Bertemu Dr. Dani

Pagi harinya, setelah menyusui Arga dan menyetok ASInya, Erina pun pergi. Tak lupa ia menitipkan Arga pada mertuanya. Tadinya ia sempat takut karena diberondong ribuan pertanyaan dari Heni, namun, ia meyakinkan bahwa ia akan pulang tepat waktu.

Mobil melintasi jalanan. Erina sudah mengirim pesan pada Dani bahwa ia sudah dalam perjalanan.

Tak jauh dari kafe Mawar, Erina pun turun karena ia tidak ingin Dani melihatnya menaiki mobil mewah milik Adrian. Entah mengapa Adrian malah memilihkannya mobil yang mewah. Padahal, ia hanya ingin naik mobil yang biasa saja.

Sesampainya di kafe, terlihat Dani sedang menunggu. Begitu Erina menghampiri, Dani pun langsung memeluknya dengan erat.

"Dan, lepaskan, ini tempat umum. Nanti Sisil salah sangka." Erina mencoba melepaskan pelukan Dani.

"Maaf, hanya saja aku terlalu senang melihatmu baik-baik saja." Dani melepaskan pelukan dan menarik kursi untuk Erina duduki. Ia pun juga ikut duduk.

"Jadi, kemana kau selama ini?" tanya Dani to the point.

"Aku bekerja di rumah Adrian."

"Apa? Bekerja? Bagaimana bisa?"

"Tuan Adrian berbaik hati melunaskan hutang suamiku jika aku bekerja di rumahnya selama dua tahun."

"Hah? Bukankah hutang suamimu sangat banyak?" Dani terkejut mendengar ucapan Erina. Apa mungkin hutang yang bahkan hampir mencapai satu juta dollar bisa dilunasi jika ia bekerja selama dua tahun? Ini sangat aneh bagi Dani.

"Ya, dia kasihan melihat ku."

'Kasihan? Bukankah dia orang yang Arogan? Mana mungkin dia berbelas kasih pada Erina?' batin Dani.

"Lalu, kenapa penampilan mu berubah begini? Kau bahkan terlihat sangat cantik. Pekerjaan apa yang dia berikan?" Dani meneliti wajah Erina. Ia bahkan memegang pipi dan tangan Erina untuk memastikan kehalusan yang memang nyata terasa.

Erina menarik tangannya agar Dani tidak terus memegangnya.

"Aku bekerja sebagai pengasuh bayinya. Kau tahu sendiri kan kalau istrinya sedang koma."

"Ya, aku tahu. Tapi, mengasuh bayi itu melelahkan. Dan kau dapat uang darimana?"

"Dia menggajiku meski hanya setengah dari gaji pelayan lain."

Dani mengangguk mengerti. "Jadi itu sebabnya kau tidak mengaktifkan ponselmu? Kau tidak ingin pekerjaan mu terganggu?"

Erina mengangguk.

"Ya sudah, kini aku bisa lebih tenang. Setidaknya kau baik-baik saja."

"Terima kasih sudah mengkhawatirkan aku. Setelah ini, cobalah untuk tidak menghubungi ku lagi. Aku hanya ingin cepat-cepat melunasi hutang suamiku."

"Aku mengerti. Berarti, dua tahun lagi kita baru bisa bertemu lagi?"

Erina mengangguk.

"Er, jika Sisil setuju, apa kau mau menjadi istri keduaku? Waktu dua tahun akan aku gunakan untuk membujuknya." Dani kembali memegang tangan Erina.

"Dan, sudah berapa kali aku katakan padamu bahwa aku tidak ingin menjadi perusak rumah tangga orang. Aku tidak ingin menyakiti Sisil. Aku sudah menganggapnya sebagai adik. Kau harus tahu itu. Sampai kapanpun, kita akan tetap menjadi sahabat." Erina mencoba memberi pengertian pada Dani.

"Baiklah, kalau begitu, tapi, jika kau berubah pikiran, jangan segan untuk menghubungi aku."

"Terima kasih atas perhatian mu. Maaf, aku tidak bisa berlama-lama. Aku harus pergi."

"Ayo, aku antar."

"Tidak, aku sendiri saja, kalau begitu aku pergi, sampai jumpa."

Erina pun langsung pergi dan hilang dari pandangan.

Dani menghembuskan nafas kasar. Lagi-lagi usahanya gagal untuk mendapatkan Erina. Sahabat sekaligus cinta pertama yang tak pernah ia tahu bahwa sejak dulu ia sangat mencintai Erina.

Terpopuler

Comments

RossyNara

RossyNara

cinta lama belum kesampaian ya dan.

2024-02-11

4

Nur Kholifah

Nur Kholifah

ternyata dani memendam cinta pada erina

2023-05-21

2

Maruk kau Dani mau py istri 2

2022-10-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!