Malam pun tiba, Faina menaiki mobilnya untuk pulang kerumahnya, tetapi ditengah Jalan mobilnya mogok.
"Astaga, kambuh deh penyakitnya nih mobil"ujar Faina sambil melirik kesana-kemari dari dalam mobilnya, tapi tak ada satupun orang yang lewat.
"Aduh gimana nih?"ujar Faina sedikit cemas, Faina takut dia bertemu dengan orang jahat dijalanan sepi itu.
Faina pun mengambil hpnya dan menekan nomor Reza, berulang kali Faina menghubungi Reza, tapi tak diangkat oleh lelaki itu.
Ketakutan Faina semakin bertambah kala ada seorang lelaki yang menatap intens kearah mobilnya.
"Za angkat dong"ujar Faina panik.
Tak lama telfon itu pun diangkat.
Dalam telfon.
"Kalau nggak penting, nggak usah nelfon Fai, aku lagi sibuk"ujar Reza lalu mematikan telfon kembali sebelum Faina berbicara.
"Yah, kok dimatiin sih"ujar Faina.
Tiba-tiba seseorang yang menatap intens kearah mobilnya tadi sudah mengetuk kaca mobil Faina, menyuruh gadis itu untuk segera turun.
Ya Allah jika ini ajal hamba, maka maafkanlah semua dosa hamba, batin Faina seraya menangkupkan kedua tangannya dan mengusap tangannya ke wajahnya, layaknya seseorang yang tengah berdoa.
Setelah berdoa, Faina tak lagi melihat atau mendengar orang itu mengetuk atau berada dibalik kaca mobilnya.
"Kemana dia?"ujar Faina.
"Fai"ujar Seseorang yang mengetuk pintu mobil Faina.
Faina melihat kearah orang yang mengetuk mobilnya dan memanggil namanya dan ternyata orang itu adalah Reza, Faina segera turun dari mobilnya dan langsung memeluk tubuh Reza saking takutnya.
"Aku takut Za"ujar Faina yang berusaha menahan air matanya, entah dorongan dari mana Reza mengusap pelan punggung istrinya itu, menyalurkan kenyamanan disana.
"Ada Aku Fai, kamu tenang aja"ujar Reza.
Reza memang tadinya tak ingin perduli pada Faina, tapi dia pikir-pikir lagi, bagaimana jika Faina membutuhkan bantuannya?, tapi Reza malu jika harus menelfon Faina kembali karena dirinya sudah mengatakan pada gadis itu jika dia sibuk dan tak ingin diganggu, akhirnya Reza pun melacak keberadaan Faina lewat GPS hp Faina.
Saat Reza sampai disana, dia melihat mobil Faina dan seorang lelaki yang mengenakan penutup muka warna hitam tengah mengetuk jendela mobil Faina, Reza pun langsung menghampirinya dan memukul orang itu, baru saja Reza ingin membuka penutup wajahnya, orang itu sudah lari duluan.
Setelah menenangkan Faina, Reza menghubungi bengkel langganannya untuk menyuruh salah satu pegawai bengkel itu membawa mobil Faina untuk diperbaiki, sedangkan Reza, dia membawa Faina pulang dengan mobilnya.
Sesampainya dirumahnya, Faina langsung masuk kerumah Reza dan duduk di sofa ruang tamu dengan tangan yang masih gemeteran menahan ketakutan. Andai Reza tak tepat waktu menolongnya, entah bagaimana nasibnya saat ini, mungkin tunggal namanya yang tersisa.
"Fai, kita udah dirumah, udah dong takutnya"ujar Reza sembari duduk disamping Faina dengan tangan Reza mengusap-usap bahu Faina.
"Za, gue,,, gue"ujar Faina lalu dia memeluk Reza kembali, Reza yang mendapat pelukan dari Faina pun membalas pelukan cewek itu.
Kenapa tangisanmu dapat membuat hatiku begitu sakit, batin Reza.
"Fai" panggil Reza karena Faina terdiam dalam pelukannya. "Fai, kam,,,"ujar Reza terpotong karena melihat Faina sudah terlelap dalam pelukannya, Reza tersenyum kecil melihat itu, hatinya terasa tenang melihat Faina begitu damai dalam tidurnya.
Reza pun mengangkat Faina menuju kamar Faina, entah mengapa Reza mengecup singkat kening Faina saat dia hendak keluar dari kamar istrinya itu.
Kalau Faina tau aku cium dia diam-diam pasti dia akan marah besar sama aku, batin Reza.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Nova Wirakusuma
udah mulai suka si reza,tapi kalah ma gengsi
2022-08-19
0
Putri Pink
awal permulaan nih kayaknya😁
2022-06-25
0
Kelinci Madu
kenapa membosankan
2021-07-01
0