungkan semua dan pulang. Ia sudah rindu sekali dengan papa mama dan seisi rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
susi 2020
😍😍
2023-11-26
0
Megabaiq
sbnernya novel ini bgusss tp kurang keren karna raya bukn gdis miskin yg keren cool,,pkoknya yg punya talenlh....yg bkin unik ato gmn gtuuu....
2023-01-08
1